pendapat dan wawancara tentang Temuan Kontroversi Makam Keluarga Yesus

Temuan Kontroversi Makam Keluarga Yesus

Berikut merupakan Tanya-Jawab (Debat) antara Ioanes Rakhmat dengan Herlianto tentang Makam Yesus yang dihimpun oleh Jaringan Islam Liberal. 
IR = Ioanes Rakhmat, 
Her = Herlianto

IR: Baru permulaan saja nama saya sudah salah ditulis. Yang benar adalah: Ioanes Rakhmat. Jadi, saya pesimistik dari awal kalau tanggapan sdr. Herlianto ini akan berisi ketepatan dan kebenaran.

Her: Menyedihkan sekali kalau seorang doktor menggeneralisasikan sebuah kekeliruan tulis 'kh'dengan 'ch' dengan ketepatan dan kebenaran dalam menulis diskusi ilmiah (saya teringat obrolan di warteg: Suharto menggunakan kata 'daripada' saja nggak ngerti, gimana dia bisa jadi negarawan?). 
Generalisasi semacam inilah yang sering terlihat dalam tulisan-tulisan IR. Yang menarik lagi adalah keliru satu hurufh namanya 'kh' disebut 'ch' saja sudah alergi padahal bisa begitu saja mengidentikkan 'mariamene' dengan 'mariamne' (kurang satu huruf e dalam Acts of Philip), padahal itu asumsi yang belum dibuktikan!


-----------------------
IR: Akta Filipus memang dokumen abad kedua atau abad ketiga. Munculnya nama Mariamene e Mara pada salah satu ossuarium makam Talpiot menunjukkan bahwa nama ini sudah dipakai pada kurun waktu pra-tahun 70. 
Sekian pakar peneliti Maria Magdalena (Bovon, Schaberg, Karen King, dll.), yang tidak terlibat konspirasi apapun, sepakat bahwa Mariamene atau Mariamne adalah memang sebutan untuk Maria Magdalena. 
Tradisi lebih tua menyatakan sehabis Maria Magdalena pergi mengabarkan Injil ke Asia Kecil bersama Filipus, ia kembali ke Yerusalem. Di sana ia mati dan dikuburkan. 
Saya lebih mempercayai pakar paleografi yang membaca inskripsi Mariamene e Mara, tinimbang usul alternatif dari yang non-pakar yang menyatakan inskripsi itu harus dibaca Maria dan Marta.

Her: Francois Bovon, penemu dan penerjemah 'The Acts of Philip' memang semula mengira Mariamne yang disebut disitu sebagai Maria Magdalena, tetapi kemudian ia menolak kalau Mariamne diidentikkan dengan Maria Magdalena. 
Dalam 'Bovon on the 'Family Tomb of Jesus' (March 23nd, 2007) disebutkan bahwa: I do not believe that Mariamne is the real name of Mary Magdalene. The Mariamne of the Acts of Philip is part of the apostolic team with Philip and Bartholomew; she teaches and baptizes
Perlu disadari Mariamne dalam The Acts of Philip adalah saudaranya yang menganut ajaran asketik dan selibat. Di kisah itu Philip berbicara kepada Ireus: Do no wrong, and leave thy wife (50). 
Tidak konsisten kalau Philip menyuruh orang sudah kawin untuk cerai/selibat tapi adiknya sendiri lalu kawin. Karen L. King dalam buku yang ditulisnya 'The Gospel of Mary of Magdala' maupun dalam pengantarnya atas Injil Maria dalam 'The Nag Hammadi Library' (523-524) tidak menyebut Maria dari Magdala sebagai Mariamne, dan dalam Injil Maria juga tidak disebut Maria Magdalena sebagai Mariamne dan sebagai isteri Yesus. 
Kalau Karen L. King mendukung Talpiot dapat dimaklumi karena ia fellow dari Jesus Seminar seperti IR yang punya agenda khusus.

------------------------
IR: Makam Talpiot bukan kubur yang disediakan Yusuf orang Arimatea; tetapi kubur lain yang disediakan oleh para murid perdana (OK, bisa juga disediakan Yusuf orang Arimatea) yang setelah Yesus meninggal berkonsentrasi di Yerusalem. 
Ada limaratusan osuarium yang berasal dari kawasan Bukit Zaitun (tidak jauh dari Yerusalem) dan dari situs Dominus Flevit yang memuat inskripsi nama-nama orang Yahudi yang menjadi pengikut gerakan messianik Yesus (mereka adalah kalangan Yahudi-Kristen), antara lain nama-nama Maria, Marta, Lazarus, dan ... Simon bar Yonah ( Simon Petrus --- kuburnya ternyata tidak berada di Roma, tetapi di Yerusalem).

Her: Tidak pernah ada yang menyebut makam Talpiot disediakan Yusuf dari Arimatea, yang dipersoalkan kalau Yesus punya kubur keluarga yang sudah lama karena memuat kuburan kakek Yusuf dan Yusuf, mengapa perlu dikubur di kuburan Yusuf dari Arimatea. 
Argumentasi yang menyebutkan bahwa sesudah itu murid-murid memindahkannya ke kuburan yang baru dibelikan murid merupakan asumsi yang mengada-ada. 
Kubur Yusuf dari Arimatea dijaga ketat tentara Romawi dan mayat Yesus dibiarkan disitu, untuk apa dipindah lagi, kan sudah aman disitu kalau benar tidak bangkit. 
Skenario dipindahkan agar kuburnya kosong agar menjadi alasan untuk mengkultuskannya sebagai 'Yang Bangkit' kok ya mengada-ada juga.

---------------------
IR: Lihat kembali argumen Tabor di bukunya, The Jesus Dynasty. Sekali lagi, tidak ada konspirasi apapun dari para peneliti makam Talpiot. Teori konspirasi hanya datang dari kalangan paranoid.

Her: Dalam buku James Tabor tidak ada bukti jelas, hanya disebut sumber asumsi 'Klopas saudara Yusuf' dari tulisan Eusibius abad-4 yang mengutip penulis abad ke-2 Hegesippus. 
Ini belum membuktikan Klopas saudara Yusuf atau Klopas yang mana (ayah Matius?), soalnya James Tabor melontarkan banyak asumsi, Klopas juga dianggap suami kedua dari Maria setelah suami Maria, yaitu Yusuf, meninggal, dan anak-anak Yusuf dijadikan anak-anaknya. Ini malah membuat benang kusut, soalnya kalau Matius anak Klopas (Alfeus) dan dianggap keluarga dekat sehingga dikubur di Talpiot, mengapa dalam catatan Injil ketika Lewi anak Alfeus dipanggil, Yesus terlihat belum mengenalnya, dan orang Farisi mengkritik mengapa ia berhubungan dengan seorang pemungut cukai, padahal kalau saudara atau saudara sepupu kan tidak salah bertemu? 
Asumsi Klopas saudara Yusuf dan suami isteri Yusuf menambah benang lebih kusut, sebab kalau Klopas begitu dekat mengapa tidak dikubur di Talpiot? 
Dan kalau Klopas punya kuburan keluarga sendiri mengapa Matius yang dianggap anaknya (karena dianggap identik Lewi anak Alfeus) dikuburkan disitu?

-----------------
IR: Bukan persaudaraan material, tetapi persaudaraan maternal. Salah baca lagi! Dugaan terpelajar (learned guess) adalah bahwa Maria Magdalena dari makam Talpiot adalah isteri Yesus anak Yusuf dari makam Talpiot. 
Ada tradisi-tradisi cukup tua (misalnya Injil Filipus) yang menggambarkan hubungan yang sangat intim antara Yesus dan Maria Magdalena. Kalau sebuah dokumen gnostik seperti Injil Filipus (juga Injil Maria Magdalena dan Pistis Sophia) sampai bisa menggambarkan keintiman Yesus dengan Maria Magdalena, sementara mentalitas gnostik itu anti-perkawinan laki-laki dan perempuan, maka harus disimpulkan bahwa gambaran keintiman Yesus dengan Maria Magdalena adalah fakta sejarah yang tidak bisa disangkal oleh dokumen gnostik mana pun.

Her: Maaf salah ketik satu huruf (oya jangan lupa menambah huruf L kalau nulis nama Karen King ya?). Mungkin lebih tepat disebut 'speculative guess' kalau menyebut Maria Magdalena adalah isteri Yesus anak Yusuf karena itu dua asumsi yang belum dibuktikan, 
asumsi-1: Mariamene = Maria Magdalena, 
asumsi-2: Maria Magdalena = isteri Yesus. 
Soal Injil Filipus, sayang kalau ditafsirkan 'ciuman' gnostik seperti yang ditafsirkan buku Dan Brown. Dalam Injil Thomas Yesus menyebut He who will drink from my mouth will become like me (logion 108), dalam Injil Filipus juga disebut It is from being promised to the heavenly place that man (receives) nourishment (...) from the mouth. ... It would be nourished from the mouth and it would become perfect. For it is by a kiss that the perfect conceive and give birth. For this reason we also kiss one another (58-59). 
Dalam 'Second Apocalypse of James' ditulis: And he kissed my mouth. He took hold of me, saying, My Beloved! (56). 
Dalam Injil Maria Magdalena disebut: Then Mary stood up and greeted them, she tenderly kissed them all. (5:4). 
Lho kok bisa disimpulkan bahwa gambaran keintiman Yesus dan Maria Magdalena adalah fakta sejarah? 
Jangan-jangan Yakobus nanti disebut melakukan hubungan homo karena dicium dan dipeluk Yesus.

-------------------
IR: Tulang-tulang itu (sebetulnya human residue) bukan diperkirakan, tetapi memang diambil dari ossuarium-ossuarium yang bertuliskan nama-nama Yesus anak Yusuf dan Mariamene e Mara!! 
Pengujian DNA mitokondrial terhadap human residue dari ossuarium-ossuarium lain sudah mustahil dilakukan, karena ossurium-ossuarium itu sudah di vacuum cleaner sehingga bersih sempurna dari human residue. Tetapi tentu para ahli akan mencobanya berulang-ulang. 
Hanya ada satu kemungkinan besar, tulang-tulang Yakobus anak Yusuf akan masih bisa diperoleh dan diteliti DNA-nya, jika Otoritas Kepurbakalaan Israel (OKI) mengizinkannya! Ada masalah politik juga di dalamnya!! 
Saya tidak sedikit pun meragukan kepakaran dan profesionalisme Dr. Andrey Matheson dan timnya yang telah melakukan test-test DNA terhadap human residue Yesus dan Maria Magdalena!

Her: Membuka banyak pertanyaan mengapa osuari yang sudah dibersihkan dengan mudah bisa dicari bekas-bekas DNAnya, apalagi mengapa tidak sekaligus diambil DNA dikuburan Yusuf, Maria dan Yudas agar langsung ketahuan hubungan kekeluargaan nama-nama itu? 
Kita menghargai ahli forensic Dr. Andrey Matheson dan timnya, tapi harus diketahui bahwa mereka hanya menyebut bahwa: Tidak ditemukan hubungan maternal antara Yesus anak Yusuf dan Mariamene
Dalam buku Ted Koppel: 'The Lost Tomb of Jesus - A Critical Look' disebutkan bahwa ia menerima surat tertulis dari Matheson yang diantaranya dinyatakan: you cannot genetically test for marriage. Ini dilaporkan beda oleh Cameron seakan-akan ahli DNA itu menyimpulkan keduanya suami isteri!

-----------------
IR: Hanya para pakar yang bekerja di bawah pengaruh OKI, yang menyatakan frase saudara dari Yesus sebagai pemalsuan modern. 
Pakar-pakar lain, terutama para ahli paleografi, yang memiliki kebebasan akademik saja yang umumnya menyatakan frase tersebut asli. Kalau 2 huruf sudah dinyatakan asli oleh Prof. Goren, maka seluruhnya harus asli, sebab tidak mungkin jika seluruhnya dipalsukan ada dua di antaranya yang asli. 
Oded Golan sudah dengan konsisten menyatakan bahwa ia memakai deterjen untuk membersihkan seluruh permukaan osuarium Yakobus. Dia tidak memalsukan apapun. Pengakuan Oded Golan ini didukung oleh hasil uji sidik jari patina dari osuarium Yakobus. Hasil uji sidik jari ini akan membebaskan Oded Golan dari tuduhan pemalsuan!

Her: OKI adalah organisasi yang berwewenang memeriksa konspirasi pemalsuan barang antik yang khususnya melibatkan Golan, tapi banyak ahli lain berada dibelakangnya. 
Soal ada 2 huruf yang dikira asli bisa saja dua huruf kode peti lalu direkayasa dengan tambahan belasan huruf lainnya, banyak pemalsuan inskripsi dilakukan bukan dengan membuat yang baru tapi bekas-bekas lama yang direkayasa menjadi inskripsi lengkap. 
Membaca puluhan file dari internet mengenai ini, dapat dilihat lebih banyak yang menolak otentiknya kuburan keluarga itu, namun dimaklumi bahwa ada juga pendukung, setidaknya ada berbagai kepentingan besar dibalik kontroversi ini: 
  1. masyarakat pers, penerbit, dan film punya kepentingan memanfaatkan sensasi agama menjadi komoditi yang potensial menggaet untung besar (ingat sukses cerita fiktif 'The Da Vinci Code');
  2. para teolog skeptik yang menolak 'Yesus yang Bangkit' sangat terobsesi untuk 'mematikan' Yesus dan mencari-cari 'kubur'nya;
  3. Ada kepentingan besar para pedagang antik yang ingin menjual benda antik semahal mungkin (lihat skandal harga naskah Injil Yudas). Hanya dengan merekayasa mengkaitkan suatu benda antik dengan peristiwa besar seperti 'Bait Allah Salomo' atau 'Kehidupan Yesus,' harga bisa didongkrak tinggi;
  4. Masyarakat yang haus akan cerita sensasi dan gosip. Kondisi kepentingan besar inilah yang menyuburkan pemalsuan inskripsi.


---------------------
IR: Khusus untuk osuarium Yakobus, Oded Golan tidak melakukan pemalsuan apapun. Ini dibuktikan dengan hasil pengujian sidik jari lapisan mineral patina osuarium Yakobus secara teknologis modern!

Her: Sampai saat ini pengadilan belum memberi keputusan terakhir dan masing-masing pihak punya argumentasi sendiri mengenai jejak patina yang sama-sama menggunakan teknologi mutakhir, yang jelas Oded Golan dituduh memalsukan bukan saja inskripsi osuari Yakobus tapi juga Inskripsi Jehoash, Bejana Bait Allah, dan banyak lainnya. Golan masih dikenai tahanan rumah.

------------------
IR: Ini sebuah misrepresentasi yang dibuat kalangan yang anti pada penelitian makam Talpiot secara interdisipliner. Golan mendapatkannya sekitar tahun 1980-an, bukan sebelum itu. Kalau dia mengaku sudah memperolehnya sebelum 1978, itu karena ia ingin menghindar dari jerat hukum Israel.

Her: Penelitian di laboratorium FBI akan foto tentang osuari Yakobus yang dibuat di ruang kerja Golan menunjukkan dibuat tahun 1970-an, Golan bukan saja mengaku membelinya tengah tahun 1970-an tetapi juga berasald ari Silwan. 
Banyak perbedaan antara osuari Yakobus dan Tapiot, osuari Tapiot banyak diberi gambar seperti roda, dan osuari Yakobus hanya sedikit gambar rosseta yang sudah aus dan inskripsi. Panjang osuari Yakobus 50 cm dan yang hilang dari Tapiot tercatat 60 cm, dan diakui oleh Amos Kloner yang ikut mendata ditemukannya makam Tapiot bahwa osuari ke-10 yang hilang tidak memiliki gambar apa-apa alias polos, bekas tanah di osuari Yakobus cocok dengan tanah Silwan. 
Memaksakan osuari Yakobus berasal Tapiot di tahun 1980 didorong kepentingan memperbesar kemungkinan Tapiot kuburan menjadi keluarga Yesus kalau osuari Yakobus dimasukkan.

----------------
IR: Saya memiliki foto-foto sidik jari patina dari osuarium Yesus anak Yusuf, osuarium Maria Magdalena, osuarium Yakobus, dan satu dari osuarium yang berasal bukan dari makam Talpiot. 
Sidik jari mineral patina dari ketiga yang pertama match; dan ketiganya berbeda dari sidik jari patina osuarium yang berasal dari makam lain. 
Kesimpulannya tidak bisa dibantah: osuarium Yakobus berasal dari makam Talpiot. 
Ukurannya sama, meskipun berbeda sedikit karena osuraium Yakobus sudah mengalami keretakan parah pada waktu dibawa ke Ontario.

Her: Banyak foto dari internet bisa dilihat dan diteliti, seperti misalnya bentuk osuari 701,702,707,708,709 memiliki relief yang ramai sedangkan osuari Yakobus hanya inskripsi dan gambar rosseta yang sudah aus, soal inskripsi milik Talpiot seperti coretan tidak jelas (701B), sedangkan osuari Yakobus inskripsinya tajam terdiri dua bagian yang ditulis tangan berbeda, dengan huruf-huruf dengan syntak yang dilihat oleh ahli palaeography sebagai tiruan dari huruf-huruf antik yang ada dalam buku-buku arkeologi. Dalam tulisan 'Yuval Goren on the Krumblein Report' (March 21st, 2007), disebutkan mengenai laporan Krumblein, bahwa: Krumblein's evidence disproves Jacobovici's contention that the James Ossuary comes from Talpiot Tomb.

-----------------
IR: Bukan fiksi dan manipulasi, tetapi sebuah cabang ilmu yang diberi nama prosopografi. 
Para penguji DNA bukan ahli prosopografi; mereka hanya bisa menyatakan DNA human residue A tidak sama dengan DNA human residue B. Siapa A dan siapa B dalam sejarah adalah tugas para ahli prosopografi untuk menentukannya, bukan tugas para statistician atau para paleo-biolog.

Her: Yang menjadi masalah kan integritas bahwa seorang sutradara film fiksi Cameron mengatakan bahwa ahli ini dan itu memberi pernyataan mendukung bahwa Mariamene Isteri Yesus, padahal para ahli itu memberikan pernyataan tertulis bahwa mereka tidak memberikan pernyataan seperti itu.

------------------------
IR: Feuerverger tidak pernah meralat angka peluangnya, 1:600 atau 1:30.0000.- 
Yang dia tegaskan adalah bahwa dia bukan ahli prosopografi, melainkan seorang statistician saja. Sebagai ahli statistik, dia menyerahkan tugas prosopografi pada ahli-ahli lainnya: bagaimana angka-angka statistik itu bisa berbicara tentang keluarga yang diberitakan Perjanjian Baru. 
Ini adalah tugas para pakar prosopografi, khususnya sejarawan kekristenan perdana.

Her: Ini masalahnya, Feuerverger sendiri menghindar memberi kesimpulan tetapi dimanfaatkan seakan-akan angka statistiknya mendukung bahwa makam Talpiot adalah makam keluarga Yesus. James Tabor bahkan memberi kesimpulan statistik yang bombastis! 1:250.000 bahwa ada komposisi keluarga seperti keluarga Yesus.

---------------------
IR: Dalam tulisan di rubrik Bentara Kompas itu, saya bertanya, apakah tidak mungkin, ... Jadi, mengaitkan rujukan-rujukan tersamar itu dengan anak Yesus adalah sebuah perkiraan atau dugaan terpelajar (educated guess).

Her: Itu bukan 'educated guess' tetapi 'speculative sensation'. Kalau ini dimuat di forum Teologi atau Biblika masih bisa diimbangi dan dimatangkan dengan masukan pikiran pakar lainnya, tapi kalau asumsi demikian dilempar ke publik jelas menunjukkan motivasi tersembunyi.

----------------------
IR: Pada point ini, argumentansi yang saya ajukan bukan mengada-ada; sanggahan andalah yang mengada-ada. Argumentasi saya didukung oleh fakta arkeologis adanya ratusan osuarium yang berinskripsi Yahudi-Kristen, nama-nama para murid perdana Yesus yang telah memindahkan pusat gerakan mereka ke Yerusalem. Jangankan Roma, murid-murid saja tidak menduga kalau mayat Yesus telah dipindahkan ke makam lain. Tinimbang mereka berpikir, ke mana mayat Yesus dipindahkan, malah mereka memproklamirkan Yesus bangkit dari kematiannya karena kuburnya kosong. Mereka sangat dipengaruhi oleh apokaliptisisme Yahudi dan barangkali oleh ucapan Yesus sendiri (bahwa dirinya akan bangkit!), tinimbang berpikir faktual historis: telah ada yang memindahkan mayat Yesus ke kubur lain, sehingga kuburnya semula kosong!!

Her: IR terlalu membesarkan skeptisisme dan mendiskreditkan para murid Yesus pada abad pertama yang dianggap seakan-akan begitu naif memindahkan mayat Yesus lalu merekayasa cerita tentang kebangkitan dan kubur kosong. 
Bisakah para murid itu menjadi saksi-saksi kebangkitan dan menggerakkan ledakan penginjilan kemana-mana dan rela mati sahid demi imannya akan kebangkitan Yesus, dan Paskah kebangkitan dirayakan sampai sekarang, sedangkan mereka tahu mayat Yesus meringkuk dalam kedinginan Talpiot? 
Konsep demikian tumbuh dari pemikiran rasionalisme sekuler Bultmann yang menganggap dunia hanya berdemensi tiga dan tidak mungkin ada gejala paranormal dan mujizat, namun dimasa Posmo ini kita melihat kejadian-kejadian supranatural dan mujizat banyak terjadi sehingga kita tidak lagi bisa mengikuti konsep 'demitologisasi Bultmann yang menganggap mitos itu tidak bisa terjadi di alam ini, tetapi sekarang kita harus membuka diri akan konsep baru 'debultmannisasi mitos' yang menempatkan mitos sebagai gejala perbatasan antara yang paranormal dan normal dan antara yang supranatural dan natural. 
Dalam buku 'The World of the Paranormal' ditulis: The barriers between the acceptable and unacceptable in science are changing all the time: moreover, what is dismissed as magic or superstition by one era may even become the science of the next (Battling Against Science, hlm.110). Dalam terang paranormal mujizat sekitar kebangkitan dan kenaikan ke sorga bukan hal aneh.

---------------------
IR: Kalau bukan metafora, apa anda berpikir Lukas itu sungguhan ketika menggambarkan Yesus yang bertubuh, terangkat ke awan-awan lalu awan-awan menutupinya? 
Apa Lukas tidak tahu bahwa tubuh manusia tidak bisa melayang terbang ke udara, lalu sampai ke awan-awan, lalu sesudah sampai ke awan-awan akan melayang-layang di ruang antar-galaksi? 
Kalau anda katakan, Lukas tidak tahu, maka kesehatan rasionalitas Lukas dan lain-lain dalam PB sudah harus diragukan! 
Apa anda pikir Lukas dan Yohanes sungguhan ketika mereka menyatakan Yesus tiba-tiba saja hadir di tengah mereka meskipun pintu tertutup atau tiba-tiba saja menghilang dari pandangan mata biasa? 
Kalau anda katakan mereka menyatakan kebenaran literalistik, maka kesehatan otak mereka juga harus diragukan. Tetapi kalau mereka maksudkan itu sebagai metafora, maka mereka sehat mental, rohani dan jasmani!

Her: Bisa saja orang yang dianggap tidak waras melaporkan kejadian yang benar terjadi di alam ini, ingat Yesus dalam hidupnya sudah menyatakan mujizat-mujizat yang menakjubkan, dalam buku-buku Paranormal kita dapat melihat ada orang-orang tertentu melayang diudara tanpa disanggah apa-apa, beberapa kejadian menunjukkan seseorang tiba-tiba menghilang lalu setelah puluhan tahun muncul kembali, suatu perpindahan dimensi. 
Sebaliknya bisa saja seorang melaporkan keadaan nyata secara bohong. 
Cobalah renungkan kutipan dalam jawaban sebelum ini dan banyak membaca buku-buku mengenai penelitian psychic atau paranormal pada dewasa ini, agar ada keterbukaan dari ketertutupan kita selama ini. Our reactions to accounts of events that at first seem highly improbable should not always be coloured by complete and utter disbelief. The aim should be always to keep an open mind (The Paranormal Files, hlm.136).

---------------------
IR: Anda sayangnya memberi tanggapan yang sangat tidak obyektif, berisi misrepresentasi dan penyesatan informasi. Para pakar peneliti makam Talpiot dan pakar-pakar lainnya tidak sedang membuat sensasi; tetapi mereka memang membuat kekristenan konservatif evangelikal terpojok karena literalisme biblis mereka. Makam Talpiot adalah paku terakhir yang sedang ditancapkan pada peti mati literalisme biblis. Saya bangga dengan almamater saya. Di mata anda, almamater saya itu bukan kondang, tetapi notorious. Jujur saja.
Salam manis,
Ioanes -- liberal Christian

Her: Apa yang membuktikan bahwa penelitian makam Talpiot itu dilakukan pakar-pakar dan bukan sekedar manipulasi fiksi sains? Kalau mau memberi bobot penelitian seharusnya disimposiumkan di kalangan para ahli baik liberal maupun konservatif dalam forum sinode atau teologi sebelum dilempar ke publik yang tidak mengerti apa-apa. Buku Jesus Dynasty banyak dikritik orang dan tidak dibahas dalam forum-forum ilmiah dan soal Talpiot juga sebelum benar-benar disepakati dalam forum dan symposium ilmiah, tetapi langsung dilempar oleh seorang sutradara film fiksi ke publik luas via Discovery Channel. Ini expose ilmiah atau menyebaran sensasi? 
Demikian juga saudara Ioanes Rakhmat, mestinya membahas setiap teori itu dalam forum sinode gereja atau forum teologia bukan sekedar diceramahkan (Tidak semua dosen STT Jakarta sepaham dengan radikalisme IR), baru kalau sudah memiliki kemungkinan benar dan absah, teori itu bisa disebarluaskan melalui jurnal ilmiah. Tetapi kalau asumsi-asumsi yang masih mentah dilempar kepublik melalui Kompas yang jaungkauannya masyarakat umum bukanlah lebih tepat menyebut IR sebagai penebar sensasi daripada seorang scholar?
Salam kasih dari Herlianto.
By yohanes sumber
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment