Penyakit Kelainan Seksual

Penyakit Kelainan Seksual

Penyimpangan Perilaku Seksual

Manusia itu diciptakan Tuhan sebagai makhkluk sempurna, sehingga mampu mencintai dirinya (autoerotik), mencintai orang lain beda jenis (heteroseksual) namun juga yang sejenis (homoseksual) bahkan dapat jatuh cinta makhluk lain ataupun benda, sehingga kemungkinan terjadi perilaku menyimpang dalam perilaku seksual amat banyak.. Kelainan seks terjadi pada batin atau kejiwaan seseorang walaupuan dari segi fisik penderita penyakit seks batin tersebut sama dengan orang-orang normal yang lain.


Macam atau Jenis-Jenis Penyimpangan Seksual
Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik. Berikut ini macam-macam bentuk penyimpangan seksual:
  1. Homoseksual,merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan.
  2. Sadomasokisme. Dalam hal ini kepuasan seksual diperoleh bila mereka melakukan hubungan seksual dengan terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Sedangkan masokisme seksual merupakan kebalikan dari sadisme seksual. Seseorang dengan sengaja membiarkan dirinya disakiti atau disiksa untuk memperoleh kepuasan seksual.
  3. Ekshibisionisme. Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Kondisi begini sering diderita pria, dengan memperlihatkan penisnya yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi.
  4. Voyeurisme, Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual. Ejakuasinya dilakukan dengan cara bermasturbasi setelah atau selama mengintip atau melihat korbannya. Dengan kata lain, kegiatan mengintip atau melihat tadi merupakan rangsangan seksual bagi penderita untuk memperoleh kepuasan seksual.
  5. Fetishisme. Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksual. Sehingga, orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan.
  6. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.
  7. Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya. 
  8. Incest Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengna anak cowok
  9. Necrophilia/Necrofil Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.
  10. Zoophilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.
  11. Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.
  12. Frotteurisme/Frotteuris Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll.
  13. Gerontopilia adalah suatu perilaku penyimpangan seksual dimana sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau kakek-kakek).Keluhan awalnya adalah merasa impoten bila menghadapi istri/suami sebagai pasangan hidupnya, karena merasa tidak tertarik lagi.Gairah seksualnya kepada pasangan yang sebenarnya justru bisa bangkit lagi jika ia telah bertemu dengan idamannya (kakek/nenek).
  14. Seksual masokisme adalah istilah yang digunakan untuk kelainan seksual tertentu, namun yang juga memiliki penggunaan yang lebih luas. Gangguan seksual ini melibatkan kesenangan dan kegembiraan yang diperoleh dari rasa sakit pada diri sendiri, baik yang berasal dari orang lain atau dengan diri sendiri. Gangguan ini biasanya terjadi sejak kanak-kanak atau menginjak remaja yang sudah mulai kronis. Orang dengan gangguan ini mencapai kepuasan dengan mengalami rasa sakit. Masokisme adalah satu-satunya kelainan paraphilia yang dialami oleh perempuan, sekitar 5 persen makosis adalah perempuan. Istilah ini berasal dari nama seorang penulis asal Austria pada abad ke-19, Leopold von Sacher-Masoch, yang novelnya sering menyebutkan karakter yang terobsesi dengan kombinasi seks dan rasa sakit. Dalam arti lebih luas, masokisme mengacu pada pengalaman menerima kenikmatan atau kepuasan dari penderitaan sakit. Pandangan psikoanalitik bahwa masokisme adalah agresi berbalik ke dalam, ke diri, ketika seseorang merasa terlalu bersalah atau takut untuk mengungkapkannya secara lahiriah.
  15. Seksual sadisme. Seorang individu sadisme mencapai kepuasan seksual dengan menyakiti orang lain. Dalam teori psikoanalitik, sadisme terkait dengan rasa takut pengebirian, sedangkan penjelasan perilaku sadomasokisme (praktek seksual menyimpang yang menggabungkan sadisme dan masokisme) adalah perasaan secara fisiologis mirip dengan gairah seksual. Kriteria diagnostik klinis untuk kedua gangguan ini adalah pengulangan dari perilaku selama setidaknya enam bulan, dan kesulitan yang signifikan atau penurunan kemampuan untuk berfungsi sebagai akibat dari perilaku atau terkait dorongan atau fantasi. Sadomasokisme bisa terjadi pada laki-laki dan perempuan, baik heteroseksual dan hubungan homoseksual.
  16. Transvestic fetisisme. Gangguan ini dicirikan dengan laki-laki heteroseksual yang mengenakan pakaian perempuan untuk mencapai respons seksual. Gangguan ini dimulai pada saat remaja dan masih diam-diam (tanpa ingin diketahui orang lain), dan kemudian saat beranjak dewasa mulai berpakaian perempuan lengkap dan di depan umum. Sebagian kecil laki-laki dengan transvestic fetisisme mungkin mengalami dysphoria (ketidakbahagiaan dengan jenis kelamin aslinya), yang kemudian melakukan pengobatan hormonal atau operasi pergantian kelamin untuk membuat mereka hidup secara permanen sebagai perempuan. 
  17. Voyeurisme dan Ekshibisionisme
Voyeurisme adalah gangguan dan penyimpangan seksual dimana rangsangan seksualnya berasal dari melihat individu yang tidak menaruh curiga yang sedang membuka pakaian atau telanjang.
Ekshibisionisme adalah gangguan dan penyimpangan seksual dimana kepuasan seksual diperoleh dengan mempertontonkan alat kelamin kepada orang orang asing yang tidak menaruh curiga.
Voyeurisme adalah praktek mengamati individu yang tidak menaruh curiga yang sedang membuka baju atau telanjang agar menjadi terangsang. Ekshibisionisme sebaliknya mencapai rangsangan dan kepuasan seksual dengan mempertontonkan alat kelaminnya kepada orang asing yang tidak menaruh curiga.
Ciri ciri Voyeurisme dan Ekshibisionisme menurut DSM-IV-TR :
Ciri ciri Voyeurisme meliputi :
• Selama paling tidak 6 bulan, fantasi, dorongan dan perilaku yang merangsang secara seksual yang melibatkan pengamatan terhadap seseorang yang tidak menaruh curiga yang sedang dalam keadaan telanjang atau sedang membuka pakaian atau sedang melakukan aktifitas seksual yang muncul berulang kali dan secara intens.
• Orang mewujudkan dorongan, fantasi dan perilaku seksualnya itu dalam bentuk tindakan hingga mengakibatkan distres atau hambatan yang signifikan dalam fungsi hidup sehari hari.
Ciri ciri Ekshibisionisme meliputi :
• Selama paling tidak 6 bulan, fantasi, dorongan dan perilaku yang merangsang secara seksual yang melibatkan tindakan mempertontonkan alat kelaminnya kepada orang asing yang tidak menaruh curiga, yang muncul berulang kali dan secara intens
• Orang mewujudkan dorongan, fantasi dan perilaku seksualnya itu dalam bentuk tindakan hingga mengakibatkan distres atau hambatan yang signifikan dalam fungsi hidup sehari hari.
Ingat bahwa dalam keadaan tertentu, kecemasan sebenarnya justru meningkatkan rangsangan. Banyak pengintip mendapatkan kepuasan yang sama sekali berbeda ketika menonton pertunjukan telanjang di bar.
Meskipun gangguan dan penyimpangan seksual dimana rangsangan seksual muncul nyaris secara eksklusif dalam konteks objek objek atau individu individu yang tidak semestinya dapat muncul secara terpisah, bukan tidak biasa untuk melihatnya muncul bersama sama.

18. Fetishisme
Fetishisme adalah salah satu bentuk dari parafilia. Definisi parafilia adalah stimulasi seksual atau tindakan yang menyimpang dari kebiasaan seksual normal, namun bagi beberapa orang, tindakan menyimpang ini penting untuk mendapatkan rangsangan seksual dan orgasme. Individu seperti ini mampu mendapatkan pengalaman dalam kenikmatan seksual, namun mereka tidak memiliki respon terhadap stimulasi yang secara normal dapat menimbulkan gairah seksual. Orang-orang dengan parafilia terbatas pada stimulasi atau tindakan spesifik yang menyimpang.
Fetishisme adalah kelainan yang dikarakteristikan sebagai dorongan seksual hebat yang berulang dan secara seksual menimbulkan khayalan yang dipengaruhi oleh objek tertentu.
Pada fetishisme, dorongan seksual terfokus pada benda atau bagian tubuh (seperti, sepatu, sarung tangan, celana dalam, atau stoking) yang secara mendalam dihubungkan dengan tubuh manusia. Pada penderita fetishisme, penderita kadang lebih menyukai untuk melakukan aktivitas seksual dengan menggunakan obyek fisik (jimat), dibanding dengan manusia. Penderita akan terangsang dan terpuaskan secara seksual jika:
1. Memakai pakaian dalam milik lawan jenisnya
2. Memakai bahan karet atau kulit
3. Memegang, atau menggosok-gosok atau membaui sesuatu, misalnya sepatu bertumit tinggi.
Objek fetish sering digunakan untuk mendapatkan gairah selama melakukan masturbasi, dorongan seksual tidak dapat terjadi jika ketidakhadiran dari objek tersebut. Jika terdapat pasangan seksual, pasangannya ditanya untuk memakai pakaian atau objek lain sesuai objek fethisnya selama aktivitas seksual.

19. Incest
Incest adalah hubungan badan atau hubungan seksual yang terjadi antara dua orang yang mempunyai ikatan pertalian darar atau istilah genetiknya In Breeding.
Secara ringkas incest adalah hubungan seksual yang terjadi antar anggota keluarga.
FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB INCEST
1. Faktor internal , yang terdiri dari :
a) Biologis: dorongan seksual yang terlalu besar dan ketikmampuan pelaku untuk mengendalikan nafsu seksnya.
b) Psikologis: pelaku memiliki kepribadian yang menyimpang seperti minder, tidak percaya diri, kurang pergaulan atau menutup diri dari lingkungan pergaulan, menarik diri dari pergaulan sosial dengan masyarakat dan sebagainya.
2. Faktor eksternal, terdiri dari :
a) Ekonomi keluarga
Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah atau mempunyai keterbatasan pendapatan untuk bermain diluar lingkungan mereka sehingga mempengaruhi cara pandang dan mempersempit ruang lingkup pergaulan mereka .
b) Tingkat pendidikan dan pengetahuan rendah
c) Tingkat pemahaman agama serta penerapan akidah dan norma agama yang tidak mereka ketahui atau tidak dipahami.
Selain faktor faktor diatas terdpat juga faktor lain yaitu :
a) Faktor usia: pikiran anak anak terbatas dan memiliki ketakutan
b) Jenis kelamin: perempuan dan laki laki kedudukannya tidak setara, laki laki lebih berkuasa.
c) Bermain lama lama dalam satu kamar sehingga nafsu biologis mereka terangsang
d) Budaya patriarki: laki laki memiliki rasa kepemilikan terhadap anak dan keluarganya sehingga dia berhak melakukan apapun.
DAMPAK YANG TERJADI
1. Dampak psikologis
Incest dapat menimbulkan tekanan psikologis seperti:
a. Masalah konstruksi keluarga, misalnya ayah dan anak adalah satu kesatuan keluarga. Namun jika terjadi incest dimana ayah menghamili anak perempuannya, maka bila lahir Anak dari anak perempuannya maka status ayahnya ganda yaitu sebai ayah juga sebagai kakek.
b. Kasus pemerkosaan incest misalnya anak laki laki yang memperkosa ibunya. Ini mungkin terjadi karena kelainan anak yang terlalu memcintai ibunya. Dalam ilmu psikologi disebut dengan istilah Oedipus Compleks yaitu anak menganggap ibunya sebagai perempuan lain dan bukan sebagai ibunya.
2. Dampak terhadap fisik
Dari segi medis tidak setiap pernikahan incest melahirkan keturunan yang memiliki kelainan atau gangguan kesehatan. Apabila terjadi kelahiran anak perempuan lebih rentan dan berpeluang besar terhadap penyakit genetik yang diturunkan orang tuanya.
Akibat Perkawinan Sedarah banyak penyakit genetik yang berpeluang muncul lebih besar, contohnya :
 Skizoprenia : kromosom yang mengalami gangguan kesehatan jiwa
 Leukodystrophine : kelainan pada bagian saraf disebut milin. Ada bagian
 dari jaringan penunjang pada otak yang mengalami gangguan dan menyebabkan pembentukan enzim terganggu.
 gangguan dan menyebabkan pembentukan enzim terganggu.
 Idiot : keterlambatan mental serta perkembangan otak lemah.
 Kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan ibu mengandung dan adanya rasa penolakan serta emosional dari ibu
 Hemofilia : penyakit sel darah merah yang pecah mengakibatkan anak harus terus menerus mendapatkan transfuse.

20. Necrophilia
Necrophilia adalah suatu kelainan seks dimana seseorang lebih memilih mayat sebagai partner seksnya. Kadang kita berpikiran bahwa penyakit ini hanya terjadi pada pria saja. Tidak sepenuhnya salah sebab selama ini berita tentang oknum yang menyetubuhi mayat memang selalu didominasi oleh pria. Padahal sebenarnya wanita juga bisa mengidap penyakit ini. Hanya saja 90% kasus necrophilia memang diidap oleh pria.
Penyebab Necrophilia juga bermacam macam, seperti : Ketakutan akan ditolak pasangan/minder, kerinduan akan partner lama, sekedar ketertarikan biasa, untuk mengatasi kecemasan dan perasaan terisolir dan mungkin juga untuk menunjukkan kekuasaannya/membalaskan dendamnya kepada si mayat. Dari semua penyebab ini, ketidakpercayaan diri terhadap partner sangat mendominasi. 68% dari kasus Necrophilia ialah karena si pasangan tidak merasa cukup percaya diri untuk berhubungan secara normal. Hingga ia memilih mayat untuk partner sex nya.
Banyaknya pria yang mengalami ejakulasi dini, paras yang tidak menarik serta ukuran alat kelamin yang mini membuat mereka tidak percaya diri. Hingga mayat adalah sasaran terakhir, dimana mayat tidak akan protes dengan segala keadaan.
Selain penyebab-penyebab necrophilia di atas, ternyata necrophilia juga terbagi dalam 3 macam, yakni :
1. necrophilic homicide, penderitanya harus membunuh terlebih dahulu untuk mendapatkan mayat dan memperoleh kepuasan seksual.
2. regular necrophilia, si penderita hanya menggunakan mayat yang sudah mati untuk memperoleh kepuasan seksual.
3. necrophilic fantasy, si penderita berfantasi berhubungan seks dengan mayat, tetapi tidak melakukannya.
Namun penyakit ini juga bisa disembuhkan dengan perawatan piskopatologi dan terapi kognitif.

21. Frottage
Merupakan sebuah kata yang bersal dari bahasa Prancis yang memiliki arti menggesek, memijat atau meraba. J.p Chaplin 1981mengartikan frottage adalah pencapaian orgasme yang dilakukan dengan cara menggosok-gosokan diri pada pakaian atau anggota tubuh lawan jenis di tengah kerumunan orang banyak.
Frottage memiliki tingkat kemungkinan terjadi pada tempat-tempat yang ramai seperti di dalam kereta api, di dalam angkutan bus kota, di dalam gedung bioskop, di stasiun, di dalam mall dan di dalam elevator.
Ada beberapa faktor yang memungkin frottage terjadi, di antaranya adalah :
a. Keramaian dan Kesempatan
Tempat yang ramai dan membuat banyak orang berdesakan memberikan kesempatan pada siapa pun untuk melakukan frottage.
b. Fantasi sex dan pikiran kotor pelaku
Seseorang yang berpikiran kotor dan sering memiliki fantasy sex namun tidak memiliki tempat atau pasangan untuk melampiaskan fantasinya, cenderung memilih frottage sebagai cara untuk memuaskan fantasi sexnya.
c. Rendahnya Kepercayaan Diri
Apabila pelaku memiliki percaya diri yang tinggi untuk melakukan hubungan intim, pelaku bisa saja melakukannya dengan para pramunikmat dan tidak perlu melakukan frottage.

Kategori Perilaku Seksual yang Menyimpang
Perilaku seksual yang menyimpang dapat dilihat dari tiga kategori :
1. Dari cara penyaluran dorongan seksualnya :
• Masochisme X Sadisme : Mendapatkan kepuasan dengan siksaan secara fisik atau mental.
• Eksibitionisme : Mendapatkan kepuasan seks dengan memperlihatkan alat kelaminnya kepada orang lain.
• Scoptophilia : Mendapatkan kepuasan seks dari melihat aktivitas seksual.
• Voyeurisme : Mendapatkan kepuasan seks dengan melihat orang telanjang.
• Troilisme : Perilaku seks yang membagi partner seksual dengan orang lain sementara orang lain menonton. Biasanya pasangan yang melakukan aktivitas seksual pada waktu dan tempat yang sama sehingga bisa saling menonton.
• Transvestisme : Mendapatkan kepuasan seks dengan memakai pakaian dari lawan jenisnya.
• Seksualoralisme : Mendapatkan kepuasan seks dari aplikasi mulut pada genitilia partnernya.
• Sodomi atau seksual analisme : Mendapatkan kepuasan seks dengan melakukan hubungan seksual melalui anus.
2. Dari orientasi atau sasaran seksual yang menyimpang
• Pedophilia : Seseorang dewasa mendapat kepuasan seks dari hubungan dengan anak-anak.
• Bestiality : Mendapatkan kepuasan seks dari hubungan dengan binatang
• Zoophilia : Mendapatkan kepuasan dengan melihat aktivitas seksual dari binatang
• Necriphilia : Mendapatkan kepuasan seks dengan melihat mayat, coitus dengan mayat.
• Pornography : Mendapatkan kepuasan seks dengan melihat gambar porno lebih terpenuhi dibandingkan dengan hubungan seksual yang normal.
• Fetishisme : Pemenuhan dorongan seksual melalui pakaian dalam lawan jenis.
• Frottage : Mendapatkan kepuasan seks dengan meraba orang yang disenangi dan biasanya orang tersebut tidak mengetahuinya.
• Saliromania : biasanya pada lelaki yang mendapatkan kepuasan seks dengan mengganggu atau mengotori badan/pakaian dari partnernya.
• Gerontoseksuality : Seorang pemuda lebih senang melakukan hubungan seks dengan perempuan yang berusia lanjut.
• Incest : Hubungan seksual yang dilakukan antara dua orang yang masih satu darah.
• Obscentity : Mendapatkan kepuasan seks dengan mendengarkan perkataan atau gerak gerik dan gambar yang dianggap menjijikkan.
• Mysophilia, coprophilia dan Urophilia : Senang pada kotoran, faeces dan urine.
• Masturbasi : Mendapatkan kepuasan seks dengan merangsang genitalnya sendiri.
3. Dilihat dari tingkat penyimpangan, keinginan, dan kekuatan dorongan seksual :
• Nymphomania : Seorang wanita yang mempunyai keinginan seks yang luar biasa atau yang harus terpenuhi tanpa melihat akibatnya.
• Satriasis : Keinginan seksual yang luar biasa dari seorang lelaki.
• Promiscuity dan prostitusi : Mengadakan hubungan seksual dengan banyak orang.
• Perkosaan : Mendapatkan kepuasan seksual dengan cara paksa.

Gangguan Seksual
Beberapa gangguan seksual bisa berhubungan dengan penyimpangan perilaku seksual, yaitu :
1.Ganguan identitas jenis
2. Parafilia(deviasi seks)
3. Disfungsi Psikoseksual
4. Ganguan seksula pada remaja
Dampak Kelainan Seksual
Dampak yang ditimbulkan dari penyakit kelainan seksual itu tersebut adalah
Contohnya seks bebas, jika kita sering melaakukan hal tersebut pada ke sembarang orang atau siapapun kita akan terkena penyakit aids.
Dampak dari gay atau homoseksual itu bermacam-macam contoh yang umum adalah penyakit yang didapat cukup beragam. Zoophilia adalah seorang yangg mempunyai kelainan, mereka merasa bergairah untuk melakukan seks dengan binatang, hal ini akan menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan manusia ataupun keduanya.
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment