surat Raja Yazdgird III (Persia) kepada ISLAM Khalifah Umar

surat Raja Yazdgird III (Persia) kepada ISLAM Khalifah Umar


Sumber rujukan lain di luar Hadish yg bisa dijadikan bukti kejahatan Muhammad adalah surat balasan Raja Yazdgird III (632 AD - 651 AD) kepada Khalifah Umar.

Sejarah menyatakan bahwa 1.400 tahun yang lalu, Umar Ibn Al Khattab, Kalifah Islam kedua, mengirim surat kepada Raja Yazdgrid III dari Persia untuk melakukan Bei’at (bergabung bersama Kalifah dan menerima Islam). 

Umar menulis: 

“Di jaman dahulu, kekuasaanmu mencapai separuh dunia yang dikenal, tapi apa yang terjadi sekarang? 
Tentaramu telah dikalahkan di semua pihak dan negaramu hampir runtuh. Aku menawarkan padamu jalan untuk menyelamatkan dirimu. Mulailah sembahyang pada Allah, Tuhan yang Esa, Tuhan satu2nya yang menciptkan seluruh alam semesta. Kami bawa pesan Allah padamu dan dunia. Sembahlah Allah, Tuhan yang sejati.”


Raja Yazdgird III lalu menulis surat balasan kepada Umar yang isinya:



“Dalam nama Ahura Mazda, pencipta Kehidupan dan Kecerdasan: Kau, dalam suratmu menulis bahwa kau ingin mengarahkan kami kepada Tuhanmu, Allah tanpa tahu siapa kami sebenarnya dan siapa yang kami sembah. Sungguh mengherankan jika kau berkedudukan sebagai Kalifah (Penguasa) Arab, tapi pengetahuanmu setingkat dengan orang Arab kelas rendah yang berkeliaran di padang pasir Arabia, dan sama pula dengan orang suku padang pasir!

”Kau menganjurkan kami menyembah Tuhan yang esa tanpa tahu bahwa ribuan tahun masyarakat Persia telah menyembah Tuhan yang esa dan mereka menyembahNya lima kali sehari!

“Kala kami telah mendirikan kebudayaan penuh kemakmuran dan perlakuan luhur di dunia dan menegakkan Pikiran Baik, Kata2 Baik, Perbuatan Baik dengan tangan-tangan kami, kau dan kakek moyangmu masih berkeliaran di padang pasir, makan kadal, dan kau tidak punya apa-apa untuk menafkahi dirimu dan kalian mengubur bayi-bayi perempuan kalian yang tanpa dosa hidup.” (Ini adalah tradisi Arab kuno, karena mereka lebih memilih punya anak laki daripada anak perempuan)

”Kalian pancung anak-anak Tuhan, bahkan pula tawanan-tawanan perang, memperkosa kaum wanita, merampoki kafilah2, melakukan pembunuhan massal, menculik istri orang dan mencuri harta benda mereka! Hati kalian terbuat dari batu, kami kutuk segala kekejian yang kalian lakukan. Bagaimana mungkin kau mengajari kami Jalan Tuhan jika kau melakukan perbuatan keji itu?”


”Apakah Allah yang memerintahkanmu untuk membunuh, merampoki dan menghancurkan? 
Apakah kalian sebagai umat Allah yang melakukan ini dalam namaNya? 
Ataukah kalian berdua?”



”Katakan pada kami. Dengan segala kekuatan militermu, kelakuan barbarmu, pembunuhan dan perampokan dalam nama Allah yang Akbar, apakah yang telah kau ajarkan pada tentara Muslim ini? 
Pengetahuan apakah yang kausampaikan pada Muslim yang ingin kau paksa untuk ajarkan pada non-Muslim? 
Budaya apakah yang kau dapatkan dari Allahmu, sehingga kau berani-beraninya memaksakan itu kepada orang lain?”


”Aku mohon kau tetap bersama Allahmu yang Akbar di padang pasirmu dan tidak bergerak mendekat ke kota-kota kami yang beradab, karena agamamu mengerikan dan kelakuanmu amat biadab!”

(Salinan surat asli (632 AD - 651 AD) bisa dilihat di London Museum)

1 comment:

  1. kayaknya ini raja kagak tau ya kalo kebiasaan bangsa arab jahiliyah yang dia ceritain di dalam suratnya itu sudah dirubah dalam kurun waktu 20 tahun oleh ajaran Islam, coba aje ni raja punya badan intel yang hebat kyk jaman sekarang atau ada infotament dekh biar bisa update info terkini dunia luar haha..... kacian kacian kacian....

    ReplyDelete