Penjelasan Syeikh Ali Jum’ah Terkait Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Penjelasan Syeikh Ali Jum’ah Terkait Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Salah satu ibadah yang di tuntut dalam bulan Ramadhan adalah shalat tarawih yang setiap tahunnya selalu terjadi polemik tentang shalat tarawih berkenaan dengan jumlah rakaatnya, antara pihak yang mengatakan shalat tarawih adalah 8 rakaat dengan pihak yang mengatakan bahwa shalat tarawih adalah 20 rakaat. Pada tulisan sebelumnya kami telah memaparkan dalil tentang jumlah rakaat taraweh. Kali ini kami akan mengutip fatwa Syeikh Ali Jumah (mantan mufti Mesir dan merupakan seorang ulama besar zaman ini, lahir tahun 1952) tentang jumlah rakaat shalat teraweh dari kitab beliau al-Bayan li ma Yasyghulu al-azhan jilid 1 tepatnya pada pertanyaan ke 62 pada halaman 186 – 190. Kami mengutip setiap paragraf dengan di iringi terjemahannya.

Berikut penjelasan Syeikh Ali Jumah beserta terjemahannya:

س 62 يختلف الناس فى شهر رمضان المبارك بشأن مسألة صلاة التراوح فما هو الحكم الصحيح فى عدد ركعاتها ؟
soal ke 62:
Manusia berselisih paham dalam bulan Ramadhan yang penuh barakah tentang shalat tarawih, berapa sebenarnya pendapat yang shahih tentang jumlah rakaatnya?

Pimpinan Pondok Pesantren Oral Seks Kemaluan 4 Santri

Pimpinan Pondok Pesantren Oral Seks Kemaluan 4 Santri

Entah setan apa yang merasuki, Syamsuddin alias Ok Lima Laras (42). Meski posisinya sebagai pimpinan Pondok Pesantren, dia bisa terhasut juga hingga nekat mengoralseks kemaluan 4 santri.

RANTAU PRAPAT, JAM 15.00 WIB
Tapi, aksi mesum sang pimpinan Pondok Pesantren Danzawiyah Arkanuddin di Desa Pulo Dogom, Kecamatan Kualuh Hulu, Labura, itu tak berlangsung lama. Begitu terbongkar, Syamsuddin pun memilih menyerahkan diri ke Polsek Kualuh Hulu dan kini mendekam di penjara.

Aksi bejat Syamsuddin terbongkar setelah 1 dari 4 santri yang dicabulinya yakni, FA. Senin (24/3) lalu, pelajar Kelas 2 Tsanawiyah ini cerita ke orangtuanya jika kemaluannya dioral seks (isap) oleh Syamsuddin. Pengkuan FA tak langsung dilaporkan orangtuanya ke polisi, melainkan melakuan penyelidikan. Hasilnya, ternyata tak cuma FA yang dicabuli, 3 santri lainnya yakni, AH, santri Kelas 3 Tsanawiyah; FM, santri Kelas 3 Tsanawiyah dan HA, santri Kelas 2 Aliyah juga menjadi korbannya.

Sepenggal Kisah Biru di Pesantren

Sepenggal Kisah Biru di Pesantren

Selama ini dunia pesantren dikenal sangat lekat dengan nuansa agama. Setiap pagi, siang, sore hingga malam hari kegiatan-kegiatan yang diajarkan di pesantren selalu berkaitan dengan (pendalaman) agama. Ngaji, tadarus, shalat berjamaah adalah beberapa kegiatan rutin di dalamnya.

Namun, siapa yang mengira di balik kentalnya nuansa agama yang ada di pesantren ternyata menyimpan cerita-cerita miris yang sangat bertentangan dengan (doktrin) agama? Buku dengan judul Mairil, Sepenggal Kisah Biru di Pesantren yang ditulis oleh Syarifuddin ini mengungkap secara transparan perilaku-perilaku menyimpang di dunia pesantren, terutama yang berkaitan dengan penyimpangan seksual santri.

Ibarat lokalisasi, pesantren sering dijadikan tempat untuk menyalurkan hasrat libido santri pada santri lain. Bedanya, kalau di lokalisasi berlaku hukum pasar, yaitu terjadi transaksi antara penjual dan pembeli. Di pesantren kegiatan itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan umumnya dilakukan di tengah malam ketika “korban” sedang tertidur lelap.

Kapal Tongkang Ditumpangi Warga Islam Aceh Sengaja Ditembak Negara Islam Malaysia

Kapal Tongkang Ditumpangi Warga Islam Aceh Sengaja Ditembak Negara Islam Malaysia

Mereka kembali dengan pesawat komersil dari Malaysia dan tiba di bandara SIM Blang Bintang, Aceh Besar, pukul 15.30 WIB didampingi konseler Dubes RI, Dino Nurwahyudin, Kadis Sosial Aceh, Bukhari AKs dan Kepala BPBA, Said Rasul.

Lima warga Aceh itu, Mustafa (25) asal Tanoh Abee, Idi Rayeuk, Aceh Timur, Mukhtaruddin (24) asal Langsa, Zarkhasi (29) Meurah Mulia, Aceh Utara, Muladi (32) Lhokseumawe dan Murthaza (32) Pidie Jaya.

Dalam pertemuan kemarin, Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan, terima kasih kepada Duta Besar Indonesia di Malaysia dalam rangka misi kemanusiaan telah memfasilitasi dengan cepat.

“Kita bersyukur karena dengan cepat menyelesaikan persoalan keselamatan jiwa,” ujarnya, kemarin.

Tetangga yang Baik

Tetangga yang Baik

Diriwayatkan dari Sahal bin Abdillah rahimahullah, bahwa dia mempunyai seorang tetangga yang merupakan orang dzimmiy (orang non-muslim yang tinggal di wilayah Islam, memiliki hak keamanan harta dan jiwa dengan membayar jizyah). Dan dari rumah orang dzimmiy itu ada kebocoran yang menimbulkan tetesan air ke rumah Sahal.

Setiap hari Sahal menampung air bocoran itu di dalam suatu wadah agar tidak menyebar di rumahnya. Jika telah penuh Sahal membuangnya pada malam hari agar tidak dilihat oleh orang. Keadaan itu terus berlangsung lama sampai ketika ajal sudah mendatangi Sahal.

Lalu tetangganya yang dzimiiy Majusi itu datang menjenguknya ketika ia sedang sakit menjelang meninggalnya. Sahal menyuruhnya masuk ke sebuah ruangan di rumahnya agar tetangganya itu melihat apa yang terjadi di dalamnya. Begitu Majusi itu masuk, ia langsung melihat adanya kebocoran dari rumahnya dan airnya menetes ke rumah Sahal. Ia paham, hal ini tentu saja mengganggu Sahal. Ia kemudian bertanya, “Apa sebenarnya yang kulihat ini?”

Sahal berkata, “Hal ini sudah berlangsung lama, air menetes dari rumahmu ke rumahku ini. Dan saya menampungnya di siang hari, kemudian membuangnya pada malam hari. Kalaulah bukan karena ajalku telah tiba, dan aku takut orang lain tidak sanggup menerima keadaan ini, aku tidak akan memberitahukan hal ini kepadamu. Makanya aku melakukan hal telah kau lihat ini.”

Orang Majusi itu berkata: “Wahai Syekh! Engkau telah memperlakukan aku dengan toleransi tinggi seperti ini, sedangkan saya tetap saja memegang kekufuranku. Tolong julurkanlah tangan anda, inilah saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah (Asyhadu anlaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah). Setelah itu Sahal kemudian meninggal.

Meraih Surga dengan Meninggalkan Dengki

Meraih Surga dengan Meninggalkan Dengki

Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Saat kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata, ‘Akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki penghuni surga’. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari kaum Anshar yang datang dengan bekas air wudhu masih mengalir di jenggotnya, dan tangan kirinya memegang terompahnya.”

“Keesokan hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan seperti perkataannya yang kemarin. Lalu muncullah laki-laki itu lagi, persis seperti kedatangannya pertama kali. Di hari ketiga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata demikian lagi, dan kembali yang datang adalah laki-laki itu lagi persis kejadian pertama. Setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beranjak, Abdullah bin ‘Amr bin al-’Ash membuntuti laki-laki itu sampai ke rumahnya. Lalu Abdullah berkata kepadanya, ‘Aku telah bertengkar dengan ayahku, kemudian aku bersumpah untuk tidak mendatanginya selama tiga hari. Bila kau mengizinkan, aku ingin tinggal bersamamu selama tiga hari’. Dia menjawab, ‘Ya, boleh’.”

Meninggalkan yang Haram Demi yang Halal

Meninggalkan yang Haram Demi yang Halal

Al-Hasan al-Bashri Rahimahullah berkata, “Ada seorang wanita jalang yang kecantikannya melebihi wanita-wanita seusianya. Dia akan menyerahkan dirinya bila dibayar dengan 100 dinar (425 gram emas). Kemudian ada seorang pria yang melihatnya. Dia merasa kagum dan menginginkan si wanita tadi. Lalu si pria pergi dan bekerja keras membanting tulang dengan tangannya sendiri, sampai akhirnya dia berhasil mengumpulkan uang 100 dinar. Kemudian dia mendatangi si wanita dan berkata kepadanya, “Sungguh engkau telah membuatku kagum, kemudian aku pergi dan bekerja membanting tulang hingga berhasil mengumpulkan 100 dinar.”

Si wanita berkata, “Bayarkanlah uang itu pada kepala pelayan agar dicek keaslian dan ditimbang beratnya.” Setelah dibayarkan si wanita berkata lagi, “Masuklah.” Si wanita itu mempunyai rumah yang dihias dengan indah dan ranjang dari emas. Ketika sudah masuk, “Ayolah,” ajak si wanita. Si pria pun bersiap untuk melaksanakan hasratnya, namun saat itu pula dia ingat bagaimana nanti dia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tubuhnya jadi gemetar dan syahwatnya langsung hilang. Maka dia batalkan niatnya dan berkata, “Biarkanlah aku keluar dan pergi dan uang 100 dinar itu ambil saja untukmu!”

Khalifah Umar, ‘Amr Bin Ash dan Keadilan

Khalifah Umar, ‘Amr Bin Ash dan Keadilan

Suatu ketika Umar bin Khattab sedang berkhotbah di masjid di kota Madinah tentang keadilan dalam pemerintahan Islam. Pada saat itu muncul seorang lelaki asing dalam masjid , sehingga Umar menghentikan khotbahnya sejenak, kemudian ia melanjutkan.

“Sesungguhnya seorang pemimpin itu diangkat dari antara kalian bukan dari bangsa lain. Pemimpin itu harus berbuat untuk kepentingan kalian, bukan untuk kepentingan dirinya, golongannya, dan bukan untuk menindas kaum lemah. Demi Allah, apabila ada di antara pemimpin dari kamu sekalian menindas yang lemah, maka kepada orang yang ditindas itu diberikan haknya untuk membalas pemimpin itu. Begitu pula jika seorang pemimpin di antara kamu sekalian menghina seseorang di hadapan umum, maka kepada orang itu harus diberikan haknya untuk membalas hal yang setimpal.”

Selesai khalifah berkhotbah, tiba-tiba lelaki asing tadi bangkit seraya berkata; “Ya Amiirul Mu’minin, saya datang dari Mesir dengan menembus padang pasir yang luas dan tandus, serta menuruni lembah yang curam. Semua ini hanya dengan satu tujuan, yakni ingin bertemu dengan Tuan.”

Gelar Buat Ali bin Abi Thalib

Gelar Buat Ali bin Abi Thalib

Pada suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyatakan bahwa dirinya diibaratkan sebagai kota ilmu, sementara Ali bin Abi Thalib adalah gerbangnya ilmu. Mendengar pernyataan yang demikian, sekelompok kaum Khawarij tidak mempercayainya. Mereka tidak percaya, apa benar Ali bin Abi Thalib cukup pandai sehingga ia mendapat julukan “gerbang ilmu” dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Berkumpullah sepuluh orang dari kaum Khawarij. Kemudian mereka bermusyawarah untuk menguji kebenaran pernyataan Rasulullah tersebut. Seorang di antara mereka berkata, “Mari sekarang kita tanyakan pada Ali tentang suatu masalah saja. Bagaimana jawaban Ali tentang masalah itu. Kita bisa menilai seberapa jauh kepandaiannya. Bagaimana? Apakah kalian setuju?”

“Setuju!” jawab mereka serentak.

“Tetapi sebaiknya kita bertanya secara bergiliran saja”, saran yang lain. “Dengan begitu kita dapat mencari kelemahan Ali. Namun bila jawaban Ali nanti selalu berbeda-beda, barulah kita percaya bahwa memang Ali adalah orang yang cerdas.”

Hikmah Diam pada Saat yang Tepat

Hikmah Diam pada Saat yang Tepat

Dikisahkan bahwa ada seorang lelaki miskin yang mencari nafkahnya hanya dengan mengumpulkan kayu bakar lalu menjualnya di pasar. Hasil yang ia dapatkan hanya cukup untuk makan. Bahkan, kadang-kadang tak mencukupi kebutuhannya. Tetapi, ia terkenal sebagai orang yang sabar.

Pada suatu hari, seperti biasanya dia pergi ke hutan untuk mengumpulkan kayu bakar. Setelah cukup lama dia berhasil mengumpulkan sepikul besar kayu bakar. Ia lalu memikulnya di pundaknya sambil berjalan menuju pasar. Setibanya di pasar ternyata orang-orang sangat ramai dan agak berdesakan. Karena khawatir orang-orang akan terkena ujung kayu yang agak runcing, ia lalu berteriak, “Minggir… minggir! kayu bakar mau lewat!.”

Orang-orang pada minggir memberinya jalan dan agar mereka tidak terkena ujung kayu. Sementara, ia terus berteriak mengingatkan orang. Tiba-tiba lewat seorang bangsawan kaya raya di hadapannya tanpa mempedulikan peringatannya. Kontan saja ia kaget sehingga tak sempat menghindarinya. Akibatnya, ujung kayu bakarnya itu tersangkut di baju bangsawan itu dan merobeknya. Bangsawan itu langsung marah-marah kepadanya, dan tak menghiraukan keadaan si penjual kayu bakar itu. Tak puas dengan itu, ia kemudian menyeret lelaki itu ke hadapan hakim. Ia ingin menuntut ganti rugi atas kerusakan bajunya.

Nasihat Ibrahim bin Adham

Nasihat Ibrahim bin Adham

Pada suatu hari Ibrahim bin Adham didatangi oleh seorang lelaki yang gemar melakukan maksiat. Lelaki tersebut bernama Jahdar bin Rabi’ah. Ia meminta nasehat kepada Ibrahim agar ia dapat menghentikan perbuatan maksiatnya. Ia berkata, “Ya Aba Ishak, aku ini seorang yang suka melakukan perbuatan maksiat. Tolong berikan aku cara yang ampuh untuk menghentikannya!”

Setelah merenung sejenak, Ibrahim berkata, “Jika kau mampu melaksanakan lima syarat yang kuajukan, aku tidak keberatan kau berbuat dosa.”

Tentu saja dengan penuh rasa ingin tahu yang besar Jahdar balik bertanya, “Apa saja syarat-syarat itu, ya Aba Ishak?”

“Syarat pertama, jika engkau melaksanakan perbuatan maksiat, janganlah kau memakan rezeki Allah,” ucap Ibrahim. Jahdar mengernyitkan dahinya lalu berkata, “Lalu aku makan dari mana? Bukankah segala sesuatu yang berada di bumi ini adalah rezeki Allah?”

Lepas Hijab, Marshanda Dihujat

Lepas Hijab, Marshanda Dihujat

PENYANYI dan bintang film Marshanda kembali berulah. Setelah beberapa tahun lalu sempat memposting amarahnya melalui Youtube, kali ini artis yang tengah menghadapi proses sidang cerai dengan suaminya, Ben Kasyafani itu meng-upload wajahnya tanpa menggunakan hijab.

Gambar itu di-upload di akun Instagram miliknya, @marshanda99 dan di akun Tumblr miliknya www.marshanda.tmblr.com. Padahal sejak menikah, penampilan Marshanda berubah.

Bintang sinetron Kisah Sedih di Hari Minggu itu memutuskan untuk berhijab. Bahkan, dia juga getol memberikan tutorial hijab di dunia maya sebagai artis dan juga motivartis (motivator artis).

Sepasang Kekasih Mesum di Swalayan Digerebek WH

Sepasang Kekasih Mesum di Swalayan Digerebek WH

Petugas Wilayatul Hisbah (WH) bersama Dinas Syariat Islam dibantu Polsek Langsa Barat, mengamankan sepasang pelaku mesum pada penggerebekan di salah satu swalayan di Kota Langsa, Selasa (17/6) dini hari sekira pukul 02.00 WIB.

Informasi diperoleh Rakyat Aceh, sepasang khalwat yakni Yuandani (22) warga, Kuta Binjai Aceh Timur, pekerja swalayan dan Lisa (21) warga Simpang Ulim Aceh Timur.

Kepada Rakyat Aceh, Kepala Dinas Syariat Islam Langsa, Drs H Ibrahim Latif, MM menerangkan, pengamanan pelaku khalwat berawal laporan masyarakat, ada sepasang remaja non muhrim diduga berbuat mesum dalam swalayan di jalan A. Yani, persisnya depan SPBI Harapan Langsa.

Tiga Pasangan Digerebek Mesum Di Mobil

Tiga Pasangan Digerebek Mesum Di Mobil

Tiga pasangan muda – mudi pelanggar Qanun Syarita Islam digerebek warga diduga mesum di dalam mobil rental, Rabu (2/7) kemarin. Dua laki-laki diduga pelaku khalwat berhasil melarikan diri sementara mobil dan supirya diamankan ke Kantor PP dan WH Kota Lhoskeumawe, Kasatpol PP dan WH Kota Lhoskeumawe, M Irsyadi kepada Rakyat Aceh, Kamis (3/6) mengatakan, saat ditangkap pasangan mesum dalam usai melakukan hajatnya. “Kepada petugas mereka mengaku telah melakukan hubungan layaknya suami istri,” ungkpa Irsyadi.

Dikatakan, dalam pengrebekan dilakukan warga pada Rabu (2/6) serkitar pukul 10.30 WIB Di Desa Rayek Kareung, Blang Mangat, Lhokseumawe, terhadap pasangan dua pasangan mesum dengan mengunakan mobil rental namun dua laki – laki pelaku mesum itu berhasil melarikan diri. Namun demikian supir beserta satu unit mobil rental berhasil diamankan.

“ Pasangan wanita dijemput mengunakan mobil di salah satu wisma di Kota Lhoksuemawe dan di bawa ke Desa Rayek Kareung. Berdasarkan pengakuan warga aksi mesum dilakukan didalam mobil rental tersebut,” jelas Irsyadi. Sementara pasangan lain nya, MH (27) Kampung Jawa Baru, Banda Sakti, Lhoskeumawe dengan MR (29) baby sitter, warga Panggoi, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, di tangkap di Desa Seuneubok, Kecamatan Blang Mangat akan di nikahkan.

Hal itu dikarenakan keduanya kepada petugas mengaku telah melakukan hubungan layak nya suami istri di kawasan jalan line pipa. “Keduanya sudah kita panggil orangtua beserta aparatur desa untuk dinikahkan,” tuturnya. Amatan dilapangan selain mengamankan pasangan mesum. Pihak satpol juga turut mengamankan mobil dan sepeda motor yang digunakan para pelanggar.(val) PELAKU MESUM : Dua wanita diduga pelaku Mesum saat berada di tahanan Kantor Satpol PP dan Wh Kota Lhokseumawe, Kamis (3/6). rakyat aceh/nauval

Polisi Ringkus Penculik Mahasiswi Akbid

Polisi Ringkus Penculik Mahasiswi Akbid

Petugas Polres Lhokseumawe, Selasa dinihari (17/6) berhasil menangkap tiga dari lima pelaku penculikan mahasiswi Akademi Kebidanan (Akbid) Pemda Aceh Utara, Novi Maulizar (19) di Simpang Desa Pinto Makmur Bungkah, Muara Batu, Aceh Utara.

Dugaan sementara, pelaku nekad menculik karena cinta. Namun keluarga korban juga sempat dimintai tebusan Rp 70 juta oleh pelaku yang masih buron.

Ketiga pelaku, masing-masing Safwandi (25) asal Dusun Cot Suwe, Gampong Blang Manyak, Kecamatan Sawang, yakni otak penculikan sekaligus pacar korban. Dia ditangkap di rumah istrinya di Desa Gunci, Kecamatan sama, kemarin sekitar pukul 06.00 WIB. Sedangkan, dua rekannya, M Amin (26) dan Mawardi (27) asal Gunci ditangkap satu jam kemudian di kawasan Keude Sawang. Keduanya diduga ikut membantu kejahatan yang dilakukan pelaku utama.

Waspadai Perilaku Homoseksual di Dalam Pesantren!

Waspadai Perilaku Homoseksual di Dalam Pesantren!

Jika kita mendengar kata pesantren, mungkin yang terlintas di pikiran kita adalah nuansa agamis atau rutinitas ketat dan berbasis Islami. Penghuni pesantren lekat dengan kegiatan mengaji, shalat dan kegiatan rohani lainnya. Namun tahukah Anda bahwa ternyata fakta ada tidak seindah itu. Ada sisi hitam yang cukup mengejutkan di balik kokohnya tembok pondok pesantren.

Salah satu istilah yang paling kita kenal adalah mairil, atau homoseksual versi pesantren. Fenomena ini berhasil diungkap dengan apik oleh Syarifuddin lewat bukunya yang berjudul ‘Mairil, Sepenggal Kisah Biru di Pesantren. Dalam buku yang diterbitkan tahun 2005 ini, penulis benar-benar menyuguhkan bagaimana ketatnya aturan di pondok pesantren justru mendorong para santri untuk melakukan aktivitas seksual dengan sesama santri.

Tindakan ini dilakukan pelaku saat korban sedang tertidur lelap di malam hari, sehingga korban tidak akan menyadari bahwa dia telah jadi pelampiasan nafsu orang lain. Tentu saja tindakan yang bisa dikategorikan pelecehan seksual ini dilakukan secara sembunyi. Tak hanya terjadi di kalangan santri, ternyata fenomena ini mungkin juga sempat terjadi di asmara santriwati.

Uniknya, fenomena seperti ini ternyata hanya terjadi selama pelaku belajar di pondok pesantren. Setelah dia keluar dari pintu pondok, mereka meninggalkan kebiasaan itu dan kembali pada orientasi seksual normal. Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa perbuatan ini terjadi karena didorong oleh libido seksual yang sedang tak terkendali.

Santri Muda Rawan Jadi Korban Pelecehan Seksual di Pesantren

Santri Muda Rawan Jadi Korban Pelecehan Seksual di Pesantren

Banyak orang tua mempercayakan pendidikan anaknya di pondok pesantren, dengan harapan sang anak akan tumbuh menjadi pribadi yang taat pada tuntunan agama. Nyatanya, dalam beberapa kasus, banyak santri yang justru terjerumus dalam perilaku homoseksual, atau biasa dikenal dengan istilah mairil.

Dalam buku berjudul ‘Mairil, Sepenggal Kisah Biru di Pesantren’ yang ditulis Syarifuddin, terungkap dengan jelas bagaimana praktek ini menjamur di kalangan santri. Rutinitas yang monoton dan kurangnya interaksi dengan sesama jenis diduga menjadi pemicu pemuasan hasrat seksual pada sesama jenis. Saat korban terlelap di malam hari, pelaku mulai melancarkan aksinya dengan sangat rapi sehingga korban tak menyadari apa yang menimpanya.

Ironisnya, hal ini justru banyak dilakukan para senior yang harusnya memberikan contoh baik pada yang lebih muda. Sasarannya jelas, para santri junior yang masih lugu dan belum mengenal kehidupan pesantren menjadi sasaran utama aksi ini. Meski demikian, tidak jarang pelaku dan korban memang sudah saling sepakat dan melakukan aktivitas seksual secara suka sama suka.

Umumnya para pelaku mairil sudah memiliki kesepakatan dengan pelaku lainnya. Seperti halnya hubungan asmara, masing-masing pelaku sudah punya pasangan mairil sendiri-sendiri, sehingga tak boleh ada orang lain yang mengganggunya. Jika hal ini sampai dilanggar, maka konflik, perkelahian dan persereruan jelas menjadi konsekuensi yang harus ditanggung. Selain itu, pasangan mairil juga akan mendapat perlakuan istimewa dari pelaku, seolah mereka benar-benar sepasang kekasih.

Gaya “Bercinta” Ala Santri

Gaya “Bercinta” Ala Santri

Sebut saja namanya Lalaki. Senior di “Forum Diskusi Bambu Runcing”. Malam minggu kemarin, ia menyempatkan hadir sekaligus “curhat” kisah cintanya yang kandas di tangan pengurus saat mondok di salah satu pesantren terkenal di daerah Tasikmalaya.

Mengenal sosok wanita dan berpacaran dengannya merupakan pengalaman tersendiri, yang menjadi “bumbu” penyedap di tengah kepenatan aktivitas mengaji di pondok. Sayang, meski cinta “Lalaki” tak bertepuk sebelah tangan, ia harus merelakan “tali” kasihnya dipotong pengurus, sekaligus merelakan helai demi helai rambutnya yang gondrong sebahu.

Memang, selama saya berada di pondok merasakan hal yang sama. Sebagai makhluk berjenis kelamin pria, tentu saya mempunyai rasa ketertarikan terhadap lawan jenis. Namun, sebagai santri, saya harus mentaati segala peraturan yang telah ditetapkan oleh pondok pesantren yang saya berdiam di dalamnya.

Selama ini, kesempatan bertemu “makhluk” bernama wanita di lingkungan pondok sangat terbatas. Beruntunglah saya bukan santri pondok biasa, melainkan dibarengi dengan sekolah. Dengan demikian, kesempatan saya untuk mencuci “libido” saya lebih leluasa dibandingkan santri yang berstatus mondok permanen.

Selain di sekolah, jangan harap santri pria dapat bertemu dengan santri wanita, seperti yang sering digambarkan di sinetron-sinetron picisan mengenai kehidupan pesantren. Tempat mengaji yang terpisah dan tempat beribadah yang terpisah pula menjadi “tembok” tebal untuk menikmati keindahan ciptaan Tuhan bernama wanita.

Di saat rasa rindu dan kebutuhan akan romantisme ala anak muda menyeruak, memenuhi setiap jengkal relung sanubari, kami hanya bisa menatap nanar kobong (tempat mondok) para santri wanita yang terletak di atas rumah Kiai dan persis di sebelah Masjid Pria.

Hampir setiap malam, bagi santri-santri “pemuja”, menatap ke atas rumah Kiai sembari menggoreskan luapan cintanya di atas selembar kertas putih. Esoknya, kertas itu dititipkan kepada santri yang -kebetulan- bersekolah. Persis seperti menitip surat kepada pak pos. Bedanya surat yang ini tanpa perangko dan -biasanya- memakai embel-embel, “Mohon dirobek atau dibakar setelah membaca”.

Bukan kenapa, melainkan bahaya besar dan termasuk siaga satu bila surat itu jatuh ke tangan pengurus pondok yang telah ditetapkan secara musyawarah. Hukuman telah menanti. Dari disuruh menalar kitab, dibotaki, hingga dipanggil kedua orang tuanya. Jadi wajar surat itu memakai embel-embel tersebut di paragraf terakhir, dengan kata-kata NB: yang besar.

Dengan menyimak kisah di atas, wajar saja jika santri jaman dahulu sering dijodohkan oleh kiai-nya sendiri. Atau kalau tidak mereka biasanya telat untuk menikah. Tapi itu juga tergantung individu masing-masing. Namun, di pesantren saya, santri yang menetap (non sekolah) biasanya memang berstatus “bujang lapuk” dibandingkan dengan santri yang bersekolah.

Bagaimana dengan saya?
Saya, sebagai pria, jelas merasakan dorongan “libido” yang sama. 
Namun, mengingat besarnya harapan orang tua kepada saya, saya harus menempatkan kepercayaan orang tua dengan semestinya. Untuk saat ini, sebagai pelipur lara di kala malam, cukup-lah buku-buku yang menemani segala kegalauan hati yang saya alami.

Walhasil, “bercinta” di Pesantren itu bak peribahasa “Ngeri-ngeri sedap”!.

Sex Islam melalui Liang Vagina yang Halal

Sex Islam melalui Liang Vagina yang Halal

Islam memang sangat lengkap dalam mengatur persoalan manusia, termasuk soal seks. Islam tidak menyangkal seks sebagai kebutuhan dasar manusia, bahkan mengaturnya sehingga tidak melanggar koridor yang ditetapkan Allah.

Suatu saat diceritakan Umar bin Khattab berkata pada Rasulullah SAW, “tadi malam saya memutar haluan kapal saya” (mensetubuhi istri dari belakang). Pada kepercayaan masa itu, terutama kepercayaan Yahudi, mensetubuhi istri dari belakang dapat menyebabkan anak yang dihasilkan menjadi juling. Namun Rasulullah SAW tidak berkomentar apapun hingga akhirnya turun ayat ini :
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُم مُّلَاقُوهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ 
“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.” (QS Al Baqarah 223)
Kemudian Rasulullah SAW menyatakan pada Umar bahwa posisi mana saja diperbolehkan, asalkan pada kemaluannya dan tidak boleh mensetubuhi dubur istri. “Setubuhilah istrimu dari depan atau dari belakang tetapi hindarilah di dubur dan ketika sedang haid” (HR Tirmidzi dari Abu Abbas).

Pemerkosaan dan Pencabulan di Pesantren

Pemerkosaan dan Pencabulan di Pesantren

Pencabulan di Pesantren? Memangnya, Ada?
janganlah anda menutup mata.
Setan di jaman ini tampaknya sudah bisa menjamah segala profesi dan tempat! Tak tanggung-tanggung, profesi mulia guru dan tempat sesuci pesantren pun tak luput dari perbuatan-perbuatan bejat.

Dari tahun 2008 hingga 2013, tepatnya bulan Februari kemarin banyak lho kasus pelanggaran asusila yang terjadi di pesantren.

Di Jawa Tengah saja disinyalir terdapat 85 wanita korban kekerasan seksual di lingkungan pesantren dari tahun 2009 hingga tahun 2012. Data ini diperoleh dari icrp-online.org.

Di situs lain, kompasiana.com, dituliskan juga bahwa ada seorang ustadz yang menyodomi santrinya selama 9 tahun, dilakukan sejak tahun 2001 dan baru terungkap pada tahun 2010.

Prostitusi di Era Yunani Kuno

Prostitusi di Era Yunani Kuno

Di jaman sekarang, sebagian orang memandang praktek prostitusi sebagai suatu hal yang sangat kotor. Namun, ternyata, masyarakat, khususnya pria, pada jaman Yunani Kuno tidak menganggapnya seperti itu.

Ya, itulah fakta yang telah ditulis oleh situs BigEye.com. Pada situs tersebut diungkapkan bahwa bagi para pria di jaman Yunani Kuno, prostitusi dianggap sebagai sesuatu yang normal, bahkan mempunyai status yang baik.

Pada jaman tersebut, masyarakat Yunani Kuno menyebut seorang pekerja seks dengan sebutan Hetaera. Hetaera adalah para wanita yang akan menyajikan kenikmatan ragawi bagi para pria tiap harinya, sedangkan para istri sah dari si pria hanya dipandang sebagai seseorang yang akan melahirkan bayi mereka.

India Buat UU Pelaku Pemerkosaan = Hukuman Mati?

India Buat UU Pelaku Pemerkosaan = Hukuman Mati?

Kasus kekerasan dan pemerkosaan yang berujung kematian kepada seorang wanita muda India akhir tahun 2012 silam membuat dunia tercengang dengan keamanan yang ditawarkan oleh India. Sebutan negara paling tidak aman bagi perempuan pun disematkan pada negara Bollywood tersebut.

Tak hanya kecaman dari luar negeri, India pun tak luput dari aksi demonstrasi masyarakat mereka sendiri yang membuat pemerintah India tertekan. Kurangnya polisi di India dituding pemicu kasus perkosaan dan pelecehan terhadap perempuan serta anak di sana.

Dilansir melalui asiafoundation.org, disebutkan pada 2010, India hanya memiliki 129 polisi per 100 ribu orang sementara rata-rata di dunia haruslah 350 polisi. Bahkan pada 2011, hanya 5% polisi India yang perempuan sehingga dianggap sebagai lemahnya proses kasus perkosaan perempuan di sana.

Tekanan publik membuat pemerintah India membuat rancangan undang-undang baru mengenai kekerasan terhadap perempuan. Untuk kali pertama dalam sejarah hukum India, hukuman mati diterapkan untuk kasus-kasus di mana tindakan kekerasan seksual berujung kematian.

Tak hanya terbatas pada kekerasan seksual, hal-hal seperti perdagangan perempuan, pengintaian, serangan dan tindak pidana lain juga menjadi rumusan penting hukum India yang harus diselesaikan minimal sampai pertengahan 2013 ini. India juga dibebankan pada peningkatan SDM kepolisian.

Apakah itu cukup?
Sepertinya tidak.
Karena perilaku penyerangan seksual itu membutuhkan elemen kuat pendidikan. Pendidikan yang meningkat membuat sekelompok masyarakat bisa menerima kesetaraan gender sehingga tidak menganggap perempuan hanyalah sebagai pemuas nafsu belaka.
Hmm, apakah Anda setuju dengan itu?

Macam-macam Kejahatan Seksual

Macam-macam Kejahatan Seksual

Dunia semakin kejam, Ladies. Jika mengingat hal itu, tentunya Anda sebagai kaum wanita patut untuk merasa insecure. Kejahatan jalanan paling banyak memang menyerang wanita yang dianggap submisif dan lemah oleh masyarakat. Bukan hanya kejahatan seperti perampokan dan penjambretan saja, namun juga kejahatan seksual. Perlindungan diri yang simpel seperti alat kejut listrik dan semprotan lada pun harus selalu Anda siapkan di dalam tas.

Sebagai pengetahuan untuk Anda, berikut ini jenis-jenis kejahatan seksual yang ada di masyarakat dengan keterangannya yang sesuai, menurut bayarea-attorney.com.

Pencabulan anak

Aksi kejahatan seksual ini biasanya terjadi pada anak dengan usia di bawah 14 tahun. Pelakunya biasanya memegang bagian-bagian tubuh pribadi dari anak tersebut. Beberapa kasus mencatat bahwa ada pelaku yang sampai merenggut keperawanan atau keperjakaan korbannya.

Di Usia Berapa Wanita Rawan Jadi Korban Perkosaan?

Di Usia Berapa Wanita Rawan Jadi Korban Perkosaan?

Dibandingkan kaum laki-laki, wanita memang memiliki risiko lebih tinggi menjadi korban pelecehan seksual. Kemungkinan menjadi korban pelecehan seksual menjadi lebih tinggi lagi jika wanita tersebut berada dalam usia rawan perkosaan. Di usia berapa?

Seperti dilaporkan oleh journalistsresource.org, wanita berusia 16 hingga 24 memiliki kecenderungan empat kali lebih tinggi menjadi korban perkosaan. Di antara semua kasus yang terjadi, perkosaan memang lebih banyak menimpa wanita dalam rentang usia tersebut.

Perempuan di negara Islam Mesir Hadapi Pelecehan Seksual

Perempuan di negara Islam Mesir Hadapi Pelecehan Seksual

Sejak pasukan keamanan di tarik dari jalanan di Mesir, pelecehan seksual meningkat, terutama terhadap para demonstran perempuan. Mereka menganggap, serangan tersebut bermotif politik.

Dalam tidurnya, Nihal Saad Zaghloul kadang berjumpa kembali dengan para pria yang telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya. Peristiwa ini terjadi pada hari Jumat di akhir bulan Juni di saat Nihal bersama teman-temannya tengah berdemonstrasi di Lapangan Tahrir. Hari yang tidak pernah Nihal dapat lupakan. “Saya ditarik dari kelompok teman saya. Sejumlah pria menarik kerudung saya dan menggerayangi tubuh saya. Ada lebih dari 15 pria,“ dikatakan Nihal.

Negara Islam Mesir Perangi Pemerkosaan, mungkinkah?

Negara Islam Mesir Perangi Pemerkosaan, mungkinkah?

Tujuh laki-laki dijatuhi hukuman penjara seumur hidup hari Kamis (17/7) karena terbukti melakukan serangan seksual di Taman Tahrir, menyusul janji otoritas baru Mesir untuk mengatasi epidemi kejahatan.

Sejak pemberontakan tahun 2011 yang menjatuhkan presiden Husni Mubarak, berbagai kasus pelecehan seksual meningkat di Mesir, dengan para perempuan secara rutin diserang pada saat aksi-aksi unjuk rasa dan di sekitar Tahrir, yang menjadi pusat kegiatan demonstrasi.

Pengadilan Mesir juga menjatuhkan hukuman penjara kepada dua terdakwa lainnya dengan hukuman 20 tahun atas kasus penyerangan seksual sejak Januari 2013.

Serangan itu terjadi pada tanggal 3 dan 8 Juni saat para pendukung bersuka ria merayakan kemenangan dan pelantikan Abdel Fattah al-Sisi sebagai presiden, serta 25 Januari 2013 ketika Mesir memperingati tahun kedua revolusi anti-Mubarak.

Mahasiswi Unpad Ditemukan Pingsan

Mahasiswi Unpad Ditemukan Pingsan

Masyarakat Cikole Lembang digegerkan dengan penemuan sesosok perempuan dalam kondisi pingsan di salah satu pusat perbelanjaan kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Kapolsek Lembang AKP Santiaji Kartasasmita mengatakan, perempuan yang diketahui berinisial JS dan berstatus sebagai mahasiswi di Universitas Padjadjaran (Unpad) ditemukan Senin (19/5/2014) sekitar pukul 04.00 WIB.

"Saat itu kondisinya lemas dan tidak sadarkan diri. Pertama kali ditemukan oleh warga sekitar sebelum dilaporkan kepada pihak kepolisian," ujar Santiaji.

Dia menjelaskan, dari hasil penyelidikan sementara, mahasiswi ini diduga menjadi korban penyekapan di sekitar wilayah Jatinangor. Ia kemudian dibawa ke kawasan Sumedang sebelum akhirnya dibuang di Lembang.

Bocah Kelas 4 SD Dicabuli Penjual Siomay

Bocah Kelas 4 SD Dicabuli Penjual Siomay

Jakarta - Pelecehan dan tindak kekerasan seksual anak kembali terjadi. Kali ini menimpa SS, bocah yang masih duduk di kelas 4 SD di bilangan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (14/5/2014), SS diudga menjadi korban perkosaan oleh seorang penjual siomay keliling yang kerap menjajakan dagangannya di sekitar rumahnya.

Pelaku yang diketahui bernama Bachri (54 tahun) mencabuli SS di pinggir jalan SD III Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Sebelum melakukan tindak kejahatannya, pelaku merayu korban dengan memberikan siomay gratis agar aksinya berjalan lancar.

Remaja Putri Diperkosa 38 Pria

Remaja Putri Diperkosa 38 Pria

Kelantan - Miris dan memprihatinkan sekali kejadian kekerasan terhadap wanita di Asia selama beberapa pekan terakhir, entah di Pakistan, India, ataupun di Timur Tengah. Berita yang dilansir The Daily Mail, 31 Mei 2014, menambah daftar kejadian kekerasan terhadap wanita Asia.

Seorang remaja putri berusia 15 tahun di Malaysia diudga diperkosa oleh 38 pria di dalam gubuk kosong yang dipergunakan sebagai tempat menikmati narkoba. Serangan mengerikan ini ditengarai terjadi di Kelantan, Malaysia pada 20 Mei lalu.

Remaja putri ini dikabarkan bertemu dengan seorang temannya yang berusia 17 tahun sebelum ia dibujuk menuju gubuk kosong itu. Temannya itu diduga berkomplot dengan para terduga pemerkosanya. Pria-pria itu memperkosa remaja putri itu secara bergantian selama beberapa jam lamanya. Beberapa laporan memperkirakan ada 38 pria yang terlibat.

Pemuda Perkosa Ibu dan Adik Kandungnya

Pemuda Perkosa Ibu dan Adik Kandungnya

Muhammad Rozali, pemuda berusia 19 tahun itu kini ditahan di Mapolsek Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (19/6/2014), polisi mengamankan Rozali saat ia nyaris tewas diamuk massa.

Aksi tersangka memang tergolong biadab karena tega memperkosa ibu kandung dan adiknya setelah ayahnya meninggal dunia 3 bulan yang lalu.

Tersangka mengaku tergiur karena melihat adegan video porno dari telepon genggam miliknya. Dan bejatnya tersangka melampiaskan nafsunya kepada ibu dan adik kandungnya sendiri.

Kasus itu terbongkar setelah adik tersangka bercerita kepada tetangga bahwa kakak kandungnya tega menggauli dirinya sebanyak 3 kali.

Tetangganya kemudian melapor ke kelurahan yang segera memanggil polisi. Untuk mencegah kemarahan warga, polisi langsung membawa tersangka ke mapolsek. Tersangka pun terancam dengan hukuman selama 15 tahun penjara. sumber

Gadis Pakistan Diperkosa Lalu Digantung Kekasihnya

Gadis Pakistan Diperkosa Lalu Digantung Kekasihnya

Islamabad - Nasib nahas menimpa seorang gadis di Pakistan berinisial MB. Perempuan berusia 20 tahun itu diperkosa, dibunuh dan digantung oleh kekasihnya sendiri.

Sang pacar, Muhammad Saqib, baru saja ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian setempat di Distrik Layyah, Provinsi Punjab setelah 3 hari proses penyelidikan. Saqib dan 2 temannya yang juga terlibat kini telah ditangkap dan ditahan.

Kepada aparat, Saqib mengakui melakukan perbuatan biadab tersebut kepada MB lantaran permintaan untuk berhubungan badan dengan dia dan 2 rekannya di sebuah toko sayur ditolak korban.

Pria Cabuli Gadis Keterbelakangan Mental

Pria Cabuli Gadis Keterbelakangan Mental

Bogor - Akibat sering menonton film porno, seorang pria paruh baya tega memperkosa gadis keterbelakangan mental. Geram atas kelakuan bejat pria bernama Suminto (62) warga Parung Jambu RT 02/10 Kelurahan Empang Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor ini warga menghadiahi bogem mentah.

Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai pemulung ini menjadi menjadi bulan-bulanan warga sebelum akhirnya diamankan petugas ke Mapolres Bogor Kota.

Bapak beranak 3 ini mengaku nekat memperkosa PA (19) karena terangsang setelah menonton video porno. "Saya sudah tiga kali melakukan (pemerkosaan)," ungkap pelaku kepada petugas saat diinterogasi, Senin (23/6/2014) malam.

Suminto menuturkan, usai memerkosa, ia memberikan korban uang dengan jumlah yang berbeda-beda. Kadang Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

Kasatreksrim Polres Bogor Kota, AKP Condro Sasongko mengatakan Suminto ditangkap setelah mendapat laporan dari warga. Di mana pelaku sudah dikepung dirumahnya saat bersama korban.

"Diketahui korban sedang berada di rumah pelaku, hingga akhirnya membuat warga marah dan mengepung rumah pelaku," paparnya.

Hingga kini pelaku masih mendekam di Mapolres Bogor Kota dan Petugas terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. sumber

Perampok Perkosa Korban di Depan Orangtuanya

Perampok Perkosa Korban di Depan Orangtuanya

Pekanbaru - Nasib tragis dialami J (17). Warga Desa Pulau Wangi, Kecamatan Pranap, Indragiri Hulu, Riau itu diperkosa kawanan perampok berparang di depan kedua orangtuanya.

Ayah korban, S (49) tidak bisa berbuat banyak. Ia hanya pasrah melihat anaknya diperkosa karena diancam dibunuh. Usai kejadian, korban dan orang tuanya melapor ke polisi.

Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo SIK menjelaskan, Satuan Reserse Kriminal Polres Indragiri Hulu tengah memburu pelaku pemerkosaan dan pencurian dengan kekerasan tersebut.