Penciptaan Alam Menurut Islam

Penciptaan Alam Menurut Islam

inilah Bumi dan langit menurut Islam
Logika Al Qur’an untuk awal terciptanya Langit dan bumi juga menggunakan Frase kata ‘JADILAH..’

Frase kata yang sama yaitu ‘jadilah, maka jadilah ia’ atau ‘kun fayakoonu’ merupakan frase ke-MahaKuasa-an, Itu tercantum saat penciptaan langit dan Bumi, Penciptaan Adam & Isa, serta penciptaan lainnya yang dikehendaki Allah:

Al-Quran Al-Baqarah ayat 117, Al-Imran ayat 59, Ya-seen ayat 82

بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَإِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia. [QS 2 :117]

إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ ۖ خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُونُ
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. [QS 3 : 59]


إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَن يَقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia. [QS 36 : 82]

Apakah frase kata ‘jadilah, maka jadilah ia’ atau ‘kun fayakoonu’ merupakan Big Bang?

Al-Quran Surah Adh-Dhariyat ayat 47,

وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ
Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa [QS 51 : 47]

Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan bahwa alam semesta "mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Beberapa orang menterjemahkan kata ‘kami benar-benar berkuasa menjadi ‘kami meluaskannya’.
Tafsiran ‘kami meluaskan’ dikemukakan oleh Harun Yahya yang muncul hanya baru-baru ini saja, yaitu ketika hipotesis BigBang dan alam semesta yang terus mengembang sedang populer-pupulernya. Namun berdasarkan 3 ayat di atas tentang ‘Jadilah! ’ maka sama-sekali tidak menunjukan kecocokan apapun dengan hipotesis Big Bang maupun Alam semesta yang terus mengembang.

Detail penciptaan Langit dan Bumi menurut Al Qur’an terdapat di surat Al-A'raf ayat 54, Yunus ayat 3, Hud ayat 7, Al-Anbiya ayat 30, Al-Furqan ayat 59, As-Sajdah ayat 4, Al-Hadid ayat 4, Fussilat ayat 9-12 dan An-Nazi'at ayat 27-33.


إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. [QS 7 :54]

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ ۖ مَا مِن شَفِيعٍ إِلَّا مِن بَعْدِ إِذْنِهِ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? [QS 10 : 3]

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَلَئِن قُلْتَ إِنَّكُم مَّبْعُوثُونَ مِن بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَٰذَا إِلَّا سِحْرٌ مُّبِينٌ
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". [QS 11 : 7]

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? [QS 21 : 30]

الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۚ الرَّحْمَٰنُ فَاسْأَلْ بِهِ خَبِيرًا
Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia. [QS 25 : 59]

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ مَا لَكُم مِّن دُونِهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ ۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? [QS 32 : 4]

هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. [QS 57 : 4]

قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَندَادًا ۚ ذَٰلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam". [QS 41 : 9]

وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِّلسَّائِلِينَ
Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. [QS 41 :10]

ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". [QS 41 : 11]

فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَىٰ فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا ۚ وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. [QS 41 : 12]

أَأَنتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ ۚ بَنَاهَا
Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, [QS 79 : 27]

رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا
Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, [QS 79 : 28]

وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا
dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. [QS 79 : 29]

وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَاهَا
Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. [QS 79 : 30]

أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا
Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. [QS 79 : 31]

وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا
Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, [QS 79 : 32]

مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ
(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. [QS 79 : 33]

Tafsir Ibn Kathir atas ayat 21:30: 

…Tidakah mereka mengetahui bahwa Langit dan bumi dulunya bersatupadu yakni pada awalnya mereka satu kesatuan, terikat satu sama lain. Bertumpuk satu diatas yang lainnya, kemudian Allah memisahkan mereka satu sama lain dan menjadikannya Langit itu tujuh dan Bumi itu tujuh, meletakan udara diantara bumi dan langit yang terendah..

Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.

Saidbin Jubayr mengatakan ‘langit dan Bumi dulunya jadi satu sama lain, Kemudian Langit dinaikkan dan bumi menjadi terpisah darinya dan pemisahan ini disebut Allah di Al Qur’an’. Al hasan dan Qatadah mengatakan,’ Mereka Dulunya bersatu padu, kemudian dipisahkan dengan udara ini’

Surat Ar-Ra'd (GURUH) ayat 2,

اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُم بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ
Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu. [QS 13 :2]

perhatikan petikan artinya yang diterjemahkan:

Allah, mengangkat para langit tanpa pilar & mengangkat para langit tinggi jauh diatas Bumi

berkenaan dengan kalimat (menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan) adalah seperti yang Allah maksudkan di surat Ya-seen ayat 38: وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ ("dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. [QS 36:38]"), Itu juga dikatakn artinya adalah: Hingga mereka selesai/turun [settle] ke bawah kursi Allah [‘arsy] setelah melewati bagian lain bumi.
Jadi ketika mereka, dan seluruh planet-planet sampai di sana, mereka berada ada di jarak terjauh dari ‘arsy. Karena menurut pandangan yang benar, yang teks-teks buktikan, ini berbentuk seperti kubah, dibawahnya yang mana adalah semua ciptaan. tidak berbentuk bundar seperti benda-benda langit, karena ini ada pillar bawaannya. Fakta ini adalah jelas bagi mereka yang mengerti jelas ayat dan hadist-hadist autentik.

Dalam tafsir Ibn Kathir tertulis kata “domb”, kata tersebut tidak dapat saya temukan artinya di seluruh kamus Ingris-inggris, Inggris-Indonesia; Namun di urban dictionary, domb – whale [paus?]; dalam kamus Hungaria, domb – hill [bukit]. Karena ini berkenaan dengan shape [bentuk] dan juga terjemahan tafsirnya dalam bahasa inggris, maka mungkin ada kesalahan tulis/cetak dan itu bukanlah ‘Domb’ namun ‘dome’ [kubah, canopy]

Pendapat dari Ibn `Abbas, Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan beberapa ulama lainnya, menyatakan bahwa kalimat ‘meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat’ artinya adalah ada Tiang namun tidak dapat kamu lihat

Namun menurut Iyas bin Mu’awiyah, bahwa Langit itu seperti Kubah yang menutupi Bumi, artinya adalah tanpa tiang.

Ibn Kathir menyatakan bahwa pendapat terakhir [Iyas bin Mu'awiyah] adalah lebih baik mengingat Allah juga menyatakan di ayat lainnya, yaitu surat Al-Hajj ayat 65 yaitu
 أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِي الْأَرْضِ وَالْفُلْكَ تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَيُمْسِكُ السَّمَاءَ أَن تَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ  
"Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia. [QS 22:65]

Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.

Tafsir Ibn kathir untuk ayat [13:2],
Penjelasan-penjelasan di atas, memberikan kita informasi bahwa menurut tradisi Islam, Bumi diciptakan terlebih dahulu, Langit dinaikkan, langit sebagai atap yang berbentuk Kubah dan allah menahannya agar tidak jatuh ke BUMI serta dibentangkannya BUMI.

Surat Fushshilat 41: 9-12, menyajikan urutan pengerjaan Bagaimana penciptaan yang dilakukan Allah:
Pertama, [QS 41:9] Bumi di ciptakan dalam 2 masa

Kedua, [QS 41:10] Segala isi BUMI di ciptakan total dalam 4 masa

Ketiga, [QS 41: 11] Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati.”
Surat diatas jelas menunjukan bahwa kedudukan BUMI dan LANGIT adalah SEDERAJAT, yaitu BUMI yang BUKAN merupkan anggota LANGIT.
Bumi diciptakan terlebih dahulu, diselesaikan baru kemudian ALLAH menyelesaikan Langit dan itu dibuktikan di ayat selanjutnya

Keempat, [QS 41: 12] Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

Penciptaan Bumi dan Penciptaan langit dibicarakan secara terpisah Allah berkata bahwa Ia menciptakan Bumi terlebih dahulu, karena itu adalah Fondasi, dan Fondasi harus dibangun terlebih dahulu baru kemudian atap..

TAFSIR Ibn Kathir untuk surat 41:9-11 juga menyatakan bahwa :
Berkenaan dengan penciptaan Bintang-bintang di ayat Fushshilat 41:12 maka terdapat 3 (ayat) lain di Al Qur’an yang memberikan konfirmasi pasti bahwa bintang- bintang [dan meteor] diciptakan untuk menghiasi langit dan sebagai alat untuk melempar setan-setan ketika mereka mencuri dengar berita dari Allah/langit. 

perhatikan As-Saaffat ayat 6, Al-Mulk ayat 5, Al-Hijr ayat 16-18, Saba ayat 22-23 dan ‘Al Buruj [bintang-bintang raksasa] di Al-Furqan ayat 61


إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ
Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, [QS 37 : 6]

وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِّلشَّيَاطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. [QS 67 : 5]

وَلَقَدْ جَعَلْنَا فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَزَيَّنَّاهَا لِلنَّاظِرِينَ
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya), [QS 15 : 16]

وَحَفِظْنَاهَا مِن كُلِّ شَيْطَانٍ رَّجِيمٍ
dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk, [QS 15 : 17]

إِلَّا مَنِ اسْتَرَقَ السَّمْعَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ مُّبِينٌ
kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. [QS 15 : 18]

قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِ اللَّهِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِن شِرْكٍ وَمَا لَهُ مِنْهُم مِّن ظَهِيرٍ
Katakanlah: "Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya. {QS 34 : 22]

وَلَا تَنفَعُ الشَّفَاعَةُ عِندَهُ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ ۚ حَتَّىٰ إِذَا فُزِّعَ عَن قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ ۖ قَالُوا الْحَقَّ ۖ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ
Dan tiadalah berguna syafa'at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa'at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata "Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?" Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar", dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. [QS 34 : 23]

تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُّنِيرًا
Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya. [QS 25 : 61]

kesimpulan:
“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala”.
[Note: kata mishbah, berarti lampu atau penerangan. Ditafsirkan sebagai bintang-bintang]

tafsir Surat Saba [34] ayat 22-23,
Diriwayatkan Abu Hurayrah, “Nabi berkata [..] Mungkin sebuah meteor akan mengenai mereka sebelum ia [setan] berhasil meneruskan sesuatu [bocoran] [..]” [Dicatat oleh Bukhari, Abu Dawud, At-Tirmidhi & Ibn Majah] Di sahih Muslim, Book 026, Number 5538, Diriwayatkan Ibn Abbas, “Nabi berkata [..] Dan ketika para malaikat melihat para jin mereka menyerangnya dengan meteor-meteor [..]“

tafsir Surat Al-Mulk [67] ayat 1-5,
Allah berkata, (& indeed We have adorned the nearest heaven with lamps) Ini merujuk pada bintang-bintang yang telah di letakan di langit, beberapa bergerak dan beberapa diam.
Allah menyatakan, (and We have made them (as) missiles to drive away the Shayatin,) Kata ‘them’ di pernyataanNya ini, “and We have made them” adalah merujuk pada Bintang-bintang sebagai lampu atau penerangan..Meteor-meteor yang dilemparkan berasal dari bintang-bintang.

Surat As-Saffat [37] ayat 6-7,
Verily, We have adorned the near heaven with the stars (for beauty) & to guard against every rebellious devil. They cannot listen to the higher group (angels) for they are pelted from every side. Outcast, & theirs is a constant (or painful) torment. Except such as snatch away something by stealing, & they’re pursued by a flaming fire of piercing brightness). Qatadah berkata, ‘Bintang-bintang diciptakan hanya untuk tiga kegunaan, yaitu: Hiasan di langit, Alat pelempar setan dan petunjuk Navigasi, Jadi siapapun yang mencari interpretasi lain tentang bintang selain ini maka itu jelas merupakan opini pribadi, Ia telah melebihi porsinya dan membebani dirinya dengan hal-hal yang ia sendiri tidak punya pengetahuan tentang ini. [Ibn Jarir dan Ibn Hatim mencatat riwayat ini] .

Surat 37:6-9,
Bintang-bintang dan planet-planet di langit memberikan penerangan pada manusia di bumi, seperti yang Allah katakan:(67:5, And indeed We have adorned the nearest heaven with lamps, and We have made such lamps (as) missiles to drive away the Shayatin, & have prepared for them the torment of the blazing Fire.), (15:16-18, & indeed, We have put the big stars in the heaven & We beautified it for the beholders. And We have guarded it from every outcast Shaytan. except him who steals the hearing then he is pursued by a clear flaming fire)

Surat 15:16-19,
Disini, Mujahid dan Qatadah berkata bahwa Buruj [Bintang-bintang besar] merujuk pada benda-benda langit. (Aku berkata): Ini seperti ayat : (25:61, Blessed be He Who has placed the big stars in the heavens) `Atiyah Al-`Awfi berkata: “Buruj disini merujuk pada ‘benteng penjaga’. Ia dibuat jadi ‘Bintang jatuh’ untuk melindungi dari Iblis yang mencoba mendengarkan informasi dari langit tertinggi. Jka ada syaitan yang menerobos untuk mencuri dengar, sebuah ‘bintang jatuh’ datang dan menghancurkannya. Ia mungkin lolos dan menyampaikannya pada Syaitan lainnya di bawah[..]“, Seperti yang dinyatakannya di Sahih.

Surat 25:61,
Disini, Allah memuliakan dirinya dan memuji keindahan yang diciptakannya di langit, yaitu tentang Al-Buruj, bintang-bintang raksasa, menurut pandangan Mujahid, Sa`id bin Jubayr, Abu Salih, Al-Hasan dan Qatadah. Ini seperti pada Ayat, (67:5, And indeed We have adorned the nearest heaven with lamps). Allah berkata: (Blessed be He Who has placed in the heaven Al-Buruj, and has placed therein a great lamp,) yaitu Matahari yang bersinar seperti lampu, seperti yang Allah katakan: (78:13, And We have made (therein) a shining lamp). (and a moon giving light.) Artinya, sinar dan cahaya dari sesuatu yang lain, yang berbeda dari sinar Matahari, seperti Allah katakan: (10:5, It is He Who made the sun a shining thing and the moon as a light)

Urutan pengerjaan penciptaan disajikan dalam Surat An Naazi’ aat 79:27-33.

Telah disinggung sebelumnya di surat Ha Mim As-Sajdah bahwa bumi tercipta sebelum langit diciptakan. Kemudian, setelah langit tercipta, bumi di luas.

Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia menciptakannya, meninggikannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.

Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? demikian itu adalah Rabb semesta alam”. Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanannya dalam empat masa. bagi orang-orang yang bertanya.

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya.

Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

  • Allah menciptakan Bumi dalam dua hari (masa), kemudian Dia menciptakan Langit, kemudian Dia (Istawa ila) meninggikan langit dan membentuknya dalam dua hari lagi.
  • Kemudian Dia membentangkan Bumi, ini berarti bahwa Dia membawa, sejak saat itu, air dan makanan. Dan kemudian Dia menciptakan Gunung-gunung, Pasir, benda-benda tak bernyawa, batu-batu dan bukit-bukit dan semuanya dalam waktu dua hari lagi.
  • Dia menciptakan Bumi dalam Dua hari, artinya pada Minggu dan Senin [dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya, memberikan yang potensial untuk ditanam dan seterusnya berproduksi
  • [Dia menentukan padanya kadar makanan-makanannya]yang manusia butuhkan dan tempat tempat untuk bercocoktanam dan memanennya pada Selasa dan Rabu [`Ikrimah dan Mujahid menyatakan menempatkan tanaman yang hanya cocok di tempat-tempat tertentu], jadi dengan dua hari sebelumnya menjadi empat hari [bagi orang-orang yang bertanya; Ibn `Abbas, Qatadah dan As-Suddi menyatakan, "untuk siapapun yang bertanya tentang itu]
  • Kemudian Dia meninggikan (Istawa ila) langit dan dan langit itu masih merupakan asap..melengkap dan menyelesaikan ciptaannya seperti 7 langit dalam dua hari, artinya Kamis dan Jumat

Sa’id Bin Jubayr berkata, ‘Seseorang berkata pada Ibn ‘Abbas: Saya menemukan di Qur’an yang membingungkan ku:…Allah berkata (79:27-33):Jadi Dia menyatakan bahwa Penciptaan Lagit dahulu baru kemudian penciptaan Bumi, Namun kemudian Allah berkata (41:9-12):Di sini Allah menyatakan Penciptaan BUMI dahulu baru kemudian Penciptaan Langit..

Kemudian Ibn ‘Abbas menjawab:..
Inilah yang Allah katakan (Ia) menghamparkan (Bumi) (79:30) Dan Allah berkata :Ia ciptakan bumi dalam dua hari, jadi Dia menciptakan Bumi dan segala Isi didalamnya dalam empat hari dan Dia menciptakan Langit dalam dua Hari.

Ini di rekaman oleh Al Bukhari:
Allah menyatakan bahwa penciptaan Manusia itu jauh lebih mudah daripada penciptaan Langit. Ia meninggikan Bangunannya lalu menyempurnakannya (79:28). Kemudian ia Menciptakan siang dan malam. Kemudian bumi dihamparkannya (diisi) Caranya: memancarkan Air dan menumbuhkan tumbuhan, gunung-gunung dipancangkan teguh (79:31-32). Untuk apa? Untuk kesenangan Manusia dan binatang ternak milik manusia (79:33)

Di Tafsir Ibn Kathir untuksurat 79:27-33 terdapat satu riwayat menarik mengenai kebingungan seseorang akan hubungan surat [41:9-12] dan surat [79:27-33] yaitu mana yang diciptakan terlebih dahulu: BUMI atau LANGIT

Surat Al Raaf 7:54,
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, [..]

Dalam tafsir Ibn kathir untuk surat AQ 7:54:
Abu Huraira berkata bahwa Nabi berkata padaku Allah menciptakan Debu/Abu pada hari Sabtu, Gunung-gunung pada hari Minggu, Pepohonan pada hari Rabu, Menyebarkan makhluk hidup pada hari Kamis dan Menciptakan Adam pada hari Jum’at antara Asr dan Malam.
Allah menyatakan bahwa Ia menciptakan semesta, Langit dan Bumi dan semua yang ada didalamnya dalam 6 hari. Enam hari yang dimaksud adalah Minggu, Senin, Selasa, rabu, kamis dan Jumat. Di hari Jum’at semua ciptaan telah di susun, Adam diciptakan. Kata “As=Sabt’ artinya Stop.

Imam Ahmad mencatat
Di Hadis Muslim, Book 039, Number 6707:
Abu Huraira meriwayatkan bahwa Nabi menggenggam tangan ku dan berkata: Allah yang Maha Agung dan Mulia menciptakan : Tanah liat pada hari Sabtu, Gunung pada hari Minggu, Pepohonan pada hari Senin dan Segala yang berkaitan kelengkapan pekerjaan pada hari Selasa, cahaya pada hari Rabu, menyebarkan Binatang pada hari Kamis dan Adam setelah ashar pada hari Jum’at, ciptaan terakhir pada hari Jum’at antara Sore dan Malam [Di sahih muslim 4.1856, 4.1857, Abu dawud 3.1041, 3.1042 diriwayatkan Abu Huraira bahwa Adam diciptakan pada hari Jum'at]

Laporan-laporan mengenai penciptaan langit dan bumi di atas, menyimpulkan bahwa Bumi diciptakan terlebih dahulu baru kemudian langit, yang permulaannya dalam keadaan bertumpuk satu diatas yang lain dan kemudian langit di angkat ketas, yang semuanya tercipta dalam 6 masa [masa = hari, yang bernilai 1000 tahun, seperti yang dilaporkan Mujahid, Imam Ahmad bin Hanbal, dan dari Ibn Abbas menurut Riwayat Ad-Dahhak's darinya.]

Masih mengenai Surat 41:11
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu..”

Dalam Asbabun Nuzul surat Al Iklas 112:1-4,
Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

Riwayat Abus Syaikh di dalam kitabul Adhamah dari Aban yang bersumber dari Anas yang meriwayatkan bahwa Yahudi Khaibar menghadap kepada Nabi saw. dan berkata:
“Hai Abal Qasim! Allah menjadikan malaikat dari cahaya hijab, Adam dari tanah hitam, Iblis dari api yang menjulang, langit dari asap, dan bumi dari buih air. Cobalah terangkan kepada kami tentang Tuhanmu.” Rasulullah saw tidak menjawab, sehingga turunlah Jibril membawa wahyu surat ini (S.112:1-4) yang melukiskan sifat Allah.

Dari hadis di atas, kita ketahui bahwa tidak ada penolakan mengenai asal muasal Langit, Adam, Iblis dan Bumi.

Surat 41, 51, 21 dan 79 termasuk golongan Almakiyah (sebelum Hijrah ke Medinah, 620 M) dan urutan turunnya surat adalah tertera demikian. Ayat 112, ada yang mengganggap sebagai Al Makiyyah, sementara As suyuti menganggap sebagai Al Madaniyya

Penegasan terakhir mengenai penciptaan Bumi dan Langit adalah melalui surat Al Baqarah yang diturunkan Allah di 2 H (624 M). Surat ini termasuk golongan surat Al madaniyya yang turun lebih belakangan dari surat Al Makiyya lainnya yaitu 41, 51, 21 dan surat 79.

Di surat Al Baqarah [2] ayat 29,
Ia yang menjadikan segala sesuatunya untuk mu di Bumi. Kemudian Ia meninggikan (Iswata ila) langit dan dijadikanNya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

Setelah semuanya siap, di dilanjutkan dengan penciptaan Adam di Al Baqarah [2] ayat 30-36, surat itu memperkuat surat-surat penciptaan manusia yang turun sebelumnya yaitu di 7:10-24, 15:26-33 dan 38:71-84. Disebutkan bahwa Adam diciptakan dari tanah kemudian Allah berkata, ‘Jadilah! ’ [3:59]

Pernyataan di surat Al Baqarah 2:29-36 sangat jelas, terstruktur dan ada urutannya! yaitu menciptakan Bumi, kemudian langit plus 7 langit dan terakhir Penciptakan Manusia. Jadi, saat manusia diciptakan maka penciptaan langit sudah final, tidak ada pengembangan langit lagi. Bukti itu ada di ayat 2:31

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!”

Ada pendapat yang mengatakan bahwa 7 langit adalah 7 lapisan Atmosfir. Di jaman awal Islam, Mujahid, Qatadah and Ad-Dahhak dalam tafsir Ibn Kathir untuk surat 32:4-6 yang di kutip lagi oleh Ibn kathir untuk tafsir surat 13:2-4, dinyatakan bahwa jarak Bumi dan lapisan langit serta antar lapisan langit adalah 500 tahun [jadi sekitar 3500 tahun]. Jelas sudah bahwa 7 langit adalah bukan atmosfir, sesuai dengan bunyi surat di qur’an maka langit yang dimaksudkan adalah ‘surga’:

Surat Al-Najm ayat 14-15, 

عِندَ سِدْرَةِ الْمُنتَهَىٰ
(yaitu) di Sidratil Muntaha. [QS 53 : 14]

عِندَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَىٰ
Di dekatnya ada surga tempat tinggal,[QS 53 : 15]

Jalaluddin as-Suyuthi (pengarang tafsir Ad-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma’tsur) menjelaskan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Wahhab ibnu Munabbih bahwa Allah Swt. menciptakan `arsy dan kursi (kedudukan) dari cahaya-Nya. `Arsy itu melekat pada kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi tersebut. `Arsy dikelilingi oleh empat buah sungai, yaitu:

  1. sungai yang berisi cahaya yang berkilauan;
  2. sungai yang bermuatan salju putih berkilauan;
  3. sungai yang penuh dengan air; dan
  4. sungai yang berisi api yang menyala kemerahan.


Para malaikat berdiri di setiap sungai tersebut sambil bertasbih kepada Allah. Hadis yang menyebutkan 7 langit adalah Surga:

  • Sahih Bukhari vol.9 book 93, No. 608 yang dinarasikan Anas Bin Malik yaitu saat perjalanan Isra’ Mira’j naik hingga kelangit ke 7 dikatakan oleh Nabi Muhammad bahwa Ia dibawa keliling langit. Pada langit pertama ia bertemu para penghuni Surga dan juga Adam, kemudian ia lihat dua sungai yang disebut sebagai sumber dari sungai Nil dan Eufrat. Ia juga melihat sungai yang lain dan ditepi sungai itu Ia lihat Istana yang dibangun dari Mutiara dan Jamrud..di Surga tingkat ke-2, bertemu para penghuni surga+Idris.. di Tingkat ke-4, bertemu para penghuni surga+Harun..di Tingkat ke-6, Para penghuni surga+Ibrahim..di Tingkat ke-7, para penghuni surga+Musa
  • Sahih Bukhari vol.1 Buku 8 no.345, diriwayatkan Abu Dhar, Muhammad berkata, saat ia mencapai Langit pertama. Ia berjumpa Adam bersama jiwa-jiwa anak cucunya pada sisi kanan dan kiri Adam, dimana yang dikanannya merupakan penghuni Surga dan dikirinya adalah penghuni neraka..Di setia tingkat surga itu ia bertemu, Idris, Musa, Yesus dan Ibrahim..Ia diberikan perintah untuk membawa shalat sebanyak 50 x, kemudian di sarankan Musa untuk naik lagi dan menjadi 25x, ketemu musa, disuruh nawar lagi, balik lagi dan menjadi 12.5x, ketemu musa, disuruh nawar lagi dan terakhir menjadi 5x
  • Sahih Bukhari Vol. 4 Buku 54 no. 429, diriwayatkan Malik Bin Sasaa, Muhammad berkata ia bertemu yesus dan Yahya di langit ke 2, dilangit ke 3 bertemu yusuf, di langit ke 4 bertemu Idris, dilangit ke-5 bertemu Harun, langit ke-6 bertemu Musa, ketika Ia mencapai langit ke 7, Ia bertemu Abraham disana dan melihat Bait-Al-Ma’mur (Rumah Allah) yang didalamnya 70.000 malaikat yang berbeda yang melakukan sholat setiap harinya. Ia lihat pula Sidrat-ul-Muntaha, Buah Nabk, daun seperti telinga gajah, dan EMPAT SUNGAI, dua di Surga [paradise]yang dua tidak terlihat, yang lain adalah: sungai Nil dan Euphrate [Abas Malik meriwayatkan...dan 4 Sungai mengalir, dua terlihat dan dua tidak..yang terlihat adalah Nil dan Euphrates (Hadis Bukhari Vol. 5 Buku 58 No.227); Abu Huraira meriwayatkan Nabi berkata: Saihan, Jaihan, Euphrates dan Nil adalah nama2 sungai di Firdaus(Sahih Muslim 040 no 6807)]
itulah Penciptaan Alam Menurut Islam
baca juga artikel tentang:
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment