apa itu Musyrik?

apa itu Musyrik?

Musyrik (Arab: المشرك ) menurut syariat Islam adalah perbuatan menyekutukan Allah dengan apa pun, merupakan kebalikan dari ajaran ketauhidan, yang memiliki arti Mengesakan Allah.

Kata syirik sendiri berasal dari kata syarikah atau persekutuan, yaitu mempersekutukan atau membuat tandingan hukum atau ajaran lain selain dari ajaran/hukum Allah.
Syirik adalah akhlak yang melampaui batas aturan dan bertentangan dengan prinsip tauhid yaitu dengan mengabdi, tunduk , taat secara sadar dan sukarela pada sesuatu ajaran / perintah selain dari ajaran Allah. 

Dalam Islam, syirik adalah dosa yang tak bisa diampuni kecuali dengan pertobatan dan meninggalkan kemusyrikan sejauh-jauhnya. Kemusyrikan secara personal dilaksanakan dengan mengikuti ajaran2 selain ajaran Allah secara sadar dan sukarela (membenarkan ajaran syirik dalam qalbu, menjalankannya dalam tindakan dan berusaha menegakkan atau menjaga ajaran syirik tersebut).



 Kemusyrikan secara sosial/komunal (jama'ah atau bangsa) dijelaskan pada surat Roma 31-32:
..dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, (Ar-Ruum 30:31).

 Jadi fanatisme golongan/sektarian dengan berpecah belah dari ajaran Allah merupakan kemusyrikan yang besar karena melibatkan manusia secara sosial, antara lain dengan membuat aliran atau golongan yang bertentangan dengan sumber hukum Islam (Quran dan Hadits) dengan tujuan kepentingan kelompok mereka sendiri dan menciptakan aturan-aturan sendiri(yang berlandaskan kepentingan kelompok tersebut).

Keadaan ini menyebabkan disintegrasi antar manusia, kalaupun terjadi perdamaian yang ada adalah perdamaian semu, sehingga kehendak Allah pada manusia tidak bisa terlaksana karena kekacauan. Tujuan diutusnya para Rasul adalah untuk mengintegrasikan kembali manusia dari kondisi berpecah belah, kembali menjadi Ummat yang bersatu dalam satu Azas/Prinsip (Rubbubiyah), satu kekuasaan (Mulkiyah) dan satu ketaatan (Uluhiyah).
Adapun Azas2 atau prinsip-prinsip tersebut telah ada pada alam semesta dan Kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam.

trus siapa yang bisa dikatakan Musyrik?

perhatikan hal-hal berikut ini:

مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيّاً وَلاَ نَصْرَانِيّاً وَلَكِن كَانَ حَنِيفاً مُّسْلِماً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. [QS 3:67]

َالُواْ كُونُواْ هُوداً أَوْ نَصَارَى تَهْتَدُواْ قُلْ بَلْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفاً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Dan mereka berkata: “Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk”. Katakanlah : “Tidak, melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik“. [QS 2:135]

ُلْ إِنَّنِي هَدَانِي رَبِّي إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ دِيناً قِيَماً مِّلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفاً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Katakanlah: “Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) din (sistem hidup) yang benar, din(sistem hidup) Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang musyrik“. [QS 6:161]

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتاً لِلّهِ حَنِيفاً وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam(pemimpin) yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif (lurus). Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik [QS 16:120]

َأَنْ أَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفاً وَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
(aku telah diperintah): “Hadapkanlah mukamu (pandangan hidupmu) kepada din (aturan Allah) dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.[QS 10:105]

َإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar”.[QS 31:13]
* Dari beberapa bukti ayat-ayat diatas sudah sangat jelas bahwa Allah memerintahkan kita untuk mencontoh Ibrahim, beraqidah yang lurus (hanif) seperti Ibrahim, jangan musyrik (mempersekutukan Allah), sebagaimana luqman memberikan pelajaran pertama pada anaknya yaitu jangan mempersekutukan Allah karena itu merupakan kezaliman yang besar.

Bagaimana penilaian Allah tentang kemusyrikan?


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلاَ يَقْرَبُواْ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَـذَا وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ اللّهُ مِن فَضْلِهِ إِن شَاء إِنَّ اللّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. [QS 9:28]

نَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيداً
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. [QS 4:116]

نَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْماً عَظِيماً
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. [QS 4:48]
* Dari ayat-ayat tersebut diatas jelas bahwa Allah sangat benci dengan kemusyrikan, bahkan dia menajiskan orang-orang musyrik, dan ayat yang lain juga menyatakan bahwa Allah mengampuni dosa-dosa besar yang lain selain dari syirik. Karena dosa yang terbesar adalah syirik. Adakah kita berpikir kenapa Allah sedemikian bencinya dengan kemusyrikan?, mengapa begitu?, apakah musyrik itu yang Allah maksud sebenarnya?, apakah pengertian musyrik yang sama seperti yang kita ketahui? lanjutkan perlahan dengam keimanan dan percaya pada kitab Allah sehingga anda paham Musyrik seperti apa yang dibenci oleh Allah.

Apa sebenarnya Musyrik itu?


يبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah [QS 30:31]

مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعاً كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
yaitu orang-orang yang memecah-belah din (Aturan Allah) mereka, dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. [QS 30:32]

َرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحاً وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ
Dia (Allah) telah mewasiatkan kepada kamu tentang din (aturan Allah), apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah din (Sistem hidup berdasarkan Aturan Allah, berdasarkan ketetapan Allah, berdasarkan Hukum Allah, berdasarkan Undang-Undang Allah),dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik tentang din yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada din itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada orang yang kembali (kepada-Nya). [QS 42:13]
* Itulah yang ada pada ayat-ayat qur’an, itulah yang Allah maksud tentang kemusyrikan, kenapa Allah benci dengan kemusyrikan, karena Allah benci dengan perpecahan umat, benci dengan bergolongan-golongan, karena dari zaman nuh, ibrahim, musa, isa, sampai dengan muhammad, Allah memerintah manusia untuk bersatu, Tauhid dalam menegakkan Din Allah (Sistem hidup berdasarkan Aturan Allah, berdasarkan ketetapan Allah, berdasarkan Hukum Allah, berdasarkan Undang-Undang Allah), sehingga hukum Allah tegak dibumi Allah diatas hukum-hukum lain yang dibuat manusia, sehingga Allah berlaku sebagai robbinnas (pengatur manusia), sehingga Allah berlaku sebagai malikinnas (penguasa manusia), ilahinnas (ilahnya manusia), sehingga Allahhu Akbar terlihat nyata dibumi Allah bukan dimulut manusia.

Setelah sampai ayat-ayat Allah pada anda, masih merasakah anda bebas dari kemusyrikan?!
maukah anda lepas dari kemusyrikan?!,
bersabarlah, pikirkan, renungi, pelajari kitab-kitab allah dengan iman, dengan rasa ingin tahu, lepas dulu doktrin agamis anda, berpikir secara rasional dengan memohon bimbingan Allah, maka Allah akan menunjukkan anda pada tentang Ruhul Qudus, tentang Shiratal Mustaqim, tentang Wahyu, tentang Rahasia Peradaban, sehingga kita berjalan bersama sama orang-orang yang lurus, orang-orang yang pernah diberikan ni’matNya, bersama-sama nuh, ibrahim, musa, isa, dan muhammad.

bila anda masih belum meyakini hal tersebut, silahkan baca ini juga
semoga Artikel-artikel diatas dapat menambah wawasan anda tentang Al-Quran.

1 comment: