Ganjaran untuk Muslimah di Surga Islam
al-jannah, janji surga untuk muslimah hanya Menikah saja |
Suatu saat Ummu Habibah seperti diriwayatkan oleh Anas bin Malik bertanya kepada Rasulullah SAW perihal nasib seorang istri yang pernah nikah lebih dari dua kali, lantaran suami yang pertama telah meninggal dunia. Rasul pun menjawab, istri tersebut, saat di surga, akan kembali kepada sang suami yang memiliki akhlak paling baik selama hidup di dunia.
Riwayat lain dari Ummu Salamah menegaskan ganjaran Muslimah di surga nanti bahwa para Muslimah tersebut justru akan lebih cantik dari bidadari di surga. Seperti nilai baju lapisan luar yang mentereng dibandingkan dengan baju lapisan dalam.
Syekh Manshur Arabi menegaskan hal yang sama. Kenikmatan dan kebahagiaan surga juga akan dirasakan oleh Muslimah dan tidak terbatas pada laki-laki. Penegasan ini seperti tertuang dalam surah an-Nisa ayat 124.
وَمَن يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا
Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun. [QS 4:124]
Dan, para Muslimah tersebut akan kembali muda dan perawan seperti ditegaskan oleh Rasul. Muslimah yang bersuami akan kembali ke pangkuan suaminya, bila belum bersuami selama di dunia, maka Allah akan memberikan pendamping yang terbaik kelak di akhirat. “Tak ada yang membujang di akhirat,” sabda Rasul.
Penegasan yang sama juga dikuatkan oleh Syekh Ibnu Utsaimin. Para penghuni surga memiliki hak yang sama untuk merasakan nikmat, apa pun yang mereka inginkan seperti yang ditegaskan dalam surah Az-Zukhruf ayat 71
يُطَافُ عَلَيْهِم بِصِحَافٍ مِّن ذَهَبٍ وَأَكْوَابٍ ۖ وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ ۖ وَأَنتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya". [QS 43:71]
Sekalipun nikmat tersebut tetap harus berselaras dengan norma-norma syariat yang bersifat kekal. Nikmat itu mesti pula sesuai dengan fitrah manusia yang suci dan hukum-hukum Allah SWT. Meski dengan catatan bahwa takaran, sifat, dan pola nikmat tersebut tidak bisa dibandingkan, antara kenikmatan duniawi dan surgawi.
Ini seperti dinukilkan dari pernyataan Ibnu al-Qayim bahwa para ahli surga akan kebiasaan yang buruk dan jorok seperti yang dilakukan selama di dunia, sesuai surah Al-Baqarah ayat 25
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. [QS 2:25]
Dan, menikah merupakan salah satu bentuk kenikmatan, maka hak tersebut bersifat tidak terbatas yang akan dirasakan, baik oleh Muslim ataupun Muslimah. Muslimah yang bersuami di dunia, akan dipertemukan kelak di akhirat, seperti penegasan surah al-Mu'min ayat kedelapan di atas.
Bahkan, selama suami saleh, istri tersebut kembali diperuntukkan bagi sang suami. Bila tidak, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Bila belum mendapatkan jodoh di dunia, Allah telah mempersiapkan pendamping terbaik di surga.
Ganjaran muslimah sayang cuma level hadist yg notabebe bikinan ulama2 minimal 300 thn stlah muhamad mati
ReplyDeleteDan pengarangnya sendiri tidak berani menyatakan hadistnya ini minimal diinsprasi or dituntun malaikat jibril or apalah dari surga shgga legalitasnya kurang dibanding kalau ada dalam alquran yg sayangnya tidak ada( yg digembar-gemborkan wahyu olloh yg ajib dan kekal). Yg anehnya mohamad sendiri dlam alquran mengakui tidak tahu apa yg akan terjadi pada saat dia mati, bgaimana dia tahu surga apa dan bagaimana serta detail2nya kalo dia sendiri ngk tau nasibnya dan ada kesan semua yg diwahyukan olloh kepada dia bnyak unsur bohongnya krna selama dia hidup dia sering memproklamirkan sbgai manusia yg paling dekat dan tahu olloh swt ( udah sampai sedekat itu ngk ada bisikan or pemberitahuan dri olloh,itu namanya bohong besar krna isa aja yg sering mohamad rendahkan posisinya padahal alquran sendiri mgkui sebgai anak ajaib, asal dri kalimatulah, satu2nya byi yg tidak disentuh tgn setan waktu lahir serta keajaibannya2 bisa ditarik olloh swt ke surga, hatusnya mihammad lebih dari itu dong). bahkan dlam hadist dia dengan sombongnya mengaku nur/cahaya olloh, sudah ada bersama olloh sblum dunia dijadikan dan manusia terbaik dari seluruh manusia baik sebelum ataupun sesudahnya, shgga apa2 aturannya or wahyunya selalu ada embel2 " olloh dan rasulnya.. begono begini" sehingga bisa ditafsir dia selevel dengan olloh swt..orang yg nalar dan akal sehatnya jalan seharusnya bnyak meragukan ajaran islam yg kontradiktif dan bnyak unsur kebohongan seperti contohnya ganjaran muslimah di surga.