Tauhid Islam Omong Kosong?

Tauhid Islam Omong Kosong?

Tauhid Islam, benarkah itu...?
Agama Islam mempercayai Quran sebagai kata-kata murni dari Allah yang didiktekan kata-perkata kepada Muhammad melalui Jibril yang datang mengajikan ayat-ayat-Nya kepada Nabi.

Muhammad hanya penerima semuanya secara pasif, tidak berbicara atau bertanya balik, tidak juga memasukkan pikiran pribadi dan gaya bahasanya sendiri kedalam tutur-kata Allah.

Kata-kata itu sendiri dipercayai sebagai Firman yang telah ada sejak kekal dan bukan suatu ciptaan. Maka yang bertutur dalam keseluruhan teks Al-Quran itu adalah Allah sendiri dan bukan Muhammad. Dan bilamana Allah menginginkan agar Muhammad yang meneruskan kata-kata Allah yang spesifik kepada (kelompok) orang tertentu, maka Allah akan memerintahkan Muhammad untuk mengutip Kalimat tersebut untuk di-relay kan secara verbatim.
Dengan demikian akan terjaga kemurnian Firman dari satu Allah yang Tauhid, yang tidak bercampur dengan suara alah-alahan yang lain.

Mari kita baca-baca ayat Tauhid dalam Surat Al-Ikhlas,

Surat Al-Ikhlas ayat 1
qul huwa allaahu ahadun
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa (QS 112:1)

Surat Al-Ikhlas ayat 2
allaahu alshshamadu
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (QS 112:2)

Surat Al-Ikhlas ayat 3
 lam yalid walam yuuladu
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, (QS 112:3)


Surat Al-Ikhlas ayat 4
walam yakun lahu kufuwan ahadun dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (QS 112:4)

Doktrin Tauhid Islamik dianggap sebagai dasar dan hakekat Islam yang paling agung dan akbar. Begitu hebatnya sehingga dia menentukan seseorang Muslim itu naik ke surga atau jatuh ke neraka! Orang yang melanggar azaz Tauhid – mempersekutukan Allah – dia dipastikan masuk ke neraka karena dia melakukan sebuah dosa yang tidak ada ampunannya dalam agama Islam Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 116 dan 48.

inna allaaha laa yaghfiru an yusyraka bihi wayaghfiru maa duuna dzaalika liman yasyaau waman yusyrik biallaahi faqad dhalla dhalaalan ba'iidaan
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS 4:116)
inna allaaha laa yaghfiru an yusyraka bihi wayaghfiru maa duuna dzaalika liman yasyaau waman yusyrik biallaahi faqadi iftaraa itsman 'azhiimaan

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS 4:48)

Sebaliknya dia yang memuliakan Tauhid, dijamin (oleh Muhammad) masuk ke surga SEKALIPUN dia bejat, maling dan pelacur yang getol diobrak-abrik oleh Front Pembela Islam!

Sesungguhnya, barangsiapa dari umatku yang mati, sedangkan dia tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun, orang itu masuk surga.”
Aku (Abu Dzar) bertanya: “Sekalipun orang itu berzina dan mencuri?
Jawab Nabi, “Ya, sekalipun dia berzina dan mencuri.” (HS. Bukhari no.647).

Sayangnya Tauhid dengan kebesaran yang begitu menggentarkan itu tidak ada istilahnya dalam seluruh Al-Quran! Dengan perkataan lain, istilah ini tidak tercantum dalam lempeng asli Al-Quran di Lauhul Mahfudz disisi Allah. Aneh!
Sayangnya lagi, dalam sejumlah ayat ayat Quran, kita dibingungkan dengan masalah SIAPA yang sesungguhnya berkata-kata disamping Allah SWT sehingga sempat tercantum dalam lauhul mahfudz itu secara kekal??

CONTOH kebingungan telah diutarakan (lihat: Baca-Baca) dalam Surah Al-Fatihah – khususnya ayat 5, 6, dan 7: masak Allah yang sedang berbicara dapat membahasakan diri-Nya sebagai “Engkau”? Dan “Yang meminta tolong” dan “Yang minta petunjuk”?

Lebih jauh lagi kita perhatikan juga bahwa Allah secara jelas mengklaim diri-Nya sebagai si Pemberi Peringatan dari Allah!
Bagaimana menalarkan kata-katanya (?)

Al-Qur'an Surah Adh-Dhariyat ayat 50 dan 51

Surat Adh-Dhariyat ayat 50
fafirruu ilaa allaahi innii lakum minhu nadziirun mubiinun
Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu. (QS 51:50)

Surat Adh-Dhariyat ayat 51
walaa taj'aluu ma'a allaahi ilaahan aakhara innii lakum minhu nadziirun mubiinun

Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain disamping Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu. (QS 51:51)

Kita saksikan lagi:
Al-Qur'an Surah Ash-Shura ayat 10
Surah Ash-Shura ayat 10
wamaa ikhtalaftum fiihi min syay-in fahukmuhu ilaa allaahi dzaalikumu allaahu rabbii 'alayhi tawakkaltu wa-ilayhi uniibu

Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah) kepada Allah. (Yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya lah aku bertawakkal dan kepada-Nya-lah aku kembali (QS 42:10)

Disini "Allah mengatakan" kepada Muhammad bahwa semua keputusan adalah kepunyaan Allah. Kemudian Allah melanjutkan dengan pernyataan bahwa Allah itulah Tuhan-nya yang kepadanya ia telah bertawakkal, dan bahwa itulah Allah yang ia (Allah) kembali padanya!

Ini tentu kesalahan yang serius dari seorang Allah dimana Firman-Nya jelas sudah terbaur diriNya dengan diri yang mewakili-Nya, alias bersekutu sesamanya!
Dia tidak memisahkan diriNya dengan memerintahkan wakil-Nya untuk berkata “Qul” (“Katakan”), sehingga telah menempatkan Firman Allah diturunkan atas perintah allah lain yang adalah pula Allah SWT! 

Dengan kenyataan-kenyataan pahit ini, dimana tidak semua ayat Quran adalah murni Firman yang di lauhul mahfudz (melainkan campuran kata-kata dari pelbagai oknum lain) maka teologi Islam yang mengazazkan ke-Allah-an yang Tauhid menjadi sirna sama sekali. Kita bahkan lebih dibingungkan dengan Allah yang mana lagi ketika seolah ada “ALLAH dan TUHAN” yang mengklaim bareng dalam kepenuhan kuasanya:

surah Al-Ma'arij ayat 40:
Surat Al-Ma'arij ayat 40
falaa uqsimu birabbi almasyaariqi waalmaghaaribi innaa laqaadiruuna
“Maka aku bersumpah dengan Tuhan Yang memiliki timur dan barat, sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa” (QS 70:40).


Kini, bukan dosa syiriknya yang tidak terampuni, melainkan “salah lidah” dari alah-allah yang sembarangan yang tidak terhapuskan selamanya!

bila anda masih belum meyakini hal tersebut, silahkan baca ini juga
semoga Artikel-artikel diatas dapat menambah wawasan anda tentang Al-Quran.


24 comments:

  1. Betapa tololnya yang menulis ini...

    ReplyDelete
  2. semoga Alloh SWT segera memberikan Attaufiq Walhidayah kepada anda,, agar bisa menafsirkan Alqur'an dengan benar sesuai dengan maksud dan asbabunnuzulnya...

    ReplyDelete
  3. Teruskan mendalami dan mencari kejelekan alquran...semoga allah memeberikan hidayah pd penulis..amieen

    ReplyDelete
  4. Teruskan mendalami dan mencari kejelekan alquran...semoga allah memeberikan hidayah pd penulis..amieen

    ReplyDelete
  5. Si penulis salah tafsir
    Memang pencuri dan pezina bs msk surga asal tdk menyekutukan ALLAH. Tp ingat mrk tetap hrs mempertanggungjawabkan perbuatanny tsb entah di dunia atau akhirat. Mrk hrs minta maaf kpd yg dizalimi itu. Jika tdk,maka pahalany akan diberikan kpd yg dizalimi. Dan jika amalny sudah hbs mk dosa org yg dizalimi lah yg diberikan kpdny
    Dan kamu pahami bhs arab dgn baik donk. Dlm bhs arab memang ada dmn kata ganti orgI Seakan2 kata ganti org 2 atau 3
    Juga bisa berarti dlm ayat tsb ALLAH menceritakan omongan makhluk atau memerintahkan agar manusia bicara dgn kalimat langsung

    ReplyDelete
  6. Maha Suci Allah, wahai saudara sebangsa Dan sebahasaku jika engkau membaca al - Qur'an baca lah dengan niat ingin belajar darinya bukan mencari kesalahannya sehingga dirimu tidak tersesat. Baik, menjawab persoalan Surat Al - Fatihah, saya berikan hadits dari Rasulullah Muhammad S.A.W. Dari Abu Sa’id Rafi’ Ibnul Mu’alla radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Maukah kamu aku ajari sebuah surat paling agung dalam Al Quran sebelum kamu keluar dari masjid nanti?” Maka beliau pun berjalan sembari menggandeng tanganku. Tatkala kami sudah hampir keluar maka aku pun berkata; Wahai Rasulullah, Anda tadi telah bersabda, “Aku akan mengajarimu sebuah surat paling agung dalam Al Quran?” Maka beliau bersabda, “(surat itu adalah) Alhamdulillaahi Rabbil ‘alamiin (surat Al Fatihah), itulah As Sab’ul Matsaani (tujuh ayat yang sering diulang-ulang dalam shalat) serta Al Quran Al ‘Azhim yang dikaruniakan kepadaku.” (HR. Bukhari, dinukil dari Riyadhush Shalihin cet. Darus Salam, hal. 270).
    Al - Fatihah adalah dialog hamba dengan Allah ta'ala (HR. Muslim dan An-Nasa'i).

    ReplyDelete
  7. Dan untuk Surat ad-dhariat ayat 50 - 51, penjelasannya ada diayat selanjutnya yaitu :
    ÙƒَØ°َٰÙ„ِÙƒَ Ù…َا Ø£َتَÙ‰ الَّØ°ِينَ Ù…ِÙ† Ù‚َبْÙ„ِÙ‡ِÙ… Ù…ِّÙ† رَّسُولٍ Ø¥ِÙ„َّا Ù‚َالُوا سَاحِرٌ Ø£َÙˆْ Ù…َجْÙ†ُونٌ

    Demikianlah tidak seorang rasulpun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan: "Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila".
    Jadi yang berkata sebagai pemberi peringatan adalah Rasulullah (utusan Allah).

    ReplyDelete
  8. Maha Suci Allah, wahai saudara sebangsa Dan sebahasaku jika engkau membaca al - Qur'an baca lah dengan niat ingin belajar darinya bukan mencari kesalahannya sehingga dirimu tidak tersesat. Baik, menjawab persoalan Surat Al - Fatihah, saya berikan hadits dari Rasulullah Muhammad S.A.W. Dari Abu Sa’id Rafi’ Ibnul Mu’alla radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Maukah kamu aku ajari sebuah surat paling agung dalam Al Quran sebelum kamu keluar dari masjid nanti?” Maka beliau pun berjalan sembari menggandeng tanganku. Tatkala kami sudah hampir keluar maka aku pun berkata; Wahai Rasulullah, Anda tadi telah bersabda, “Aku akan mengajarimu sebuah surat paling agung dalam Al Quran?” Maka beliau bersabda, “(surat itu adalah) Alhamdulillaahi Rabbil ‘alamiin (surat Al Fatihah), itulah As Sab’ul Matsaani (tujuh ayat yang sering diulang-ulang dalam shalat) serta Al Quran Al ‘Azhim yang dikaruniakan kepadaku.” (HR. Bukhari, dinukil dari Riyadhush Shalihin cet. Darus Salam, hal. 270).
    Al - Fatihah adalah dialog hamba dengan Allah ta'ala (HR. Muslim dan An-Nasa'i).

    ReplyDelete
  9. Dalam perspektif Islam, Yesus adalah seorang nabi Tuhan dan BUKAN Tuhan itu sendiri (Lebih lengkapnya, baca: Umat Islam Juga Mencintai Yesus Kristus). Apabila kita membaca Bibel, kita menemukan sifat-sifat kemanusiaan dalam diri Yesus. Namun pihak gereja mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan yang mewujud ke dalam sosok manusia. Mari kita analisis ayat-ayat Bibel yang membuktikan bahwa Yesus hanyalah manusia biasa, beliau adalah seorang nabi utusan Tuhan, dan BUKAN Tuhan.


    Jika Yesus Adalah Tuhan

    Jika Yesus adalah Tuhan, bagaimana mungkin dia berdo’a kepada Tuhan seperti yang dikisahkan dalam Markus 1: 35 dan Yohanes 11: 41-42
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dalam Markus 12: 29 Yesus berkata “Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan kita, Tuhan itu esa.” Kata “Tuhan kita” menandakan bahwa Yesus mempunyai Tuhan yang lebih tinggi darinya, Tuhan yang lebih kuat darinya. Yesus tidak berkata “Tuhan kalian.” Dia berkata “Tuhan kita” yang berarti bahwa Yesus juga termasuk makhluk ciptaan Tuhan dan BUKAN Tuhan itu sendiri.
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dalam Yohanes 20:17 Yesus berkata “Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, kepada Tuhanku dan Tuhanmu.” Ini menandakan bahwa Yesus mempunyai Tuhan yang sama dengan orang lain.
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dia berkata dalam Yohanes 8: 28 “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri”? Bukankah Tuhan dapat melakukan segala yang Dia mau?
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dalam Yohanes 14: 28 dia berkata “Bapa lebih besar daripada aku.”?
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dalam Lukas 23: 46 Yesus berkata "Ya Bapa, ke dalam tanganmu kuserahkan nyawaku."
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dalam Matius 19: 16 Yesus berkata "Apakah sebabnya engkau bertanya kepadaku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik, yaitu Tuhan."?
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dalam Yohanes 5:36-38 Yesus berkata bahwa Tuhan telah memberikan pekerjaan kepada Yesus dan Yesus berkata bahwa Tuhan yang telah mengutusnya?
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dia berdo’a kepada Tuhan dalam Lukas 5:16? Dalam Lukas 5:16 tercatat: “Akan tetapi Ia (Yesus) mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.”
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dia tidak mengetahui kapan hari kiamat dan berkata bahwa hanya Tuhan yang mengetahuinya dalam Markus 13: 32 yang berbunyi “Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.”

    Nabi-nabi yang Bergelar Tuhan



    Kenapa para Kristen mengartikan gelar “Tuhan” (“theos” dalam bahasa Yunani) secara harfiah berkenaan dengan Yesus pada Yesaya 9:6, namun mereka tidak mengartikannya secara harfiah kepada nabi-nabi lainnya yang juga disebut Tuhan?

    Para nabi yang bergelar “Tuhan” dalam Bibel adalah sebagai berikut:

    Nabi Musa dalam Keluaran 7:1
    Para Nabi dalam Mazmur 82: 6
    Raja Daud dalam Mazmur 45: 3

    Tahukah anda bahwa dalam bahasa Aramik dan Ibrani, bapak atau pemimpin suatu kaum disebut juga sebagai “Tuhan dari kaumnya.”? Yesus adalah Tuhan (bapak atau pemimpin) dari kaumnya menurut Yesaya 9:6. Yesus sebagai pemimpin dan raja, maka normal baginya untuk disebut sebagai bapak dari kaumnya (Bapa yang kekal dalam Yesaya 9:6), dan karena dia adalah bapak mereka maka otomatis dia juga dapat disebut sebagai “Tuhan mereka.” Namun hal ini hanyalah kata kiasan, maksud dari kata Aramik dan Ibrani ini adalah bahwa Yesus adalah pemimpin mereka. Sama dengan para nabi yang disebutkan dalam Bibel, misalnya Musa yang kita ketahui sebagai pemimpin kaum Bani Israel. Dia disebut sebagai “Tuhan” dalam Keluaran 7:1 dalam artian bahwa dia adalah pemimpin bagi kaumnya. Kesimpulannya, kata “Tuhan” disini bukanlah dalam artian yang sebenarnya, melainkan hanyalah kata kiasan saja.

    ReplyDelete
  10. Dalam perspektif Islam, Yesus adalah seorang nabi Tuhan dan BUKAN Tuhan itu sendiri (Lebih lengkapnya, baca: Umat Islam Juga Mencintai Yesus Kristus). Apabila kita membaca Bibel, kita menemukan sifat-sifat kemanusiaan dalam diri Yesus. Namun pihak gereja mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan yang mewujud ke dalam sosok manusia. Mari kita analisis ayat-ayat Bibel yang membuktikan bahwa Yesus hanyalah manusia biasa, beliau adalah seorang nabi utusan Tuhan, dan BUKAN Tuhan.


    Jika Yesus Adalah Tuhan

    Jika Yesus adalah Tuhan, bagaimana mungkin dia berdo’a kepada Tuhan seperti yang dikisahkan dalam Markus 1: 35 dan Yohanes 11: 41-42
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dalam Markus 12: 29 Yesus berkata “Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan kita, Tuhan itu esa.” Kata “Tuhan kita” menandakan bahwa Yesus mempunyai Tuhan yang lebih tinggi darinya, Tuhan yang lebih kuat darinya. Yesus tidak berkata “Tuhan kalian.” Dia berkata “Tuhan kita” yang berarti bahwa Yesus juga termasuk makhluk ciptaan Tuhan dan BUKAN Tuhan itu sendiri.
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dalam Yohanes 20:17 Yesus berkata “Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, kepada Tuhanku dan Tuhanmu.” Ini menandakan bahwa Yesus mempunyai Tuhan yang sama dengan orang lain.
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dia berkata dalam Yohanes 8: 28 “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri”? Bukankah Tuhan dapat melakukan segala yang Dia mau?
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dalam Yohanes 14: 28 dia berkata “Bapa lebih besar daripada aku.”?
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dalam Lukas 23: 46 Yesus berkata "Ya Bapa, ke dalam tanganmu kuserahkan nyawaku."
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dalam Matius 19: 16 Yesus berkata "Apakah sebabnya engkau bertanya kepadaku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik, yaitu Tuhan."?
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dalam Yohanes 5:36-38 Yesus berkata bahwa Tuhan telah memberikan pekerjaan kepada Yesus dan Yesus berkata bahwa Tuhan yang telah mengutusnya?
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dia berdo’a kepada Tuhan dalam Lukas 5:16? Dalam Lukas 5:16 tercatat: “Akan tetapi Ia (Yesus) mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.”
    Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dia tidak mengetahui kapan hari kiamat dan berkata bahwa hanya Tuhan yang mengetahuinya dalam Markus 13: 32 yang berbunyi “Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.”

    Nabi-nabi yang Bergelar Tuhan



    Kenapa para Kristen mengartikan gelar “Tuhan” (“theos” dalam bahasa Yunani) secara harfiah berkenaan dengan Yesus pada Yesaya 9:6, namun mereka tidak mengartikannya secara harfiah kepada nabi-nabi lainnya yang juga disebut Tuhan?

    Para nabi yang bergelar “Tuhan” dalam Bibel adalah sebagai berikut:

    Nabi Musa dalam Keluaran 7:1
    Para Nabi dalam Mazmur 82: 6
    Raja Daud dalam Mazmur 45: 3

    Tahukah anda bahwa dalam bahasa Aramik dan Ibrani, bapak atau pemimpin suatu kaum disebut juga sebagai “Tuhan dari kaumnya.”? Yesus adalah Tuhan (bapak atau pemimpin) dari kaumnya menurut Yesaya 9:6. Yesus sebagai pemimpin dan raja, maka normal baginya untuk disebut sebagai bapak dari kaumnya (Bapa yang kekal dalam Yesaya 9:6), dan karena dia adalah bapak mereka maka otomatis dia juga dapat disebut sebagai “Tuhan mereka.” Namun hal ini hanyalah kata kiasan, maksud dari kata Aramik dan Ibrani ini adalah bahwa Yesus adalah pemimpin mereka. Sama dengan para nabi yang disebutkan dalam Bibel, misalnya Musa yang kita ketahui sebagai pemimpin kaum Bani Israel. Dia disebut sebagai “Tuhan” dalam Keluaran 7:1 dalam artian bahwa dia adalah pemimpin bagi kaumnya. Kesimpulannya, kata “Tuhan” disini bukanlah dalam artian yang sebenarnya, melainkan hanyalah kata kiasan saja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ngarang doang pakai hayalan...mosok pemimpin dalam bahasa Aramaik disebut Tuhan? Bapa yang kekal adalah gelar kepada YHvH, Tuhan yg disembah orang Yahudi dan Kristen.Kata KEKAL mosok ditafsirkan untuk nabi. Emang ada gitu nabi yg hidup kekal? Muslim itu makhluk ngawur

      Bodohnya lagi keluaran 7:1 ditafsirkan Musa sebagai Tuhan dengan cara keluar dari konteksnya. Konteksnya Musa berdalih dihadapan Tuhan bahwa dirinya tidak pandai bicara dan menolak untuk pergi kepada firaun menyampaikan pesan YHVH. Karena itu Tuhan menyuruh Musa menemui Harun, abangnya untuk memintanya berbicara pada firaun. Dalam hal ini posisi Musa bergeser pada Harun sebagai nabi "bayangan" dari Musa. Sementara posisi Musa sendiri berdiri seakan-akan dia adalah Tuhan karena Harun harus menyampaikan apa yang ia dengar dari Musa, bukan dar Tuhan langsung.

      Delete
  11. saya menjawab yang bagian artikel bagian atas saja ya mas.
    anda harus tahu bahwa bahasa al quran tidak ada yang dapat disamai.
    saya yakin anda mendapatkan artikel ini dari alquran terjemahan. nah, terjemahan dalam al quran itu hanya sebagai pembantu dan dengan bahasa secara harfiah seperti kalau anda mengetik bahasa inggris di google terjemahan. ilmu al quran itu sangatlah luas, kalau anda ingin mengetahui isi al quran maka belajarlah ilmu nahwu dan bahasa arab dulu. oke kembali ke atas. "ALLAAHUS SHAMAD" iyu anda mengartikan seperti ini " Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu ". disini anda terlihat bahwa anda memeakai terjemahan secara harfiah. kalau anda mempelajari nahwu, anda akan memehami artinya " Allah adalah Tuhan, bergantung kepadanyalah segala sesuatu." ini kalau anda mempelajari ilmu nahwu. semoga anda diberi hidayah - Nya.

    cukup sekian terimakasih wassalamualaikum wr wb

    ReplyDelete
    Replies
    1. cuma sampai disitu doang?? gak ada bantahan yg bersifat analisis?

      Delete
  12. Hahaha.... aku hanya bisa tertawa. Pengen Marah Tapi ada yang udah jelasin, Alhamdulillah...
    Sedikit nasihat buat anda (penulis artikel)
    Carilah kitab yang lebih sempurna dari Alquran kemudian Carilah kelebihannya dibandingkan Alquran, atau bautlah kitab yang hebat melebihi atau setara atau bahkan mendekati alquran.
    Gunakanlah akal atau otak anda yang anda tuhankan itu.
    Demi Allah pemahan anda (otak anda) tidak akan sampai secuilpun untuk mendekati kehebatan Alquran..
    Ya Allah jadikan hambamu ini tidak Termasuk orang orang yang bodoh, yang menuhankan akal bodohnya demi mencari kesalahan dari kesempurnaanmu
    Tetapi hamba memohon kepadamu agar jadikan akal hamba sesuai dengan alquran dan bukan alquran yang harus sesuai dengan akal hamba
    Sebagaimana kisah nabi nuh yang membuat kapal digunung dan ia dicelah oleh kaumnya karena dianggap bodoh tetapi dengan keimanannya kau selamat mereka dari azabmu
    Ya Allah berilah kesadaran dan pikiran terbuka pada penulis blog ini agar pemikirannya sejalan dengan alquran bukan sebaiknya
    Aminnnn.....

    ReplyDelete
  13. Bapak ini terlihat pinter menulis. Bagaimana kalo anda belajar bahasa arab, biar anda tidak hanya menafsirkan berdasarkan trnslit. Saya yakin anda akan cepat paham tentang islam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. penulis artikel tidak membuat tafsir. ia menganalisis semua keanehan si allah swt.

      apakah anda pintar?

      Delete
  14. makanya,dia itu beraninya ngambil ayat sepenggal sepenggal....kalau nemu yang bisa dijadiin senjata buat disalahin,waaaah girang banget dia kyk anak kecil gk pakai celana dijalanan nemu permen

    ReplyDelete
  15. Hahaha si kafir lagi ngejelaskan tauhid. mending bner mah. Sini gua ajarin tauhid yg bner biar pinter 😊 biar tumbuh sopan sntunnya dlm berperilakunuya .

    ReplyDelete
  16. “Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan kebenaran, dan mereka menganggap ayat-ayat kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan.”(QS. al-Kahfi [18

    ReplyDelete
  17. Agama yahudi islam kristen katolik protestan sunni syiah... bukunya kontradiksi.... mengklaim agamanya paling benar dan mengklaim diluar agamanya dan kelompoknya dineraka.... buku buku agama dan kelompok islam yahudi kristen membuat dunia senantiasa perang dan gak aman... membuat jazirah arab perang.... maukah indonesia negeri kita tercinta diacak acak oleh kitab,agama dan aliran yahudi kristen katolik protestan sunni syiah sehingga terjadi perang dan permusuhan abadi sesama anak bangsa gara gara agama,tuhan dan buku import dari timur tengah yg sedang konflik....Tuhan bukan karya tulis Islam Yahudi Kristen Sunni syiah katolik protestan...Tuhan bukan karya seni yahudi islam kristen protestan katolik sunni syiah wahabi... tuhan bukan buku tak sama dengan buku buatan pabrik dan tulisan manusia.... tuhan bukan patung dan symbol semua agama dan aliran... karya tulis agama dan karya seni agama.. hanya membuat tuhan terkotak kotak.... terlebih jika saling mengklaim agamanya paling benar dan melabeli diluar kalangannya dineraka.... ini dijadikan alat intelejen hitam ... untuk membuat perang di indonesia... ditimur tengah sudah berhasil... lupakan tuhan karya tulis dan karya seni...karena tak layak dipuja dan kontradiktif.... kitab quran hadits taurat injil sama sama mengajarkan kekerasan pembunuhan dan peperangan...kitab hindu budha juga demikian...hampir semua kitab agama mengajarkan perang pembunuhan diskriminasi dan teror...dan kekerasan ....gak percaya ?buktikan ucapan saya...

    ReplyDelete