siapa KAFIR itu?

siapa yang bisa disebut KAFIR itu?

semua penjahat termasuk koruptor adalah KAFIR
Makna kafir sangat beragam.
Akan tetapi, tak bisa dipungkiri bahwa tidak berterima kasih atau tidak bersyukur merupakan makna awal dari kata kafir.
Inti dari struktur semantik kata KUFR bukanlah “tak percaya”, melainkan “tak bersyukur” atau “tak tahu berterima kasih”.
Meski al-Qur’an kerap mengidentifikasikan kufr dengan “tidak percaya”, makna awal kata itu tak boleh ditinggalkan, karena unsur semantiknya akan hilang kalau sebuah kata selalu dilihat dalam kerangka doktrinalnya belaka.

Konsep kafir merupakan salah satu konsep penting yang perlu dikaji karena selama ini ia kerap dijadikan alasan permusuhan. 
Dengan bersandar kepada konsep itu, sebagian umat Islam mengganggap non-Muslim sebagai orang-orang kafir yang halal dibunuh.
Bukan hanya kepada non-Muslim, kata kafir pun kadang oleh satu kelompok Islam disematkan kepada satu kelompok Islam lain yang dianggap menyimpang, sehingga darah kafir pun halal ditumpahkan.
Padahal Rasulullah bersabda untuk tidak menyakiti seorang Muslim dengan menyebutnya sebagai kafir

Siapakah orang kafir itu, menjadi penting dijelaskan dari sudut bagaimana al-Qur’an mewacanakan kafir itu.

Secara etimologis kufr berarti tabir, tutup, tirai, dan pengingkaran. Sesuatu yang menutupi sesuatu yang lain dapat disebut kafir. Dengan demikian, malam juga dapat disebut kafir karena malam menutupi segala sesuatu.

Petani itu KAFIR
PETANI itu KAFIR

Kafir juga berarti petani, karena ia menutupi benih dengan tanah. Orang Arab menyebut seorang petani dengan sebutan “kafir”. Dalam al-Qur’an Al-Hadid ayat 20 disebut:

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.  [QS 57 : 20]

ka matsali ghaits a’jaba al-kuffar nabatuhu (seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani).

  • Kata kuffar di dalam ayat ini berarti para petani, karena petani biasanya menutupi benihnya dengan tanah.
  • Awan yang gelap juga bisa disebut kafir.
  • Debu yang menutupi sesuatu juga disebut kafir.
  • Ibn al-Sikkit menyatakan bahwa seseorang yang memakai baju yang menutupi lengannya disebut sebagai kâfir.
  • Sarung pedang juga disebut kâfir karena berfungsi menutupi pedang.
  • Menurut al-Laitsi, seseorang disebut kafir karena hatinya sudah tertutupi.

Teroris dan Pembunuh adalah KAFIR
PEMBUNUH itu KAFIR

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda pada saat Haji Wada’: Ingat, janganlah kalian kembali setelahku (sepeninggalku) menjadi orang-orang kafir (kuffar), yaitu kalian saling memenggal leher.

Menurut Abu Manshur, kata kuffar dalam hadits ini memiliki dua makna.
Pertama, “kuffar” yang dimaksud adalah saling membawa sarung pedang (kafir) untuk saling membunuh.
Kedua, mengkafirkan orang lain yang menyebabkan yang bersangkutan sendiri terjatuh ke dalam kekafiran, seperti yang dilakukan kaum Khawarij (Baca Ibn Manzhur, Lisan al-’Arab, Jilid VII, hlm. 689-690).
Aliran Khawarij berpendapat bahwa orang Islam yang melakukan dosa besar adalah kafir.

Term kufr dalam al-Qur’an dengn segala derivasinya disebut sebanyak 525 kali yang tersebar di 73 surat dari 114 surat-surat al-Qur’an.
Ini berarti, kata-kata itu merata di sebagian besar surat-surat al-Qur’an. Dari 73 surat itu, lima peringkat pertama kata kufr plus kata jadiannya paling banyak berada dalam surat-surat Madaniyah. Masing-masing adalah
  • 39 kali dalam surat al-Baqarah,
  • 38 kali dalam surat al-Nisa’,
  • 37 kali dalam surat Ali Imran, dan
  • 30 kali dalam surat al-Ma’idah.

Dalam al-Qur’an, kufr memiliki beragam arti, di antaranya adalah:

Tidak Bersyukur sama dengan KAFIR
KAFIR itu orang yang tidak berSYUKUR

kufr sebagai lawan dari syukur.
Dengan demikian, orang yang tidak mensyukuri nikmat atau karunia Allah juga disebut sebagai kafir.

dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 152, Allah juga berfirman , ,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
“karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”. [QS 2 : 152]

Kata kufir dalam ayat ini, menurut al-Qurthubi, berarti menutup karunia atau nikmat yang diberikan Allah. dalam Al-Qur'an Surah Ibrahim ayat 7,  Allah juga berfirman ,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“(Ingatlah) tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat)ku, maka sesungguhnya azabku sangat pedih”. [QS 14 : 7]

Ayat ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari peringatan Nabi Musa kepada kaumnya untuk selalu bersyukur atas karunia Allah yang telah membebaskan Nabi Musa dan para pengikutnya dari kelaliman Fir’aun. Lalu ia mengingatkan kaumnya juga bahwa sekiranya mereka terus bersyukur, maka Allah akan menambahkan karunia-Nya. Sebaliknya, jika mereka mengingkari Allah, maka Allah memberikan sanksi kepadanya.

Di dalam Surah An-Nahl ayat 112-115, Allah berfirman: 

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. [QS 16 : 112]

وَلَقَدْ جَاءَهُمْ رَسُولٌ مِّنْهُمْ فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَهُمُ الْعَذَابُ وَهُمْ ظَالِمُونَ
Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya; karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim. [QS 16 : 13]

فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. [QS 16 : 114]

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS 16 : 115]

intinya...
“Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat..”.

Dengan demikian, kafir adalah orang yang menerima kebaikan Allah (berupa nikmat yang tak terhingga), tapi mereka tidak menunjukkan tanda-tanda berterima kasih dalam perbuatannya, bahkan mengingkari kebaikan-Nya. Sikap tidak bersyukur ini diwujudkan bisa dalam bentuk takdzib (mendustakan Allah, Rasul-Nya dan wahyu yang disampaikan Allah kepada para utusan-Nya). Mengacu pada makna pertama ini, kafir bukan orang yang tak beriman kepada Allah, melainkan orang yang tak bersyukur atas karunia-Nya.

Ateis dan tak beriman itu KAFIR
KAFIR itu orang yang tidak berIMAN

kufr sebagai lawan dari iman.
Misalnya, Allah berfirman di dalam al-Qur’an:
[1] dalam Al-Baqarah ayat 108: “Barangsiapa yang menukar keimanan dengan kekafiran, maka sungguh orang itu tersesat di jalan yang lurus”

أَمْ تُرِيدُونَ أَن تَسْأَلُوا رَسُولَكُمْ كَمَا سُئِلَ مُوسَىٰ مِن قَبْلُ ۗ وَمَن يَتَبَدَّلِ الْكُفْرَ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ
Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada jaman dahulu? Dan barangsiapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus. [QS 2 : 108]

[2]. dalam Al-Imran ayat 177, Firman Allah, “Sesungguhnya orang-orang yang menjual iman dengan kekafiran, mereka sama sekali tidak akan membahayakan (merugikan) Allah sedikitpun” 

إِنَّ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْكُفْرَ بِالْإِيمَانِ لَن يَضُرُّوا اللَّهَ شَيْئًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran, sekali-kali mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun; dan bagi mereka azab yang pedih. [QS 3 : 177]

[3] dalam At-Taubah ayat 23, Firman Allah, “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu sebagai pemimpin-pemimpin kamu, jika mereka lebih menyukai kekafiran daripada keimanan” 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا آبَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْإِيمَانِ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. [QS 9 : 23]

tidak suka menolong dan tak bersahabat itu KAFIR
KAFIR itu orang yang tidak berSAHABAT

al-Qur’an juga menegaskan, orang-orang yang tak memiliki kepedulian sosial adalah orang-orang kafir.
dalam Al-Baqarah ayat 254, Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ ۗ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang suatu hari yang pada hari itu tidak ada lagi lagi jual beli, persahabatan yang akrab, dan syafaat. Orang-orang yang kafir itulah orang-orang zalim” [QS 2 : 254].

Al-Hasan menyatakan, kata infaq dalam ayat ini berarti zakat.
Sementara Ibn Juraih dan Sa’id ibn Jubair berkata, kata infaq dalam ayat ini mencakup zakat yang wajib dan sedekah yang sunat.
Menurut Ibn al-’Athiyah, pendapat kedua inilah yang benar.
Lepas dari itu, ayat ini sesungguhnya menghendaki agar setiap orang selalu memperhatikan orang-orang fakir dan miskin dengan cara memberikan bantuan kepada mereka. Orang yang tak berinfak termasuk ke dalam golongan orang-orang kafir.

menyiksa, menganiaya, kekerasan dan berbuat Zalim itu KAFIR
KAFIR itu orang yang suka melakukan  keZALIMan

kafir diidentikkan dengan orang yang melakukan kezaliman.
dalam Al-Baqarah ayat 254, disebutkan bahwa,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ ۗ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang suatu hari yang pada hari itu tidak ada lagi lagi jual beli, persahabatan yang akrab, dan syafaat. Orang-orang yang kafir itulah orang-orang zalim” [QS 2 : 254].

dalam An-Nisa ayat 168, Allah juga berfirman

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَظَلَمُوا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيقًا
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kelaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka”. [QS 4 : 168]


dalam Surah Ibrahim Ayat 13 menyebutkan,

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِرُسُلِهِمْ لَنُخْرِجَنَّكُم مِّنْ أَرْضِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا ۖ فَأَوْحَىٰ إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ الظَّالِمِينَ
“Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-Rasul mereka: "Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami". Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka: "Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang lalim itu” [QS 14 :13]


dalam Az-Zumar ayat 32, Allah juga berfirman,

 فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن كَذَبَ عَلَى اللَّهِ وَكَذَّبَ بِالصِّدْقِ إِذْ جَاءَهُ ۚ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكَافِرِينَ
“Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang berbuat dusta kepada Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya? Bukankah di neraka Jahanam tersedia tempat tinggal bagi orang-orang kafir” [QS 39 : 32].

merusak sekolah atau menghalangi belajar itu KAFIR
KAFIR itu orang yang menghalangi orang lain BELAJAR mencari kebenaran

al-Qur’an menghubungkan kafir dengan seseorang yang menghalangi orang lain dalam mencari kebenaran.
Ada beberapa ayat yang menunjukkan makna ini.

[1] dalam Al-An'am ayat 26, firman Allah,

وَهُمْ يَنْهَوْنَ عَنْهُ وَيَنْأَوْنَ عَنْهُ ۖ وَإِن يُهْلِكُونَ إِلَّا أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
“Mereka melarang (orang lain) mendengarkan al-Qur’an dan mereka sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak menyadari” [QS 6 : 26].

[2] dalam Al-A’raaf ayat 45, firman Allah, 

الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا وَهُم بِالْآخِرَةِ كَافِرُونَ
“(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat” [QS 7 : 45]

[3] dalam Al-Anfal ayat 36, firman Allah, 

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۚ فَسَيُنفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ ۗ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ
“sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahanam-lah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan...” [QS 8 : 36]

orang yang putus asa itu KAFIR
KAFIR itu  orang yang PUTUS ASA

Dalam al-Qur’an Surah Yusuf ayat 87 disebutkan,

يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَيْأَسُوا مِن رَّوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِن رَّوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” [QS 12 : 87]

Ayat ini sebenarnya sedang menjelaskan perintah Nabi Ya’kub kepada anak-anaknya untuk mencari anaknya yang hilang, Yusuf.
Dalam proses pencarian itu, Nabi Ya`kub menegaskan agar anak-anaknya itu tak berputus asa, karena putus asa merupakan ciri atau watak orang-orang kafir.
Sekalipun turun dalam kisah yang spesifik, pengertian ayat ini bisa ditarik ke dalam pengertian umum bahwa mudah berputus asa merupakan perilaku orang kafir yang harus dihindari.

Penjahat dan Residivis adalah KAFIR
KAFIR itu orang yang berbuat KRIMINAL ataupun RESIDIVIS

orang yang melakukan tindakan kriminal seperti membunuh juga disebut sebagai kafir,
seperti yang dilakukan Bani Israel terhadap para nabinya. Al-Qur’an Al-Maidah ayat 70 menggambarkan keganasan orang-orang Bani Isarel itu sebagai berikut:

لَقَدْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَأَرْسَلْنَا إِلَيْهِمْ رُسُلًا ۖ كُلَّمَا جَاءَهُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَىٰ أَنفُسُهُمْ فَرِيقًا كَذَّبُوا وَفَرِيقًا يَقْتُلُونَ
“Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israel, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh” [QS 5 : 70].

semua yang dihukum Penjara (penjahat) adalah KAFIR
Di An-Nisa ayat 155 juga disebutkan,

فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَاقَهُمْ وَكُفْرِهِم بِآيَاتِ اللَّهِ وَقَتْلِهِمُ الْأَنبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَقَوْلِهِمْ قُلُوبُنَا غُلْفٌ ۚ بَلْ طَبَعَ اللَّهُ عَلَيْهَا بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًا
“Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: "Hati kami tertutup." Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka” [QS 4 : 155]

Mengacu pada keterangan di atas jelas bahwa makna kafir sangat beragam.
Akan tetapi, tak bisa dipungkiri bahwa tidak berterima kasih atau tidak bersyukur merupakan makna awal dari kata kafir. Inti dari struktur semantik kata kufr bukanlah “tak percaya”, melainkan “tak bersyukur” atau “tak tahu berterima kasih”.

Meski al-Qur’an kerap mengidentifikasikan kufr dengan “tidak percaya”, makna awal kata itu tak boleh ditinggalkan, karena unsur semantiknya akan hilang kalau sebuah kata selalu dilihat dalam kerangka doktrinalnya belaka.

bila anda masih belum meyakini hal tersebut, silahkan baca ini juga
semoga Artikel Islami ini bermanfaat untuk anda semua. terima kasih 

7 comments:

  1. Foto yg dimuat untuk visualisasi tulisan semua dari atribut latar belakang Islam
    Anda coba perhatikan berapa korbannya, berapa jumlah bom nya

    Mengapa anda tidak memuat foto Perang Dunia 1, PD 2, perang Vietnam......Latihan Perang lansung oleh koalisi dengan sampel manusia hidup tanpa dosa yg dijadikan target penembakan......

    Tulisan yg baik harus adil dan tidak berpihak

    ReplyDelete
    Replies
    1. hah.. ini kan di Indonesia.. ngapain bawa foto2 perang bangsa lain.. lagipula yg ditegur oleh Allah memang umat Islam, umat agama lain kan ga dihiraukan oleh Allah.. jangan hanya karena label seagama maka harus kita lindungi, salah ya salah, kafir ya kafir (terhadap Allah), iiih segitu pentingnya label agama buat drs muhammad

      Delete
  2. Masukkan gambar dan Foto Portugis,, Belanda yg menteror dan menjajah nenek moyang kita,,,,, nenek moyang saya,,,, nenek moyang anda adalah korban kejahatan Belanda Penjajah Teroris Kristen,,,, ada banyak gambar,,,,, tolong dimuat juga ya admin......

    nggak perlulah anda menulis dengan membentuk opini..... sajikan yg berimbang,,,,,,jangan lupa negara kita diteror oleh asing dari berbagai sendi dan berakibat buruk sampai sekarang

    ReplyDelete
  3. Tentu saja pembahasan tentang pergeseran makna “kafir” dalam empat fase al-Qur’an itu membutuhkan diskusi panjang. Saya hanya akan menyebutkan beberapa poin yang menonjol saja. Seperti,
    https://www.itsme.id/siapakah-orang-kafir-itu-telaah-kronologi-dan-semantik-al-quran/

    ReplyDelete
  4. Apa ni? Sy terhidu tulisan missionaris kristen ya?menyalahgunakan ayat2 al quran sepotong lalu dihurainya mengikut hawa nafsunya. Semoga Allah swt melindungi umat islam dari ajaran sesat paulus kristen. Nauzubillah

    ReplyDelete