Mengawali Surga Dunia dengan memperkosa para Muslimah

Mengawali Surga Dunia dengan memperkosa para Muslimah

Pacar disekap, siswi SMK diseret dan diperkosa preman di kebun karet

Seorang siswi SMK Negeri 1 Seberida kabupaten Indragiri Hulu Riau berinisial GIL (15) diperkosa seorang preman. Saat itu korban tengah berduaan di pondok warung kelapa muda yang lagi kosong bersama pacarnya Riz (19) pelajar SMK Negeri Rengat Barat.

Paur Humas Polres Indragiri Hulu (Inhu) Iptu Yarmen Jambak kepada merdeka.com Rabu (22/7) mengatakan, pelaku berjumlah 4 orang itu terlebih dahulu menyekap dan mengancam GIL dan kekasihnya.

Kejadian tersebut pada Selasa (21/7) sekira pukul 22.00 WIB, 4 orang kawanan preman dengan masing-masing peran saat melakukan aksinya. Tiga orang diantaranya memegangi pacar korban (Riz) dan 1 orang memperkosa korban (GIL).

"Awalnya korban dijemput pacarnya yang sama-sama berdomisili di Desa Beligan Kecamatan Seberida, Inhu untuk berjalan jalan dalam suasana lebaran. Saat tiba di Desa Berafit di pondok warung jual kelapa muda yang lagi kosong, keduanya singgah," ujar Yarmen.

Lokasi warung yang sedang kosong dan tidak dihuni oleh pedagangnya, dijadikan tempat oleh kedua pasangan ini untuk duduk berduaan. Namun, tiba-tiba datang empat orang pemuda dan mengancam serta memperkosa korban.

Meski sempat berteriak, korban yang mendapat ancaman akan dibunuh itu terpaksa merelakan dirinya digerayangi preman tersebut.

"Dari pengakuan korban dan teman pria nya, mereka tidak bisa melakukan perlawanan, sebab Riz disekap oleh 3 kawanan preman dan salah satu pelaku memperkosa korban," jelas Yarmen.

Korban diperkosa bukan di pondok warung jual kelapa muda itu, tapi diseret secara paksa oleh pelaku ke kebun karet tua yang ditumbuhi semak belukar.

"Di kebun itu, korban kemudian dipaksa berhubungan intim oleh salah seorang pelaku yang tidak dikenali oleh korban," terangnya.

Sedangkan Riz yang disekap 3 pelaku, tak dapat berbuat banyak karena disekap dan diancam bunuh jika melakukan perlawanan. Namun 2 orang warga setempat yang melintas dengan sepeda motor yaitu Paicong (34) dan Thoyib (52), merasa curiga melihat Riz dipegangi oleh 3 orang kawanan preman itu.

Melihat itu, Paicong dan Thoyib menghampirinya, saat itulah penyekapan terhadap Riz maupun pemerkosaan terhadap korban berakhir, dan keempat kawanan preman itu melarikan diri dan kabur ke arah Belilas.

"Penyidik Polsek Seberida sudah memintai keterangan terhadap korban dan kekasihnya, sedangkan saksi saksi Paicong dan Thoyib juga diperiksa untuk memberikan kesaksiannya di Polsek Seberida," imbuh Yarmen.

Saat ini polisi sedang melakukan pelacakan terhadap pelaku pemerkosaan itu, atas dasar laporan kedua korban

Sendirian di rumah, siswi SMP nyaris diperkosa dua orang tak dikenal

N (16), siswi salah satu SMP di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, nyaris menjadi korban pemerkosaan dua pemuda yang belum dikenalnya. Saat kejadian, N sedang sendirian di rumahnya.

"Ya kami sudah menerima laporan dari korban dan orang tuanya. Tindakan para pelaku dalam kasus ini baru sebatas percobaan pemerkosaan," kata Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko AKBP Andhika Vishnu di Mukomuko, seperti dilansir Antara, Kamis (25/6).

Andhika mengatakan berdasarkan laporan dari korban, pelakunya berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor Yamaha Vega dan penutup muka. Selain itu, katanya, salah seorang pelaku ini menggunakan senjata tajam jenis celurit yang digunakan untuk mengancam korban.

Aksi dua orang pelaku di dalam rumah korban itu gagal karena korban berhasil melawan dan melarikan diri. Namun, tubuh N mengalami luka-luka akibat terkena senjata tajam.

"Korban saat akan diperkosa berusaha melawan sehingga korban berhasil melarikan diri dari dalam rumahnya, tetapi tubuh korban terkena senjata tajam pelaku," ujarnya.

Korban melaporkan peristiwa yang dialaminya didampingi oleh orangtuanya. Berdasarkan laporan, peristiwa ini berlangsung di rumah korban sekitar pukul 08.30 WIB, Rabu (24/6).

Korban saat itu tinggal sendirian di rumahnya karena orangtuanya sedang berada di kebun. Dalam kondisi sepi, dua orang pelaku sepeda motor Yamaha Vega mendatangi rumah korban.

Kedua pelaku ini beraksi masih mengenakan helm sehingga korban tidak mengenali wajah pelaku. Saat itu juga, katanya, korban diancam menggunakan celurit yang dibawa salah seorang dari dua pelaku itu.

Korban dipaksa oleh pelaku membuka bajunya. Karena merasa terancam korban melawan dan meronta-ronta. Sehingga tubuh korban berhasil lepas dari pegangan pelaku. Saat itu korban berlari keluar rumahnya.

Di jalan korban bertemu dengan warga setempat. Kemudian warga tersebut menemani korban pulang ke rumahnya tetapi saat itu kedua pelaku sudah tidak ada lagi.

Sesaat kemudian, orangtua korban pulang. Setelah mengetahui anaknya jadi korban percobaan pemerkosaan, orangtua korban melaporkan kasus ini ke polisi. Saat ini, polisi sedang menyelidiki identitas dua orang pelaku yang dilaporkan oleh korban. 


Nafsu tinggi tetapi jarang diberi jatah istri, Has cabuli keponakan 

Has (45) tega mencabuli Bun, anak di bawah umur yang tak lain adalah keponakannya sendiri. Tindakan keji itu dilakukan lantaran Has jarang diberi 'jatah' alias berhubungan badan dengan istri.

Karena kasus ini, Polres Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan mengamankan tersangka Has, warga Kecamatan Lengkiti.

"Tersangka sudah kita bekuk dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan. Sedangkan korban sendiri juga sudah dilakukan visum, ternyata alat vitalnya mengalami robek akibat pencabulan," kata Kapolres OKU AKBP Dover Christian kepada Antara, Sabtu (25/7).

Tersangka Has di hadapan petugas penyidik mengaku kalau dirinya nekad menggarap Bun (9) keponakannya sendiri lantaran jarang diberi 'jatah' istrinya.

"Saya khilaf pak, saya tidak tahan melihat kemolekan tubuh keponakan saya tersebut. Hal ini saya lakukan dua hari menjelang lebaran karena memang saya jarang mendapat jatah dari istri saya, padahal nafsu saya tergolong masih tinggi. Saya menyesal pak" ujarnya.

Usai nikmati miras, Arip cabuli pacar di teras rumah 

Pengaruh minuman keras membuat Muhammad Arip (22) menjadi tidak bisa mengontrol nafsu syahwat. Akibatnya, BA (17) pacarnya, menjadi pelampiasan nafsu bejatnya.

Apip warga Kelurahan Oro Oro Dowo Gang 17, Kecamatan Klojen, Kota Malang itu melampiaskan nafsunya di kursi depan rumah seorang teman yang dikunjunginya. Dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, setelah keluarga melaporkan ke Polres Kota Malang pada 19 Mei 2015.

"Korban dan pelaku awalnya sama-sama bekerja di sebuah pujasera di Kawasan Jalan Veteran. Pelaku keluar dari pekerjaannya, tetapi masih tetap berhubungan," kata Nunung Anggraeni, Kasubbag Humas Polres Malang Kota, Kamis (8/7).

Pelaku dan korban saling kenal sekitar Oktober 2012 saat sama-sama bekerja, sebulan kemudian pacaran. Keduanya pernah putus hubungan, tetapi kemudian sambung lagi.

Awal tindak pencabulan terjadi saat keduanya berjalan-jalan di sekitar stasiun menemui beberapa orang teman pelaku pada 25 April 2015. Pelaku bersama-sama temannya, saat itu membeli beberapa botol minuman untuk sekadar mengisi obrolan.

"Namun menjelang pukul 23.00 WIB, pelaku dan korban berkunjung ke rumah salah satu teman di Jalan Kaliurang. Saat itu keduanya ditinggalkan berdua di teras rumah," katanya.

Pelaku dan korban melakukan hubungan di teras rumah temannya tersebut. Mereka dua kali melakukan hubungan badan dengan jarak waktu yang tidak lama yakni sekitar pukul 23.15 WIB dan 23.45 WIB. Kepada penyidik pelaku mengaku baru pertama melakukan hubungan badan.

Atas perbuatannya, Apip diamankan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Polisi menjeratnya dengan Pasal 81 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2015 tentang Perlindungan Anak. Pelaku diancam hukuman 5 Tahun penjara.
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment