Kehidupan setelah Mati

Kehidupan setelah Mati

setiap manusia pasti akan mati. tetapi akan kemanakah umat islam setelah mati?
Tahapan Perjalanan Manusia Menuju Hari Kebangkitan di Akhirat
Setelah manusia mati akan mengalami tahapan sebagai berikut : 
  1. Arwah kelilingi rumah setelah mati 
  2. Alam Barzakh 
  3. Peniupan Sangkakala
  4. Hari Berbangkit 
  5. Padang Mahsyar
  6. Syafaat
  7. Hisab
  8. Pembagian catatan amal
  9. Mizan
  10. Telaga 
  11. Ujian Keimanan Seseorang 
  12. Shirat
  13. Jembatan menuju Surga
untuk penjelasan setiap tahapan tersebut dijelaskan berikut ini:


Arwah kelilingi rumah setelah mati

(Diriwayatkan) dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah saw bahwa apabila seorang mukmin meninggal dunia, maka arwahnya berkeliling-keliling di seputar rumahnya selama satu bulan. Ia memperhatikan keluarga yang ditinggalkannya bagaimana mereka membagi hartanya dan membayarkan hutangnya. Apabila telah sampai satu bulan, maka arwahnya itu dikembalikan ke makamnya dan ia berkeliling-keling di seputar kuburannya selama satu tahun, sambil memperhatikan orang yang mendatanginya dan mendoakannya serta orang yang bersedih atasnya. Apabila telah sampai satu tahun, maka arwahnya dinaikkan ke tempat di mana para arwah berkumpul menanti hari ditiupnya sangkakala.
benarkah arwah orang meninggal mengelilinging rumahnya?
Sekarang marilah kita meneliti di mana sumber hadis tentang arwah yang berkeliling di seputar rumahnya yang ditanyakan di atas. Untuk melakukan penelitian kita dapat menggunakan tiga metode.
  1. menggunakan Program al-Maktabah asy-Syamilah (edisi 2), 
  2. menggunakan Program al-Jami’ al-Akbar (edisi 2), dan
  3. menggunakan Program al-Jami’ al-Kabir (edisi 4, 2007-2008). 
Penelusuran dengan menggunakan al-Maktabah asy-Syamilah tidak menemukan adanya hadis yang ditanyakan di atas. Ini berarti bahwa teks di atas tidak tercatat dalam satu pun dari 5505 kitab yang dirujuk dalam al-Maktabah asy-Syamilah. Dan karena itu juga dapat dinyatakan bahwa hadis yang sedang kita selidiki ini tidak tercantum dalam satu pun dari sumber-sumber orisinal hadis yang ada.
Sekarang mari kita lakukan penelusuran dengan menggunakan Program al-Jami’ al-Akbar. Hasil penelusuran dengan menggunakan program ini juga nihil, artinya hadis yang ditanyakan di atas tidak tercantum dalam kitab-kitab hadis yang ada.

Terakhir mari kita gunakan program al-Jami’ al-Kabir (edisi 4, 2007/2008). Program ini menunjukkan juga tidak ada hadis seperti yang ditanyakan di atas yang tercantum dalam sumber orisinal hadis mana pun. Namun program ini menemukan ada matan lain yang mirip dengan hadis yang ditanyakan di muka. Matan lain dimaksud adalah sebagai berikut:

اَلْمَيِّتُ إِذاَ مَاتَ دِيْرَ بِهِ دَارُهُ شَهْرًا يَعْنِيْ بِرُوْحِهِ وَحَوْلَ قَبْرِهِ سَنَةً ثُمَّ تُرْفَعُ إِلَى السَّبَبِ الَّذِيْ تَلْتَقِيْ فِيْهِ أَرْواَحُ اْلأَحْياَءِ وَاْلأَمْواَتِ .

Artinya: Seseorang apabila meninggal, maka ruhnya dibawa berputar-putar di sekeliling rumahnya selama satu bulan, dan di sekeliling makamnya selama satu tahun, kemudian ruh itu dinaikkan ke suatu tempat di mana ruh orang hidup bertemu dengan arwah orang mati.

Matan ini direkam oleh ad-Dailami (w. 509 H / 1115 M) dalam kitabnya al-Firdaus fi Ma’tsur al-Khithab [(Beirut: Dar al-Ma’rifah, 1417/1996), IV: 240, nomor 6722], dari Abu ad-Darda’ tanpa menyebutkan sanadnya. Selain itu matan ini juga dicatat oleh as-Sayuthi (w. 911 H / 1505 M) dalam dua kitabnya, yaitu
  1. Busyra al-Ka’ib bi Liqa’ al-Habib (h. 11) dan 
  2. Syarh ash-Shudur bi Syarh Hal al-Mauta wa al-Qubur (h. 262). 

Namun as-Sayuthi dalam kedua kitab ini hanya mengutip dari ad-Dailami, dan ia menyatakan bahwa ad-Dailami tidak menyebutkan sanadnya. Dengan demikian matan ini pun juga tidak terdapat dalam sumber-sumber orisinal hadis.

Dari apa yang dikemukakan di atas dapat dilihat bahwa matan yang ditanyakan di atas dan matan lain yang mirip yang disebutkan oleh ad-Dailami tidak ada diriwayatkan dalam satu pun dari sumber-sumber orisinal hadis dan matan-matan tersebut tidak memiliki sanad. Atas dasar itu, maka disimpulkan bahwa matan tersebut sama sekali bukan hadis Nabi saw.

Alam Barzakh

Para salaf bersepakat tentang kebenaran adzab dan nikmat yang ada di alam kubur (barzakh) . Nikmat tersebut merupakan nikmat yang hakiki, begitu pula adzabnya, bukan sekedar bayangan atau perasaan sebagaimana diklaim oleh kebanyakan ahli bid’ah. Pertanyaan (fitnah) kubur itu berlaku terhadap ruh dan jasad manusia baik orang mukmin maupun kafir. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan Rasulullah SAW selalu berlindung kepada Allah SWT dari siksa kubur. Rasulullah SAW menyebutkan sebagian dari pelaku maksiat yang akan mendapatkan adzab kubur, diantaranya mereka yang:
  1. Suka mengadu domba
  2. Berbuat kebohongan
  3. Membaca Al Qur’an tetapi tidak melaksanakan apa yang diperintahkan dan yang dilarang dalam Al’Qur’an
  4. Melakukan zina
  5. Memakan riba
  6. Belum membayar hutang setelah mati (orang yang berhutang akan tertahan tidak masuk surga karena hutangnya)
  7. Tidak bersuci setelah buang air kecil, shg masih bernajis

Adapun yang dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur adalah Shalat wajib, shaum, zakat, dan perbuatan baik berupa kejujuran, menyambun.

silaturahim, segala perbuatan yang ma’ruf dan berbuat baik kepada manusia, juga berlindung kepada Allah SWT dari adzab kubur.
Setelah manusia memasuki fase alam barzakh yang menjadi pertanyaan apa yang terjadi dan kemana perjalanan kita setelah meninggalkan dunia yang fana ini?

Barzakh برْزَخٌ

Dapat berarti dinding pemisah / antara kedua tempat برْزَخٌ : حاجبٌ

Yaitu pemisah antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.


Mari kita simak surat Ar-Rahman ayat 19-21:

surat Ar Rahman [55] : 19
maraja albahrayni yaltaqiyaani
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, [QS 55:19]

surat Ar Rahman [55] :20

baynahumaa barzakhun laa yabghiyaani
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing [QS 55:20]

surat Ar Rahman [55] :21

fabi-ayyi aalaa-i rabbikumaa tukadzdzibaani
Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? [QS 55:21]


Kemudian kita juga simak surat Al Mu'minuun ayat 99-100

surat Al-Mu'minuun [23] : 99

hattaa idzaa jaa-a ahadahumu almawtu qaala rabbi irji'uuni
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), [QS 23:99]
Maksudnya: orang-orang kafir di waktu menghadapi sakratul maut, minta supaya diperpanjang umur mereka, agar mereka dapat beriman.

surat Al-Mu'minuun [23] : 100

la'allii a'malu shaalihan fiimaa taraktu kallaa innahaa kalimatun huwa qaa-iluhaa wamin waraa-ihim barzakhun ilaa yawmi yub'atsuuna
agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan. [QS 23:100]
Maksudnya: mereka sekarang telah menghadapi suatu kehidupan baru, Yaitu kehidupan dalam kubur, yang membatasi antara dunia dan akhirat.

Hadist Rasulullah, Dari al Bara’ bin azib :

Kami keluar bersama Nabi sallahu alaihi wasalam, menggiring jenazah seorang laki laki dari golongan Anshar, sehingga kami sampai pekuburan. Ketika sedang di kubur, Rasulullah sallahu alahi wasalam, duduk menghadap ke Kiblat, dan kamipun duduk disekelilingnya, seakan akan diatas kami ada burung.

Sementara di tangan beliau ada dahan yang dicocokkan ke tanah (menampakkan wajah berpikir mendalam), lalu beliau memandang ke langit, dan memandang ke bumi. Lalu beliau bersabda,” mintalah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur” sampai dua tiga kali. Lalu beliau menerangkan,”….

Sesungguhnya seorang hamba Mukmin, bila meninggalkan dunia (akan wafat) dan menghadapi akhirat. Turunlah kepadanya Malaikat dari langit. Dengan wajah yang cerah laksana matahari, dengan mereka kain kafan , diambil dari kain kafan surga, wangi wangian dari surga, mereka duduk sejauh mata memandang. Kemudian malaikat maut berkata,”kesejahteraan / kedamaian bagimu”sampai malaikat duduk di atas kepalanya.

Lalu malaikat berkata,” wahai jiwa yang baik, keluarlah kamu menuju maghfiroh (ampunan) dari Allah dan keridhoaanNya (cintaNya).

Nabi berkata Saw.,”maka keluarlah jiwa itu (ruh itu), seperti mengalirnya air dalam siqo (tempat air),lalu malaikat mengambilnya. Dan tidak ada sekejap matapun di tangan malaikat itu kecuali meletakkannya dalam kafan serta ramuan wewangian. Yang mana keluar darinya bau yang sangat harum sekali seperti Misk (kasturi) yang terdapat dibelahan bumi.

Lalu Nabi bersabda,” malaikat malaikat itu naik ke atas bersamanya (membawanya). Setiap kali melintas kelompok malaikat, pasti mereka bertanya,” apakah gerangan Jiwa yang baik (sangat harum) ini ?”.

Mereka menjawab,”fulan bin fulan (identitas mayit) dengan nama yang paling indah, yang mana memiliki nama lebih baik nama-namanya yang ia dinamainya selama di dunia.

Sehingga pada akhirnya mereka sampai langit dunia, meminta untuk dibukakan pintu untuk nya (mayit), maka terbukalah pintu langit untuk mereka.

Selanjutnya mereka mengiring lagi disetiap lapisan langit sampai langit berikutnya diiringi para malaikat. Pada akhirnya sampailah ke langit tujuh.

Maka Allah azza wajalla berfirman,” tulislah kitab hambaKu ini dalam illiyyin. Lalu kembalikanlah ia ke bumi. Sesungguhnya Aku menciptkannya (manusia) dari (bumi /tanah) dalam dikembalikan ke dalamnya (kubur) dan Aku mengeluarkannya (membangkitkan kembali) lagi darinya”.

Kemudian Nabi berkata,” maka dikembalikanlah ruhnya kedalam jasadnya, lalu didatangilah oleh dua malaikat, kemudian di duduki (dibangunkan untuk duduk). Kedua malaikat itu berkata,”siapakah Tuhanmu ?. ia menjawab,”Allah Tuhanku”.

Lihat QS Ibrahim ayat 27 . Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat

Keduanya bertanya lagi,”apakah agamamu?”, ia menjawab,” agamaku Islam”. Mereka bertanya,”siapakah laki-laki yang diutus kepadamu?”. Ia menjawab,”Rasulullah”. Ditanya lagi,”apakah ilmumu?”. Ia menjawab,”Ku baca Alquran lalu, kuyakini dan kubenarkan (amalkan). Maka terpanggilah panggilan dari langit ( Allah ) ; benar yang diucapkan hambaKu, maka berikanlah kepadanya kenikmatan pelaminan dari surga, dan berilah pakaian dari surga, bukalah baginya pintu menuju surga.

Nabi bersabda ,”maka datanglah kepadanya malaikat dengan kesenangan dan kenikmatan lalu melapangkan kuburnya sepanjang mata memandang”.

Nabi bersabda,” datang kepadanya seseorang yang sangat menawan wajahnya, pakaian yang sangat indah, serta bau yang sangat harum dan berkatalah kepadany,” berbahagialah kamu, dengan segala kenikmatan untukmu. Inilah hari yang telah dijanjikan untukmu.

Iapun bertanya ,” siapakah sesungguhnya kamu ? wajahmu yang membawa wajah segala kebaikan?”. ia menjawab,”aku adalah amal sholehmu”. Lalu ia berkata,”Ya Tuhanku, percepatlah kiamat, sehingga aku kembali kepada keluargaku dan hartaku”.


Kitab Illiyin
dalam surat Al-Muthaffifiin disebutkan bahwa:


surat Al-Muthaffifiin [83] : 18

kallaa inna kitaaba al-abraari lafii 'illiyyiina
Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin. [QS 83:18]
‘Illiyyin: nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang berbakti.

surat Al-Muthaffifiin [83] : 19

wamaa adraaka maa 'illiyyuuna
Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu? [QS 83:19]

surat Al-Muthaffifiin [83] :20

kitaabun marquumun
(Yaitu) kitab yang bertulis, [QS 83:20]

surat Al-Muthaffifiin [83] :21

yasyhaduhu almuqarrabuuna
yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah). [QS 83:21]

surat Al-Muthaffifiin [83] :22

inna al-abraara lafii na'iimin
Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam keni'matan yang besar (syurga), [QS 83:22]
Yang Dimurkai Allah SWT.
Sesungguhnya seorang hamba Kafir, bila meninggalkan dunia (akan wafat) dan menghadapi akhirat. Turunlah kepadanya Malaikat dari langit. Dengan wajah mengerikan yang hitam kelam dengan mereka alat pintalan kasar dari neraka , mereka duduk di atas kepalanya sejauh mata memandang . 

Lalu malaikat berkata,” wahai jiwa yang kotor, keluarlah kamu menuju kemurkaan dan kemarahan Allah.

Nabi berkata,”maka diceraiberaikanlah jiwanya dalam tubuhnya dan mencabutnya seperti mencabut seperti mencabut rembesan air yang banyak dari buluh domba yang basah, lalu ditariknyalah lalu malaikat mengambilnya dengan keras sampai terputuslah urat urat dan syarafnya.. Dan tidak ada sekejap matapun di tangan malaikat itu kecuali meletakkannya dalam pintalan kasar Yang mana keluar darinya bau yang sangat busuk sekali dari bangkai yang paling busuk dibelahan bumi.

Lalu Nabi bersabda,” malaikat malaikat itu naik ke atas bersamanya (membawanya). Setiap kali melintas kelompok malaikat, pasti mereka bertanya,” apakah gerangan Jiwa yang kotor ini ?”. Mereka menjawab,”fulan bin fulan (identitas mayit) dengan nama yang sangat jelek, yang mana memiliki nama lebih jelek nama-namanya yang ia dinamainya selama di dunia.

Sehingga pada akhirnya mereka sampai langit dunia, meminta untuk dibukakan pintu untuk nya ( mayit ), maka tidak terbuka pintu langit untuk nya.

Rasulullah sallahu alaihi wasalam membacakan,” (surat al araf 40) sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. Maka Allah azza wajalla berfirman,” tulislah kitab hambaKu ini dalam sijjin di kerak bumi yang terbawah, lemparlah sekeras kerasnya.

Kemudian Nabi membacakan ” (surat al haj 31) Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. Kemudian Nabi berkata,” maka dikembalikanlah ruhnya kedalam jasadnya, lalu didatangilah oleh dua malaikat, kemudian di duduki (dibangunkan untuk duduk). Kedua malaikat itu berkata,”siapakah Tuhanmu ?. ia menjawab,” ha? , ha? aku tidak tahu”.

Keduanya bertanya lagi,”apakah agamamu?”, ia menjawab,” ha? , ha? aku tidak tahu”. Mereka bertanya,”siapakah laki-laki yang diutus kepadamu?”. Ia menjawab,” ha? , ha? aku tidak tahu”. Maka terpanggilah panggilan dari langit ( Allah ) ; ia telah mendustakan (kebenaran), maka berikanlah kepadanya siksaan pelaminan dari neraka, bukalah baginya pintu menuju neraka. Nabi bersabda ,”maka datanglah kepadanya malaikat dengan siksaan panas,dan racun racun neraka ”. Kuburnya disempitkan sehingga tulang tulang rusuknya bercampur baur”.

Datanglah kepadanya orang yang sangat jelek wajahnya, pakaian yang sangat jelek, bau yang sangat busuk. Lalu orang ituberkata ,kuberitahukan kepadamu” bagimu dengan azab yang engkau akan raskan. Inilah hari yang engkau sudah dijanjikan. Lalu ia bertanya,”siapakah engkau ini?yang berwajah jelek dan membawa kesengsaraan”. Ia menjawab ,”aku adalah amalan kamu yang jelek. Ia berkata,” ya Tuhanku janganlah datang hari Kiamat. Dalam riwayat lain ; Dalam kubur ; dikirimlah seorang yang buta, tuli dan bisa yang ditangannya pemukul yang sangat keras dari besi jikala dipukulkan ke gunung maka akan hancur menjadi debu. Lalu dipukulkanlah kepadanya sampai terdengar antara Timur dan Barat kecuali dua ( jin dan manusia) sampai menjadi tanah, lalu dikembalikan (dihidupkan lagi ) ruhnya

Kitab Sijjin
dalam Al-Muthaffifiin disebutkan bahwa
ayat 7. Sekali-kali jangan curang, karena Sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin[1562]. ayat 8. Tahukah kamu Apakah sijjin itu? ayat 9. (ialah) kitab yang bertulis. ayat 10. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, ayat 11. (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan. ayat 12. Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan Setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa,



Tentang Ruh Mayit

Nabi sallahu alaihi wasalam : “sesungguhnya mayit itu mengetahui siapa yang membawanya, dan siapa yang memandikannya dan siapa yang mendatanginya di kuburannya.”.

Rasulullah sallahu alaihi wasalam,” apabila jenazah diletakkan diatas pundak digotong orang-orang, apabila ruh mayat yang sholeh, ia berkata,”ayo lekaslah secepatnya bawa diriku”. Tapi bila tidak sholeh ia berkata,” celakah aku, akan kemana mereka ini membawa ku ?” suaranya terdengar semuanya kecuali manusia, apabila manusia dapat mendengarnya niscaya akan pingsan.


Dialog Nabi Dengan Mayat

Rasulullah sallahu alaihi wasalam sedang melihat lihat warga (kuburan) AlQolaibi, lalu beliau berkata,”apakah kalian mendapatkan yang dijanjikan Tuhan kalian dengan benar ?”. Lalu beliau ditanya,”apakah engkau mengajak berbicara dengan orang orang yang telah mati (apakah mereka mendengar ?”. Rasulullah menjawab,” kalian semua tidak lah mampu mendengar lebih dari pada mereka ( maksudnya mayat lebih memiliki pendengaran yang hebat dibanding manusia hidup ), akan tetapi mereka tidak mampu menjawab.

Rasulullah sallahu alaihi wasalam bersabda,” sesungguhnya kuburan adalah persinggahan pertama dari persinggahan persinggahan akhirat. Barangsiapa yang selamat darinya maka selanjutnya lebih mudah baginya dan barangsiapa yang tidak selamat di dalamnya , maka selanjutnya jauh lebih berat siksaannya. Rasulullah sallahu alaihi wasalam menambahkan,.” dan tidaklah kumelilhat pemandangan yang sangat mengerikan kecuali pemandangan kuburan”


Perkataan Kubur Kepada Mayat

Suatu hari Rasulullah masuk dalam daerah perkuburannya lalu melihat perkumpulan orang orang yang sedang tertawa-tawa. Lalu beliau bersabda,” bila kalian semua mengingat kepada yang menghacurkan dengan cepat semua kenikmatan (duniawi), maka kalian akan disibukkan dengan itu daripada apa yang aku lihat. Sesungguhnya seseorang bila memasuki kuburnya , kuburan itu akan berkata kepadanya “aku adalah rumah keterasingan, aku rumah kesendirian, aku rumah tanah, aku rumah cacing. Dan bila hamba yang beriman sudah memasuki kubur maka ia akan mengatakan,”selamat datang dan engkau termasuk keluarga kami, dulu engkau sungguh aku mencintaimu telah berjalan diatas pundakku, karena apa yang telah engkau perbuat. Sekarang giliranku menghadapimu, engkau saat ini dihadapanku, maka akan engkau lihat apa yang aku perbuat kepadamu. Lalu Nabi menjelaskkan,”maka kuburan itu menjadi luas sepanjang matanya memandang, dan terbuka pintu ke sorga.

Dan bila hamba yang bermaksiat atau kafir sudah memasuki kubur maka ia akan mengatakan,” aku tidak menyambut kamu, dan engkau tidak termasuk keluarga kami, dulu engkau sungguh aku membencimu telah berjalan diatas pundakku, karena apa yang telah engkau perbuat. Sekarang giliranku menghadapimu, engkau saat ini dihadapanku, maka akan engkau lihat apa yang aku perbuat kepadamu. Lalu Nabi menjelaskkan,”maka kuburan itu menghempitnya sampai tulang rusuknya saling bertemu dan saling beradu. Nabi menjelaskannya sambil mencengkramkan tangan memasukkan jari jemarinya satu sama lainnya. Lalu Allah memberikan kepadanya 70 ular yang sangat besar, apabila salah satu diantara nya menyemburkan hembusan di tanah, maka akan terbakar tidak akan dapat tumbuh lagi tanaman apapun diatasnya selama lamanya. Maka ia dilahap dengan gigitan ular itu dan dikoyak koyaknya kondisi ini terus sampai hari perhitungan.

Rasulullah sallahu alaihi wasalam “kuburan bisa menjadi taman salah satu taman sorga, bisa juga menjadi lubang neraka”.

Jabir bin Abdullah Al Anshori berkata,” kami sedang keluar berjalan bersama Rasulullah sallahu alaihi wasalam suatu hari ke Saad Bin Muadz ketika wafat. Ketika Rasulullah sallahu alaihi wasalam menyolatkannya dan meletakkan di dalam kuburanya lalu menguburnya, beliau bertasbih, kamipun ikut bertasbih dalam jangka yang lama. Lalu Nabi bertakbir, kamipun ikut bertakbir. Lalu beliau ditanya,” Ya Rasulullah kenapa Engkau bertasbih dan bertakbir ? “sesungguhnya kuburan ini menyempitkan hamba Allah yang sholeh ini, lalu Allah melapangkannya baginya”.

Jadi Nabi dapat mengetahui bahwa : kuburan menyempit walau bagi orang sholeh, tetapi tidak menyiksa, lain halnya orang kafir penyempitan sebagai siksaan, karena setelah itu kuburan orang sholeh dilapangkan Allah swt.

Masuklah Rasullah sallahu alaihi wasalam kepada Abi Salamah yang terbelalk matanya, beliau bersabda,”sesungguhnya roh itu bila ditarik (ajal) diikuti oleh mata”. Dan setelah itu orang-orang berteriakan terkejut. Lalu Nabi mengatakan, “janganlah kalian mengatakan terhadap diri kalilan kecuali dengan perkataan yang baik !”. Sesungguhnya para malaikat meng-amin kan apa yang kalian katakan !”. Lalu Nabi berdoa untuk Abi Salamah,” Ya Allah ampunilah Abi Salamah, angkatlah derajatnya sampai Mahdiyiin (derajat orang yang dipancarkan cahaya karena mengikuti petunjukNya ) dan berilah kepadanya kesudahan dalam golongan yang ghobirin (golongan umat Nabi Muhammad yang terangkat derajatnya) dan ampuni pula kami dan dirinya wahai pengatur alam semesta, lalu lapangkanlah baginya dalam kuburnya kemudian pancarkanlah cahaya baginya di dalam kuburnya. HR Muslim


Cahaya Dalam Kubur

Ada seorang wanita berkulit hitam, selalu membersihkan (menyapu) masjid (dalam riwayat juga seorang pemuda). Lalu Nabi merasa kehilangan (tidak melihat lagi). Kemudian beliau bertanya tentang wanita tadi. Kemudian para sahabat mengatakan,” sudah wafat !”. Beliau bersabda”apakah kalian menyakitku ?” ( seolah-olah orang orang meremehkan wanita itu). Lalu Nabi berkata,” tunjukkan kepadaku kuburannya !”. Lalu mereka menunjukkan kepada Nabi. Kemudian Nabi menyolatkannya ( sholat diatas kuburannya ), kemudian beliau bersabda,” kuburan kuburan disini penuh dengan kegelapan bagi orang orang yang di dalamnya, sesungguhnya Allah azza wa jalla memancarkan cahaya kepada kuburan kuburan ini bagi mereka yang ada di dalamnya karena sholatku kepada mereka”. HR Muslim


Adzab Kubur dalam Quran

Marilah kita simak QS At Taubah ayat 101. Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu[657] itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) kamilah yang mengetahui mereka. nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. [657] Maksudnya: orang-orang Badwi yang berdiam di sekitar Madinah

Siksaan : siksaan pertama di dunia lalu yang kedua siksaan disini adalah adzab kubur di alam barzakh. Lalu baru kepada azab yang lebih besar lagi diakhirat.


Kemudian diikuti QS Al Mukmin / Al Ghofir

ayat 45. Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang Amat buruk. ayat 46. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang[1324], dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. [1324] Maksudnya: dinampakkan kepada mereka neraka pagi dan petang sebelum hari berbangkit.

Fir’aun dengan pengikutnya selalu dikepung adzab kubur dan tersiksa lagi dengan ditampakkan kepada mereka “masa depan di neraka” pagi dan sore sampai kiamat disinilah disamping siksaan fisik dalam kubur juga siksaan mental yang dahsyat !!.



Orang-Orang yang Mati Syahid

Mari kita simak QS Al Imran ayat 169. Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup[248] disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. [248] Yaitu hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana Keadaan hidup itu.


Ruh Dapat mengetahui kondisi orang yang masih hidup:
  1. Doa memasuki perkuburan.
  2. Berita gembira dari kesholehan anaknya.
  3. Amalan yang masih hidup diperlihatkan kepada orang yang telah wafat.
  4. Silaturahmi antara ruh yang telah wafat bahkan saling menikah.
  5. Mendapatkan kebahagiaan dengan amalan yang masih hidup.


Mendengar dari Kubur

Dalam hadist Riwayat Bukhori ; bahwa Nabi menjelaskan orang yang kafir atau munafik akan disiksa dalam kubur dengan martil besi yang dipukulkan diatas kepalanya antara kedua telinganya hingga berteriak sekeras-kerasnya yang dapat didengar oleh yang disekitarnya kecuali manusia dan jin.


Dimanakah Keberadaan Ruh si Mayit
Para Nabi dan Rasul dalam Hadist shohih Bukhori Muslim: Derajat yang sangat tinggi di sebut dengan istilah rofiiq A’ laa yaitu derajat tertinggi di sisi Allah swt seperti yang diterangkan Rasulullah “allahumma rofiiq A’laa”. Seperti halnya dalam perjalanan Nabi ke sidratul muntaha sewaktu Mi’raj bahwa penempatan manusia bertingkat tingkat.

QS Al-Imran 169: Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup[248] disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. [248] Yaitu hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana Keadaan hidup itu.

Orang orang yang mati syahid dalam kenikmatan yang berlimpah dari Allah swt. Dalam riwayat yang sangat banyak menunjukkan :

Arwah mereka dalam rongga burung yang kehidjau hijauan keluar masuk sorrga menuju sungai sungai sorga, memakan buah buahnya. Lalu pergi kembali lagi ke periuk periuk yang terbuat dari emas. Mereka bergelantungan di alam arsy . Apabila mereka merasakan nikmatnya aroma makanan dan minuman, mereka mengatakan : sampaikanlah tentang keadaan ini semua kepada suadara saudara kami, sungguh kami hidup dalam sorga yang penuh rezki. Ini agar mereka (orang yang masih hidup di dunia) tidak lari berpaling dari jihad perang. Kemudian Allah swt berfirman,”Aku akan beritahukan kepada mereka !” Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup[248] disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Al Imran 169.

Rasulullah sallahu alaihi wasalam bersabda,” tidak ada satupun masuk sorga lalu menginginkan untuk kembali ke dunia, dan tidak akan memiliki apapun di dunia kecuali hanya ingin mati syahid lagi, keinginannya kembali ke dunia hanyalah berperang walaupun sepuluh kali. Hal ini karena mereka mendapatkan kemuliaan dan karunia ( buah dari syahid ).

Orang orang yang sholeh juga dalam kenikmatan yang diberikan Allah swt dalam hadist RAsulullah bersabda, : sesungguhnya arwah orang beriman dalam bentuk burung yang bergelantung di pepohonan sorga dan akan dikembalikan ke jasadnya hari kebangkitan nanti. HR Ahmad. Jadi dijelaskan kenikmatan dalam sorga barzakh sampai hari kebangkitan. Barulah memasuki fase selanjutnya.


Ruh yang Dimurkai
Seperti yang diterangkan sebelumnya bahwa arwah manusia yang dibenci Allah dalam siksaan kubur. Dalam beberapa riwayat hadist siksaan kubur sangat berbeda beda itu semua tergantung pada perbuatan dosa dosanya :
  1. Adzab tempaan besi panas.
  2. Adzab batu besar.
  3. Adzab cerobong panas.
Rasulullah sallahu alaihi wasalam bersabda,” jiwa orang beriman itu tergantung karena hutangnya sampai dilunasi”. HR Tirmidzi

Rasulullah berdoa untuk mayit “ Ya Allah ampunilah dirinya dan limpahkanlah rahmat serta berilah afiah (keselamatan) dan maafkanlah (atas kesalahanya), karuniakanlah kepadanya kemuliaan saat dimasukan dalam kubur, lapangkanlah kuburnya, mandikanlah dengan air, es dan embun. Bersihkanlah dari segala kesalahan kesalahan seperti bersihkan pakaian yang putih dari noda. Lalu berikanlah kepadanya pengganti rumah yang lebih baik dari rumahnya (didunia). Keluarga yang lebih baik dari keluarganya. Pasangan (suami/isteri) yang lebih baik dari pasangannya ( didunia ). Kemudian masukkanlah dalam sorga, lindungilah ia dari adzab kubur dan adzab api neraka. HR Muslim


Peniupan Sangkakala

Sangkakala adalah terompet yang ditiup oleh malaikat Israfil yang menunggu kapan diperintahkan Allah SWT. Tiupan yang pertama akan mengejutkan manusia dan membinasakan mereka dengan kehendak Allah SWT, spt dijelaskan pada Al Qur’an :

“Dan ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang di langit dan di bumi, kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah SWT”( QS. Az Zumar :68 ).

Tiupan ini akan mengguncang seluruh alam dengan guncangan yang keras dan hebat sehingga merusak seluruh susunan alam yang sempurna ini. Ia akan membuat gunung menjadi rata, bintang bertabrakan, matahari akan digulung, lalu hilanglah cahaya seluruh benda-benda di alam semesta. Setelah I tu keadaan alam semesta kembali seperti awal penciptaannya.

Allah SWT menggambarkan kedahsyatan saat kehancuran tersebut sebagaimana firman-Nya : “ Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras” (QS.Al Hajj:1-2).

Sedangkan pada tiupan sangkakala yang kedua adalah tiupan untuk membangkitkan seluruh manusia ; “Dan tiupan sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka.(QS. Yaa Siin : 51).

Rasulullah SAW bersabda, “Kemudian ditiuplah sangkakala, dimana tidak seorangpun tersisa kecuali semuanya akan dibinasakan. Lalu Allah SWT menurunkan hujan seperti embun atau bayang-bayang, lalu tumbuhlah jasad manusia.Kemudian sangkakala yang kedua ditiup kembali, dan manusia pun bermunculan (bangkit) dan berdiri”.(HR. Muslim).


Hari Berbangkit

“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakannya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu”. (QS. Al Mujadilah : 6).


Padang Mahsyar

“(Yaitu) pada hari (ketika ) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit dan mereka semuanya di padang Mahsyar berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.(QS. Ibrahim:48).

Hasr adalah pengumpulan seluruh mahluk pada hari kiamat untuk dihisap dan diambil keputusannaya. Lamanya di Padang Mahsyar adalah satu hari yang berbanding 50.000 tahun di dunia. Allah berfirman:

“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya 50.000 tahun.(QS. Al Maarij:4).

Karena amat lamanya hari itu, manusia merasa hidup mereka di dunia ini hanya seperti satu jam saja.

Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di siang hari. (QS.Yunus:45).

“Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahwa mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat saja” (QS. ArRuum:55).

Adapun orang yang beriman merasakan lama pada hari itu seperti waktu antara dhuhur dan ashar saja. Subhanallah.

Keadaan orang kafir saat itu sebagaimana firman-Nya.”Orang kafir ingin seandainya ia dapat menebus dirinya dari adzab hari itu dengan anak-anaknya, dengan istri serta saudaranya, dan kaum familinya yang melindunginya ketika di dunia, dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya”.(QS.AlMa’arij:11-14).

Syafaat

Syafaat ini khusus hanya untuk umat Muslim, dengan syarat tidak berbuat syirik besar yang menyebabkan kepada kekafiran. Adapun bagi orang musyrik, kafir dan munafik, maka tidak ada syafaat bagi mereka.

Syafaat ini diberikan Rasulullah SAW kepada umat Muslim (dengan izin dari Allah SWT).

Hisab

Pada tahap (fase) ini, Allah SWT menunjukkan amal-amal yang mereka perbuat dan ucapan yang mereka lontarkan, serta segala yang terjadi dalam kehidupan dunia baik berupa keimanan, keistiqomahan atau kekafiran.

Setiap manusia berlutut di atas lutut mereka. “Dan kamu lihat tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya . Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Jatsiah:28).

Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Muhammad SAW, kita umat yang terakhir tapi yang pertama dihisab. Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Allah pada seorang hamba adalah Shalatnya, sedang yang pertama kali diadili diantara manusia adalah urusan darah.

Allah SWT mengatakan kepada orang kafir : “Dan kamu tidak melakukan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu diwaktu kamu melakukannya”.(QS. Yunus:61). Seluruh anggota badan juga akan menjadi saksi.

Allah bertanya kepada hamba-Nya tentang apa yang telah ia kerjakan di dunia : “Maka demi Rabbmu, kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang akan mereke kerjakan dahulu”.(Al Hijr:92-93).

Seorang hamba akan ditanya tentang hal : umurnya, masa mudanya, hartanya dan amalnya dan akan ditanya tentang nikmat yang ia nikmati.


Pembagian catatan amal

Pada detik-detik terakhir hari perhitungan , setiap hamba akan diberi kitab (amal) nya yang mencakup lembaran-lembaran yang lengkap tentang amalan yang telah ia kerjakan di dunia.

Al Kitab di sini merupakan lembaran-lembaran yang berisi catatan amal yang ditulis oleh malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT.

Manusia yang baik amalnya selama di dunia, akan menerima catatan amal dari sebelah kanan. Sedangkan manusia yang jelek amalnya akan

menerima catatan amal dari belakang dan sebelah kiri, spt pada firman Allah berikut ini:

“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan ia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka ia akan berteriak : “celakalah aku”, dan ia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”,(QS. Al Insyiqaq:8-12) .

"Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata:"wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.Telah hilang kekuasaanku dariku" (Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya", kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala".(QS. Al Haqqah:25 31).


Mizan

Mizan adalah apa yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amalan hamba-hamba-Nya. Allah berfirman : “Dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah seorang dirugikan walau sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya.Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”.(QS. Al Anbiya:47)

Setelah tahapan Mizan ini, bagi yang kafir, dan mereka yang melakukan perbuatan syirik akan masuk neraka.

Sedangkan umat muslim lainnya, akan melalui tahap selanjutnya yaitu Telaga


Telaga

Umat Muhammad SAW akan mendatangi air pada telaga tsb. Barang siapa minum dari telaga tsb maka ia tidak akan haus selamanya. Setiap Nabi mempunyai telaga masing-masing. Telaga Rasulullah SAW lebih besar, lebih agung dan lebih luas dari yang lain, sebagaimana sabdanya :

Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai telaga dan sesungguhnya mereka berlomba untuk mendapatkan lebih banyak pengikutnya di antara mereka dan sesungguhnya Nabi Muhammad mngharapkan agar menjadikan pengikutnya yang lebih banyak (HR. Bukhari Muslim).
Setelah Telaga, umat muslim akan ke tahap selanjutnya yaitu tahap Ujian Keimanan Seseorang. Perlu dicatat bahwa orang kafir dan orang yang berbuat syirik sudah masuk neraka (setelah tahap Mizan, seperti dijelaskan di atas).


Ujian Keimanan Seseorang

Selama di dunia, orang munafik terlihat seperti orang beriman karena mereka menampakkan keislamannya. Pada fase inilah kepalsuan iman mereka akan diketahui, diantaranya cahaya mereka redup. Mereka tidak mampu bersujud sebagaimana sujudnya orang mukmin. Saat digiring, orang-orang munafik ini merengek-rengek agar orang-orang mukmin menunggu dan menuntun jalannya.Karena saat itu benar-benar gelap dan tidak ada petunjuk kecuali cahaya yang ada pada tubuh mereka.

Allah SWT berfirman,”Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang beriman:”Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”.Dikatakan (kepada mereka):”Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”.Lalu diadakan diantara mereka dinding yang mempunyai pintu.Di sebelah dalamnya ada rahmat da di sebelah luarnya dari situ ada siksa.(QS.Al hadid:13).

Setelah ini umat muslim yang lolos sampai tahap Ujian Keimanan Seseorang ini, akan melalui Shirat.


Shirat

Shirath adalah jmbatan yang dibentangkan di atas neraka jahannam, untuk diseberangi orang-orang mukmin menuju Jannah (Surga).

Beberapa Hadits tentang Shirath

Sesungguhnya rasulullah SAW pernah ditanya tentang Shirath, maka beliau berkata :

Tempat menggelincirkan, di atasnya ada besi penyambar dan pengait dan tumbuhan berduri yang besar, ia mempunyai duri yang membahayakan seperti yang ada di Najd yang disebut pohon Sud’an.(HR. Muslim)

“Telah sampai kepadaku bahwasanya shirath itu lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang”. (HR. Muslim)

“Ada yang melewati shirath laksana kejapan mata dan ada yang seperti kilat, ada yang seperti tiupan angina, ada yang terbang seperti burung dan ada yang menyerupai orang yang mengendarai kuda, ada yang selamat seratus persen, ada yang lecet-lecet dan ada juga yang ditenggelamkan di neraka jahannam”. (HR. Bukhari Muslim)

Yang paling pertama menyebarangi shirath adalah Nabi Muhammad SAW dan para pemimpin umat beliau.Beliau bersabda : “Aku dan umatku yang paling pertama yang diperbolehkan melewati shirath dan ketika itu tidak ada seorangpun yang bicara, kecuali Rasul dan Rasul berdo’a ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah.(HRBukhari).

Bagi umat muslim yang berhasil melalui shirath tersebut, akan ke tahap selanjutnya jembatan


Jembatan

Jembatan disini, bukan shirath yang letaknya di atas neraka jahannam. Jembatan ini dibentangkan setelah orang mukmin berhasil melewati shirath yang berada di atas neraka jahannam.

Rasulullah SAW bersabda : “Seorang mukmin akan dibebaskan dari api neraka, lalu mereka diberhentikan di atas jembatan antara Jannah(surga) dan neraka, mereka akan saling diqhisash antata satu sama lainnya atas kezhaliman mereka di dunia.Setelah mereka bersih dan terbebas dari segalanya, barulah mereka diizinkan masuk Jannah. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya, seorang diantara kalian lebih mengenal tempat tinggalnya di jannah daripada tempat tinggalnya di dunia”.(HR. Bukhari).

Setelah melewati jembatan ini barulah orang mukmin masuk Surga.
apa saja yang ditemui arwah surga? silahkan baca: Tentang Surga
baca juga:
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment