Muhammad hanya memperingatkan Penduduk Mekah saja

Muhammad hanya memperingatkan Penduduk Mekah saja

itulah yang sebenarnya, Nabi Muhammad hanya memperingatkan Penduduk Mekah saja tidak/bukan memperingatkan dan memerintahkan seluruh Umat Manusia di dunia, tetapi hanya di Mekah dan sekitarnya saja (arab),
tetapi kenapa saat ini peringatan Nabi Muhammad tersebut berlaku kepada setiap orang di dunia?
Apakah sudah ada pergeseran kepercayaan Allah dimekah saja?
atau ini kesengajaan untuk Motif tertentu?

mungkin ada yang bertanya, apa dasar dari judul tulisan ini, mari kita simak ayat aslinya, Al-Quran Surah Ash-Shura ayat 7:

وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِّتُنذِرَ أُمَّ الْقُرَىٰ وَمَنْ حَوْلَهَا وَتُنذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيهِ ۚ فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيرِ
Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.[QS 42:7]

mungkin ada yang bersikeras berdalih bahwa kata "sekitarnya" itu diartikan seluruh dunia.
tapi, mungkin para penafsir berdalih seperti itu perlu belajar tata bahasa lagi, dimana kata "sekitarnya" itu harusnya berarti sekeliling/tetangga, bukan semua tetanga negeri alias seluruh negeri yang ada di dunia ini,

baiklah, mungkin tata bahasa sebagai umat manusia ini belum dianggap cerdas dan belum pintar membuat kalimat, untuk itu mari kita buka pendapat ahli tafsir yang mungkin dimasa depan tidak lagi diakui oleh umat muslim di dunia.

Tafsir Al-Quran Surah Ash-Shura ayat 7:

Tafsir al-Jalalayn tentang Al-Quran Surah Ash-Shura ayat 7

And thus — in the same [manner of] revelation — have We revealed to you an Arabic Qur’ān, that you may warn, [that you may] threaten, the mother-town and those around it, namely, the inhabitants of Mecca and all other people, and that you may warn, [all] people, of the Day of Gathering, the Day of Resurrection whereat [all] creatures will be gathered, of which there is no doubt. A part, of them, will be in Paradise and a part will be in the Blaze, the Fire.

Nabi Muhammad Hanya Tunduk Pada Allah di Mekah saja

Nabi Muhammad Hanya Tunduk Pada Allah di Mekah saja

mungkin pembaca akan merasa aneh dengan judul tulisan ini, tapi begitulah adanya. dimana Nabi Muhammad SAW hanya tunduk pada perintah Allah yang berada di mekah saja. dan hanya mau menyembah Allah dimekah saja, itulah sebabnya umat islam pengikut Nabi Muhammad yang percaya dengan Al-Quran wajib untuk datang ke Mekah untuk menyembah Allah yang berada disana.
berikut ini juz 19, Al-Quran surah Al-Naml ayat 91, yang menyebutkan hal tersebut:

إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَٰذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا وَلَهُ كُلُّ شَيْءٍ ۖ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. [QS 27:91]

silahkan perhatikan awalan ayatnya...
ada kata "Aku" yang menandakan diri Nabi Muhammad, yang hanya mengakui Allah di Mekah saja.
akan sangat aneh jika diperhatikan ayat ini, dimana menurut kepercayaan muslim, Al-Quran merupakan wahyu Allah kepada umat manusia, tetapi kenapa dalam wahyu ada bahasa Aku dan Allah (tuhan) itu sendiri?
bukankah itu menunjukan bahwa kitan Al-Quran seperti cerita, yang menceritakan diri pencerita kepada pendengarnya?

mari kita lihat tafsir dari ayat tersebut