surat Raja Yazdgird III (Persia) kepada ISLAM Khalifah Umar

surat Raja Yazdgird III (Persia) kepada ISLAM Khalifah Umar


Sumber rujukan lain di luar Hadish yg bisa dijadikan bukti kejahatan Muhammad adalah surat balasan Raja Yazdgird III (632 AD - 651 AD) kepada Khalifah Umar.

Sejarah menyatakan bahwa 1.400 tahun yang lalu, Umar Ibn Al Khattab, Kalifah Islam kedua, mengirim surat kepada Raja Yazdgrid III dari Persia untuk melakukan Bei’at (bergabung bersama Kalifah dan menerima Islam). 

Umar menulis: 

“Di jaman dahulu, kekuasaanmu mencapai separuh dunia yang dikenal, tapi apa yang terjadi sekarang? 
Tentaramu telah dikalahkan di semua pihak dan negaramu hampir runtuh. Aku menawarkan padamu jalan untuk menyelamatkan dirimu. Mulailah sembahyang pada Allah, Tuhan yang Esa, Tuhan satu2nya yang menciptkan seluruh alam semesta. Kami bawa pesan Allah padamu dan dunia. Sembahlah Allah, Tuhan yang sejati.”


Raja Yazdgird III lalu menulis surat balasan kepada Umar yang isinya:

Pangeran ISLAM Suka Mengadakan Pesta Minuman Keras, Narkoba dan Seks

Pangeran ISLAM Suka Mengadakan Pesta Minuman Keras, Narkoba dan Seks

Keluarga Kerajaan melecehkan hukum Islam yang diperlakukan ketat dengan mengadakan pesta-pesta bagi kaum elit muda sementara polisi agama berpura-pura menutup mata.

Dalam apa yang terbukti sebagai memo yang menghebohkan itu, para diplomat Amerika Serikat menggambarkan adanya pesta-pesta resmi Keluarga Kerajaan Arab Saudi yang penuh dengan seks, narkoba dan music rock’n'roll.

Para pejabat konsulat Jeddah menggambarkan suatu pesta Halloween yang diselenggarakan di bawah tanah, yang diadakan tahun lalu oleh seorang anggota keluarga kerajaan, yang melanggar semua tabu Islam di negara itu. Melimpahnya minuman keras dan para pelacur (budak sex) yang hadir, menurut memo yang bocor itu, diadakan di belakang pintu-pintu gerbang vila yang dijaga ketat para pengawal.

Pangeran Saudi Bayar 30 Juta Dolar Untuk Puaskan Syahwatnya

Pangeran Saudi Bayar 30 Juta Dolar Untuk Puaskan Syahwatnya

pangeran yang menjalankan ajaran Islam
Surat kabar Daily Mail melaporkan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Salman bin Abdul Aziz Al Saud membayar 30 juta dolar untuk memboking tiga pulau di Maladewa dari tanggal 19 hingga 25 Februari.

Sejumlah laporan mengatakan bahwa Pangeran Salman mengharuskan kedatangannya ke sejumlah pulau disertai dengan rumah sakit mobile, kapal pesiar mewah dan lebih dari 100 orang penjaga.

Sangat menyedihkan bahwa seorang Putra Mahkota Arab Saudi yang mengklaim menerapkan Islam justru menghambur-hamburkan jutaan dolar untuk bersenang-senang di kepulauan Maladewa. Sementara setiap harinya darah kaum Muslim ditumpahkan di Suriah; pembantaian terhadap kaum Muslim yang lemah secara sistematis di Burma selama lebih dari dua tahun; setiap hari terjadi pembantaian terhadap kaum Muslim di Republik Afrika Tengah sejak terjadinya kerusuhan politik selama beberapa bulan yang lalu; warga Palestina menderita akibat penjajahan yang telah berlangsung selama puluhan tahun; kaum Muslim di di Sudan, Somalia dan Yaman tengah kelaparan; dan ratusan juta kaum Muslim lainnya masih diselimuti berbagai jenis penderitaan dan kesengsaraan.

WNI Gunting Kiswah Ka'bah untuk Pesugihan

WNI Gunting Kiswah Ka'bah untuk Pesugihan

kepercayan pd Ka'bah itu Tuhan pembawa kekayaan
Seorang warga negara Indonesia (WNI) atas nama Nur Jannah Amien (56) ditahan oleh pihak berwajib Mekkah karena diduga menggunting kiswah Ka’bah saat melakukan ibadah umroh. Nur Jannah diduga nekad menggunting penutup Ka’bah itu untuk tujuan pesugihan.

Saat dikonfirmasi terkait kasus tersebut, pihak KJRI di Jeddah membenarkan adanya penangkapan itu. Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Jeddah Syarif Shahabudin mengatakan saat ini Nur Jannah masih dalam proses investigasi.

“Yang bersangkutan masih dalam proses investigasi di Kantor Badan Umum Investigasi dan Penuntut Umum Makkah. Status yang bersangkutan belum tersangka, kan masih diinvestigasi. Kami juga telah telah melakukan pendampingan," ujar Syarif saat dihubungi kemarin.