Inti Ajaran Makrifat

Inti Ajaran Makrifat


Dalam Wirid Hidayat Jati, makrifat yang di diajarkan adalah wejangan yang berasal dari delapan wali dari tanah Jawa, yang sudah dikumpulkan menjadi satu. Isinya bersumber dari intisari firman Allah SWT yang dijelaskan dalan hadist Nabi Muhammad SAW kepada Sayyidina Ali r.a melalui telinga kirinya.

“Dzat dan Rumah Tuhan”

Ajaran pertama tentang Dzat dan singgasana Tuhan. Ajaran tersebut terbagi menjadi delapan bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Adanya Dzat.

Sesungguhnya tidak ada apa-apa, karena pada waktu masih keadaan kosong, belum ada sesuatu apapun. Yang ada hanyalah Aku. Tidak ada Tuhan selain Aku. Akulah hakikat Dzat yang Maha Suci, yang meliputi sifat-Ku, yang menyertai Nama-Ku, dan yang menandai perbuatan-perbuatan-Ku.



2. Kejadian Dzat.

Sesungguhnya, Aku adalah Dzat yang Maha Kuasa, yang berkuasa menciptakan segala sesuatu. Terjadi dalam seketika, sempurna dari Kodrat-Ku. Pertama kali yang Aku ciptakan adalah sebuah pohon bernama Sajaratul Yakin (pohon kehidupan). Pohon itu tumbuh dialam Adam Makdum (kosong hampa) yang azali dan abadi. Setelah itu Aku ciptakan Cahaya Bernama Nur Muhammad (cahaya yang terpuji), kemudian cermin bernama Mir’atul Haya’i (kaca wira’i), nyawa yang disebut Roh Idhafi (nyawa yang jernih), pelita yang bernama Kandil (lampu tanpa api), pemata yang bernama Dzarrah (permata), dan Jalal (keperkasaan) yang disebut Hijab (dinding jalal atau penutup), yang menjadi sekat bagi penampakan-Ku.

3. Uraian Tentang Dzat.

Sebenarnya manusia itu adalah Rahsa-Ku dan Aku ini adalah rahsa manusia karena Aku menciptakan Adam dari empat unsur yaitu : tanah, air, api, dan udara. Keempat unsur itu adalah perwujudan dan Sifat-Ku. Kemudian Aku masukkan kedalam tubuh Adam lima macam mudzarrah, yaitu : nur, rahsa, ruh, nafsu, dan budi yang merupakan dinding yang menghalangi pada Wajah-Ku yang Maha Suci.

4. Susunan dalam Singgasana Baitul Makmur.

Sesungguhnya Aku mengatur singgasana dalam Baitul Makmur, yaitu rumah tempat kesukaan-Ku. Tempat itu berada dalam kepala Adam. Dalam kepala itu ada otak, dalam otak itu ada manik, dalam manik ada budi, dalam budi ada nafsu, dalam nafsu ada sukma, dalam sukma ada rahsa, dalam rahsa ada Aku. Tidak ada Tuhan selain Aku, Dzat yang meliputi semua keadaan.

5. Susunan dalam Singgasana Baitul Muharram.

Sesungguhnya Aku mengatur singgasana berada dalam Baitul Muharram, yaitu rumah tempat pengingat-Ku. Tempat itu ada di dalam dada Adam, di dalam dada itu ada hati, di dalam hati itu ada jantung, di dalam jantung itu ada budi, di dalam budi itu ada jinem (angan-angan), di dalam jinem itu ada sukma, di dalam sukma itu ada rahsa, di dalam rahsa itu ada Aku. Tidak ada Tuhan selain Aku, Dzat yang meliputi semua keadaan.

6. Susunan dalam Singgasana Baitul Muqaddas.

Sesungguhnya Aku mengatur singgasana di dalam Baitul Muqaddas. Itu adalah rumah, tempat yang Aku sucikan. Berada dalam kontholnya Adam, dalam konthol itu ada prinsilan (buah pelir), di antara prinsilan itu ada nathfah yaitu mani, dalam mani itu ada madzi, dalam madzi itu ada wadi, dalam wadi ada manikem, dalam manikem itu ada rahsa, dalam rahsa ada Aku. Tidak ada Tuhan selain Aku, Dzat yang meliputi semua keadaan, bertahta dalam nukat gaib, turun menjadi Jauhar Awal. Disitulah alam Ahadiyat berada (alam Wahdat dan alam Wahidiyat), alam Arwah, alam Misal, alam Ajsam, dan alam Insan Kamil, menjadi manusia sempurna yaitu sifat-Ku yang sejati.

7. Peneguh Iman.

Yaitu yang menjadi kekuatan iman: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Aku dan menyaksikan Diri-Ku bahwa Muhammad itu adalah utusan-Ku.

8. Kesaksian.

Aku bersaksi dalam Diri-Ku sendiri bahwa tidak ada Tuhan selain Diri-Ku dan menyaksikan Diri-Ku bahwa Muhammad itu adalah utusan-Ku. Bahwa sesungguhnya yang dinamakan Allah itu adalah Badan-Ku, Rasul itu adalah Rahsa-Ku, Muhammad itu adalah Cahaya-Ku. Akulah yang selalu ingat dan tidak pernah lupa, Akulah yang kekal tidak bisa diubah oleh keadaan. Akulah yang selalu tahu, tidak ada suatu apapun yang tersembunyi dari-Ku. Akulah yang menguasai segalanya, yang Maha Kuasa dan Bijaksana, tidak memiliki kekurangan dalam pengetahuan.

Byaaaaarrrrr..!! Sempurna, terang-benderang, tidak terasa apa-apa, tidak kelihatan apa-apa, hanya Diri-Ku yang meliputi semua alam dengan Kodrat-Ku.
Wallahu A`alam.
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment