apa itu Musyrik?

apa itu Musyrik?

Musyrik (Arab: المشرك ) menurut syariat Islam adalah perbuatan menyekutukan Allah dengan apa pun, merupakan kebalikan dari ajaran ketauhidan, yang memiliki arti Mengesakan Allah.

Kata syirik sendiri berasal dari kata syarikah atau persekutuan, yaitu mempersekutukan atau membuat tandingan hukum atau ajaran lain selain dari ajaran/hukum Allah.
Syirik adalah akhlak yang melampaui batas aturan dan bertentangan dengan prinsip tauhid yaitu dengan mengabdi, tunduk , taat secara sadar dan sukarela pada sesuatu ajaran / perintah selain dari ajaran Allah. 

Dalam Islam, syirik adalah dosa yang tak bisa diampuni kecuali dengan pertobatan dan meninggalkan kemusyrikan sejauh-jauhnya. Kemusyrikan secara personal dilaksanakan dengan mengikuti ajaran2 selain ajaran Allah secara sadar dan sukarela (membenarkan ajaran syirik dalam qalbu, menjalankannya dalam tindakan dan berusaha menegakkan atau menjaga ajaran syirik tersebut).

Mengucapkan Selamat Natal

Mengucapkan Selamat Natal


"Dengan demikian, bagi umat Islam sendiri, merayakan natal sesungguhnya merayakan hari kelahiran seorang utusan Tuhan yang harus diimani, Isa al-Masih, yang diduga jatuh pada tanggal 25 Desember. 
Sebagai implikasi dari keberimanan itu, semestinya umat Islam juga dibolehkan merayakan hari kelahiran Isa dan hari kelahiran para nabi lain sebelum Muhammad SAW. Sebab, Isa bukan hanya milik umat Kristiani secara komunal melainkan juga semua orang yang mengimaninya. Tokoh-tokoh besar seperti Nabi Ibrahim, Musa, Isa al-Masih dan Muhammad SAW bukan kepunyaan kelompok tertentu saja. Para tokoh itu bisa menjadi teladan dan inspirasi bagi siapa pun."

siapa KAFIR itu?

siapa yang bisa disebut KAFIR itu?

semua penjahat termasuk koruptor adalah KAFIR
Makna kafir sangat beragam.
Akan tetapi, tak bisa dipungkiri bahwa tidak berterima kasih atau tidak bersyukur merupakan makna awal dari kata kafir.
Inti dari struktur semantik kata KUFR bukanlah “tak percaya”, melainkan “tak bersyukur” atau “tak tahu berterima kasih”.
Meski al-Qur’an kerap mengidentifikasikan kufr dengan “tidak percaya”, makna awal kata itu tak boleh ditinggalkan, karena unsur semantiknya akan hilang kalau sebuah kata selalu dilihat dalam kerangka doktrinalnya belaka.

Konsep kafir merupakan salah satu konsep penting yang perlu dikaji karena selama ini ia kerap dijadikan alasan permusuhan. 
Dengan bersandar kepada konsep itu, sebagian umat Islam mengganggap non-Muslim sebagai orang-orang kafir yang halal dibunuh.
Bukan hanya kepada non-Muslim, kata kafir pun kadang oleh satu kelompok Islam disematkan kepada satu kelompok Islam lain yang dianggap menyimpang, sehingga darah kafir pun halal ditumpahkan.
Padahal Rasulullah bersabda untuk tidak menyakiti seorang Muslim dengan menyebutnya sebagai kafir

Siapakah orang kafir itu, menjadi penting dijelaskan dari sudut bagaimana al-Qur’an mewacanakan kafir itu.

Secara etimologis kufr berarti tabir, tutup, tirai, dan pengingkaran. Sesuatu yang menutupi sesuatu yang lain dapat disebut kafir. Dengan demikian, malam juga dapat disebut kafir karena malam menutupi segala sesuatu.

Petani itu KAFIR
PETANI itu KAFIR

Kafir juga berarti petani, karena ia menutupi benih dengan tanah. Orang Arab menyebut seorang petani dengan sebutan “kafir”. Dalam al-Qur’an Al-Hadid ayat 20 disebut:

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.  [QS 57 : 20]

Keselamatan Dalam Al-Quran Dan Injil

Keselamatan Dalam Al-Quran Dan Injil

Setiap umat beragama berlomba mencari keselamatan. Segala usaha dilakukan agar dapat memperoleh keselamatan. Al-Quran dan Injil memberi beberapa pandangan bagaimana seseorang dapat memperoleh keselamatan.

Pertama – Mencari Jalan Lurus


dalam Al-Quran, Al-Fatihah disebutkan bahwa Jalan yang lurus jelas lebih baik bagi seorang pengendara dibanding jalan yang berliku. Demikian halnya dengan seseorang yang ingin diselamatkan. Dia perlu mencari jalan lurus itu.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
“Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Al-Fatihah: 6).

begitu juga yang tertuang dalam injil, Dimanakah “Jalan Lurus” itu dapat ditemukan? “Aku [Allah] hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh . . . . .” (Taurat, Mazmur 32:8)

AlQuran Taurat Injil apakah Kitab Suci Firman?

AlQuran Taurat Injil apakah Kitab Suci Firman TUHAN?


teman-teman Muslim, yang mengatakan bahwa Al-Quran adalah satu-satunya kitab suci yang benar-benar firman Allah.
Menurut umat Muslim Injil, Taurat, Zabur, dan Kitab Nabi-Nabi bukanlah firman Allah yang layak diimani.
Sementara di sisi lain, Al-Quran berulang-kali memperingatkan umat Muslim agar mengimani Kitab Suci sebelumnya.
Diantaranya dapat kita baca dalam Al-Maidah:46 yang mengatakan,

وَقَفَّيْنَا عَلَىٰ آثَارِهِم بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ ۖ وَآتَيْنَاهُ الْإِنجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ 
 Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
yang dapat diartikan:

apa itu KAFIR?

apa itu KAFIR?


Kāfir (bahasa Arab: كافر kāfir; plural كفّار kuffār) secara harfiah berarti orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Dalam terminologi kultural kata ini digunakan dalam agama Islam untuk merujuk kepada orang-orang yang mengingkari nikmat Allah (sebagai lawan dari kata syakir, yang berarti orang yang bersyukur).

Kāfir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar, menolak atau menutup.
Pada zaman sebelum Agama Islam, istilah tersebut digunakan untuk para petani yang sedang menanam benih di ladang, menutup/mengubur dengan tanah. Sehingga kalimat kāfir bisa dimplikasikan menjadi "seseorang yang bersembunyi atau menutup diri".

Jadi menurut syariat Islam, manusia kāfir yaitu: Mengingkari Allah sebagai satu-satunya yang berhak disembah dan mengingkari Rasul Muhammad SAW sebagai utusan-Nya.

Kata kāfir dalam Al-Qur'an

Di dalam Al-Qur'an, kitab suci agama Islam, kata kafir dan variasinya digunakan dalam beberapa penggunaan yang berbeda:

Kufur at-tauhid (Menolak tauhid)

Dialamatkan kepada mereka yang menolak bahwa Tuhan itu satu.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (Al-Baqarah ayat 6)

KHODAM JIN DAN KHODAM MALAIKAT

Khodam JIN dan Khodam MALAIKAT


‘Setan’, menurut istilah bahasa Arab berasal dari kata syathona yang berarti ba’uda atau jauh. Jadi yang dimaksud ‘setan’ adalah makhluk yang jauh dari kebaikan. Oleh karena hati terlebih dahulu jauh dari kebaikan, maka selanjutnya cenderung mengajak orang lain menjauhi kebaikan. Apabila setan itu dari golongan Jin, berarti setan Jin, dan apabila dari golongan manusia, berarti setan manusia. Manusia bisa menjadi setan manusia, apabila setan Jin telah menguasai hatinya sehingga perangainya menjelma menjadi perangai setan. Rasulullah s.a.w menggambarkan potensi tersebut dan sekaligus memberikan peringatan kepada manusia melalui sabdanya:

لَوْلاَ أَنَّ الشَّيَاطِيْنَ يَحُوْمُوْنَ عَلَى قُلُوْبِ بَنِى آَدَمَ لَنَظَرُوْا اِلَى مَلَكُوْتِ السَّمَاوَاتِ

“Kalau sekiranya setan tidak meliputi hati anak Adam, pasti dia akan melihat alam kerajaan langit”.
Di dalam hadits lain Rasulullah s.a.w bersabda:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَجْرِى مِنِ ابْنِ آَدَمَ مَجْرَى الدَّمِ فَضَيِّقُوْا مَجَاِريَهُ ِبالْجُوْعِ.
“Sesungguhnya setan masuk (mengalir) ke dalam tubuh anak Adam mengikuti aliran darahnya, maka sempitkanlah jalan masuknya dengan puasa”.