Komponen dan Prosedur Dasar Simbol Reiki

Komponen dan Prosedur Dasar Simbol Reiki

Komponen Dasar Simbol

  • Yantra adalah penggambaran suatu simbol. Untuk praktisi Reiki II hanya diperbolehkan menggambarkan simbol menggunakan tangan, atau tepatnya dengan menggunakan kelima jari tangan yang dipertemukan menjadi satu. Simbol harus dihafalkan, untuk kemudian digambar dengan perlahan, baik, dan benar, sesuai dengan gambar simbol yang ada pada buku ini. Praktisi dapat berlatih terlebih dahulu dengan menggunakan alat tulis atau kertas, sebelum mempraktekkannya dengan jari tangan.
  • Mantra adalah pengucapan nama suatu simbol, yang dapat dilakukan dengan bersuara, ataupun cukup di dalam hati. Dalam prosedur penggunaan simbol Reiki-Ho maka mantra yang dimaksud adalah pengucapan nama suatu simbol sebanyak 3 kali berturut-turut.
  • Afirmasi adalah sederet kata-kata / kalimat yang mencerminkan maksud, niat, tujuan, dan harapan. Afirmasi berperan sangat penting dalam penggunaan suatu simbol Reiki-Ho.

Prosedur Dasar Simbol

  1. Gambarkan simbol (yantra) perlahan, baik, benar, dan proporsional, di depan atau di atas obyek yang akan diberikan simbol tersebut.
  2. Ukuran umum dari penggambaran simbol ini adalah sekitar 20 – 40 cm (tinggi).
  3. Setelah penggambaran simbol, letakkan kedua telapak tangan di tepi kanan-kiri simbol. Perhatian : usahakan agar gerakan tangan tidak merusak atau menghapuskan simbol yang baru digambar !
  4. Ucapkan nama simbol 3 kali (mantra), dan niatkan agar simbol terhubung dengan simbol asal, terhubungdengan energi Illahi, dan kemudian menarik energi Illahi. Contoh “Chokurei, Chokurei, Chokurei …. terhubung dengan simbol asalmu, terhubung dengan energi Illahi, dan tarik energi Illahi”.
  5. Tunggu sekitar 10 detik. Bagi mereka yang cukup peka akan dapat merasakan bahwa simbol akan berubah menjadi bola energi yang padat. Bagi mereka yang memiliki kemampuan kewaskitaan (Clairvoyance) akan terlihat bahwa simbol tersebut “menyala” seperti lampu neon. Bagi yang tidak cukup peka, imajinasikan bahwa simbol kini dikelilingi oleh energi yang berbentuk bola.
  6. Arahkan bola energi secara perlahan ke obyek. Berikan afirmasi. Selesai

Catatan :
  • langkah ke-2, ketika praktisi mengucapkan : “ … terhubung dengan simbolasalmu ….”, maka praktisi juga meniatkan agar “Reiki Guide” dapat memperbaiki /menyempurnakan gambar dimaksud agar dapat sesuai dengan simbol aslinya.
  • Dalam pembahasan selanjutnya, maka langkah 1 s.d. 3 akan disingkat dengan istilah “membentuk bola energi”.
  • Aplikasi Simbol Pengisian Energi (CKR) - Masukkan bola energi CKR ke bagian tubuh (biasanya pusar) atau ke obyek tertentu (misal : benda, makanan, dll.) Berikan afirmasi : “Berikan energi secara merata seluruh tubuh / obyek ini”
  • Penggandaan Energi (CKR) - Masukkan bola energi CKR ke bagian tubuh (biasanya pusar) atau ke obyek tertentu (misal : benda, makanan, dll.)Berikan afirmasi : “Lipatkan gandakan energi yang ada pada tubuh / obyek ini menjadi 2-kalinya, secara merata” Pengaktifan Chakra (CKR) - Aplikasi ini sangat baik untuk dilakukan secara rutin sehari-hari, dan sangat disarankan untuk melakukannya pada saat sebelum memberikan Reiki-Treatment atau pada saat akan menerima Attunement. Sebaiknya diterapkan di seluruh Chakra Utama dan Chakra Telapak Tangan, atau minimal di : Chakra Mahkota, Chakra Jantung, dan Chakra Telapak Tangan. Pada Reiki-Treatment sebaiknya terhadap pasien pun diterapkan aplikasi ini. - Masukkan bola energi CKR ke cakra yang dimaksud. - Berikan Afirmasi : “Buka, bersihkan, dan aktifkan cakra ( ……… ) saya” Penyapuan Energi Negatif (SHK) - Bentuk bola energi Seiheiki berukuran besar (sepanjang tubuh pasien), masukkan bola energi tersebut ke tubuh pasien. Afirmasi : “Bersihkan seluruh energi negatif, dan seluruh unsur negatif yang ada di tubuh pasien ini” -- Catatan : Simbol Seiheiki dapat diperkuat dengan simbol Chokurei, Simbol Seiheiki juga dapat dipergunakan untuk menyapu unsur negatif di suatu ruangan / tempat., Simbol Seiheiki dapat dipergunakan untuk pembersihan lokal (bagian tubuh tertentu). Pengiriman Energi Jarak Jauh (HSSZN) - Pada pengiriman energi jarak jauh, maka simbol Honshazeshonen bertindak sebagai “kurir” energi & symbol antara pemberi dan penerima.
  • Dengan menggunakan simbol Honshazeshonen pada awal pemberian energi, maka akan terbentuk “jalur” komunikasi antara pemberi dan penerima. Dimana seakan-akan penerima energi “ditarik secara fisik” ke hadapan pemberi energi. -- Prosedur : Bentuk bola energi Honshazeshonen di depan tubuh (dada). Pegang bola energi Honshazeshonen, sambil mengucapkan afirmasi pengiriman jarak jauh, contoh : “Seluruh simbol dan energi ini ditujukan untuk Sdr. X di kota B, dan akan bekerja sekarang juga” Selanjutnya lakukan pengiriman energi dan simbol-simbol seperti halnya penyembuhan secara langsung. Pergunakan visualisasi atau alat bantu (boneka, tubuh anda sendiri, dll.). Catatan : Afirmasi : “ …. Akan bekerja sekarang juga ..” dapat dirubah sesuai dengan keperluan, misal : “ …akan bekerja pada pk. 22.00 WIB nanti …” atau “ … akan bekerja jika yang bersangkutan telah siap untuk menerima energi …”
  • Penyeimbangan Emosi Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari peristiwa-peristiwa emosional, misal : kesedihan, kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dsb. Dimana terkadang karena sesuatu dan lain hal terjadi hambatan dalam pelepasan emosi tersebut, yang mengakibatkan penimbunan emosi di alam bawah sadar. Selanjutnya, banyak kasus bahwa penyakit fisik acapkali ditimbulkan oleh timbunan-timbunan emosi seperti ini. Melalui Reiki, maka dapat dilakukan suatu penyeimbangan kembali, melalui pelepasan-pelepasan emosi yang tertimbun di alam bawah sadar tersebut.
  • Proses penyeimbangan emosi melalui Reiki memerlukan waktu yang relatif lama, yaitu antara ( ½ jam – 2 jam), sehingga perlu dilakukan persiapan yang benar-benar baik. Antara lain : tempat yang relatif tenang, posisi penyaluran yang santai, dsb.
  • Proses penyeimbangan emosi ini akan mengakibatkan keluarnya berbagai emosi dari alam bawah sadar dengan berbagai reaksinya, misal : tertawa terbahak-bahak, menangis tersedu-sedu, kemarahan, dsb. Seluruh reaksi atas emosi ini harus benar-benar dilepaskan, sesuai dengan tujuan dari penyeimbangan emosi ini. Oleh karena sangat disarankan agar sebelumnya terlebih dahulu penyembuh dapat memberikan pengertian yang mendalam terhadap pasien atas reaksi-reaksi yang mungkin timbul tersebut, serta apa saja yang harus dilakukan oleh pasien.

1 comment: