Syariat Islam Mendiskriminasi Perempuan

Syariat Islam Mendiskriminasi Perempuan

Ini merupakan judul yang menarik menurut saya untuk bahas. Mengapa?
Ketika syariat Islam mulai ditegakkan di Aceh, kaum perempuan dan LSM-LSM kerap menyatakan pendapat negatif bahwa syariat Islam itu tidak relevan dengan zaman sekarang dan merugikan kaum perempuan. 

muslimah harusnya mengetahui tentang Islam
Nah, apakah Islam mendiskriminasi perempuan?
Baiklah mari kita mulai membahas dari hal yang terkecil dahulu. "Suara perempuan", dalam Islam itu aurat. Alasannya adalah suara perempuan itu merupakan sesuatu yang menarik perhatian para lawan jenisnya. 

Berarti dalam Islam perempuan dilarang mengeluarkan suara?

Tentu tidak demikian pemaknaannya, Anda bisa menilainya sendiri ketika perempuan bersuara itu seperti apa rasanya tapi jangan nilai suara perempuan yang muhrim Anda ya, karena itu lain bahasannya. Sebenarnya adalah Islam memiliki aturan tentang suara perempuan, menurut jumhur ulama suara perempuan bukanlah aurat jika perempuan itu berbicara dengan sopan dan beretika (tidak mengundang nafsu dari lawan jenis). 

Kita semua tahu bahwa hadist-hadist Rasulullah ada yang diriwayatkan dari Shahabiyah atau shahabat-shabat Rasulullah yang perempuan, seperti Aisyah dan lain-lain. Dalam riwayat Rasulullah juga didapati bahwa perempuan ketika itu bebas berbicara dengan Rasulullah terutama menyangkut hal-hal dalam Rumah Tangga tanpa harus melalui hijab. Tentu mereka berkomunikasi dengan Rasulullah secara sopan dan beretika. Begitu juga halnya ketika para shahabiah berkomunikasi dengan para Shahabat. Pada kenyataannya, jika perempuan telah mengingkar arti kesopanan dan etika dalam berbicara maka masalah pun mulai bermunculan, entah itu image sang perempuan sendiri atau fitnah yang akan menyertainya.

Jika berbicara saja sudah diatur sedemikian rupa bagaimana dengan perempuan yang menjadi seorang penyanyi atau hanya menyanyi tapi bukan seorang penyanyi. Untuk hal ini Islam menganjurkan perempuan untuk tidak bernyanyi dengan lagu-lagu yang mengumbar syahwat,alasannya sangat jelas dan kita pun bisa menilai itu secara rasional. Namun Islam tidak melarang perempuan melantunkan lagu-lagu yang sifatnya rohaniah atau lagu yang bertema religi. Intonasi, ekspresi, vokal, dan busana yang dikenakan perpedaannya sangat mencolok antara menyanyi dengan tema pengumbar syahwat atau cinta-cintaan dengan lagu yang bertema religi.

Jika demikian, apakah syariat Islam mendiskriminasi perempuan?

Jika tidak saya akan menjelaskan tentang hal lainnya yang berkaitan dengan perempuan. Karena menurut saya tidak ada hal yang fenomenal di dunia ini selain dari perempuan itu sendiri. Bahkan, dalam Islam dinyatakan bahwa perempuan adalah tiangnya negara, jika tiangnya rapuh maka dapat dipastikan apa yang akan terjadi dengan bangunannya.
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment