ADAM bukan manusia pertama versi ISLAM

ADAM bukan manusia pertama versi ISLAM

Iblis dikutuk, di usir dari surga dan bersumpah dirinya akan menyesatkan Adam dan keturunannya di muka bumi hingga akhir zaman. Demikian sekilas info dari ajaran Islam, namun ternyata ketika Iblis bersumpah demikian, Adam saat itu masihlah single dan masih ada di surga!

Ngga berapa lama kemudian, Adam dan Istri, beneran digelandang Allah keluar dari Surga. Hah! Koq bisa-bisanya Iblis meramalkan dengan jitu?
Ayo, kita barengan simak kronologis kejadiannya berdasarkan Qur'an dan Hadis [beberapa ayat Qur'annya lihat di bawah artikel]:
Setelah Allah menciptakan Pena, Ikan besar dan meletakan Bumi yang datar di atas punggung Ikan tersebut. maka aktifitas penciptaan dilakukan secara maraton selama 6 hari berikutnya yang kadarnya 1 (satu) hari = 1000 tahun.
Di Hadis, detail harian penciptaan Bumi dan segala isinya [QS 7:27-33 dan QS 41:9:12] terdapat beberapa perbedaan namun semuanya tuntas dilakukan di hari JUM'AT. 
Setelah itu Allah membuat pengumuman pada para Malaikat bahwa Ia akan "menjadikan seorang khalifah di muka bumi" [QS 2:30, 7:10]. Manusia ini bernama Adam dan akan tingal di BUMI bukan di SURGA.

surat Al-Baqarah ayat 30
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang KHALIFAH di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." [QS 2:30]
surat Al-A'raaf ayat 10
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. [QS 7:10]

Kata "Khalifah" ternyata punya 2 (dua) arti: Penguasa/Pemimpin dan Pengganti [Menurut H. Yousouf Sou’yb (Dosen Fakultas Ushulludin Sumut), kata “khalifatan” itu pada masa Nabi Muhammad SAW, diartikan "Pengganti".
Namun, apapun arti Khalifah, tetap mengindikasikantelah adanya sekelompok orang. Jikapun diartikan pengganti maka akan digantikan dengan jenis yang sama dan atau sederajat [Misal: Abu bakar jadi Khalifah setelah wafat terbunuh kemudian digantikan Umar. Setelah Umar terbunuh digantikan Usman, Setelah Usman terbunuh digantikan Ali, Setelah Ali terbunuh digantikan orang lainnya dan seterusnya]

Saat Allah mengatakan demikian malaikat juga bertanya, "Mengapa hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah" [QS 2:30].
Wow! koq bisa-bisanya Malaikat juga tahu apa yang akan terjadi?
Kalau menurut Qur'an surat Al-Baqarah ayat 32, kemampuan malaikat itu terbatas, "Laa ‘ilma lanaa illaa maa ‘alamtanaa" [Tiada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang Engkau ajarkan kepada kami].

surat Al-Baqarah ayat 32
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." [QS 2:32]
Jadi, para Malaikat itu tau karena menyaksikan sendiri tingkah manusia-manusia sebelumnya! 
Setelah Minggu s/d Kamis menciptakan dunia, maka pada hari Jum'at, Allah menciptakan Adam dari tanah seperti yang tertuang dalam surat Ali-Imran ayat 59, surat Al-An'aam ayat 2, surat Al-A'raaf ayat 12, surat Al-Isra' ayat 61, surat Al-Hijr ayat 26, 28, 33, surat Al-Mu'minuun ayat 12, surat Ar-Ruum ayat 20, surat Shaad ayat 71, 76, surat As-Sajadah ayat 7, surat Ar-Rahman ayat 14 dan Allah menciptakan Adam seperti (alaa) wujud/bentuk-Nya (shurati-Hi) (khalaqa Allahu azza wa jalla adama alaa shuratihi) [Sahih Muslim 40.6809; 32.6325, dari riwayat Abu Hurairah, silakan lihat fatwa: 20652].

surat Ali-Imran ayat 52
Sesungguhnya misal (penciptaan) 'Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. [QS 3:59]
surat Al-An'aam ayat 2
Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu). [QS 6:2]
surat Al-A'raaf ayat 12
Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". [QS 7:12]
surat Al-Isra' ayat 61
Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: "Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?" [QS 17:61]
surat Al-Hijr ayat 26
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. [QS 15:26]
surat Al-Hijr ayat 28
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, [QS 15:28]
surat Al-Hijr ayat 33
Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk" [QS 15:33]
surat Al-Mu'minuun ayat 12
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. [QS 23:12]
surat Ar-Ruum ayat 20
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. [QS 30:20]
surat Shaad ayat 71
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". [QS 38:71]
surat Shaad ayat 76
Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". [QS 38:76]
surat As-Sajadah ayat 7
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. [QS 32:7]
surat Ar-Rahman ayat 14
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, [QS 55:14]

Aktifitas tersebut dilaksanakan pada saat:
Matahari terbit, menurut ucapan Nabi SAW yang berasal dari Abu Huraira [lihat tafsir Ibn kathir Surat 2.35-36, "Adam di Surga selama 1 Jam saja" di hadis Muslim dan An-Nasa'i] Ashar [waktunya adalah ketika Panjang Bayangan benda 2x tinggi benda], menurut ucapan Nabi SAW yang berasal dari:
Abu Huraira [Muslim no.4997/039.6707 (juga di Ahmad no.7991. Juga di Muslim no.4.1856, 1857, Abu dawud no.3.1041, 1042);
Imam Ahmad [Tafsir Ibn kathir pada surat 7.54];
Ibn Abbas - 'Ikrimah - Abu Sa'd al-Baqqal - Abu Bakr b. 'Ayyash - Hannad b. al-Sari [The History of al-Tabari, Volume 1 - General Introduction and from the Creation to the Flood (trans. Franz Rosenthal, State University of New York Press, Albany 1989), pp. 187-193];
Surat 2.35-36, "Adam di surga selama 1 jam" dari Ibn Abbas yang dicatat Al-Hakim & sahih menurut kreteria Bukhari & Muslim namun tidak dimasukan pada kitab sahih mereka berdua [khusus yang ini tidak disebutkan berasal dari Nabi SAW]
Allah kemudian mengajarkan Adam semua nama benda seperti yang tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 31
surat Al-Baqarah ayat 31
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" [QS 2:31]

Tafsir Ibn Kathir AQ 2.31: Ad-Dahhak meriwayatkan komentar Ibn `Abbas tentang ucapan Allah "dan Ia (Allah) mengajarkan Adam semua nama" maksudnya adalah nama-nama yang digunakan orang-orang misalnya: manusia, binatang, langit, tanah, laut, kuda, keledai dsb.

Kemudian, Ibn Hatim dan Ibn Jarir meriwayatkan dari `Asim bin Kulayb - Sa`id bin Ma`bad - Ibn `Abbas tentang kalimat Allah, "dan Ia (Allah) mengajarkan Adam semua nama", Ibn `Abbas ditanya, 'apakah Allah mengajarkan nama piring dan pot (jambangan/periuk/belanga)?'. Ia menjawab, "Ya, termasuk..[..]" [juga lihat di: Tanwîr al-Miqbâs min Tafsîr Ibn ‘Abbâs: "..termasuk: periuk masak, piring dan lepekan". Juga di An-Nasafi yang meriwayatkan dari Ibn Abbas nama semuanya bahkan piring dan belanga]

Allah meminta Adam memberitahukan nama-nama yang telah Ia ajarkan pada para malaikat seperti yang tersirat dalam surat Al-Baqarah ayat 33
surat Al-Baqarah ayat 33
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?" [QS 2:33]
surat Al-Baqarah ayat 33 Ini adalah demonstrasi daya ingat yang luar biasa dari Adam

Allah kemudian menyuruh Para Malaikat untuk menyembah Adam dan hanya Iblis yang menolak menyembahnya. ini berdasarkan surat Shaad ayat 75-76, surat Thaha ayat 116, surat Al-Hijr ayat 33, surat Al-A'raaf ayat 11-12, surat Al-Baqarah ayat 34;

surat Shaad ayat 75
Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". [QS 38:75]
surat Shaad ayat 76
Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". [QS 38:76]
surat Thaahaa ayat 116
Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang. [QS 20:116]
surat Al-Hijr ayat 33
Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk" [QS 15:33]
surat Al-A'raaf ayat 11
Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. [QS 7:11]
surat Al-A'raaf ayat 12
Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". [QS 7:12]
surat Al-Baqarah ayat 34
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. [QS 2:34]

karena IBLIS tidak mau menyembah MANUSIA (adam) maka Allah lalu mengutuk Iblis dan mengusirnya keluar dari Surga seperti yang tertuang dalam surat Al-A'raaf ayat 13, surat Al-Hijr ayat 34, surat Shaad ayat 77;
surat Al-A'raaf ayat 13
Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah (dari Surga), sesungguhnya kamu (Iblis) termasuk orang-orang yang hina". [QS 7:13] ---- "IBLIS merupakan manusia juga? itu artinya Adam = golongan iblis"
surat Al-Hijr ayat 34
Allah berfirman : "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, [QS 15:34]
surat Shaad ayat 77
Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu (iblis) adalah orang yang terkutuk, [QS 38:77] ---- kembali diterangkan bahwa "IBLIS merupakan manusia juga? itu artinya Adam = golongan iblis"

karena Allah mengutuk dan mengusir Iblis dari Surga, IBLIS MELAKUKAN NEGOSIASI DENGAN ALLAH agar kutukannya dapat ditangguhkan hingga hari pembalasan yang tersirat dalam surat Al-A'raaf ayat 14, surat Al-Hijr ayat 36 dan meminta juga agar diberikan keleluasaan untuk menyesatkan anak cucu Adam di muka bumi dalam surat Al-Hijr ayat 39;

surat Al-A'raaf ayat 14
Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". [QS 7:14]
surat Al-Hijr ayat 36
Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan, [QS 15:36]
surat Al-Hijr ayat 39
Iblis berkata : "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, [QS 15:39]

karena memang Allah adalah Pimpinan para Iblis yang sangat sayang kepadanya, maka Negosiasi Iblis berhasil!
Allah mengabulkannya melalui surat Al-Hijr ayat 37-38, surat Al-A'raaf ayat 15-16, surat Shaad ayat 80-82 dan bahkan ditambah bonus janji dari Allah yaitu barang siapa yang tergoda akan dimasukkan ke neraka jahanam bersama Iblis seperti yang tertuang dalam surat Al-A'raaf ayat 18, surat Shaad 84-85;

surat Al-Hijr ayat 37
Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, [QS 15:37]
surat Al-Hijr ayat 38
sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan, [QS 15:38]
surat Al-A'raaf ayat 15
Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." [QS 7:15]
surat Al-A'raaf ayat 16
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, [QS 7:16] --- allah yang menyebabkan iblis sesat, Allah yang menghukum Iblis menjadi sesat dan Iblis mengikuti perintah pemimpinnya itu.
surat Shaad ayat 80
Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu (iblis) termasuk orang-orang yang diberi tangguh, [QS 38:80] 
surat Shaad ayat 81
sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)". [QS 38:81]
surat Shaad ayat 82
Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, [QS 38:82] --- Iblis menyesatkan keturunan adam demi menjaga kekuasaan Allah
surat Al-A'raaf ayat 18
Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga (kenikmatan) itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya". [QS 7:18] --- coba perhatikan, orang yang disebut Iblis tidak akan mendapatkan nikmat surga (kenikmatan seksual), karena dia diperintahkan oleh Allah itu sendiri, sesungguhnya Iblis adalah Manusia yang taat kepada perintah allah.
surat Shaad ayat 85
Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya. [38:85] -- disini dapat dilihat bahwa, Neraka adalah tempat bagi orang2 yang tidak suka poligamy seperti yang dilakukan di surga. dan atas kehendah Allah apabila ada keturunan adam yang mengikuti jejak Iblis maka akan ditempatkan di neraka. maka sangatlah wajar apabila orang muslim suka poligami.

IBLIS adalah Manusia sebelum Adam diciptakan

dari beberapa ayat diatas dapat disimpulkan bahwa Iblis tersebut adalah Manusia itu sendiri, yang karena Kutukan Allah dia menjadi sesat dan akan menyesatkan semua keturunan Adam.
dan perlu dicermati bahwa IBLIS (manusia bukan keturunan Adam) masih tetap mendapatkan Surga, seperti yang dijanjikan Allah kepada Iblis.
iblis hanya diberi perintah untuk keluar dari Surga tetapi kemudian ditangguhkan hingga batas waktu yang ditentukan nantinya. tetapi setelah ALLAH sepakat dengan Penawaran NEGOSIASI IBLIS, Iblispun dengan sukarela keluar dari surga. 
Kesepakatan antara Allah dan Iblis ini sangat lah tidak adil bagi Adam:
Allah sebelumnya sudah menyatakan bahwa manusia yang diciptakannya itu tidak berdomisili di SURGA dan sekarang bertambah dengan kesepakatan sepihak tanpa keterlibatan Adam yang dilakukan bahkan ketika Adam masih di Surga!
Kesepakatan sepihak itu dilakukan dengan menafikan semua fakta bahwa hingga detik itu tidak ada bukti dan/atau indikasi Adam akan membangkang atau beritikad buruk!
Keberadaan Adam yang hanya sekejap saja di Surga ternyata sudah merupakan RAHASIA UMUM bagi kalangan dalam [Allah, Malaikat dan Iblis]
Manusia ternyata diciptakan Allah hanya sebagai objek mainannya belaka!
Kesepakatan sepihak tersebut memberikan jaminan kepastian tingginya tingkat hunian Neraka jahanam, di mana pangsa pasarnya berasal dari sebagian besar keturunan Adam yang bahkan saat kesepakatan tersebut terjadi mereka belumlah dilahirkan!

Setelah kesepakatan selesai dilakukan, Allah kemudian meminta Iblis keluar dari surga [QS 7:18] dan sejak saat itu Iblis tidak lagi punya keleluasaan keluar/masuk surga akibat ketatnya penjagaaan yang disusun oleh para malaikat. Jadi, jangankan untuk masuk, bahkan hanya untuk sekedar menguping pembicaraan saja, jika ketahuan maka lemparan bintang/api akan segera melanda Iblis seperti yang tertuang dalam surat Al-Hijr ayat 18, surat Ash-Shaffaat ayat 8, 10;

surat Al-Hijr ayat 18
kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. [QS 15:18]
surat Ash-Shaffaat ayat 8
syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. [QS 37:8]
surat Ash-Shaffaat ayat 10
akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang. [QS 37:10]

Allah mengatakan pada ADAM dan Istri untuk tinggal di Surga dan dipersilakan makan apa saja yang di sukai mereka namun boleh mendekati 1 jenis pohon saja seperti yang tersirat dalam surat Al-Baqarah ayat 35, surat Al-A'raaf ayat 19, surat Thaha ayat 117;

surat Al-Baqarah ayat 35
Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini. yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. [QS 2:35] --- pohon apakah yang tidak boleh didekati/dimakan itu? sampai saat ini tiada ayat yang menjelaskan tentang pohon tersebut. mungkin ini salah satu teka-teki yang mungkin dilupakan saat turunnya wahyu ini.
surat Al-A'raaf ayat 19
(Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim." [QS 7:19]
surat Thaha ayat 117
Maka Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. [QS 20:117]

Walahhh... Kok Adam sudah tidak lajang lagi? Siapa sih mempelainya?

Jangankan detail bagaimana, kapan dan darimana datangnya sang istri , bahkan nama "Hawwa =حواء", saja tidak pernah ada di Al-Qur'an
Keterangan mengenai itu hanya ada di Hadis, variasi kisahnya banyak dan bahkan dapat saling bertolak belakang, misalnya Pendapat di mana lokasi Adam tertidur yang ketika terbangun sudah ada Hawwa, Ibn Isaq -> di luar surga (ini juga ada di tafsir Ibn Kathir) namun Ibn Abbas katakan [dari Ibn Mas'ud + beberapa sahabat] -> di dalam surga.

"Hawwa", disebut di Alkitab sebanyak 5x, merupakan bahasa Ibrani = חַוָּה, yang arti literalnya = "sesuatu yang hidup/sumber kehidupan".
Kata ini berasal dari "ḥavvâ" = "hidup/bernafas" dan dari "ḥāyâ" = "hidup".
Nama ini berasal dari nama dewi Hurria "Heba/Kebba dari Hawwa" = Ibu dari semua yang hidup" yang tertera di "surat Amarna".
Dewi ini pernah disembah di Jerusalem pada akhir jaman perunggu (1550–1200 SM). "Kebba" berasal dari "Kubau", wanita yang memerintah pada Dinasti ke-3, bangsa Sumeria (kish).

Dalam legenda suku Kanaan kuno, "El" [Tuhan tertentu yang di asosiasikan dengan Yahwe (YHVH, Yehova, baca: Adonay) dan/atau Allah SWT ini] beristrikan Aserah [Chawat, Hawwah (Aramaic/ibrani)].
Aserah/Hawwa dominan digambarkan dengan POHON KEHIDUPAN dan merupakan Dewi para Ular sehingga sering juga digambarkan sebagai ULAR. Yahwe juga diceritakan menceraikan Aserah [Kitab Perjanjian Lama: 2 raja 23:15, yang mengungkapkan peristiwa perceraian tersebut dalam bentuk kiasan].

Kata Hawwa, ular, pohon kehidupan, El dan Yahwe terhubung dalam satu kaitan yang merujuk pada dongeng bangsa Ugarit/Sumeria/Kanaan. Ini mengindikasikan bahwa kisah-kisah mengenai Adam dan Hawa hanyalah merupakan kisah dongeng atau di adopsi dengan motif POLITIK saat itu.

Sementara di surat An-Nisaa ayat 1 hanya menceritakan seperti ini:

surat An-Nisaa ayat 1
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. [QS 4:1]
sedikit kupasan QS 4:1 "وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا" [wakhalaqa minhaa zawjahaa (dan menjadikan (wa+khalaqa) dari (min + kepemilikan: "haa" (nya, tunggal perempuan), "hu" (nya, tunggal pria), "iy" (ku), "ka" (mu), "naa" (kami), "kum" (kalian)) pasangan/pendampingnya (zawja+haa)]. Jadi, nama "Hawwa" memang di adopsi dari kitab-kitab sebelumnya dan bukan dari sumber Islam. 

Untuk itu tafsiran untuk "Hawwa" dan juga QS 4:1, dapat saja berarti:
Menjadikan pasangan yang berasal dari diri Adam sendiri yaitu "rusuk" [Merujuk ucapan nabi SAW di hadis sahih Bukhari dan dua Hadis muslim semuanya berasal dari Abu Huraira atau berdasarkan tafsir Ibn kathir untuk QS 2:34-35, dari Muhammad bin Ishaq yang menyatakan bahwa setelah Allah mengajarkan Adam nama-nama dan memarahi Iblis karena tidak mau berlutut pada Adam, maka sebagaimana kitab-kitab sebelumnya katakan, Adam kemudian tertidur. Ibn Abbas: Saat Adam tertidur Allah menciptakan Hawa dari rusuk kiri Adam].

"dan menjadikan darinya pasangan/pendampingnya". Hadis hanya menginformasikan bahwa ketika Adam bangun dari tidurnya, Hawwa tiba-tiba sudah ada di sampingnya. Maka berdasarkan ini ada kemungkinan bahwa Hawwa berasal dari suatu kaum yang telah ada sebelumnya. Sehingga ketika waktunya tiba Adam dan Hawwa digelandang keluar Surga, adalah wajar kemudian dikatakan Adam khalifah masyarakat setempat.

Allah mengingatkan Adam bahwa "IBLIS" adalah MUSUH dan jangan sampai digelincirkan dari surga. Allah juga melarang Adam dan Istri mendekati pohon tertentu karena menyebabkan Adam termasuk ORANG-ORANG ZALIM (zhzhaalimiina) [QS 2:35, 7:19 20:117]

Perhatikan kalimat "orang-orang zalim"!

Bagaimana bisa, Adam adalah manusia pertama, namun saat itu juga SUDAH ADA sekumpulan orang yang dikategorikan ZALIM?!

waqulnaa yaa aadamu uskun anta wazawjuka aljannata wakulaa minhaa raghadan haytsu syi/tumaa walaa taqrabaa haadzihi alsysyajarata fatakuunaa mina alzhzhaalimiina [2:35]
Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini. yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. [dan juga AQ 7:19 menggunakan kata Alzhzhaalimiina yg sama]

[alzhzhaalimiina = الْظَّالِمِينَ] di situs ini dinyatakan kata itu termasuk sebagai isim mafxul (maf'ul) yang merupakan:

  1. Jamak laki-laki,
  2. Pelaku aktif dari suatu perbuatan dan
  3. Kata sandang al ( اَل ). yang melekat pada kata benda الظَّالِمِينَ memberikan arti bahwa kata benda yang ditunjuk telah jelas atau paling tidak bahwa kata benda ini pernah dibahas atau diketahui dengan jelas.


Sehingga dari gelagatnya arti kata pada surat tersebut jelas menyatakan bahwa Adam sangat memahami maksud pembicaraan dan siapa-siapa [nnaas] yang berjenis laki-laki sebagai pelaku-pelaku aktif perbuatan dhalim. Padahal, kondisi Adam di ayat tersebut belum termasuk kaum Zalim dan juga belum berketurunan.

IBLIS yang menolak menyembah Adam jelas tidak termasuk golongan Nnaas [manusia] andaikata ada yg berpendapat bahwa karena SETAN membangkang maka Ia masuk pada kategori golongan zalim. Jika pendapat ini diterima, populasi zalim barulah 1 (satu) ekor saja dan belum pantas kalo kata jamak digunakan pada ayat itu. Dengan kata lain, pendapat tersebut kuranglah tepat

Dengan penggunaan kata jamak pada ayat itu, Ini merupakan Indikasi yang sangat kuat bahwa ada nnaas [manusia] lain, selain tempat adam/hawa saat ini [surga]. Dengan kata lain, Adam bukanlah nnaas [manusia] pertama.

Mari kita lihat juga ayat di bawah ini:
surat Ali-Imran ayat 33
inna allaaha isthafaa aadama wanuuhan waaala ibraahiima waaala 'imraana 'alaa al'aalamiina [QS 3:33] 
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing),

Kata-kata: "memilih = اصْطَفَى = isthafaa" + "melebih/diatas = عَلَى = 'alâ" + "bangsa/dunia = الْعَالَمِينَ = al'âlamîna". Ibn kathir dalam tafsirnya menyatakan, "Yang terpilih diantara orang-orang di Bumi" arti senada juga di sampaikan di al-islam.org

Bagaimana bisa memutuskan suatu pilihan, jika tidak ada kontestan lain yang serupanya, bukan?!
Sehingga, petunjuk kata-kata pada ayat itu juga sangat kuat mengindikasikan bahwa Adam bukanlah naas (manusia) pertama.

Juga pada surat Al-A'raaf ayat 189-190 berikut ini:

surat Al-A'raaf ayat 189
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami terraasuk orang-orang yang bersyukur". [QS 7:189]
surat Al-A'raaf ayat 190
Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya588 menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan. [QS 7:190]

--- 588: Maksudnya: orang-orang musyrik itu menjadikan sekutu bagi Tuhan dalam menciptakan anak itu dengan arti bahwa anak itu mereka pandang sebagai hamba pula bagi berhala yang mereka sembah. Karena itulah mereka menamakan anak-anak mereka dengan Abdul Uzza, Abdu Manaah, Abdu Syam dan sebagainya.

Penjelasan ayat --- no. 588 --- di atas, tidak tepat. 
Ayat-ayat tersebut TIDAK menerangkan kelakukan syirik keturunan ADAM berabad-abad kemudian namun kelakuan SYIRIK itu telah dilakukan banyak orang pada jaman Adam dan Hawwa

Informasi TERPENTING tersebut ada pada QS 7:190, yaitu di frase" "[عَمَّا = 'ammaa = dari apa] + [يُشْرِكُونَ = yusyrikuuna = yang mereka persekutukan]".

Mengapa?
Karena kata yang digunakan adalah "Yusyrikuuna" dan bukan "yushrikaana". -"uuna" pada kata "Yusyirikuuna" merupakan kata kerja "sedang/akan terjadi" jamak, para laki-laki dan berjumlah lebih dari dua" (ismun jama', bentuk beraturan). [Penggunaan "Yusyirikuuna = orang-orang" lihat di: QS 9:31, 10:18, 16:1,3,54, 23:59,92, 24:55, 27:59,63, 30:33, 35, 40, dll]

Petunjuk penggunaan kata di ayat itu kuat mengindikasikan bahkan di jaman Adam SEKALIPUN, sudah ada masyarakat dan buanyak yang menyembah Allah lainnya!

Tafsir-tafsir Quran tidak mengulas frase ini, mereka hanya menyampaikan bahwa kejadian QS 7.189-191 adalah di jaman Adam dan Hawwa ketika sedang membuat keturunan.

Tafsir Jalalyn [QS 7.190]:
Samura bin Jundab meriwayatkan dari Nabi SAW: ‘Ketika Hawa hamil - Seluruh anak-anak yang dilahirkan gagal hidup - Setan datang padanya dan berkata, "Berilah nama Abdul harits dan ia akan hidup" Hawa namai itu dan Iapun hidup. Ini adalah hasil dari wahyu dan perintah setan'. [Al-Hakim menyatakan ini "sahih". Tirmidhi 47.3357/no.3003].
Abu Isa menyatakan: hasan gharib. Imam Ahmad no.19258,
"Ketika Hawa mengandung, Iblis mengelilinginya hingga tak seorang pun anaknya yang hidup. Iblis lalu berkata, 'Namakanlah anakmu Abdul Harits, niscaya ia akan hidup.' Mereka pun menamakannya Abdul Harits dan ia pun hidup. Padahal, itu merupakan bagian dari bisikan dan perintah setan".

Tafsir Ibn Abbas QS 7.190 juga menyampaikan kisah yang sama.

Asbab Al-Nuzul Al-Wahidi untuk QS 7:189-191:
Mujahid berkata: “Asalnya, seluruh anak dari Adam dan Hawa wafat ketika masih bayi. Dan dibisikan pada mereka, "Jika seorang anak lelaki lahir untuk mu, namai dia 'Abdul Harits [Hamba Harits]'. Nama setan adalah Harits. Adan dan Hawa melakukan seperti yang ia minta mereka lakukan. Maka turunlah AQ 7.190".

Tabari Vol.1, hal.320-322 menyampaikan perawi perawi yang menyatakan bahwa anak pertama pasangan Adam-Hawa BUKAN kembar laki/perempuan Kain dan Habel:

Muhammad b. Bashshar - ‘Abd al-Samad b. ‘Abd al-Warith - ‘Umar b. Ibrahim - Qatadah - al-Hasan - Samurah b. Jundub – NABI SAW: 
TIDAK ADA SATUPUN dari anak HAWA yang hidup. Kemudian ia bersumpah bahwa jika satu dari anaknya selamat, ia akan menamainya Abdul Harits". Ketika seorang anak darinya selamat, ia namainya Abdul Harits. Ini adalah karena bisikan setan.
Ibn Humayd – Salamah – Ibn Ishaq – Dawud b. al-Husayn – ‘Ikrimah – Ibn ‘Abbas:
Adam hendak melahirkan anak-anak Adam dan membuatnya menyembah Allah, menamai mereka ‘Abdallah, ‘Ubaydallah ("hamba, atau hamba kecil Allah"), dan sejenisnya. Namun mereka mati. Sekarang, Iblis mendatanginya dan Adam dan berkata: Berikan mereka nama-nama lain, mereka akan selamat. Jadi, ketika ia melahirkan seorang bayi untuk Adam, mereka menamainya Abdul Harits". Sehubungan ini, Allah menurunkan firmannya: QS 7.189..dan seterusnya". 

Ibn Waki‘ – Ibn Fudayl - Salim b. Abi Hafsah – Sa‘id b. Jubayr, mengomentari ayat yang sama:
"..Ketika Hawa menjadi berat dengan KEHAMILAN PERTAMANYA, Iblis mendatanginya sebelum Ia melahirkan, dan berkata: Hawa, Apa yang ada di perutmu? 

Ia menjawab: Aku tak tahu. 

Iblis bertanya: Dimana itu akan keluar, dari hidung, mata, atau telinga? 

Ia menjawab lagi: Aku tak tahu. 

Iblis berkata: Bagaimana menurutmu, jika itu keluar sehat, engkau menurutiku apapun yang ku perintahkan? 

Ketika Ia berkata: Ya. 

Iblis berkata: Namai bayi lelaki itu Abdul Harits! 

Iblis dinamai Al-Harits. Ia setuju. 

Kemudian, Hawa berkata pada Adam: Seseorang datang padaku di dalam tidurku dan mengatakan ini dan itu. 

Adam berkata: Itu Iblis. Berhati-hatilah terhadapnya, karena Ia adalah musuh kita yang telah mengeluarkan kita dari Surga. Iblis mendatangi Hawa lagi dan mengulangi apa yang telah ia sampaikan sebelumnya, dan Hawa setuju. Ketika Hawa melahirkan anak, Allah memberinya anak yg sehat. Namun, Ia namai anaknya Abdul Harits. Inilah yang dimaksud pada ucapan Allah, "keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu.."

Ibn Waki‘ – Jarir dan Ibn Fudayl - ‘Abd al-Malik – Sa‘id b. Jubayr:
Ketika (Sa‘id) ditanya apakah Adam menyekutukan (dengan tuhan lain), Sa'id menjawab: Allah melarang bahwa Aku seharusnya beranggapan bahwa Adam melakukan itu! Akan tetapi, ketika Hawa berat dengan kehamilannya, Iblis mendatangi dan berkata padanya: Dimana itu akan keluar, dari hidung, mata, atau mulut? Ia membuat Hawa putus asa (karena tidak tau dan takut akan apa yang terjadi). Kemudian Iblis berkata: Bagaimana pikirmu tentang itu, ketika itu telah keluar terbentuk sepenuhnya – Ibn Waki‘ berkata bahwa Ibn Fudayl menambahkan: tanpa menyakiti dan membunuhmu - kamu seharusnya menurutiku? Ketika Hawa setuju, Iblis berkata: Namai dia Abdul Harits, dan Hawa lakukan itu. Jarir menambahkan: Jadi Adam mempersekutukan (dengan tuhan lain) adalah hanya di penamaan.
Musa b. Harun - ‘Amr b. Hammad – Asbat – al-Suddi:
Kemudian ia - Hawa yang dimaksud - melahirkan seorang anak lelaki. Iblis datang padanya dan berkata: Namai dia hambaku (‘abdi)! Jika kau tak mau, Aku akan membunuhnya. Adam berkata padanya: I turuti kamu (sekali sebelumnya), dan kamu menyebabkan aku diusir dari surga. Jadi ia menolak mematuhinya dan menamai anaknya ‘Abdulrahman "Hamba Ia yang penyayang" Ibis - menguasai anak itu dan membunuhnya. Hawa melahirkan anak lainnya, dan ketika ia melahirkan itu, Iblis berkata: Namai ia hambaku! Jika kau tak mau, Aku akan membunuhnya. Adam berkata padanya: I turuti kamu (sekali sebelumnya), dan kamu menyebabkan aku diusir dari surga. Jadi ia menolak mematuhinya dan menamai anaknya Salih, dan Iblis membunuhnya. Ketiga kalinya kembali, Iblis berkata pada Adam dan Eve: Jika kamu hendak mengatasi ku, namai dia ‘Abdul harits! Nama Iblis’ adalah Al-Harits. Ia dipanggil Iblis ketika ia menyusahkan (ublisa) - membuat jadi bingung. Ini (adalah maksud dari ucapan Allah) dimana ia katakan where He says: "keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu" - maksudnya adalah dalam hubungan dengan penamaan.

Kenapa informasi ini merupakan hal penting untuk diketahui?

Karena Ibn kathir di tafsir QS 5.27-31 juga telah menyatakan bahwa kisah perkawinan inses silang kakak/adik kembar yang melatarbelakangi terbunuhnya Habil oleh Kain bersumber dari beberapa ulama kalangan salafi dan generasi belakangan! Mereka berkata bahwa Allah mengijinkan Adam mengawinkan anak-anak perempuannya kepada anak-anak lelakinya karena adanya keharusan pada tindakan itu. Mereka juga berkata bahwa di setiap kelahiran, Adam diberikan kembar, laki dan perempuan dan Ia gunakan ini dengan mengawinkan yang perempuan dengan anak lelaki dari kembaran lain. Saudara perempuan kembaran Habil tidak cantik, sementara saudara perempuan kembaran Qabil cantik, mengakibatkan Qabil menginginkannya bagi dirinya bukan untuk saudara lelakinya. Adam menolak kecuali mereka menyampaikan kurban dan kurban siapa yang diterima, akan mengawini adik perempuan kembaran Qabil hingga terjadi insiden pembunuhan Habil dan kemudian sekor gagak mengajarinya cara mengubur

surat Al-Maa'idah ayat 31
Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal. [QS 5.31]

Tabari hal. 307 menyatakan para ulama berbeda pendapat mengenai nama Qabil. Beberapa meyebutkan Qayn bin Adam, beberapa Qabin bin Adam, beberapa Qayin dan beberapa lainnya Qabil.

Mereka juga berbeda pendapat mengenai alasan mengapa ia membunuh Habil:

Musa bin Harun Al Hamdani - Amr bin Hammad - Asbat - Al Suddi - (Abu Malik dan Abu Salih - Ibn Abbas) juga dari (Murrah Al Hamdani - Ibn Mas'ud) dan beberapa sahabat Nabi: 
Setiap anak lelaki yang terlahir untuk Adam bersamaan dengan anak perempuan. Adam biasa mengawinkan anak laki-laki di satu kelahiran dengan perempuan di kelahiran berikutnya. Selekasnya dua anak laki bernama Kain dan Abel lahir untuk nya. Kain adalah petani sementara Abel adalah gembala. Kain yang tertua diantara mereka. Adik perempuan Kain lebih cantik dari adik perempuan Abel. Abel mencoba mengawini adik Kain, namun Kain menolak dan berkata: Ia adalah adik perempuanku dan terlahir bersama denganku dan ia lebih cantik dari adik perempuanmu. Aku lebih berhak mengawininya. Ayahnya memerintahkan Kain mengawini adik perempuan Abel, namun ia menolaknya. Kain dan Abel memberikan kurban untuk mengetahui siapa yang lebih berhak pada anak perempuan itu. Hari itu Adam tidak ada karena di minta Allah ke Mekkah..Abel mempersembahkan domba yang gemuk, sementara Kain mempersembahkan jagung yang kurus, jagung yang gemuk di makannnya. Petir datang menyambar persembahan Abel namun tidak persembahan Kain. Kain marah dan berkata: Aku akan membunuhmu yang menghalangiku mengawini Adikku. Abel kabur. Suatu ketika Abel sendang mengebalakan domba di gunung dan tertidur, Kain mengambil batu dan melemparnya membuat Abel meninggal. Kain membiarkannya terbaring telanjang tidak tahu cara menguburkan. Allah lalu mengirimkan 2 gagak bersaudara dan berkelahi satu sama lainnya hingga mati dan yang satu menggali lubang dan menguburnya. Melihat itu kain berteriak, "Aduh celakanya aku! mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" ....

Sesuai dengan pernyataan Ibn Kathir di atas dan juga paparan Tabari mengenai adanya perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai alasan pembunuhan, maka darimanakah sumber comotan kisah yang disampaikan para ulama kalangan salafi dan generasi belakangan ini?

Motif pembunuhan karena wanita dan gagak yang mengajari cara mengubur mayat tidak ada pada teks-teks Yahudi sebelum masehi namun ada pada teks-teks setelah masehi:

..sumber paling awal adalah akhir abad ke-2M (s.d 4M/6M):
"Adam: Kamu tahu, anakku seth, bahwa air bah akan datang mencuci seluruh dunia akibat anak-anak perempuan Kain, saudaramu, membunuh audaramu Abel, akibat hasratnya pada adik perempuanmu Lebuda. Demikian pula, karena Hawa, ibumu dosa muncul dan setelah air bah, tahun-tahun keberadaan dunia ini adalah 6000 tahun. Dan kemudian datang masa akhir" [Testament of Adam, 3.5]

Midrash (makna dalam), Genesis Rabba, Rabbi Hunna (320 M - 350 M) berkata: tambahan dari yang kembar telah lahir bersama Abel. [Kain] berkata: Aku akan ambil dia [sebagai istri]. [Abel] berkata: Tidak, aku yang akan ambil dia. Yang pertama berkata, "aku dapat dia karena aku lahir pertama". yang belakangan berkata,"Aku seharusnya dapat dia, karena dia lahir bersamaku [Genesis Rabba 22.7. Tahun pembuatan: Abad 4 M - 6 M]

Dan Ia [Hawa] menjadi hamil dan melahirkan Kain dan Lebuda [Beberapa teks: Kemudian ia menjadi hamil lagi, melahirkan Abel dan adik perempuannya Qelima]. Dan ketika anak-anak menjadi besar Adam berkata pada Hawa: Jadikan Kain bersama Qelima (sebagai istri), karena ia lahir bersama Abel dan jadikan Abel bersama Lebuda, yang lahir bersama Kain. Dan Kain berkata pada ibunya, Hawa: Aku akan ambil adikku sendiri dan biarkan Abel ambil adiknya sendiri. Karena Lebuda sangat cantik [Cave of Treasure (Abad ke-6 M) 5.20-22, "Cain and Abel in Text and Tradition", John Byron, hal.28]

Dalam Pierqe of Rabbi Eliezer (PER),
Rabbi Zeira: ...Sammael (setan) menghamili Hawa. Adam menghamili Hawa lahirlah Abel. Seperti dikatakan: Adam tahu istrinya. Apa yang dimaksudkan Tahu? [Ia Tahu] bahwa ia hamil. Hawa tahu anaknya (kain) tidak seperti mahluk bumi (Palestina Targum Genesis 4.1: Adam tahu Istrinya dihamili malaikat Sammael, dan melahirkan Kain, Ia seperti mahluk surga bukan seperti mahluk bumi ini) ... Rabbi Miasha berkata: Kain lahir bersama adik perempuannya [PER Ch.21, hal.150-152] ... Rabbi Zadok berkata: Kebencian keras melanda Kain kepada adik lelakinya, Abel. Karena persembahannya diterima. bukan itu saja, tapi juga adik perempuan kembaran Abel adalah perempuan tercantik. Dan ia mempunyai hasrat padanya. Lebih lanjut, Ia berkata: Aku akan bunuh adikku Abel dan aku akan ambil adik perempuan kembarannya darinya. Seperti dikatakan, "Ketika mereka ada di ladang" (kejadian 4.8) di ladang artinya wanita yang diumpamakan ladang ["John Byron", hal.28. PER Ch.21, hal 154] ... Adam dan penolongnya (Hawa) menangis dan berduka untuknya (Abel), tidak tahu apa yang harus di lakukan, Karena tidak tahu tradisi menguburkan. Seekor gagak, salah satu temannya mati. (Gagak) berkata: Aku akan ajarkan orang ini apa yang harus di lakukan. Ia ambil temannya, gali tanah, sembunyikan dan kubur di hadapan mereka. Adam berkata: Seperti gagak ini akan aku lakukan. Ia ambil mayat Abel, Ia gali tanah dan ia kuburkan. [PER Bab 21 hal.156]

[Pirqe (kutipan) Rabbi Eliezer (PER), Bab 21, hal.150-157. Rabbi Eliezer dan Rabi Zadok hidup pada masa Tanna. Rabi Zadok adalah generasi ke-2. Masa Tanna adalah s.d 210 M. PER, Bab 21 berasal dari Rav. Zeira (Generasi ke-3, abad ke-4). Rabi Miasha dari abad ke-4 Masehi. Penyusunan PRE adalah dari berbagai variasi sumber dilakukan tidak sebelum abad ke-8 M. Kemudian, Palestina Targum atau Pseudo-Jonathan, dikompilasi abad 7-9 Masehi ("A History of Biblical Interpretation: The ancient period", Alan J. Hauser, Duane. Hal.168)]

Setelah Kain membunuh Abel, Mayatnya terbaring terjulur di atas tanah karena kain tidak tahu cara mengurusi itu, Kemudian Yang kuasa mengirimkan dua burung yang murni, membuatnya yang satu membunuh yang lain. Burung yang hidup kemudian menggali tanah dengan cakarnya dan menguburkan korbannya. Kain belajar dari ini dan tahu apa yang dilakukan. Ia gali kuburan dan menguburkan Abel.

[Midrash Tanhuma-Yelammedenu, Samuel A. Berman, Pasal 10. hal. 31-32. Juga di buku "Claiming Abraham: Reading the Bible and the Qur'an Side by Side, Michael Lodahl, hal.107, memuat kisah yang sama: "..berisi ucapan Tanhuma Bar Abba, abad ke-4 M - yaitu 'Mayatnya terbaring terjulur.. dua burung murni.. menggali.. kain belajar darinya.. menguburkan Abel' (Tanhuma Beresith 10)

A. Berman menyampaikan usia manuskrip ini, pada "introduction", hal.x:
"..Nama Tanhuma Yelammedenu diberikan sebagai kompilasi kotbah yang ditemukan disejumlah naskah dan beberapa edisi cetak. Bagian pertama judul Tanhuma, diadopsi dari nama Tanhuma bar Abba, salah satu aggadists paling produktif dalam literatur Yahudi, yang hidup di abad ke-4 M. Banyak ucapannya sebagai atribusi di teks ini. Bagian kedua judul Yelammedenu bagian dari frase yelammedenu rabbenu, "Semoga guru kami memembimbing kita" yang sering diulang di Midrash ini. Para Ahli sepakat bahwa formula ini adalah judul sebuah teks midrash yang ada jauh sebelum Midrash ini di kompilasi.."

Sekarang, Kain menyimpan dendam besar pada Abel, dari sebelum ini, karena adik perempuan kembaran Abel menjadi Istri Kain dan ia tidak secantik adik perempuan kembaran Kain yang jadi istri Abel. Ketika Kain ingat ini, Ia berkata: Aku sekarang menemukan kesempatan membalas ["John Byron", hal.28] ...

Melihatnya mati, Ia takut bapaknya menuntut (Abel) darinya; Dan ia tidak tahu apa yang harus dilakukan, sedang memikirkan, ia lihat se ekor burung yang telah membunuh rekannya, meletakan paruhnya ke tanah dan menggali, menguburkan yang mati dan menutupinya dengan tanah. Pada saat itulah Kain memperlakukan hal yang sama terhadap Abel, Demikian agar (bapaknya) mungkin tidak menemukannya ["John Byron", hal.77. Oxford Bodleian Ms. Heb. C 74r baris 18-26, dari: 300 M - Abad ke-9M]

Jelas sudah darimana sumber Quran dan juga para ulama islam ketika mencomot kisah pembunuhan Habil dengan motif kecemburuan Qabil serta gagak yang mengajari mengubur, yaitu berasal dari ucapan-ucapan para rabbi abad SETELAH 2 Masehi.

Allah, entah kenapa, pada saat seperti itu tiba-tiba saja menghilang/tidak ada di sekitar Adam dan Hawa dan entah mengapa pula absennya Allah tersebut juga diketahui oleh Iblis?! 
Perlu di ketahui, Al Quran menginformasikan bahwa sejak di usir, jangankan untuk masuk ke surga, bahkan hanya untuk sekedar nguping saja Iblis mengalami kesulitan dan berpotensi terkena lemparan bintang-bintang/api oleh para Malaikat. Namun, ketika itu, bukan saja Iblis bebas dari gangguan lemparan bahkan mampu menyusup kembali ke dalam surga dan leluasa berbincang-bincang dengan ADAM dan ISTRI!!!

Di sini, terlihat bahwa ternyata Allah termasuk mahluk ceroboh dan tidak Maha Tahu karena mahluk yang di usirnya dapat masuk kembali ke Surga tanpa diketahui olehnya sendiri dan pun jika Allah telah menginstruksikan Para Malaikat untuk memperkuat penjagaan, maka TIDAK ADA informasi baik di Al Quran maupun hadis tentang kekecewaan Allah atas lemahnya penjagaan dan menghukum para Malaikat yang lalai bertugas jaga saat itu

Di surga yang konon ketat penjagaan itu, Iblis dengan leluasa bercakap-cakap dengan ADAM dan ISTRI, Ia memberitahukan Adam alasan mengapa Allah melarang mereka tidak makan buah Quldi tersebut, yaitu agar mereka berdua "tidak menjadi malaikat [مَلَكَيْنِ] dan menjadi orang-orang yang kekal [الْخَالِدِينَ = alkhâlidîna]" [QS 7:20] dan Iblis juga bersumpah bahwa ia mengatakan yang sebenarnya [النَّاصِحِينَ = alnnâshichîna = "yang memberi Nasihat", lihat penggunaan kata ini di QS 7:79 dan QS 28:20]

Ada beberapa hal mengapa Adam dapat menerima perkataan dari Iblis ini:

  • Allah jelas tidak memberitahukan pada Adam bahwa Iblis telah di usir. Keleluasaan Iblis untuk dapat masuk kembali ke dalam Surga tidak mengindikasikan ADAM tau bahwa IBLIS di usir! Musuh yang dikutuk dan di usir tentunya tidak dapat keluar/masuk surga dengan seleluasa ini sehingga mereka yang berada di SURGA jelaslah BUKAN MUSUH. Nasihat atau anjuran dari penghuni surga tentunya merupakan suatu yang baik
  • Allah di QS 20:117 hanya memberikan keterangan dengan kalimat seperti ini , "[Ini = هَذَا = hâdzâ]+ [Musuh = عَدُوٌّ = 'aduwwun]"!!! Kata "Ini [hâdzâ]" tidak merujuk kepada "IBLIS"! Barulah pada ayat lainnya [QS 7:22] yang diucapkan SETELAH kejadian, Allah MENGUCAPKAN kata "الشَّيْطَآنَ[al sysyaythâna = Setan] لَكُمَا [lakumâ = bagi kamu berdua] عَدُوٌّ ['aduwwun = Musuh] "!


Entah berhubungan atau/tidak namun di Tanzania terdapat Suku pigmi [kerdil] bernama Hadza yang peradabannya berumur lebih dari 50.000 tahun. Mereka mempunyai kisah adanya kaum raksasa yang mempunyai Tinggi dan tenaga yang luar biasa besar [note: Adam tinginya 60 dzira (hasta) (30 meter) menjulang ke langit, lihat: Bukhari no.5759, 3079,3080 [4.55.543, 544] dari Abu Huraira, Muslim 40.6803 dari Abu Sa'id al-Khudri dan Abu Huraira. 
Dengan narasi yang hampir sama juga ada di Ibn Majjah no.4324. Ahmad no.6868, 7126, 7592, 7824, 7941] cara leluhr Kaum Hadza menaklukan mereka adalah dengan siasat agar mau makan sesuatu yg telah diracuni

Allah ketika menempatkan mereka di Surga, membolehkan mereka makan ["فَكُلاَ"] apa saja namun dilarang mendekati ["تَقْرَبَا"] pohon tertentu. Tidak terdapat kata-kata bahwa pohon tersebut tidak boleh di makan ["فَكُلاَ"]. Al Quran tidak menginformasikan bahwa letak pohon tersebut terpisah tersendiri jika dibandingkan dengan pohon lainnya yang ada di surga, juga tidak menginformasikan ada/tidaknya buah pohon tersebut yang jatuh atau juga tidak menginformasikan bagaimana cara mengambil buah pohon tersebut yaitu apakah harus dengan memanjatkah? perlu usaha tertentukah? atau diberikan oleh Iblis sendiri

Al Qur'an menginformasikan bahwa Allah telah mengajarkan Adam semua nama benda, namun ternyata nama dan kegunaan pohon itu tidak ADAM diketahui! 
Iblis lah yang memberitahukan nama dan kegunaan pohon itu

Jika alasan-alasan tersebut di atas tidak dapat diterima, Maka sangat TIDAK MASUK AKAL, ADAM dapat MELUPAKAN larangan tuhan SECEPAT itu padahal di QS 2:33, nyata termaktub demonstrasi ingatan Adam tentang semua nama benda yang telah Allah ajarkan pada para Malaikat.

Abu Huraira, Iman Ahmad, Ibn Abbas dan juga Ibn kathir sepakat bahwa sejak adam mulai ada hingga keluar dari Surga hanya memakan waktu 1 jam saja [Ashar s/d Malam] atau 1 harian! Jadi alangkah anehnya hanya dalam tempo sekian jam saja ADAM bisa lupa total perintah tuhan untuk tidak mendekati pohon tersebut!

Setelah di rasakan cukup memberikan "waktu khusus" pada IBLIS agar dapat membuat Adam dan Hawa makan buah larangan, maka tiba-tiba Allah hadir lagi di sekitar itu dan mencari mereka. Mengetahui pelanggaran telah dilakukan, Allah Marah mengusir mereka semua [Adam + istri dan Ibllis]. Adam kemudian meminta Ampun dan diterima Allah namun tetap saja digelandang keluar dari surga di [QS 2:36, 7:22-25, 20:121-122]

Ketika Adam diturunkan dari surga, kepalanya menyentuh langit sehingga menjadi botak, turunannya mewarisi kebotakannya ["Kitab Al-Tabaqat Al Kabir", Vol.1, 1.3.42 (Riwayat Ibn Sa`d - Hishàm Ibn Muhammad - Ayahnya - Abu Salih - Ibn `Abbas). Juga di Tabari, Vol.1 hal.297]

Tentang Iblis,

Tafsir Ibn Kathir untuk Surat 7:24, menyatakan oknum yang diusir dari Surga adalah: Adam, Hawwa dan Ular namun di 2:38 oknum yang di usir dari Surga adalah: Adam, Hawwa dan Iblis. Tafsir Ibn Kathir utk Surat 2:36 menyatakan Setelah di usir, penempatan utk Iblis: Dustumaysan dan Ular: Asbahan [dari Riwayat Ibn Abi Hatim] kemudian Masih disurat yang sama disebutkan taurat menyebutkan Iblis bersembunyi di mulut ular

Dari tafsir tabari untuk surat 2:36, dicatat bagaimana Iblis masuk surga, Ular dan menggoda Iblis dari 2 (dua) perawi:

  • Berdasarkan riwayat 'Umar b. 'Abd al-Rahman b. Muhrib menyatakan Wahb b. Munabbih berkata [..]Iblis masuk ke perut Ular an saat sudah masuk Surga Ia keluar dari perut ular, menuju pohon larangan, mengambilnya dan pergi ke Hawwa dan akhirnya Hawwa mengambilnya dan memakannya, kemudian Hawwa membawa pohon itu dan pergi ke Adam yang kemudian memakannya juga.
  • Berdasarkan Riwayat Ibn Abbas dari Ibn Mas'ud dari sekelompok sahabat berkata, [..]Iblis bersembunyi di mulut Ular ketika masuk Surga menghindari para Malaikat..membujuk Adam utk makan buah itu, Adam menolak namun Eva memakannya dan kemudian membujuk Adam untuk memakannya


Dari Muhammad Ibn 'Abd Allah Kisa'i mencatat bahwa Kaab menyatakan Ular telah ada 2000 tahun lebih dahulu dari Adam. dan mengajarkan Adam dan Hawwa seluruh nama pohon yang ada di surga. Ketika kemudian Iblis bersembunyi di mulut Ular dan berkata pada Hawwa maka Hawwa percaya karena sebelumnya Ular telah menceritakan semua tentang pohon disurga. Hawwa kemudian menceritakakan ini pada Adam [ini kemudian diceritakan oleh Ibn Abbas] dan memetik 7 buah yang 5 diserahkan pada Adam dan mereka memakannya. Kemudian mereka ber-4 diusir keluar dari Surga. Kaab menyatakan Iblis ditempatkan di Maysan, sementara Ular di Iphahan.

Memperhatikan hadis tersebut di atas, Banyak Muslim mengatakan bahwa kisah tentang ular itu Israiliyat namun suka/tidak kisah ini justru di catat oleh para sejarahwan Islam sendiri yang bersumber dari para Sahabat Nabi sendiri yang tentunya saat mereka berkata itu Nabi SAW dipastikan mengetahui yang disampaikannya.

Namun demikian,
Al qur'an telah memberikan petunjuk jelas bahwa yang IBLIS bujuk adalah ADAM dan bukan Hawwa [QS 20:120] walaupun di QS 7:20-22, dinyatakan Ibis membujuk mereka berdua namun Ibnu Kathir dalam tafsirnya untuk surat 7:20 menyatakan Adam yang dibujuk IBLIS dengan merujuk pada QS 20:120.

Wah...! Ternyata kesalahan Hawwa dalam hal ini cuma satu saja, yaitu: ikut permintaan suami makan bersama buah itu dan menjadi penurut pada Suami malah menjadi kesalahan super berat!

Jika demikian, maka sudah sepatutnya kita sangat prihatin dengan ketidakadilan yang menimpa Hawwa. Rupanya Hawwa di ciptakan Allah SWT hanya untuk menerima ketidakadilan dan penderitaan saja.

Terakhir,
Memperhatikan "keluguan" adam dan Hawa yang mau saja memakan buah khuldi, maka bisa dipastikan Adam dan Hawa bukan leluhur kaum Tionghoa dan/atau beberapa suku lainnya di dunia

Mengapa?

Kalau Adam dan hawa leluhur kaum Tionghoa dan/atau beberapa suku lainnya di dunia, sudah pasti yang dilakukan mereka adalah membudidayakan pohon Khuldi dan/atau ikut membagikannya pada para malaikat (dan juga Iblis) serta memberikan beberapa butir persembahan kepada Allah.. baru kemudian dilakukan acara makan bersama..

Allah pasti pusing untuk memberikan hukuman karenanya!

Kemudian,
Memperhatikan kisah surga di kisah Adam dan Hawa di atas, maka harusnya surga tersebut berada di Bumi bukan di langit.

Alasannya?

Kata "Jannah [الْجَنَّةَ]" ada yang dikaitkan dengan kata lainnya misal: Jannatul ma’wa, Jannatul Firdaus, Jannatul Khuldi, Jannatul 'adnin dan lainnya. Namun ada juga "Jannah" yang berdiri sendiri misalnya Kebun Tamar (QS 2:266, 13:14, 23:19, 17:9); Kebun Anggur (QS 18:32, 2:266, 6:99, 23:19, 17:91); Kebun di lereng bukit (QS 2:265); atau Kebun saja (QS 26:134, 6:141, 50:9, 18:35,39,40) atau bahkan berarti Taman (QS 44:25, 34:15,16)

Tentang Klaim Surga bernama FIRDAUS [Wikipedia],
Kata "paradise" di bahasa inggriskan dari bahasa Perancis "paradis", asalnya dari bahasa Latin "paradisus", dan itu berasal dari bahasa Yunani‚ "kebun kerajaan" (royal garden). 
Kata Yunani itu berasal dari bahasa kata Persianya Avestan "pairidaêza-" (Bahasa kuno iran timur) = "Tempat berpagar/tempat yang di pagari". 
Berhubungan dengan kata sanskrit "paradesha" = "negeri asing" atau "Negara utama" dari sanskrit "para" = "lewat" (Yunani "pera" dan "desha" = "tanah, Negara"). 
Kata ini dimasukan kebahasa Semit: Akkadian "pardesu", Arabic: "firdaws", Aramaic "pardaysa", dan Ibrani "pardes". 
Kata “Jannah” pada kisah Adam juga tidak terkait dengan kata keterangan lainnya harusnya merupakan bukti konsiten dengan ayat lainnya bahwa itu adalah TAMAN/KEBUN!

Kemudian,
Kata Ihbituu [اهْبِطُوْا], yang diucapkan Allah ketika mengusir Iblis [+Adam dan Istri] dari surga [QS 2:36, 38, dan QS 7:24] TIDAK BERARTI "turun" dari atas ke bawah namun bisa berarti PERGI, KELUAR atau dimaksudkan sebagai "turunnya" level kenikmatan

Buktinya?

Dongeng Eksodus Nabi Musa dan bangsa israel keluar dari mesir dan kemudian tersesat selama 40 tahun di padang pasir Sinai. Mereka kemudian hanya makan "Manna". Mereka kemudian bosan, mengingat kehidupan lamanya ketika di Mesir dan meminta agar dapat makanan lain selain itu. 
Saat itulah Allah berfirman di QS 2:61, "اهْبِطُوْا مِصْراً فَإِنَّ لَكُم مَّا سَأَلْتُمْ" ihbithuu mishran fa-inna lakum maa sa-altum [Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta]

Dataran semenanjung Sinai jika dibandingkan dataran Mesir, maka berada pada ketinggian yang sama!

TIDAK ADA 1 (satu) ayat/surat-pun di QURAN yang menyatakan bahwa surga berada pada 1 (satu) lokasi dengan bintang-bintang. Namun demikian, para pembantah dapat saja akan memberikan argumentasi:

surat Al-Jin ayat 8
dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, [QS 72:8]
surat Al-Jin ayat 9
dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). [QS 72:9]

Ayat ini harusnya bukanlah BUKTI bahwa surga ada di langit, karena ayat ini hanya menyajikan informasi bahwa pernah ada lokasi nongkrong para JIN untuk nguping yaitu di langit yang tidak jamak [Al-samaa-a].

Di Islam, ini adalah langit pertama/terdekat tempat bintang-bintang diletakan [QS 67:5, 37:6] dan Quran juga menginformasikan bahwa malaikat-malaikat itu bersayap [QS 35:1], mereka dapat turun dengan cepat [وَالسَّابِحَات سَبْحًا], mendahului [فَالسَّابِقَات] dengan kencang [QS79:3-4] dan berada di semua langit (dalam bentuk jamak) ["alssamaawaati", QS 53:26] BUKAN HANYA di langit pertama. Jadi, ketika setan kepergok nguping berita maka segera dilempari bintang-bintang dari segala penjuru [QS 15:18, QS 37:8]

Quran juga menyampaikan bahwa bahwa Malaikat-malaikat menghadap Allah [QS 70:4]. Lokasi tempat menghadap tampaknya tidak berjauhan dengan area ufuk [QS 53:7, 81.23] antah berantah

Mengapa?

Maka apakah hendak membantahnya/meragukannya (afatumārūnahu) tentang (ʿalā) apa (mā) yang dilihatnya (yarā)? 
Dan sesungguhnya (walaqad) Ia telah melihatnya (raāhu) waktu turun (nazlatan) lainnya (ukh'rā), dekat (ʿinda) Sidratil Muntaha, Di dekat itu (ʿindahā) taman/surga (jannatu) tempat tinggal (al-mawā).. [QS 53.12-15] Kejadian ini adalah di peristiwa isra' mira'j, yaitu sebelum tawar menawar shalat dengan Allah, ketika itu Muhammad bersama jibril dan Muhammad diperlihatkan Sidratul muntahal.

Ufuq (bil/bi + ufuq = di kaki langit/horizon. Bentuk jamak: aafaaq (QS 41.53) = seluruh penjuru. Jika mengadah ke atas, kita melihat langit (sama) bukan ufuk. Matahari terbit/tenggelam di ufuk timur/barat. Jadi kata ini menunjukan kaki langit). Di setelah kata "ufuq" terdapat kata (al-a'laa, "الْأَعْلَى", "sangat tinggi, mulia, unggul") dan juga kata (almubiini, "الْمُبِينِ", "sangat terang, nyata"). Ini menunjukan sifat dan bukan Lokasi. Ufuk adalah tempat jibril dilihat Muhammad (QS 53.7, 81.23). Di tempat itulah sidratil muntahal dan di dekatnya ada jannah (surga, taman) (QS 53.14-17) dan ada sungai-sungai.

Isi dan keadaan Jannah/Surga di quran, diantaranya terdapat tanah [adam diciptakan dari tanah], pohon, ada sungai-sungai, mata air ada istana, ada dipan, pintu, ada permadani, ada perhiasan emas mutiara, gelang [QS 18:31, 22:23, 25:10, 38:51, 43:71] piring, gelas dari emas, pakaiannya dari sutera [QS 35:33], 2 warna surga adalah hijau tua [QS 55:64], ada bidadari-bidadari yang "siap bekerja" di atas permadani dan disebelahnya ada buah-buahan [QS 55:54, 55:70], minumannya ada campuran jahenya [QS 76:17]. 
Juga diinformasikan bahwa kekekalan surgawan/wati serta bidadarinya adalah TIDAK LANGGENG, yaitu selama LANGIT dan BUMI masih ADA [QS 11:107-108].

Sementara itu,
lokasi sidratul Muntahal di sebutkan bervariasi, yaitu: di langit ke-6 (Muslim no.252) atau di langit ke-7 (Muslim no.234. Bukhari no.2698, 3598, 6963. Ahmad no.12047, 12212)

Di bawah Sidratil Muntahal terdapat 4 sungai:

Jibril berkata; "Ini adalah Sidratul Munahaa" Ternyata di dasarnya ada 4 sungai, 2 sungai tak terlihat dan 2 sungai terlihat.. adapun 2 sungai tak terlihat adalah dua sungai yang berada di surga, sedangkan 2 sungai yang terlihat adalah NIL dan EUFRAT" [Bukhari no.3598, 2968, 5179]

Sungai Nil dan Eufrat bukan cuma ada di Sidratul Muntahal namun juga ada:

  • Di langit ke-1 [Bukhari no.6963]
  • Di langit ke-2 [Bukhari 9.93.608]
  • Di langit ke-7 [Muslim 1.314; dan Bukhari no.4.54.429; 5.58.227]
  • Di langit, namun tidak disebutkan langit keberapa [Muslim 40.6807 dan Bukhari 7.69.514]

Isi surga dan kondisi macam ini JELAS TIDAK DIMUNGKINKAN dalam kosmologi modern (bulatan bumi yang merupakan anggota tata surya, mengitari matahari. Tata surya ini merupakan himpunan bagian dari galaxy dan Galaxy merupakan bagian kecil dari semesta) NAMUN SANGAT DIMUNGKINKAN dalam kosmologi islami.

Mengapa?

Dalam kosmologi Islami, bumi adalah datar, atapnya berupa 7 langit bertumpuk satu diatas yang lain berbentuk kubah! Inilah mengapa langit, surga, bumi dan air dimungkinkan bertemu!

Bahwa bumi ini berada di atas punggung: seekor ikan yang sangat besar dan seekor lembu/sapi. Kelak setelah kiamat: 70.000 surgawan (kelompok pertama) yang masuk surga tanpa dihisab (siksa neraka), akan dijamu Allah dengan lauk "lembu/sapi (balaam) dan hati ikan paus (nun)" 
[Bukhari no.6039/8.76.527 (arab). Atau di Muslim no.5000/39.6710 (arab: terdapat penjelasan: "أَمَّا ( النُّون ) فَهُوَ الْحُوت بِاتِّفَاقِ الْعُلَمَاء", artinya "Nun adalah Ikan paus menurut konsensus para ulama")]

Singgasana Allah di atas air

"Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, dan adalah singgasana-Nya di atas air ("عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ", arsyuhu ala al-mai).." [QS 11.7].  
Allah bersemayam di atas arsy (istawaa 'alaa al'arsyi) [QS7.54, QS 57.4, QS 32.4, QS 25.59, QS 20.4, QS 10.3].  
Yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya [QS 40.7]. 

Hadis meriwayatkan arsy yang berada di atas air:
Abdan - Abu Hamzah - Al A'masy - Jami' bin Syidad - Shafwan bin Muhriz - 'Imran bin Hushain:
...Nabi menjawab: 'Allah telah ada dan tidak ada sesuatu pun terjadi sebelum-Nya, arsy-Nya berada di atas air, kemudian Allah mencipta langit dan bumi dan Allah menetapkan segala sesuatu dalam alquran'. 
[Bukhari no. 6868, 2953. Ibn Majah no.178 (Riwayat Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Ash Shabbah - Yazid bin Harun - Hammad bin Salamah - Ya'la bin 'Atho` - Waki' bin Hudus - pamannya Abu Razin ia berkata; Aku bertanya; "Wahai Rasulullah, di manakah Rabb kita sebelum menciptakan makhluk-Nya?" beliau menjawab: "Dia berada di ruang kosong, di bawah dan di atasnya tidak ada udara, dan di sana tidak ada makhluk. Setelah itu Ia menciptakan 'Arsy-Nya di atas air"). Tirmidhi no.3034 ("Wahai Rasulullah dimanakah Allah sebelum Dia menciptakan makhlukNya? beliau menjawab: "Dia berada di awan yang tinggi, di atas dan di bawahnya tidak ada udara dan Dia menciptakan 'arsyNya di atas air."). Ahmad no.15599, 15611]

Perlu juga diketahui bahwa:

Singgasana Iblis juga di atas air

Riwayat Abu Kuraib, Muhammad bin Al Ala` dan Ishaq bin Ibrahim, teks milik Abu Kuraib -- Abu Mu'awiyah - Al A'masy - Abu Sufyan - Jabir - Rasulullah SAW:
"Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air lalu mengirim bala tentaranya, (setan) yang kedudukannya paling rendah bagi Iblis adalah yang paling besar godaannya." 
[Muslim no. 5032]
 dan Riwayat Abu Mu'awiyah - Al 'A'masy - Abu Sufyan - Jabir - Rasulullah SAW:
"Iblis meletakkan istananya di atas air kemudian mengutus pasukannya.." 
[Ahmad no. 13858, 11490, 14632]

Tentang pengertian ‘arsy (عَرْش), ulama memberikan penjelasan yang berbeda-beda.
Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar menjelaskan bahwa ‘arsy (عَرْش) merupakan ”pusat pengendalian segala persoalan makhluk-Nya di alam semesta”. Penjelasan Rasyid Rida di antaranya berdasarkan QS 10.3, "Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy (عَرْش = singgasana) untuk mengatur segala urusan".

Jalaluddin as-Suyuthi (pengarang tafsir Ad-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma'tsur) mengutip hadis dari Ibnu Abi Hatim - Wahhab ibnu Munabbih bahwa Allah SWT menciptakan `arsy dan kursi dari cahaya-Nya. `Arsy melekat di kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi tersebut. `Arsy dikelilingi oleh empat buah sungai dan Para malaikat berdiri di setiap sungai sambil bertasbih/memuliakan Allah.

Kursi [kur'siyyuhu (QS 2.55)/kur'siyyihi (QS 38.34)] TIDAK SAMA dengan arsy. 
Arti kursi adalah BUKAN "pengetahuan allah", BUKAN arsy, BUKAN "bukan kekuasaan dan kekuatan Allah" NAMUN "pijakan kedua kaki Allah".

Ibnu ‘Abbas berkata: "الكرسي موضع قدميه و العرش لا يقدر قدره" 
"Al-Kursi adalah pijakan kedua kaki (Allah), dan ‘Arsy tidak ada yang tahu ukurannya kecuali Allah.
[‘Abdullah Bin Ahmad, as-Sunnah no. 586, isnadnya hasan – Tahqiq Muhammad Sa’id Salim al-Qahthani. Al-Hakim (al-Mustadraknya 2/310: Hadis ini sahih menurut Bukhari dan Muslim walaupun mereka tidak meriwayatkannya. Disepakati adz-Dzahabi]. 
Fathul Bari Ibn Hajjar (8/199 : Dari Ibnu ‘Abbas bahawa al-Kursi adalah pijakan kedua kaki (Allah) sanadnya sahih). Al-Albani, Mukhtasar al-‘Uluw lil ‘aliyyil Ghoffar, Adz-Dzahabi (1/75: Perkataan ibn Abbas Sahih mauquf). Hadis ibn Abbas juga termuat di Musnad Ahmad, lihat Ibn Kathir dan "ask the scholar"

Sementara itu,
terdapat klaim bahwa Quran dan hadis menyatakan 'Arsy Allah dan Allah ada di langit, misal:

surat Al-Mulk ayat 16
Apakah kamu merasa aman (a-amintum) siapa (man) di (fii) langit (tunggal: Al-samāi) bahwa/yang (an) membenamkan (yakhsifa) dengan mu (bikumu) bumi (al-ardha) ketika (fa-idzaa) Ia (hiya, feminim tunggal) bergoncang (tamuuru)? [QS 67:16]
surat Al-Mulk ayat 17
atau (am) apakah kamu merasa aman siapa di langit yang mengirimkan (yursila) padamu ('alaykum) badai batu (hasiban). Maka kelak kalian tahu (fasata'lamuuna) bagaimana (kayfa) peringatanku [nadziiri]? [QS 67:17] --- Kalimat ini dapat juga mengindikasikan itu adalah malaikat yang di langit

"Tidak tahukah kamu bagaimana Allah itu? Sungguh, Arsy-Nya ada di atas semua langit-Nya seperti ini -lalu isyarat tangannya beliau mengatakan, 'Seperti Kubah, dan Arsy itu berteriak dan menyeru kepada Allah seperti tunggangan berteriak kepada pengendara karena berat-." [Abu dawud no.4101],

juga statement Ibnu Taimiyah:
"Adapun Al Arsy maka dia berupa kubah sebagaimana diriwayatkan dalam As Sunan karya Abu Daud dari jalan periwayatan Jubair bin Muth’im, dia berkata: "Telah datang menemui Rasulullah SAW seorang A’rab dan berkata: "Wahai Rasulullah jiwa-jiwa telah susah dan keluarga telah kelaparan- dan beliau menyebut hadits- sampai Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah diatas ArsyNya dan ArsyNya diatas langit-langit dan bumi, seperti begini dan memberikan isyarat dengan jari-jemarinya seperti kubah" [Ibnu Abi Ashim dalam As Sunnah 1/252]

Termasuk hadis yang merupakan pernyataan seorang budak wanita (di hadis lain, Ia menyatakan tidak dengan ucapan namun dengan isyarat tangan):

Riwayat Yahya - Al Hajjaj Ash Shawwaf - Yahya bin Abu Katsir - Hilal bin Abu Maimunah - 'Atha` bin Yasar - Mu'awiyah bin Al Hakam As Sulami:
Wahai Rasulullah, terdapat seorang budak wanita yang telah aku pukul dengan keras. Kemudian Rasulullah SAW menganggap hal tersebut sesuatu yang besar terhadap diriku, lalu aku katakan; tidakkah saya memerdekakannya? 

Beliau berkata: "Bawa dia kepadaku!" 

Kemudian aku membawanya kepada beliau.

Beliau bertanya: "Dimanakah Allah?" 

Budak wanita tersebut berkata; di langit. 

Beliau berkata: "Siapakah aku?" 

Budak tersebut berkata; engkau adalah Rasulullah."

Beliau berkata; bebaskan dia! Sesungguhnya ia adalah seorang wanita mukmin." 

[Abu Dawud no.2856. Muslim no.836. Abu dawud no.2857 (Riwayat Ibrahim bin Ya'qub - Yazid bin Harun - Al Mas'udi - 'Aun bin Abdullah - Abdullah bin 'Utbah - Abu Hurairah bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW dengan membawa seorang budak wanita hitam, kemudian ia berkata; wahai Rasulullah, sesungguhnya saya berkewajiban membebaskan budak mukmin. Kemudian beliau bersabda: "Di manakah Allah?" kemudian ia mengisyaratkan ke langit dengan jari-jarinya. Kemudian beliau berkata kepadanya: "Siapakah aku?" kemudian ia menunjuk kepada Nabi SAW dan ke langit yang maksudnya adalah engkau adalah Rasulullah. Maka beliau berkata: "Bebaskan dia, sesungguhnya ia adalah wanita mukminah.")]

Menyatakan bahwa Allah ada di langit TIDAKLAH TEPAT karena hadis juga telah menginformasikan bahkan malaikatpun duduk di atas kursi yang terbentang diantara langit dan bumi, misal:

Riwayat Yahya bin Bukair - Al Laits - 'Uqail - Ibnu Syihab (riwayat Abdullah bin Muhammad - Abdurrazzaq - Ma'mar - Az Zuhri - Abu Salamah bin Abdurrahman Jabir bin Abdullah:
Aku mendengar Nabi SAW bersabda menceritakan peristiwa Fatratul Wahyu (Masa-masa kevakuman wahyu): "Ketika aku tengah berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara yang berasal dari langit, maka aku pun mengangkat pandanganku ke arah langit, ternyata di atas terdapat Malaikat yang sebelumnya mendatangiku di gua Hira tengah duduk di atas kursi antara langit dan bumi. Aku merasa ketakutan hingga aku jatuh tersungkur ke tanah. Lalu aku pun segera menemui keluargaku seraya berkata, 'Selimutilah aku, selimutilah aku.' Maka keluargaku pun segera menyelimutiku. Akhirnya Allah Ta'ala menurunkan ayat: [QS 74.1-5]. Yakni sebelum perintah shalat diwajibkan. Ar Rijz adalah berhala. [Bukhari no.4544, 4545, 4543, 3, 2999, 4572, 5746]

PETA LENGKAPNYA adalah:
di atas 7 langit ada laut - di atas laut ada Arsy - dan allah berada di atas Arsy.

Riwayat [(Muhammad bin Ash Shabbah - Al Walid bin Abu Tsaur) dan (Ahmad bin Abu Suraij - 'Abdurrahman bin Abdullah bin Sa'd dan Muhammad bin Sa'id - Amru bin Abu Qais) dan (Ahmad bin Hafsh - Bapaknya - Ibrahim bin Thahman)] - Simak - Abdullah bin Amirah - Al Ahnaf bin Qais - Al Abbas bin Abdul Muthallib:
..Beliau (SAW) lalu bertanya: "Apakah kalian tahu berapa jarak antara langit dan bumi?" mereka menjawab, "Kami tidak tahu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya jarak antara keduanya adalah bisa 71, atau 72, atau 73 tahun perjalanan -perawi masih ragu-. kemudian langit yang di atasnya juga seperti itu." Hingga beliau menyebutkan 7 langit. Kemudian setelah langit ke-7 terdapat lautan, jarak antara bawah dan atasnya seperti jarak antara langit dengan langit (yang lain). Kemudian di atasnya terdapat 8 malaikat yang jarak antara telapak kaki dengan lututnya sejauh langit dengan langit yang lainnya. Dan di atas mereka terdapat Arsy, yang antara bagian bawah dengan atasnya sejauh antara langit satu dengan langit yang lainnya. Dan Allah Tabaraka Wa Ta'ala ada di atasnya." 
[Abu Dawud no.4100, Tirmidhi no.3242 (hasan gharib). Ibn Majjah no.189]

Lokasi keberadaan ALLAH di Mejidil Haram - Mekah

Walaupun Arsy Allah ada di atas air yang ada di atas langit ke-7,
Namun Quran memberikan 3x PENEGASAN FINAL lokasi keberadaan Allah, yaitu: TIDAK di langit namun di Mesjidil Haram, ini didasari oleh surat Al-Baqarah ayat 144 dan 150;

surat Al-Baqarah ayat 144
"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Al Kitab memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya.." [QS 2:144].
surat Al-Baqarah ayat 149
"Dan dari mana saja kamu, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan" [QS 2:149].
surat Al-Baqarah ayat 150
"Dan dari mana saja kamu, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka.." [QS 2:150]

Nabi berkata:
Kenapa orang-orang mengarahkan pandangan mereka ke langit ketika mereka sedang shalat? Suara beliau SEMAKIN TINGGI beliau bersabda: "Hendaklah mereka menghentikannya atau Allah benar-benar akan menyambar penglihatan mereka." 
[Bukhari no. 708 atau di Muslim 4.862 dari riwayat Jabir bin samura. Atau di Muslim 4.863 riwayat dari Abu huraira, "Orang2 diharuskan menghindari memandang langit di saat sedang sembahyang (See: KBBI. "الصَّلاَةِ" = Al sallata = salat], atau mata mereka akan direnggut"]

Bahwa (Allah-lah yang menciptakan tujuh langit) satu di atas yang lainnya seperti KUBAH, (dan seperti itu pula bumi) tujuh bumi tapi mereka DATAR. [Tanwîr al-Miqbâs min Tafsîr Ibn ‘Abbâs untuk surat Ath-Thalaq ayat 12, Dalil bahwa bumi BUKAN bulatan]

surat Ath-Thalaq ayat 12
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. [QS 65:12]
"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap (saqfan) yang terpelihara,[..]" [QS 21.32] [Tafsir Ibn Kathir: Artinya, menutupi bumi seperti kubah di atasnya.]

"Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit kanopy/kubah/atap (binaa-an) [QS 2:22, juga di QS 40:60, tentang "dan langit kanopy/kubah/atap (binaa-an)]. 

Tafsir Ibn kathir untuk QS 2:22, 29:
Bahwa Allah mulai dengan menciptakan BUMI dulu baru kemudian membuat LANGIT menjadi 7 langit. Ini adalah bagaimana bangunan biasanya di mulai, lantai dulu baru kemudian bagian atapnya 
Ini juga pendapat Mujahid, Ibn Abbas bahwa bumi diciptakan terlebih dahulu.

surat Ar-Ra'd ayat 2
"Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya).. [QS 13:2]. 

Tafsir Ibn kathir untuk AQ 13.2:
Berkenaan dengan kalimat (menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan) adalah seperti yang Allah maksudkan di surat 36:38 (dan matahari berjalan di tempat peredarannya) [Ada dua pendapat dan keduanya menyatakan Matahari dan bulan yang bergerak terus menerus]. 
'arsy adalah atap dari ciptaan dan tidak berbentuk BULATAN seperti di klaim banyak astronomer. Lebih seperti KUBAH yang di topang oleh pilar. Ditandu oleh para malaikat dan di atas dunia, di atas kepala-kepala orang. 

Hadis Nabi dari riwayatkan Abu Dharr:
Ketika senja [magrib], Nabi bertanya padaku, "Apakah kau tau kemana Matahari itu pergi (saat Magrib)?!
Aku jawab, "Allah dan rasulnya yang lebih tau."

Ia jawab, "Ia berjalan hingga berhenti pada tempatnya di bawah Arsy lalu menyungkur sujud dan mohon ijin untuk terbit kembali, dan diijinkan dan kemudian (waktunya akan tiba) dia minta agar terus saja bersujud namun tidak diperkenankan dan minta izin namun tidak diizinkan dan dikatakan kepadanya: "Kembalilah ke tempat asal kamu datang" dan ia akan terbit dari tempatnya terbenamnya tadi (barat).
Itulah penafsiran dari sabda Allah "dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui [QS 36:38]
[Bukhari: no.2960/4.54.421, no.4428/6.60.327, no.6874/9.93.520 dan no.6881/9.93.528. Juga Muslim: no.228/1.297. Juga di Hadis Qudsi Imam Ahmad no.91 (penguatnya di Abu Dawud 3991, 4002]

'Ada pilar namun tidak dapat kamu lihat' menurut Ibn `Abbas, Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan beberapa lainnya.

Iyas bin Mu`awiyah, "Langit itu seperti kubah di atas bumi', artinya tanpa tiang. Serupa seperti Qatadah katakan.

Ibn Kathir menyatakan bahwa pendapat terakhir [Iyas bin Mu'awiyah] adalah lebih baik mengingat Allah juga menyatakan di ayat lainnya [QS 22:65] yaitu ‘Dia menahan langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya?’

Allah menyampaikan, kisah perjalanan Zulkarnaen dari ufuk timur hingga ufuk barat:

"Mereka menanyaimu [wayas-aluunaka] tentang Dzulkarnain. Katakanlah Aku bacakan [qul sa-atluu] padamu [ʿalaykum] cerita tentangnya. Sesungguhnya telah diberikannya kekuasaan [makkannaa lahu] di bumi, dan Kami telah berikan [waaataynaahu] dari tiap suatu [min kulli shayin] jalan [sababaan].
Maka iapun berjalan [fa-atba'a sababaan].
Hingga [ḥattaa] ketika [idhaa] sampai [balagha] di tempat terbenam [maghriba] matahari [al shamsi], MENDAPATI itu [WAJADAHAA] terbenam [taghrubu] di [fii] mata air yang berlumpur hitam [ayyin hamiatin], dan mendapati [wawajada] DI DEKAT ITU/SEKITAR/SISI [indahaa] segolongan umat [qawman]...
Hingga ketika sampai ke tempat terbit [mathli'a] matahari [al shamsi], MENDAPATI itu [WAJADAHAA] menyinari [tathlu'u] pada ['alaa] segolongan umat [qawmin]...
Hingga ketika sampai [balagha] di antara [bayna] dua gunung [alssaddayni], MENDAPATI [WAJADA] di [min] sebelahnya [duunihimaa] suatu kaum [qawman].." [QS 18.83-86, 90, 93]

Karena Allah sendirilah yang menceritakan perjalanan Zulkarnaen: hingga sampai ke ufuk barat, hingga sampai ke ufuk timur dan hingga sampai di antara dua gunung. Di mana, di setiap area itu, Ia bertemu tiga kaum yang berbeda, maka ini bukanlah sebuah kiasan.

Tafsir ibn kathir QS 18.86 menyatakan:
"Ia menemukan matahari terbenam di laut hitam, bukan KIASAN karena ia menyaksikan sendiri. kata "al hami-ah" di ambil dari salah satu dua arti yaitu dari QS15:28, "lumpur hitam" (ini pendapat ibn Abbas). 
Ali bin abi thalhah "zulkarnaen mendapati matahari terbenam di laut yang panas" (juga pendapat Al Hasan Al basri). 
Ibn Jarir mengatakan keduanya benar yang mana saja boleh. 
Demikianlah logika dari sudut pandang islam mengapa sungai nil dan efrat dapat sekaligus ada baik di surga, langit dan bumi. Tentu saja logika islami seperti ini jaka sembung bawa golok dengan sains moderen yang kita kenal sekarang, namun dalam Islam, logika dan akal sehat tidaklah perlukan, cukup dengan Iman maka habis perkara!

Kemudian, Terdapat informasi menarik di peristiwa Isra dan Mi'raj Muhammad,
Yaitu di setiap langit yang disinggahinya, beliau bertemu banyak Nabi lain yang telah lama wafat dan juga keturunan Adam, yaitu di langit ke-:

  • Adam, beserta keturunannya: di kanan dan kiri Adam, di mana yang sebelah kanan adalah para penghuni Surga dan yang sebelah kiri adalah para penghuni neraka [Muslim 1.313; Bukhari 1.8.345].
  • Yesus [Muslim 1.314]. 
  • Isa dan Yahya [Muslim 1.309 dan Bukhari 4.54.429; 5.58.227]. 
  • Idris [Bukhari 9.93.608]
  • Yahya dan Yusuf [Muslim 1.314]. 
  • Yusuf [Muslim 1.309 dan Bukhari 4.54.429, 5.58.227]
  • Idris [Muslim 1.309, 314 dan Bukhari 4.54.429, 5.58.227]. 
  • Harun [Bukhari 9.93.608]
  • Harun [Muslim 1.309, 314 dan Bukhari 4.54.429, 5.58.227]
  • Abraham [Muslim 1.313 dan Bukhari 1.8.345, 9.3.608]. 
  • Musa [Muslim 1.309,314 dan Bukhari 4.54.429, 5.58.227]
  • Musa [Bukhari 9.93.608]. 
  • Abraham [Muslim 1.314 dan Bukhari 4.54.429, 5.58.227]

Informasi di atas ini seharusnya membingungkan.

Mengapa?
Qur'an menyatakan bahwa mereka yang meninggal tidak otomatis mendapat kan penempatan surga atau neraka, namun MASIH berada di alam barzakh/"بَرْزَخٌ" hingga saat kiamat. seperti yang tersirat dalam surat Al-An'aam ayat 93,  surat At-Taubah ayat 101, surat Al-Kahfi ayat 99, surat Al-Hajj ayat 7, surat Al-Mu'minuun ayat 101-104, surat An-Naml ayat 87, surat Az-Zumar ayat 68, surat Al-Waaqiah ayat 1-56, surat Al-Qiyaamah1-14, surat An-Naazi'aat ayat 34-41, surat Al-Qaari'ah ayat 1-11;

surat Al-An'aam ayat 93
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah." Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya. [QS 6:93]
surat At-Taubah ayat 101
Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. [QS 9:101]
surat Al-Kahfi ayat 99
Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya, [QS 18:99]
surat Al-Hajj ayat 7
dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur. [QS 22:7]
surat Al-Mu'minuun ayat 101
Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya. [QS 23:101]
surat Al-Mu'minuun ayat 102
Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. [QS 23:102]
surat Al-Mu'minuun ayat 103
Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. [QS 23:103]
surat An-Naml ayat 87
Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. [QS 27:87]
surat Az=Zumar ayat 68
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). [QS 39:68]
intinya, SURGA atau NERAKA akan diperoleh setelah Hari Kiamat tiba. dan saat ini semua ruh termasuk para Nabi belum berada di Surga maupun Neraka. mereka semua termasuk Nabi Muhammad berada di alam antara yang disebut dengan "Al-Barzakh"

Tafsir Ibn Kathir untuk ALAM BARZAH:
Mujahid berkata, "Al-Barzakh adalah penghalang antara dunia dan akhirat". 

Muhammad bin Ka `b berkata, "Al-Barzakh adalah apa antara dunia dan akhirat, Bukan orang-orang di dunia ini, makan dan minum, atau orang-orang di akhirat, yang mendapatkan pahala atau hukuman karena perbuatan". 
Abu Sakhr berkata, "Al-Barzakh mengacu pada kuburan. Mereka tidak di dunia ini maupun akhirat, dan mereka akan tinggal di sana sampai hari kiamat"
Setelah itu mereka dibangkitkan. 

Hadis menginformasikan di hari kiamat, Muhammad-lah orang pertama yang akan dibangkitkan dari alam kubur [Bukhari 9.93.524, 564 4.56.732, Dari Usman bin Affan; dari Ibnu Umar (Al-Fakihy: 111/70-71)].
Kemudian manusia dikumpulkan, matahari mendekati bumi hingga sebatas 1 atau 2 mil dan manusia berkeringat deras:
Al Hasan bin Sawwar - Laits bin Sa'ad dari Mu'awiyah bin Shalih - Abu 'Abdur Rahman - Abu Umamah - Rasulullah SAW:

"Pada hari kiamat matahari mendekat seukuran 1 mil, panasnya ditambahkan sekian dan sekian, serangga-serangga akan mendidih layaknya tungku, mereka mengeluarkan keringat berdasarkan kesalahan-kesalahan mereka, diantara mereka ada yang mencapai dua mata kaki, ada yang mencapai dua betis, ada yang mencapai pertengahannya dan ada yang dikekang keringat." 

[Ahmad no.21162]

***
Riwayat [Tirmidhi: (Suwaid bin Nashr - Ibnu Al Mubarak)/Muslim: (Al Hakam bin Musa Abu Shalih - Yahya bin Hamzah)] - Abdurrahman bin Jabir - Sulaim bin Amir - Al Miqdad bin Al Aswad - Rasulullah SAW:
"Pada hari kiamat, matahari didekatkan ke manusia [Tirmidhi: "hingga sebatas 1 atau 2 mil"/Muslim: "hingga sebatas 1 mil"] 

berkata Sulaim bin Amir: Demi Allah, aku tidak tahu apakah beliau memaksudkan jarak bumi ataukah mil yang dipakai bercalak mata- (Timirdhi: "lalu matahari melelehkan mereka,") lalu mereka berada dalam keringat sesuai amal perbuatan mereka, di antara mereka ada yang berkeringat hingga tumitnya, ada yang berkeringat hingga lututnya, ada yang berkeringat hingga pinggang dan ada yang benar-benar tenggelam oleh keringat." 
[Tirmidhi: "Aku melihat"/Muslim: "Al Miqdad berkata:"] 
Rasulullah SAW menunjuk dengan tangan ke mulut beliau. 
[Tirmidhi: + "maksudnya benar-benar tenggelam. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih dan dalam hal ini ada hadits serupa dari Abu Sa'id dan Ibnu Umar"] 

[Muslim no.5108/40.6852 dan Tirmidhi no.2354/4.11.2421]

***
Abdul 'Aziz bin Abdullah - Sulaiman - Tsaur bin Yazid - Abul Ghaits - Abu Hurairah - Rasulullah SAW:
"Pada hari kiamat manusia berkeringat, hingga keringat mereka di bumi setinggi 70 hasta dan menenggelamkan mereka hingga telinga dan mulut.
[Bukhari no.6051/8.76.539]

Sejumlah orang akan ada yang masuk surga tanpa hisab (jumlahnya 70.000 orang saja), namun sisanya sebelum masuk surga akan dihisab dulu. Dalam tafsir ibn kathir jus 8/381-382, mengutip sahih Bukhari yang berasal dari riwayat Abu Sa'id Al Khudri:
nabi berkata jika orang-orang BERIMAN telah selamat dari neraka mereka tertahan di jembatan yang ada antara surga dan neraka. Di sana mereka diqishaskan untuk setiap perbuatan zalim ketika di dunia, setelah bersih maka diijinkan masuk surga.

Jembatan antara surga dan neraka ini juga di sebut Al A'raaf [AQ 57.13 dan AQ 7.46]. Dalam jus 8/385 disebutkan bahwa:
Al A'raaf adalah bentuk jamak dari urf. Setiap bentuk dataran tinggi disebut urf..jengger ayam di sebut urf. Al araaf itu mempunyai pintu. Dari riwayat yang disampaikan oleh Ats Tsauri dari Jabir, dari Mujahid, dari Ibn abbas, "al Araaf adalah dinding spt jengger ayam jantan". Riwayat lain dari ibn abbas menyatakan bukit antara surga dan neraka disana orang-orang berdosa ditahan diantara surga dan neraka. As Suddi mengatakan al A'raaf tempatnya tinggi karena disana penghuninya dapat menyaksikan orang-orang. 
["Lubaabut Tafsiir Min Ibni Katsir", Penerbit Mu-assasah Daar Al-Hilaal Kairo, cetakan ke-1, 1994, pustaka Imam Asy-sayfi'i, Bogor, cetakan ke-2, Mei 2003]

Tafsir Ibn kathir menyatakan:
Ibn jarir menyampaikan hadis dari Hudhayfah yang ditanya oleh orang-orang tentang Al A'raaf dan berkata, "Mereka yang kebaikan dan kejahatannya setara. perbuatan buruknya mencegah dirinya termasuk golongan surga dan perbuatan buruknya mencegahnya masuk neraka. karena itu mereka dihentikan di sana pada sebuah dinding hingga allah menghakiminya.

Memperhatikan ini, maka, mereka semua, harusnya TIDAK SEDANG ADA Kanan (Surga) dan Kiri (Neraka) ADAM, bukan?!

Juga,
terdapat hal menarik lain yang berkenaan dengan kejadian di LANGIT KE-1.

Apakah itu?
Jibril yang di setiap langit, MAMPU mengenali Nabi-nabi yang telah wafat lama namun entah mengapa di langit ke-1, beliau ini malah TIDAK MAMPU mengenali: Ayah, Ibu dan Kakek Nabi yang masuk neraka. BAHKAN juga TIDAK MAMPU mengenali paman Nabi Abu Thalib dan Khadijah (istri pertama nabi) yang wafat HANYA di kisaran 1 tahunan sebelum peristiwa Isra' Mira'j!

Saat Ayahanda muhammad wafat, Muhammad belumlah lahir. Saat Ibundanya wafat, Muhammad masihlah seorang kafir berusia 6 tahunan. Pasca meninggal Ibunya, Muhammad yang masih kafir ini dirawat Kakeknya, Abu Muttalib dan wafat ketika Muhammad berusia 8 tahun. Sejak itu ia dirawat pamannya, Abu Talib, yang kemudian menikahkannya dengan Khadijah. Hanya khadijjah yang menerima Allahnya Muhammad dan menerima Muhammad sebagai Rasullullah. Sehingga KECUALI KHADIJJAH, mereka semua, harusnya ada di sebelah kiri Adam [golongan yang masuk neraka].

Herannya mereka ini tidak ada yang dikenali JIBRIL, TIDAK ADA YANG DIINGAT dan DIRINDUKAN MUHAMMAD.

TIDAK ADA satupun dari mereka ini sempat DICERITAKAN KEBERADAANNYA ketika membawakan perjalanan Mi'raj kepada orang-orang

Riwayat Musa bin Isma'il - Hammad - Tsabit - Anas: 
Seorang laki-laki bertanya, "Ya Rasulullah! Di manakah ayahku?" 

beliau menjawab, "Di Neraka!" [Abu Dawud no.4095/41.4700]. 
Ketika orang itu pergi, beliau memanggilnya seraya berkata, "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di neraka" 

[Muslim no.302/1.398 (Riwayat Abu Bakar bin Abu Syaibah - Affan - Hammad - Tsabit - Anas). Ahmad no.11747, 13332, Juga "Qaa'idatun Jalilah At-Tawassul wal Wasilah", Cetakan 1977, Hal.8, Lahore-Pakistan, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah]
Riwayat Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb - Muhammad bin Ubaid - Yazid bin Kaisan - Abu Hazim - Abu Hurairah: 
Nabi SAW menziarahi kubur ibunya, lalu beliau menangis sehingga orang yang di sekelilingnya pun ikut menangis. 

Kemudian beliau berkata: "Aku mohon izin Rabb-ku untuk memintakan ampunan baginya, namun tidak diperkenankanNya, dan Aku meminta izin untuk menziarahi kuburnya lalu diperkenankanNya. Karena itu, berziarahlah kubur karena akan mengingatkan kalian akan kematian" 

[Muslim no.1622/4.2130, 1621/4.2129, Abu Daud no.2815/20.3228, Nasa'i no.2007/3.21.2036, Ibnu Majah no.1561/1.6.1572, Ahmad no.9311, Baihaqi (4/76). Tafsir Ibnu Katsir jilid 2 hal. 393-395]

Riwayat Hasan bin Musa dan Ahmad bin 'Abdul Malik - Zuhair - Zubaid bin Al Harits - Muharib bin Ditsar - 'Abdullah bin Buraidah - ayahnya: 
Kami bersama Nabi SAW, beliau singgah di tempat kami, saat itu beliau bersama sekitar seribu tentara berkuda, beliau shalat dua rakaat kemudian beliau menghadapkan wajah ke arah kami bercucuran air mata. 

Umar bin Al Khaththab menghampirinya berkata: Wahai Rasulullah! Ada apa denganmu? 
Rasulullah SAW berkata: "Aku memintakan ampunan untuk ibuku pada Rabbku AzzaWaJalla tapi Ia tidak mengizinkanku, aku pun bercucuran air mata karena iba padanya dari Api (Neraka) (مِنْ النَّارِ)" 

[Ahmad no.21925, Ibnu Abi Syaibah, Hakim (1/376), Ibnu Hibban (no. 791), Baihaqi (4/76) dan Tirmidzi]

Juga dari 2 (dua) hadis mursal di bawah ini, sebagai asbabunuzul berdasarkan surat Al-Baqarah ayat 119,
surat Al-Baqarah ayat 119
"Sesungguhnya Kami telah mengutusmu dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka" [QS 2:119]

Hadis Mursal:
Rasulullah SAW bersabda: "Betapa inginnya aku tahu nasib ibu bapakku." Maka turunlah ayat (QS 2.119). Rasulullah SAW tidak menyebut-nyebut lagi kedua ibu bapaknya hingga wafatnya 
[Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dari atTsauri, dari Musa bin 'Ubaidah yang bersumber dari Muhammad Ibnu Ka'b al-Qarzhi]  

Rasulullah SAW pada suatu hari berdoa. "Di mana kedua ibu bapakku kini berada?" Maka Allah turunlah ayat (QS 2.119) 

[Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Juraiz yang bersumber dari Dawud bin Abi 'Ashim]

Abu Talib (Pelindung sekaligus paman Muhammad) ketika wafat tetap tidak mau memeluk Islam, tidak mau mengakui Muhammad sebagai rasullullah juga menolak menerima Allahnya Muhammad dan menyatakan mengikuti agamanya Abu Muttalib (Kakeknya Nabi) 
[Riwayat Said bin Al-Musaiyab - Ayahnya (Bukhari no.2.23.442 (turunnya At taubah 9.113), 5.58.223, 6.60.295, Sahih Muslim no.1.36 dan Nasai no.3.21.2037 [turunnya Attaubah 9.113 dan Al qasash 28:56]). Muslim no.1.37, 1.38 (Riwayat Abu huraira, turunnya Al Qasash 28.56)]

Kenapa Ayah-ibu, kakek dan paman nabi masuk neraka? 
Karena TAKDIR. Ya! Sudah takdir mereka untuk MASUK NERAKA.

Beberapa dari mereka, sebelum kedatangan Islam, berjasa melahirkan, merawat dan membesarkan muhammad, namun karena hingga sebelum wafatnya tidak menyembah Allah SWT yang juga disebutkan di ajaran ahlul kitab, maka mereka tetap masuk neraka.

Beberapa dari mereka, telah beramal dan melakukan perbuatan baik namun karena hingga sebelum wafatnya tidak menyembah Allah SWT, maka mereka tetap masuk neraka

Beberapa dari mereka, hidup di jaman Muhammad menjadi nabi dan bahkan ikut berdarah-darah untuk Muhammad dan juga Islam, namun karena hingga sebelum wafatnya tidak menyembah Allah SWT maka mereka tetap masuk neraka.

Mereka ini telah disesatkan Allah dan/atau Iblis sehingga berakhir hidupnya dalam keadaan tidak beriman pada Allah SWT dan menjadi bahan bakar Neraka.

Jadi,
tidak perduli apakah mereka kenal/tidak, tahu/tidak dengan Allah SWT, pokoknya selama sebelum wafat tidak memuja Allah, maka akan berada di neraka

Riwayat Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar - Muhammad bin Ja'far - Syu'bah - Washil al-Ahdab - al-Ma'rur bin Suwaid - Abu Dzar 
Nabi SAW: "Jibril mendatangiku lalu memberikan kabar gembira kepadaku, bahwa orang yang meninggal dari umatmu dalam keadaan tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu apa pun niscaya masuk surga." 

Maka aku bertanya: "Meskipun dia berzina dan mencuri?" 

Jibril menjawab, "Walaupun dia berzina dan mencuri." 

[Muslim: no.137/1.171, 138/1.172. Bukhari: no.1161, no.2983, no.5379/7.72.717, no.6933/9.93.579]
silahkan baca ini juga
semoga Artikel Islami ini bermanfaat untuk anda semua. terima kasih 

5 comments:

  1. Bukankah adam dan hawa telah terusir dari surga juga.....?
    maka setan jelas bisa mendengar percakapan mereka.
    Tanpa perlu menguping ke surga.

    Satu saja keteledoran tulisan ini sudah cukup untuk membuktikan bahwa penulis sangatlah ceroboh dan bodoh dalam upayanya memelintir aqidah.
    meski sok pintar dg mencantumkan beberapa referensi tetep saja terlihat kalau penulis hanyalah orang goblok yg hanya mau mbuat sensasi.

    ReplyDelete
  2. Bukankah adam dan hawa telah terusir dari surga juga.....?
    maka setan jelas bisa mendengar percakapan mereka.
    Tanpa perlu menguping ke surga.

    Satu saja keteledoran tulisan ini sudah cukup untuk membuktikan bahwa penulis sangatlah ceroboh dan bodoh dalam upayanya memelintir aqidah.
    meski sok pintar dg mencantumkan beberapa referensi tetep saja terlihat kalau penulis hanyalah orang goblok yg hanya mau mbuat sensasi.

    ReplyDelete
  3. Samada setuju atau tidak bagi saya ada Banyak point berguna.. Kupasan yg amat baik serta detal.

    ReplyDelete
  4. Dulu masa aku masih mengkaji agama kristen dan islam aku lihat kristen ni agama yg kasih sopan kebenaran.. tapi bila tiba Allah memberiku hidayah memeluk islam baru aku tau kristen itu perangainya kaya apa.. nauzubillah. Bukan semua org kristen ya yapi missionaris kristen.. lihat aja cara penulisan mereka disini.. jelas dan terang siapa sebenarnya mereka ini mahu mendustakan kebenaran islam. Semoga Allah swt melindungi mereka yg memcari kebenaran dan insyallah Allah akan bahi petunjuk bagi sesiapa yg dikehendakinya.

    ReplyDelete
  5. Tolong di cek lagi sumber yg menyatakan abu bakar mati karena di bunuh. Terimakasih

    ReplyDelete