Opium Negara Islam Afghanistan Lebih Mematikan Dibanding Taliban

Opium Negara Islam Afghanistan Lebih Mematikan Dibanding Taliban

Negara Islam penghasil Opium
Laporan baru PBB menyebutkan penanaman opium di Afganistan meningkat 18 persen tahun ini walaupun pemerintah berusaha memusnahkan tanaman ini.

Afganistan memproduksi lebih dari 90 persen opium - bahan yang digunakan untuk heroin- di dunia.
Sekitar 1,900 pasukan koalisi internasional telah terbunuh di Afghanistan, termasuk 1,100 tentara Amerika.
Berbicara dalam sebuah konferensi anti-narkotika di Moskow, kepala Departemen Narkotika dan Kejahatan PBB, Antonio Maria Costa, mengatakan bahwa konsumen terbesar narkotika Afghan adalah Rusia, di mana lebih dari 70 ton heroin terjual tiap tahunnya.
Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan bahwa heroin dipandang sebagai ancaman serius bagi generasi muda Rusia.
Rusia mendesak pasukan asing di Afghanistan untuk memberantas produksi opium dan mengkritik pasukan pimpinan AS itu gagal mengatasi persoalan tersebut.


"Operasi pimpinan AS di Afghanistan akan sia-sia jika mereka gagal memberikan kesempatan ekonomi alternatif bagi rakyat," ujar wakil perdana menteri Rusia, Sergei Ivanov pada hari Senin (20/11).

Dia menambahkan bahwa Rusia tidak senang dengan upaya global untuk memberantas produksi dan penyelundupan narkotika yang mengancam perdamaian dan keamanan internasional.

NATO harus menemukan cara bagaimana memulai kehidupan sosial ekonomi yang sangat primitif di Afghanistan, ujar Ivanonv dalam sebuah konferensi keamanan di Singapura, yang dihadiri oleh petinggi pertahanan dari 28 negara. "Jika kita tidak melakukan itu, kehadiran militer apa pun akan sia-sia saja."

"Seluruh komunitas dunia dan mereka yang mengambil tanggung jawab untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di Afghanistan, terutama Pasukan Bantuan Keamanan Internasional, harus mau repot dan memerangi ancaman ini," ujarnya.

Menurut PBB, Taliban memperoleh 300 juta dolar per tahun dari perdagangan opium.

PBB mengatakan sedang melakukan perang besar melawan narkotika di Afghanistan.

Ini sementara Rusia menuduh AS bersekongkol dengan produsen narkotika Afghanistan dengan menolak untuk membasmi perkebunan opium di negara itu.

Marinir AS, yang ditugaskan di provinsi penanam opium, Helmand, sejak bulan Februari, memberitahu penduduk desa bahwa mereka tidak berniat mengurangi produksi, ujar kementerian luar negeri Rusia pada bulan Mei lalu.
"Kami rasa pernyataan itu bertentangan dengan keputusan yang diambil untuk masalah narkotika Afghan di dalam PBB dan forum internasional lain," ujar kementerian dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kedutaan Rusia di Kabul.
Menurut statistik yang disediakan oleh Ivanov, Rusia adalah konsumen terbesar heroin di tahun 2008. Moskow menyalahkan NATO untuk gelombang perdagangan heroin dari Afghanistan ke Rusia.

Pasukan AS, Inggris, dan Afghan pada bulan Januari meluncurkan operasi terbesar melawan Taliban sejak invasi tahun 2001, bertujuan untuk memusnahkan pusat produksi opium yang telah membantu mendanai gerakan gerilya. Jumlah tentara Amerika di Afghanistan telah melampaui jumlah mereka di Irak pada bulan Mei sebesar 94,000 tentara.

Iran serius memerangi pedagang narkotika di sepanjang perbatasannya dengan Afghanistan, dan Rusia telah mengusulkan untuk berkoordinasi dengan bekas negara-negara Soviet guna membentuk lingkaran kontra narkotika di sekeliling Afghanistan, terutama di perbatasan utaranya dengan Tajikistan, ujar Ivano sumber 
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment