setelah diperkosa kemudian dijual di tempat prostitusi

setelah diperkosa kemudian dijual di tempat prostitusi

kades perkosa dan jual ABG muslimah

Kades Ini Diduga Perkosa & Jual ABG ke Tempat Prostitusi

Seorang Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Kampar, Riau dilaporkan ke polisi. Kades berinisial SB itu diduga melakukan pemerkosaan seorang remaja SN (17).

Nahasnya, anak baru gede (ABG) itu juga dijual ke lokalisasi Bukit Mas Kabupaten Kampar oleh pelaku dan kini korban hamil 7 bulan. Beruntung korban bisa diselamatkan dari lokalisasi setelah SN jadi korban penyekapan selama berbulan-bulan.

Tidak terima, pihak keluarga memilih mengadukan nasib SN ke pihak Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan (P2TP2A) Provinsi Riau di Pekanbaru.


"Karena kita melapor ke Polsek Tapung tidak ada tanggapan," kata Susi (30), kakak korban, Sabtu (8/2/2014).

Susi mengisahkan, peristiwa yang dialami adiknya sekira delapan bulan lalu. Dari pengakuan SN, saat itu dirinya berkenalan dengan seorang wanita berinisial ER. Setelah perkenalan, ER mengajak jalan-jalan dan dengan rayuan mautnya, SN dibawa pelaku ke lokalisasi.

Saat berada di lokalisasi itu ternyata sang Kades sudah menunggu di ruang karaoke.

“Di sana adik saya dipaksa meminum alkohol, tapi tidak mau. Adik saya kemudian diberi air putih, namun setelah minum dia langsung tidak sadarkan diri. Diduga sudah diberi obat penenang, di situlah adik saya diperkosa," paparnya.

Pemerkosaan dilakukan tidak hanya sekali oleh Pak Kades. Setiap kali SB ke lokalisasi, SN selalu dipaksa melayani nafsunya. Tidak hanya itu, adik saya juga dipaksa 'melayani' tamu setiap kali ke sana.

“Jika melawan, adik saya dipukul. Dia sudah beberapa kali coba kabur dari sana, namun gagal," ucapnya.

SN sendiri baru diketahui kondisi dan keberadaanya setelah ada seorang warga memberitahukannya ke keluarga.

“Sudah delapan bulan mencarinya. Setelah mengetahui keberadaan SN, barulah keluarga ke sana menyelamatkannya. Harapan kita, Kades SB itu segera ditangkap atas perbuatannya itu," harapnya. Sumber
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment