SORGA - Jannah menurut ISLAM

Al Jannah - Pandangan Islam Mengenai Surga


Jannah Janji penuh kesenangan Sex dan Alkohol
Sorga, atau juga surga (bahasa Sanskerta svarga, स्वर्ग, "kayangan") adalah suatu tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama sebagai tempat berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidup di dunia berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya.
Dalam bahasa Jawa kata tersebut diserap menjadi swarga.
Sorga dalam bahasa Arab disebut jannah

Beberapa surah dalam al-Qur'an yang menjelaskan tentang keadaan sorga adalah sebagai berikut:

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).
ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ آمِنِينَ
(Dikatakan kepada mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman"
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَابِلِينَ
Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.
لَا يَمَسُّهُمْ فِيهَا نَصَبٌ وَمَا هُم مِّنْهَا بِمُخْرَجِينَ
Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya. (QS.Al-Hijr:45-48)




إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا ۖ وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ
“Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam sorga-sorga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di sorga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera. (QS.Al-Hajj 23)


إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).

هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى الْأَرَائِكِ مُتَّكِئُونَ
Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.

لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.

سَلَامٌ قَوْلًا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ
(Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (QS.Yaa-siin 55—58)

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٍ 
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman,

فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ
(yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air;

يَلْبَسُونَ مِن سُندُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُّتَقَابِلِينَ
mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan,

كَذَٰلِكَ وَزَوَّجْنَاهُم بِحُورٍ عِينٍ
demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.

يَدْعُونَ فِيهَا بِكُلِّ فَاكِهَةٍ آمِنِينَ
Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran) (QS.Ad- Dukhaan: 51-55)

Mengenal Pasar Di Surga

Di surga kelak akan terdapat pasar bagi penduduk surga.
  • Bagaimanakah pasar tersebut?
  • Apakah ada jual beli di surga?
  • Jika ada, barang dagangannya apa saja?
  • Atau hanya sebagai kiasan?

Dalil mengenai adanya pasar di surga

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
 إِنَّ فِى الْجَنَّةِ لَسُوقًا يَأْتُونَهَا كُلَّ جُمُعَةٍ فَتَهُبُّ رِيحُ الشَّمَالِ فَتَحْثُو فِي وُجُوهِهِمْ وَثِيَابِهِمْ فَيَزْدَادُونَ حُسْنًا وَجَمَالاً فَيَرْجِعُونَ إِلَى أَهْلِيهِمْ وَقَدِ ازْدَادُوا حُسْنًا وَجَمَالاً فَيَقُولُ لَهُمْ أَهْلُوهُمْ: وَاللهِ، لَقَدِ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالاً. فَيَقُولُونَ: وَأَنْتُمْ وَاللهِ، لَقَدِ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالاً 
Sungguh di surga ada pasar yang didatangi penghuni surga setiap Jumat. Bertiuplah angin dari utara mengenai wajah dan pakaian mereka hingga mereka semakin indah dan tampan. Mereka pulang ke istri-istri mereka dalam keadaan telah bertambah indah dan tampan. Keluarga mereka berkata, ‘Demi Allah, engkau semakin bertambah indah dan tampan.’ Mereka pun berkata, ‘Kalian pun semakin bertambah indah dan cantik’” (HR. Muslim no. 7324) 

Keadaan di pasar surga

Sebagaimana dijelaskan oleh Imam An-Nawawi rahimahullah, pasar disurga adalah tempat berkumpul penduduk surga. Beliau berkata,
المراد بالسوق مجمع لهم يجتمعون كما يجتمع الناس في الدنيا في السوق ، ومعنى ( يأتونها كل جمعة ) أي : في مقدار كل جمعة أي أسبوع ، وليس هناك حقيقة أسبوع لفقد الشمس والليل والنهار 
yang dimaksud dengan pasar adalah tempat berkumpulnya manusia sebagaimana manusia di dunia berkumpul di pasar. Maksud dari ‘mereka mendatangi setiap hari Jumat’ adalah sebagaimana perkiraan lama waktu tiap jumat yaitu sepekan. Bukanlah makna ‘sepekan’ yang sebenarnya karena tidak ada matahari, siang dan malam (di surga).”

Dan salah satu kenikmatan manusia adalah berjumpa dengan saudara dan teman-teman akrab mereka, saling menyapa, menanyakan keadaan, saling bercanda ringan, saling curhat. Ini menimbulkan kebahagiaan dan kenikmatan, apalagi sudah lama sekali tidak bertemu. Maka di surga juga disediakan kenikmatan seperti ini. Maka di surga juga disediakan sarana untuk menikmati hal ini.

Dijelaskan dalam Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah,
إن سوق الجنة هو مكان اللقاء للمؤمنين بعضهم لبعض؛ لازدياد النعيم بما يجدونه من لذة وسؤدد ، وتحدث بعضهم لبعض؛ وتذاكرهم بما كان في الدار الدنيا وما آلوا إليه في الدار الآخرة؛ ويتجدد هذا اللقاء كل جمعة كما جاء في الحديث؛ لرؤية بعضهم لبعض وأنس بعضهم ببعض 
Pasar di surga adalah tempar bertemunya kaum muslimin satu sama lain supaya bertambah kenikmatan. Merasakan kelezatan saling berbincang-bincang. Dan saling mengenang apa yang terjadi di dunia dan membicarakan apa yang mereka dapatkan di akhirat. Mereka bertemu setiap Jumat sebagaimana pada hadits, agar mereka bisa saling berjumpa satu sama lain.”

Demikianlah ahli surga, sebagaimana jika kita bertemu dengan kawan lama dan berkumpul (reuni) maka sangat terasa nikmat dan bahgia jika kita mengnang masa-masa lalu yang indah, misalnya masa-masa ketika merintis dakwah, masa-masa ketika belajar bersama dan menjalani kehidupan bersama.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa tidak ada jual-beli di surga. Yang ada hanya barang dagangan yang bisa diambil semaunya. Ini juga merupakan kenikmatan walaupun sebenarnya mereka bisa meminta apa yang mereka inginkan di sruga.
Karena ada orang yang hobinya belanja, maka kenikmatan itu juga ada di surga. Allah Ta’ala berfirman,
وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ وَأَنتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya” (QS. Az-Zukhruf: 71)
dan Allah Ta’ala berfirman,
لَهُم مَّا يَشَاؤُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ
Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya” (QS. Qaaf: 35) 

Hanya laki-laki saja yang ke pasar surga?

Syaikh Abdullah Al Faqih menyatakan,
فظاهر هذا الحديث أن الذين يذهبون إلى السوق هم الرجال وحدهم دون النساء. وذلك لأن الحديث ذكر أنهم يرجعون من السوق إلى أهليهم، يعني زوجاتهم، فدل رجوعهم إليهن على أنهن لم يكن يرافقنهم
Dzahir hadits menunjukkan bahwa yang pergi ke pasar surga hanyalah laki-laki tanpa wanita. Karena dalam hadits disebutkan bahwa mereka kembali kepada keluarga mereka dari pasar yaitu istri-istri mereka. Kembalinya laki-laki kepada istri mereka menunjukkan bahwa istri mereka tidak ikut ke pasar surga.”

Akan tetapi para wanita tidak perlu kecewa seandainya pendapat ini benar. Karena berkumpul dan keluarnya penduduk surga tidak hanya di pasar surga saja. Akan tetap mereka saling mengunjungi di rumah dan saling bertemu.

Dijelaskan dalam Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah,
ولم يكن لقاء بعضهم لبعض في سوق الجنة فحسب ، بل يتزاورون في المنازل ، وفي مخير المنازل من مرافق ، تحت الأشجار ، وعلى شواطئ الأنهار ، وفي جميع المنتزهات المختلفة ، متى شاءوا من الأوقات التي تتناسب معهم ويرتاحون لها بل ويرغبونها عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال : إن أهل الجنة ليتزاورون فيها إنها الزيارات الممتعة ، والحياة السعيدة ، والأنس الذي لا ينقطع ، واللذة المستمرة
tidaklah pertemuan penduduk surga hanya di pasar saja akan tetapi mereka saling mengunjungi di rumah (kerajaan) mereka, Di rumah (kerajaan) siapa saja terserah mereka. Bisa bertemu di bawah pohon, di pinggir sungai dan di semua tempat rekreasi yang bermacam-macam. Kapan saja mereka ingin jika waktunya sesuai, mereka menikmatinya dan menginginkannya.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “sesungguhnya penduduk surga saling mengunjungi”. Inilah saling mengunjungi yang memuaskan, kehidupan yang bahagia, hubungan sosial yang tidak terputus dan kelezatan yang terus-menerus.”

Kenikmatan di Surga

bersegeralah menuju ampunan Rabb kalian dan surga yang seluas langit dan bumi. Di dalamnya terdapat berbagai kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, ataupun terbetik di hati seorangpun.

Hal ini sebagaimana dibenarkan oleh firman Allah 'azza wa jalla yang artinya,
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّا أُخْفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 
Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam ni'mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (As Sajdah : 17).

Di antara kenikmatan di surga yang Allah dan Rasul-Nya telah perkenalkan pada kita adalah :

Merasakan nikmatnya sungai susu, arak, dan madu, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman yang artinya

مَّثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَا أَنْهَارٌ مِّن مَّاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِّن لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۖ وَلَهُمْ فِيهَا مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ ۖ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ
"(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamer (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring." (Muhammad : 15).

Mendapatkan isteri yang masih belia dan berumur sebaya, sebagaimana firman Allah yang artinya,
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, 

 حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا
(yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, 
وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا
dan gadis-gadis remaja yang sebaya, 
وَكَأْسًا دِهَاقًا 
dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman). (An Naba' : 31-34).

Hidup kekal dengan nikmat lahir dan batin, sebagaimana Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
"Siapa yang masuk surga selalu merasa nikmat, tidak pernah susah, pakaiannya tidak pernah cacat, dan kepemudaannya tidak pernah sirna." (HR. Muslim).

Diberi umur muda, sebagaimana Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
"Ahli surga, berbadan indah tanpa bulu, matanya indah bercelak, umurnya 30 atau 33 tahun." (Shohihul Jaami').

Memandang wajah Allah yang mulia, sebagaimana diriwayatkan dari Shuhaib, bahwa Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Jika surga telah dimasuki oleh para penghuninya, ada yang menyeru : 'Wahai penduduk surga, sesungguhnya Alloh mempunyai suatu janji untuk kalian yang janji tersebut berada di sisi Allah, di mana Dia ingin menuaikannya.' Mereka berkata : 'Apakah itu? Bukankah Dia telah memberatkan timbangan-timbangan kami, memasukkan kami ke surga, dan menyelamatkan kami dari neraka?' Beliau melanjutkan : 'Maka Allah menyingkapkan hijabnya (tabirnya), sehingga mereka melihat-Nya (wajah Allah). Demi Allah, Allah belum pernah memberikan sesuatu pun yang lebih mereka cintai dan menyejukkan pandangan mereka daripada melihat-Nya." (HR. Muslim).

Masih banyak sekali ayat dan hadits lainnya yang menerangkan tentang sifat-sifat surga, kenikmatannya, kesenangannya, kebahagiannya, dan keelokannya. Semoga Allah menjadikan kita sebagai penghuninya.

Jalan Menuju Surga

Jika ada yang bertanya tentang amal dan jalan menuju ke surga, maka jawabannya telah Allah berikan secara jelas dalam wahyu yang diturunkan kepada Rasul-Nya yang mulia. Di antaranya sebagaimana yang Allah jelaskan dalam surat Al Mu'minuun ayat 1-11. Beberapa sifat-sifat penghuni surga -semoga Allah menjadikan kita sebagai penghuninya- dari ayat tersebut adalah:


قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,


الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,


وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ
dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,


وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ
dan orang-orang yang menunaikan zakat,


وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ
dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,


إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ
kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.


فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ
Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.


وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.


وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.

أُولَٰئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَMereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,

الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
(yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.

  1. beriman kepada Allah dan perkara-perkara yang wajib diimani dengan keimanan yang mewajibkan penerimaan, ketundukan, dan kepatuhan.
  2. khusyu' dalam shalatnya yaitu hatinya hadir dan anggota tubuhnya tenang.
  3. menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia (yang tidak mempunyai faedah dan kebaikan).
  4. menunaikan zakat yaitu bagian harta yang wajib dikeluarkan atau mensucikan jiwa mereka (karena salah satu makna zakat adalah bersuci) berupa perkataan dan perbuatan.
  5. menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri dan budaknya.
  6. memelihara amanah yang dipercayakan dan memenuhi janjinya baik kepada Alloh, kepada sesama mukmin, ataupun kepada makhluk lainnya.
  7. melaksanakan sholat pada waktunya, sesuai dengan bentuknya yang sempurna, dengan memenuhi syarat, rukun, dan kewajibannya.

Selain ayat di atas, Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam juga telah menjelaskan tentang jalan menuju surga yaitu dengan menuntut ilmu syar'i. Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
"Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkannya dalam menempuh jalan ke surga." (HR. Muslim). 
Ya Alloh, mudahkanlah kami untuk melaksanakan amalan-amalan ini dan menetapkan kami di atasnya.

NERAKA hanya Tempat Singgah sebelum masuk SORGA

neraka itu tempat singgah bagi Muslim yang menjalani proses mutasi dari neraka ke dalam surga, lewat hukuman yang harus dijalaninya beberapa waktu di neraka.
Ayat manakah yang menjelaskan itu tempat singgah, dan semua teman Muslim berkepentingan untuk tahu berapa lama singgahan tersingkat disitu?
Dan jikalau kiamat sudah keburu tiba sebelum mutasi saya selesai dijalankan, apakah otomatis saya tercampak ke neraka kekal?

Jadi , hanya kaum Muslimlah yang umumnya akan disiksa di sepanjang alam kehidupannya di mana-mana, mulai dari alam dunia, alam kubur, alam barzakh, dan alam neraka, sebelum betul-betul menikmati surga?

muslim melarang hal-hal dibawah ini:
Allah melarang orang Muslim untuk minum anggur ketika mereka masih berada di bumi, namun orang-orang yang akan pergi/memasuki Aljana dijanjikan beragam sungai-sungai anggur yang menggoda.


 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.(surah Al-Maidah:92)

tetapi bagaimana dengan ayat berikut ini:


يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,tentang dunia dan akhirat. (surah Al-Baqarah:219) 

ayat diatas agak bertentangan dengan ayat berikut ini. kenapa tuhan menjanjikan alkohol disorga tetapi melarangnya saat di dunia?

Ada janji mengenai anggur yang dimeteraikan dengan murni

يُسْقَوْنَ مِن رَّحِيقٍ مَّخْتُومٍ
Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya),(Surah Al-Mutaffifin:25)

وَمِزَاجُهُ مِن تَسْنِيمٍ Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim,(Surah Al-Mutaffifin:27)

إِنَّ الْأَبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِن كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا
Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur,(Surah Al-Insan: 5)


وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلًا
Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe (Surah Al-Insan:5)

Bagaimana bila kita disodori sebuah ajaran:

وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, (Surah Al-Mu'minoon:5)
 إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ  kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak (pelayan)yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. (Surah Al-Mu'minoon:6)

atau,
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانكِحُوا مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا  Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.(QS surah An-Nisa: 3)


الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.(QS surah An-Nisa:34),


وَاللَّاتِي يَأْتِينَ الْفَاحِشَةَ مِن نِّسَائِكُمْ فَاسْتَشْهِدُوا عَلَيْهِنَّ أَرْبَعَةً مِّنكُمْ ۖ فَإِن شَهِدُوا فَأَمْسِكُوهُنَّ فِي الْبُيُوتِ حَتَّىٰ يَتَوَفَّاهُنَّ الْمَوْتُ أَوْ يَجْعَلَ اللَّهُ لَهُنَّ سَبِيلًا
Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain kepadanya. “Kurunglah sampai mati” (QS surah An-Nisa:15),


فَكُلُوا مِمَّا غَنِمْتُمْ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Surah Al-Anfal: 69)


وَعَدَكُمُ اللَّهُ مَغَانِمَ كَثِيرَةً تَأْخُذُونَهَا فَعَجَّلَ لَكُمْ هَٰذِهِ وَكَفَّ أَيْدِيَ النَّاسِ عَنكُمْ وَلِتَكُونَ آيَةً لِّلْمُؤْمِنِينَ وَيَهْدِيَكُمْ صِرَاطًا مُّسْتَقِيمًا
Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan)mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus. (Surah Al-Fath: 20)

“Di surga, pria Muslim akan dihadiahi cewek-cewek cantik

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَعِيمٍ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan,


فَاكِهِينَ بِمَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ وَوَقَاهُمْ رَبُّهُمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka; dan Tuhan mereka memelihara mereka dari azab neraka.


كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
(Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan",


مُتَّكِئِينَ عَلَىٰ سُرُرٍ مَّصْفُوفَةٍ ۖ وَزَوَّجْنَاهُم بِحُورٍ عِينٍ
mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli. (QS Surah At-Tur :17-20)


وَحُورٌ عِينٌ
Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli,


كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ
laksana mutiara yang tersimpan baik.


جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan (QS Surah Al-Waqi'ah:22-24),

“Bunuh orang-orang kafir yang ada di sekitarmu”


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قَاتِلُوا الَّذِينَ يَلُونَكُم مِّنَ الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوا فِيكُمْ غِلْظَةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertakwa. (QS Surah At-Taubah: 123)


فَإِذَا انسَلَخَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدتُّمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ ۚ فَإِن تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang. (QS Surah At-Taubah:5)

Menyadari adanya kelemahan dalam konsep mereka mengenai surga, para sarjana Islam seperti Muhiyyu’ddin berupaya menjelaskan perihal anggur dalam pengertian mistis, namun ia disebut sebagai bidat oleh orang Muslim lainnya yang bersikeras bahwa pengertian yang dimaksudkan Qur’an adalah literal.

Yusuf Ali juga berusaha menafsirkan Sura tentang anggur dengan pandangan sufisme, yaitu nuansa spiritual. Tetapi frekuensi munculnya referensi-referensi tersebut dan sifat lugas dari ayat-ayat itu membuatnya meninggalkan “proyek penafsiran sufisme” dan bahwa apa yang dikatakan Qur’an adalah mengenai anggur yang sebenarnya.

Jika mereka minum anggur yang dijanjikan itu dengan rakus, saya bertanya-tanya apakah mereka akan mabuk berat dalam Aljana sama seperti yang mereka lakukan di bumi?

Anda tidak dapat menghilangkan kemungkinan itu, anda tahu, bahkan tanpa anggur pun, mereka seperti orang kesurupan di Ka’aba di Mekkah pada musim ibadah Haji di bulan Agustus 1987.

Menurut sebuah laporan resmi pemerintah Saudi, 402 orang Muslim terbunuh dan 605 terluka dalam sebuah (aksi) jihad yang mereka lakukan terhadap kaum mereka sendiri. Jadi benarkah “Islam itu damai”, seperti yang mereka katakan?

Tentu saja, perubahan lingkungan tidaklah berarti perubahan hati. Tidak diceritakan di dalam Qur’an bagaimana beragam faksi Islam yang saling bertikai dapat hidup bersama dalam Aljana.

Nampaknya Allah memperhatikan hal ini sehingga membagi-bagi tempat itu menjadi kapling-kapling. Kelihatannya Aljana dalam Islam memuat banyak hal yang tidak terdapat di padang gurun Arabia, seperti:


قُلْ أَؤُنَبِّئُكُم بِخَيْرٍ مِّن ذَٰلِكُمْ ۚ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِّنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ
Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Sorah Al-Imran: 15)

لَٰكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا نُزُلًا مِّنْ عِندِ اللَّهِ ۗ وَمَا عِندَ اللَّهِ خَيْرٌ لِّلْأَبْرَارِ Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti.(Sorah Al-Imran: 198)


وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ لَّهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَنُدْخِلُهُمْ ظِلًّا ظَلِيلًا
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang shaleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman. (Sorah An-Nisa :57)


لَا يَمَسُّهُمْ فِيهَا نَصَبٌ وَمَا هُم مِّنْهَا بِمُخْرَجِينَ
Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya. (Sorah Al-Hijr :48).


وَطَلْحٍ مَّنضُودٍ
dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya)(Sorah Al-Waqi'ah :29)


وَفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُونَ
dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih (Sorah Al-Waqi'ah:20)


فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ
Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai,


فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ
dalam surga yang tinggi,


قُطُوفُهَا دَانِيَةٌ
buah-buahannya dekat,


كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ
(kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu". (Sorah Al-Haaqqah:21-24).


وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلَالُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوفُهَا تَذْلِيلًا
Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. (Sorah Al-Insan:14).


حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا
(yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, (Sorah An-Naba':32).

Apa yang akan terjadi dengan kaum wanita muslim dari dunia ini?

Siapa yang akan menikahi mereka mengingat para pria Muslim akan mendapatkan para penghuni surga yang adalah para perawan “surgawi” yang lebih baik (dari mereka)?
Apakah anda akan menggunakan para peragawati yang sudah “sedikit usang” apabila anda ditawari ribuan peragawati yang baru?
Bukankah ini lambang diskriminasi terhadap para wanita Islam?

Rasulullah saw bersabda : ” Dari Aisyah Radhiyallahu anha, rasulullah saw bersabda : Sungguh surga itu tidak dimasuki oleh perempuan tua, sesungguh Allah apabila memasukan mereka kedalam surga Dia akan merubahnya menjadi perawan-perawan. ( HR Ath Thabrani )”

Seorang istri akan bersatu kembali dengan suaminya di surga kelak bahkan bersama-sama anak keturunannya baik laki-laki dan perempuan selama mereka beragama Isalam (mentauhidkan Allah -pen). Hal ini didasarkan pada firman Allah Ta’ala,

والذين آمنوا واتبعتهم ذريتهم بإيمان ألحقنا بهم ذريتهم وما ألتناهم من عملهم من شيء
” Dan orang-orang beriman, berserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedkitpun pahala amal (kebajikan) mereka.” (QS. Ath Thur: 21).

Allah menceritakan diantara doa malaikat pemikul ‘Arsy,
ربنا وأدخلهم جنات عدن التي وعدتهم ومَن صلح مِن آبائهم وأزواجهم وذرياتهم إنك أنت العزيز الحكيم
“Ya Rabb kami masukanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang shalih diantara nenek moyang mereka, istri-istri dan anak keturunan mereka. Sungguh Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ghafir: 8)

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,
“Allah Ta’ala akan mengumpulkan mereka berserta anak keturunannya agar menyejukkan pandangan mereka karena berkumpul pada satu kedudukan yang berdekatan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala, yang artinya,
“Dan orang-orang beriman, berserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka.”

Artinya, akan Kami samakan mereka pada satu kedudukan agar mereka (orang yg berkedudukan lebih tinggi-pen) merasa tenang. Bukan dengan mengurangi kedudukan mereka yang lebih tinggi, sehingga bisa setara dengan mereka yang rendah kedudukannya, namun dengan kami angkat derajat orang yang amalnya kurang, sehingga kami samakan dia dengan derajat orang yang banyak amalnya. Sebagai bentuk karunia dan kenikmatan yang kami berikan.

Said bin Jubair mengatakan, “Tatkala seorang mukmin memasuki surga maka ia akan menanyakan tentang bapaknya, anak-anaknya dan saudara-saudaranya dimanakah mereka? Maka dikatakan kepadanya bahwa mereka semua tidak sampai pada derajatmu di surga. Maka orang mukmin tersebut menjawab ‘Sesungguhnya pahala amal kebaikanku ini untukku dan untuk mereka.’ Maka mereka (keluarganya) dipertemukan pada satu kedudukan dengannya.” (Tafsir Ibn Katsir, 4/73)

Surga Islam - Rumah indah bagi Lelaki

Selain dari anggur dan hal-hal duniawi lainnya, diperkirakan ada juga tempat untuk berbulan madu di Aljana. Para pria Muslim perayu wanita di bumi adalah gambaran moralitas dari apa yang akan menanti mereka di surga. Diantara sekian banyak pahala yang dijanjikan untuk orang-orang Muslim yang setia, ada pula janji bahwa mereka akan diberikan wanita-wanita cantik yang bermata besar dan penuh nafsu (Sura 38:52; 44:54; 52:20).

Juga dijanjikan perawan-perawan yang belum pernah disentuh jin (roh jahat) maupun manusia

فِيهِنَّ خَيْرَاتٌ حِسَانٌ
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.


فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


حُورٌ مَّقْصُورَاتٌ فِي الْخِيَامِ
(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.


فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ
Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. (Sorah Ar-Rahman :70-74).
Menurut para sarjana terkemuka, hadith mengkonfirmasi semua ini dengan mengatakan pada kita bahwa tiap Muslim yang setia akan diberi beberapa ribu wanita-wanita “spesial” ini, yang disebut Houris (band. Mishkatu’l Masabih, h. 457-491).

belum pernah dinemukan jaminan Allah SWT bahwa semua Muslim pasti masuk ke surga setegas seperti jaminanNya untuk Muslim masuk neraka (Surat maryam: 71-72)
وَإِن مِّنكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا 
Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوا وَّنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا 
Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.
Rujukan jaminannya ada pada posisi Nabi Muhammad dan anak-isteri kesayangannya –Fatimah dan Khadijah– sekarang ini!
Bila mereka saat ini masih di alam lain (barzakh) PADAHAL semua nabi-nabi Israel sudah berada disurga (seperti Adam, Ibrahim, Musa, Yahya, Isa dll) yang telah dijumpai Nabi dalam perjalanan Mi’raj (HR Muslim, Shahih Bukhari Volume 1, Buku 8, No.345 dll)

Kecurigaan bertambah besar ketika Nabi menggambarkan kepada Abu Dzar bahwa surga yang kudus juga ditempati oleh para pezina dan pencuri: Rasulullah saw. Bersabda….:
Sesunguhnya, barangsiapa di antara umatku yang mati, sedangkan dia tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun, orang itu masuk surga.” Aku (Abu Dzar) bertanya: “Sekalipun orang itu berzina dan mencuri?” Jawab Nabi, Ya, sekalipun dia berzina dan mencuri.” (Hadis Shahih Bukhari no.647).
Ada yang berpendapat: “Tidak masalah walaupun bejat, asalkan menyembah Tuhan yang benar.”

Orang Farisi dan Ahli Taurat di jaman nabi Isa pun telah menyembah Tuhan yang benar, tapi mereka dicela oleh nabi Isa. 
Tahu kenapa? 
Karena kehidupan mereka kotor dan bejat.
Jadi siapa bilang yang penting Tuhannya benar, dan masalah moral tidak penting?

Kita tidak perlu membuktikan apakah Tuhan itu tauhid atau banyak. Cukup dengan melihat ajaran moral yang diajarkannya maka kita tahu kalau Islam itu! 
Persoalan Tuhan itu tauhid atau jamak barulah dapat kita ketahui kebenarannya nanti setelah kiamat, sedangkan masalah moral ini dapat kita jadikan pegangan bahwa agama yang kita anut ini!. 
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment