Diperkosa Ayah, Pacar dan Teman, Siswi SMP Hamil 8 Bulan

Diperkosa Ayah, Pacar dan Teman, Siswi SMP Hamil 8 Bulan

diperkosa teman dan ayah hingga hamil
Usai dilaporkan tiga bulan lalu, kasus pemerkosaan anak di bawah umur hingga hamil 8 bulan warga Kampung Pulo, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan korban berinisial RS, 15 tahun akhirnya ditindaklanjuti Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok.

Jajaran Reskrim Polresta Depok diterjunkan memburu dua dari tiga tersangka pemerkosa siswi salah satu SMP di Kabupaten Bogor ini. Ketiga pelaku yakni ayah tiri korban bernama Ahmad Safiri, 46 (sudah ditangkap) dan pacarnya berinisial FR, 18 serta rekan satu sekolahnya NJ, 18.

Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Ronald A Purba mengatakan, kasus itu mulai diusut pihaknya setelah berkas pelaporan dan bukti visum diserahkan keluarga korban. Setelah bukti itu diterima, polisi langsung mengejar dan membekuk ayah tiri korban yang menetap di wilayah Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.


Sedangkan dua pelaku lain yang buron masih dalam perburuan dan pengejaran dua tim khusus yang dibentuk Polresta Depok. ”Kami tidak bisa menangkap orang berdasarkan laporan. Harus ada bukti kuat baru kami usut. Kalau tidak nanti akan membuat persoalan baru,” terangnya, Rabu (10/7).

Ronald mengungkapkan, kasus pemerkosaan oleh bapak tiri dan pacar serta teman satu sekolah RS itu masih terus diselidiki. Namun, dirinya enggan membeberkan kronologis kasus pemerkosaan tersebut. Dia beralasan jika kasus ini dibeberkan ke media massa maka dua pelaku yang buron akan lari lebih jauh lagi.

”Nanti saja jika dua pelaku lain kami tangkap baru bisa ketahuan semua kronologis kasus pemerkosaan ini. Tim reserse sudah menyebar ke sejumlah titik di Kabupaten Bogor untuk mengejar dua pelaku. Yang jelas ayah korban sudah kami tangkap dan saat ini tengah kami sidik,” ungkapnya.

Sementara itu, saat ditemui di Unit PPA Polresta Depok, RS yang tengah mengandung anak dari hasil pemerkosaan itu berharap dua pelaku lain yang menggagahi dirinya segera ditangkap. Selain itu, dia meminta ketiga pelaku pemerkosa itu dihukum berat sesuai dengan perbuatannya.

”Awalnya saya diperkosa di gedung sekolah SMP. FR mengajak saya katanya mau ketemuan sama teman sekolah. Tidak tahunya saya diperkosa oleh mereka. Mana bisa saya melawan karena dua orang itu tenaganya kuat sekali,” terangnya sambil menangis. Lebih lanjut, sambung RS, tidak hanya sang pacar dan teman satu kelasnya yang melakukan aksi bejat tersebut. Ayah tiri juga menyetubuhinya secara paksa di rumah saat sang ibu tidak ada. Orangtua tirinya itu sempat mengancam dirinya jika berani melapor kepada ibunya. ”Kalau tidak salah pertengahan Maret lalu saya diperkosa ayah di kamar. Saya berani lapor karena ibu curiga dengan perut saya yang semakin besar. Ya saya ceritakan semua perlakuan ayah,” bebernya juga.

Aksi pemerkosaan itu terjadi 10 Maret lalu. RS yang masih duduk di kelas III SMP di Kabupaten Bogor menjalin hubungan asmara dengan FR. Saat itu sang kekasih mengajaknya bertemu temannya NJ di sekolah. Ketiganya bertemu di belakang gedung sekolah setelah pulang sekolah.

Seketika itu pula sang kekasih memaksanya untuk melakukan hubungan seksual. Karena hendak berteriak, mulut RS dibekap NJ. Secara bergiliran keduanya menyetubuhi korban dan kemudian meninggalkannya begitu saja dalam keadaan menangis. Dua hari setelah aksi bejat sang pacar dan temanya itu, giliran sang ayah tiri yang menggagahinya.

Tak hanya sekali persetubuhan itu dilakukan Ahmad Safiri kepada anak tirinya. Pemerkosaan itu hampir satu bulan dilakukannya terhadap RS tanpa sepengetahuan sang istri. Untuk melakukan persetubuhan dengan anak tirinya, Ahmad Safiri kerap memberikan obat tidur kepada korban yang dicampur minuman segar.

Ketika sadar, RS terbangun dalam keadaan tubuh tanpa baju. Mengetahui dirinya hamil, RS yang baru lulus SMP malu melanjutkan pendidikan ke SMA. Anak Baru Gede (ABG) mengurung diri di kamar agar para tetangga tidak mengetahui kasus yang menimpa dirinya. Kasus pemerkosaan itu terkuak tatkala sang ibu curiga dan kasus itu dilaporkan ke polisi. sumber
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment