Bumi diatas Punggung PAUS dan Banteng

Bumi diatas Punggung PAUS dan Banteng

Peta MAP Surga dan Alam Semesta versi ISLAM

PETA LENGKAPNYA keberadaan semesta di Islam adalah:

di atas 7 langit ada laut - di atas laut ada Arsy - dan allah berada di atas Arsy.

Hadis Abu Dawud

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ الْبَزَّازُ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ أَبِي ثَوْرٍ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمِيرَةَ عَنْ الْأَحْنَفِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ الْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ قَالَ كُنْتُ فِي الْبَطْحَاءِ فِي عِصَابَةٍ فِيهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرَّتْ بِهِمْ سَحَابَةٌ فَنَظَرَ إِلَيْهَا فَقَالَ مَا تُسَمُّونَ هَذِهِ قَالُوا السَّحَابَ قَالَ وَالْمُزْنَ قَالُوا وَالْمُزْنَ قَالَ وَالْعَنَانَ قَالُوا وَالْعَنَانَ قَالَ أَبُو دَاوُد لَمْ أُتْقِنْ الْعَنَانَ جَيِّدًا قَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَا بُعْدُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ قَالُوا لَا نَدْرِي قَالَ إِنَّ بُعْدَ مَا بَيْنَهُمَا إِمَّا وَاحِدَةٌ أَوْ اثْنَتَانِ أَوْ ثَلَاثٌ وَسَبْعُونَ سَنَةً ثُمَّ السَّمَاءُ فَوْقَهَا كَذَلِكَ حَتَّى عَدَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ثُمَّ فَوْقَ السَّابِعَةِ بَحْرٌ بَيْنَ أَسْفَلِهِ وَأَعْلَاهُ مِثْلُ مَا بَيْنَ سَمَاءٍ إِلَى سَمَاءٍ ثُمَّ فَوْقَ ذَلِكَ ثَمَانِيَةُ أَوْعَالٍ بَيْنَ أَظْلَافِهِمْ وَرُكَبِهِمْ مِثْلُ مَا بَيْنَ سَمَاءٍ إِلَى سَمَاءٍ ثُمَّ عَلَى ظُهُورِهِمْ الْعَرْشُ مَا بَيْنَ أَسْفَلِهِ وَأَعْلَاهُ مِثْلُ مَا بَيْنَ سَمَاءٍ إِلَى سَمَاءٍ ثُمَّ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَوْقَ ذَلِكَ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي سُرَيْجٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعْدٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَا أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ أَبِي قَيْسٍ عَنْ سِمَاكٍ بِإِسْنَادِهِ وَمَعْنَاهُ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَفْصٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ طَهْمَانَ عَنْ سِمَاكٍ بِإِسْنَادِهِ وَمَعْنَى هَذَا الْحَدِيثِ الطَّوِيلِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah Al Bazzar berkata, telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Abu Tsaur dari Simak dari Abdullah bin Amirah dari Al Ahnaf bin Qais dari Al Abbas bin Abdul Muthallib ia berkata, "Aku pernah berada di wilayah Bathha bersama rombongan yang di dalamnya terdapat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Lalu ada awan yang melintasi mereka, beliau melihat awan itu lalu bersabda: "Kalian menyebut apa ini?"
para sahabat menjawab, "Awan."
Beliau bersabda: "Dan Al Muzn?"
mereka menjawab, "Ya, (kami juga menyebutnya) Al Muzn."
Beliau bersabda: "Dan Al 'Anan?"
mereka menjawab, "Ya, dan Al 'Anan."
Abu Dawud berkata, "Aku tidak menghafal lafadz Al 'Anan dengan baik
Beliau lalu bertanya: "Apakah kalian tahu berapa jarak antara langit dan bumi?"
mereka menjawab, "Kami tidak tahu."
Beliau bersabda: "Sesungguhnya jarak antara keduanya adalah bisa tujuh puluh satu, atau tujuh puluh dua, atau tujuh puluh tiga tahun perjalanan -perawi masih ragu-.kemudian langit yang di atasnya juga seperti itu." Hingga beliau menyebutkan tujuh langit. Kemudian setelah langit ketujuh terdapat lautan, jarak antara bawah dan atasnya seperti jarak antara langit dengan langit (yang lain). Kemudian di atasnya terdapat delapan malaikat yang jarak antara telapak kaki dengan lututnya sejauh langit dengan langit yang lainnya. Dan di atas mereka terdapat Arsy, yang antara bagian bawah dengan atasnya sejauh antara langit satu dengan langit yang lainnya. Dan Allah Tabaraka Wa Ta'ala ada di atasnya."
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abu Suraij berkata, telah mengabarkan kepada kami 'Abdurrahman bin Abdullah bin Sa'd dan Muhammad bin Sa'id keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Amru bin Abu Qais dari Simak dengan sanad dan makna yang sama. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hafsh ia berkata; telah menceritakan kepadaku Bapakku berkata, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Thahman dari Simak dengan sanad yang sama dan makna hadits ini yang panjang. [Abu Dawud no.4100 (4 jalur perawi)]


hadists Tirmidzi

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ سَعْدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي قَيْسٍ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَيْرَةَ عَنْ الْأَحْنَفِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ الْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ زَعَمَ أَنَّهُ كَانَ جَالِسًا فِي الْبَطْحَاءِ فِي عِصَابَةٍ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ فِيهِمْ إِذْ مَرَّتْ عَلَيْهِمْ سَحَابَةٌ فَنَظَرُوا إِلَيْهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ تَدْرُونَ مَا اسْمُ هَذِهِ قَالُوا نَعَمْ هَذَا السَّحَابُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْمُزْنُ قَالُوا وَالْمُزْنُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْعَنَانُ قَالُوا وَالْعَنَانُ ثُمَّ قَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ تَدْرُونَ كَمْ بُعْدُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَقَالُوا لَا وَاللَّهِ مَا نَدْرِي قَالَ فَإِنَّ بُعْدَ مَا بَيْنَهُمَا إِمَّا وَاحِدَةٌ وَإِمَّا اثْنَتَانِ أَوْ ثَلَاثٌ وَسَبْعُونَ سَنَةً وَالسَّمَاءُ الَّتِي فَوْقَهَا كَذَلِكَ حَتَّى عَدَّدَهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ كَذَلِكَ ثُمَّ قَالَ فَوْقَ السَّمَاءِ السَّابِعَةِ بَحْرٌ بَيْنَ أَعْلَاهُ وَأَسْفَلِهِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى السَّمَاءِ وَفَوْقَ ذَلِكَ ثَمَانِيَةُ أَوْعَالٍ بَيْنَ أَظْلَافِهِنَّ وَرُكَبِهِنَّ مِثْلُ مَا بَيْنَ سَمَاءٍ إِلَى سَمَاءٍ ثُمَّ فَوْقَ ظُهُورِهِنَّ الْعَرْشُ بَيْنَ أَسْفَلِهِ وَأَعْلَاهُ مِثْلُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى السَّمَاءِ وَاللَّهُ فَوْقَ ذَلِكَ قَالَ عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ سَمِعْتُ يَحْيَى بْنَ مَعِينٍ يَقُولُ أَلَا يُرِيدُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ سَعْدٍ أَنْ يَحُجَّ حَتَّى نَسْمَعَ مِنْهُ هَذَا الْحَدِيثَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَرَوَى الْوَلِيدُ بْنُ أَبِي ثَوْرٍ عَنْ سِمَاكٍ نَحْوَهُ وَرَفَعَهُ وَرَوَى شَرِيكٌ عَنْ سِمَاكٍ بَعْضَ هَذَا الْحَدِيثِ وَوَقَفَهُ وَلَمْ يَرْفَعْهُ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ هُوَ ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعْدٍ الرَّازِيُّ
Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman bin Sa'd dari 'Amr bin Abu Qais dari Simak bin Harb dari Abdullah bin 'Umairah dari Al Ahnaf bin Qais dari Al 'Abbas bin Abdul Muththalib ia mengaku bahwa ia pernah duduk di Bathha`diantara sekelompok orang sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk diantara mereka. Tiba-tiba terdapat awan yang melewati mereka, kemudian mereka melihat ke awan tersebut.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Apakah kalian mengetahui apa nama ini?"
 Mereka berkata; ya, ini adalah awan.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; Itu pula yang namanya Al Muzn?.
Mereka berkata; itu pula yang namanya adalah almuznu.
Rasulullah berkata "Itu pula yang namanya al'anan?"
Mereka berkata; itu pula yang namanya Al 'Anan.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada mereka: "Tahukah kalian berapa jauh antara langit dan bumi?"
mereka berkata; tidak, demi Allah kami tidak mengetahui.
Beliau berkata: "Jauh antara keduanya entah tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua atau tujuh puluh tiga tahun, dan langit di atasnya demikian juga." Dan langit yang diatasnya juag sedemikian, hingga beliau menyebutkan tujuh langit demikian juga jaraknya.
Kemudian beliau bersabda: "Di atas langit ketujuh terdapat laut antara bagian paling atas dan paling bawahnya seperti jarak antara langit satu ke langit yang lain dan diatas itu semua ada delapan malaikat yang rupanya seperti kijang, yang jarak antara kuku-kukunya dan pelana di punggungnya bagaikan antara langit dan langit, kemudian diaats punggung mereka ada arsy, yang jarak antara atas dan bawahnya bagaikan antara langit dan langit berikutnya, dan Alalh diatas kesemuanya itu."
Abdu bin Humaid berkata; saya mendengar Yahya bin Ma'in berkata; ketahuilah Abdur Rahman bin Sa'd' hendak pergi menunaikan haji hingga kami mendengar hadits ini.
Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib, dan Al Walid bin Abu Tsaur telah meriwayatkan dari Simak seperti itu, dan ia memarfu'kan hadits tersebut. Syarik meriwayatkan sebagian hadits ini dari Simak, dan ia menyatakan bahwa hadits tersebut adalah hadits mauquf, dan ia tidak memarfu'kannya, sedangkan Abdur Rahman adalah Ibnu Abdullah bin Sa'd Ar Razi. [Tirmidzi:3242 (hasan gharib)]

hadits Ibnu Majah

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ أَبِي ثَوْرٍ الْهَمْدَانِيُّ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمِيرَةَ عَنْ الْأَحْنَفِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ الْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ قَالَ كُنْتُ بِالْبَطْحَاءِ فِي عِصَابَةٍ وَفِيهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرَّتْ بِهِ سَحَابَةٌ فَنَظَرَ إِلَيْهَا فَقَالَ مَا تُسَمُّونَ هَذِهِ قَالُوا السَّحَابُ قَالَ وَالْمُزْنُ قَالُوا وَالْمُزْنُ قَالَ وَالْعَنَانُ قَالَ أَبُو بَكْرٍ قَالُوا وَالْعَنَانُ قَالَ كَمْ تَرَوْنَ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ السَّمَاءِ قَالُوا لَا نَدْرِي قَالَ فَإِنَّ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهَا إِمَّا وَاحِدًا أَوْ اثْنَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا وَسَبْعِينَ سَنَةً وَالسَّمَاءُ فَوْقَهَا كَذَلِكَ حَتَّى عَدَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ثُمَّ فَوْقَ السَّمَاءِ السَّابِعَةِ بَحْرٌ بَيْنَ أَعْلَاهُ وَأَسْفَلِهِ كَمَا بَيْنَ سَمَاءٍ إِلَى سَمَاءٍ ثُمَّ فَوْقَ ذَلِكَ ثَمَانِيَةُ أَوْعَالٍ بَيْنَ أَظْلَافِهِنَّ وَرُكَبِهِنَّ كَمَا بَيْنَ سَمَاءٍ إِلَى سَمَاءٍ ثُمَّ عَلَى ظُهُورِهِنَّ الْعَرْشُ بَيْنَ أَعْلَاهُ وَأَسْفَلِهِ كَمَا بَيْنَ سَمَاءٍ إِلَى سَمَاءٍ ثُمَّ اللَّهُ فَوْقَ ذَلِكَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah berkata, telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Abu Tsaur Al Hamdani dari Simak dari Abdullah bin Amirah dari Al Ahnaf bin Qais dari Abbas bin Abdul Muththallib ia berkata; "Ketika aku sedang berada di Bathha` bergabung bersama pasukan perang yang di hadiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Tiba-tiba melintas segumpal awan,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lantas melihat seraya bersabda: "Kalian sebut apakah ini?"
mereka menjawab; "Awan."
Beliau bersabda: "Dan mendung, "
mereka berkata; "Dan mendung."
Beliau bersabda: "Dan mega, "
Abu Bakar berkata; mereka pun berkata: "Dan mega."
Beliau bertanya: "Menurut kalian, berapakah jarak antara kalian dengan langit?"
mereka menjawab; "Kami tidak mengetahuinya."
Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya jarak antara kalian dan langit bisa jadi satu, atau dua, atau tujuh puluh tahun. Dan langit yang ada di atasnya, jaraknya seperti itu juga." Hingga beliau menghitung langit ketujuh.
Beliau melanjutkan, "Kemudian di atas langit yang ketujuh itu adalah lautan, jarak antara atas dan bawahnya sebagai mana satu langit ke langit yang lainnya. Kemudian di atas itu ada delapan malaikat, ketinggian antara kuku-kukunya dan lutut-lututnya sebagaimana antara satu langit ke langit yang lainnya, kemudian di atas punggungnya ada 'Arsy yang jarak antara tinggi dan bawahnya antara langit satu ke angit yang lainnya. Dan Allah Tabaaraka wa Ta'ala berada di atas itu." [Ibnu Majah: 189]

Walaupun Arsy Allah ada di atas air yang ada di atas langit ke-7,

Namun Quran memberikan 3x PENEGASAN FINAL lokasi keberadaan Allah, yaitu: TIDAK di langit namun di Mesjidil Haram, 

Al-Baqarah ayat 144, 149 dan 150

قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Al Kitab memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya.." [QS 2:144].

وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۖ وَإِنَّهُ لَلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
"Dan dari mana saja kamu, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan"[AQ 2.149].

وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلِأُتِمَّ نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
"Dan dari mana saja kamu, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka.." [AQ 2.150]

Nabi berkata: Kenapa orang-orang mengarahkan pandangan mereka ke langit ketika mereka sedang shalat? Suara beliau SEMAKIN TINGGI beliau bersabda: "Hendaklah mereka menghentikannya atau Allah benar-benar akan menyambar penglihatan mereka." [Bukhari no. 708 atau di Muslim 4.862 dari riwayat Jabir bin samura. Atau di Muslim 4.863 riwayat dari Abu huraira, "Orang2 diharuskan menghindari memandang langit di saat sedang sembahyang (See: KBBI. "الصَّلاَةِ" = Al sallata = salat], atau mata mereka akan direnggut"]

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَرُوبَةَ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ حَدَّثَهُمْ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا بَالُ أَقْوَامٍ يَرْفَعُونَ أَبْصَارَهُمْ إِلَى السَّمَاءِ فِي صَلَاتِهِمْ فَاشْتَدَّ قَوْلُهُ فِي ذَلِكَ حَتَّى قَالَ لَيَنْتَهُنَّ عَنْ ذَلِكَ أَوْ لَتُخْطَفَنَّ أَبْصَارُهُمْ
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Arubah berkata, telah menceritakan kepada kami Qatadah bahwa Anas bin Malik ia menceritakan kepada mereka, ia berkata,
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kenapa orang-orang mengarahkan pandangan mereka ke langit ketika mereka sedang shalat? 
Suara beliau semakin tinggi hingga beliau bersabda: "Hendaklah mereka menghentikannya atau Allah benar-benar akan menyambar penglihatan mereka." [Bukhari no. 708]
atau di Muslim 4.862 dari riwayat Jabir bin samura. Atau di Muslim 4.863 riwayat dari Abu huraira, "Orang2 diharuskan menghindari memandang langit di saat sedang sembahyang (See: KBBI. "الصَّلاَةِ" = Al sallata = salat], atau mata mereka akan direnggut")

Bumi dan juga 7 langit berada di atas punggung: seekor ikan yang sangat besar dan seekor lembu/sapi.

Kelak setelah kiamat: 70.000 surgawan (kelompok pertama) yang masuk surga tanpa dihisab (siksa neraka), akan dijamu Allah dengan lauk "lembu/sapi (balaam) dan hati ikan paus (nun)" [Bukhari no.6039/8.76.527 (arab). Atau di Muslim no.5000/39.6710 (arab: terdapat penjelasan: "أَمَّا ( النُّون ) فَهُوَ الْحُوت بِاتِّفَاقِ الْعُلَمَاء", artinya "Nun adalah Ikan paus menurut konsensus para ulama")]

Dahulu, para leluhur kita tidaklah mempunyai kesempatan untuk mengenal lebih dalam lagi mengenai ajaran ini, namun kita sekarang mempunyai kesempatan!. Mari kita kenali lebih dalam lagi ajaran yang menyatakan Bumi berada di atas Punggung Ikan Paus sebagaimana tersirat di Surah Al-Qalam ayat 1,

ن ۚ وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ
Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, [QS 68:1]

Di bawah ini adalah kutipan 6 Tafsir yang sangat di hormati di aliran Sunni dan 1 Hadis yang sangat di hormati aliran Syi'ah untuk surat Al-Qalam ayat 1,

AL-TABARI

Seseorang mungkin berkata: Jika ini seperti yang engkau gambarkan, namakan, bahwa Alah menciptakan Bumi sebelum langit lantas apa arti pernyataan Ibn ‘Abbas yang disampaikan pada kamu semua oleh Wasil b. ‘Abd al-A‘la al-Asadi- Muhammad b. Fudayl- al-A‘mash- Abu Zabyan- Ibn ‘Abbas: "Yang paertama kali Allah ciptakan adalah pulpen."
Allah berkata padanya [pulpen]: "Tuliskan!",
kemudian pulpen bertanya: "Apa yang harus saya tulis, Allahku!"
Allah menjawab: "Tuliskan apa yang telah di takdirkan!"
Ia kemudian melanjutkan: dan pulpen itu melanjutkan [menulis] apapun yang telah digariskan hingga saat kiamat. Allah kemudian mengangkat uap air dan membagi terpisah para langit dari itu. Kemudian Allah menciptakan IKAN [nun] dan Bumi kemudian dijalarkan/dihamparkan di atas punggungnya [ikan]. Ikan itu menjadi tidak tenang/gelisah yang mengakibatkan bumi menjadi goncang. Yang kemudian dikokohkan dengan gunung-gunung yang menjulang tinggi.

Aku diberitahu hal yang sama oleh Wasil - Waki’ - al-A‘mash - Abu Zabyan - Ibn ‘Abbas.

Menurut Ibn al-Muthanna - Ibn Abi ‘Adi - Shu‘bah - Sulayman (al-A‘mash?) - Abu Zabyan - Ibn ‘Abbas: "Yang pertama kali Allah ciptakan adalah pulpen." Ia meneruskan [menulis] apapun yang akan terjadi. Allah kemudian mengangkat uap air, dan langit tercipta dari itu. Kemudian Ia menciptakan IKAN, dan bumi dijalarkan/dihamparkan di atas punggungnya [Ikan]. Ikan itu bergerak, yang mengakibatkan bumi jadi bergoncang. Kemudian dikokohkan dengan gunung-gunung yang menjulang tingi. Jadi, Ia katakan dan Ia sampaikan:"Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis"

Aku di beritahu hal yang sama oleh Tamim b. al-Muntasir - Ishaq (b. Yusuf) - Sharik (b. ‘Abdallah al-Nakha‘i) - al-A‘mash - Abu Zabyan atau Mujahid - Ibn ‘Abbas, dengan perbedaan, yang Ia katakan: "dan para langit membagi terpisah [sebagai ganti: diciptakan] dari itu".

Menurut Ibn Bashshar - Yahya - Sufyan - Sulayman (al-A‘mash?) - Abu Zabyan - Ibn ‘Abbas: "Yang pertama kali Allah ciptakan adalah pulpen". Allah berkata pada nya [pulpen]: Tuliskan!, kemudian pulpen bertanya: Apa yang harus saya tulis, Allahku! Allah menjawab: Tuliskan apa yang telah di takdirkan! Ia kemudian melanjutkan: dan pulpen itu melanjutkan [menulis] apapun yang telah digariskan hingga saat kiamat. Kemudian Allah menciptakan IKAN [nun]. Ia kemudian mengangkat uap air dan membagi terpisah para langit dari itu, dan Bumi kemudian di jalarkan/dihamparkan diatas punggungnya [ikan]. Ikan itu menjadi tidak tenang/gelisah yang mengakibatkan bumi menjadi goncang. Yang kemudian di dikokohkan dengan gunung-gunung yang menjulang tinggi.

Menurut Ibn Humayd - Jarir (b. ‘Abd al-Hamid) - ‘Ata’ b. al-Sa’ib - Abu al-Duha Muslim b. Subayh - Ibn ‘Abbas: "Yang pertama kali Allah ciptakan adalah pulpen". Allah kemudian berkata padanya: "Tuliskan!", dan ia tuliskan apapun yang akan terjadi hingga kiamat tiba. Kemudian Allah menciptakan IKAN. Kemudian ia tumpukan Bumi padanya.

Ini dilaporkan sebagai hadis yang disampaikan oleh IBN ‘ABBAS dan yang lainnya dalam maksud mengkomentari dan menjelaskan dan tidak bertentangan dengan yang disampaikan kami darinya untuk masalah ini.

Seharusnya seseorang bertanya: Apa komentar dari yang Ia sampaikan dan orang2 dengar dari apa yg disampaikan pada kami darinya? Ia seharusnya merujuk seperti yang diceritakan kepada ku oleh Musa b. Harun al-Hamdani - ‘Abdallah b. Mas‘ud dan beberapa sahabat NABI (yang berkomentar): "Ia adalah Yang tunggal yang menciptakan semua bagimu yang ada di muka bumi. Kemudian ia tarik/rentangkan para langit dan dijadikan tujuh langit" Arsy Allah ada di Air. Tidak diciptakan apapun kecuali yang ia ciptakan sebelum Air. Ketika Ia ingin mencipta. Ia ambil uap dari Air. Uap itu terangkat ke atas, air berkumpul di atasnya. Ia kemudian menamakan itu "Langit". Kemudian ia keringkan air, dan membuatnya menjadi 1 bumi. Ia kemudian memisahkannya dan menjadikannya menjadi 7 Bumi pada Minggu dan Senin. Ia ciptakan bumi di atas Ikan [Hut], Itu adalah Ikan (nun) yang disebutkan di Qur'an: "Ikan. Demi Qalam." Ikan ada di air. Air ada di atas bebatuan [kecil]. Batuan ada di punggung Malaikat. Malaikat ada di atas Bebatuan [Besar]. Bebatuan besar -Satunya disebutkan di Luqman - ada di angin, tidak dilangit atau di bumi. Ikan bergerak dan menjadi gelisah. Sebagai hasilnya, Bumi menjadi berguncang [gempa]. Kemudian ia kokohkan, pasakan gunung2 di atasnya, dan manjadi stabil. Ini dinyatakan pada kalimat Allah Dan telah Kami jadikan di bumi ini "gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama kalian" [The History of Al-Tabari: General Introduction and From the Creation to the Flood, translated by Franz Rosenthal [State University of New York Press (SUNY), Albany, 1989], Volume 1, pp. 218-220]


Menurut Muhammad b. Sahl b. 'Askar-Isma'il b. 'Abd al-Karim-Wahb, menyebutkan beberapa dari keagungannya (yang digambarkan sebagai berikut): para langit dan Bumi dan Lautan ada didalam Tubuh [Haykal], dan Haykal itu ada di dalam ganjal. Kaki Allah ada di atas ganjal. Ia bawa ganjal itu. Itu kemudian menjadi seperti Sendal pada kakinya. Ketika Wahb di tanya: Apa Haykal itu? Ia menjawab: Sesuatu yang ada di ujung2 dilangit yang mengelilingi bumi dan lautan-lautan seperti tali temali yang digunakan untuk mengencangkan tenda/kemah. Dan ketika Wahb di tanya bagaimana bumi-bumi [disusun], Ia menjawab: Adalah tujuh langit yang Rata/datar dan pulau-pulau. Setiap dua bumi, terdapat lautan. Semua di kelilingi Lautan, dan Haykal ada dibalik lautan [Ibid., pp. 207-208]


Tafsir Ibnu Kathir

وقيل : المراد بقوله : ( ن ) حوت عظيم على تيار الماء العظيم المحيط ، وهو حامل للأرضين السبع ، كما قال الإمام أبو جعفر بن جرير
terjemahannya kurang lebih:
Dikatakan bahwa "Nun" merujuk pada IKAN PAUS BESAR yang ada di Air di Lautan yang sangat luas dan di atas punggungnya ia membawa tujuh bumi, sebagaimana di sebutkan oleh Imam Abu Jafar Ibn Jarir:

حدثنا ابن بشار ، حدثنا يحيى ، حدثنا سفيان - هو الثوري - حدثنا سليمان - هو الأعمش - عن أبي ظبيان ، عن ابن عباس قال : أول ما خلق الله القلم قال : اكتب . قال : وما أكتب ؟ قال : اكتب القدر . فجرى بما يكون من ذلك اليوم إلى يوم قيام الساعة . ثم خلق " النون " ورفع بخار الماء ، ففتقت منه السماء ، وبسطت الأرض على ظهر النون ، فاضطرب النون فمادت الأرض ، فأثبتت بالجبال ، فإنها لتفخر على الأرض .
terjemahannya kurang lebih:
Ibn Bashar - Yahya - Sufyan Al-Thuri - Sulayman Al-Amash - Abu Thubian - Ibn Abbas yang berkenaan, "Pertama kali yang Allah ciptakan adalah pulpen dan Ia katakan untuk 'menulis'. Pulpen itu bertanya, "Apa yang mesti saya tulis?" Allah berkata, "Tuliskan takdir [semuanya]" Jadi, pulpen menulis semua yang ada di saat itu hingga hari kiamat. Kemudian Allah menciptakan "nun" dan Ia buat uap terangkat yang mana para langit diciptakan dan bumi diletakan DATAR pada punggung nun. Kemudian Nun menjadi gelisah dan [sebagai hasilnya] numi mulai goyang/goncang, namun (Allah) mengencangkan (bumi) dengan gunung-gunung agar bumi tidak bergerak..

ثم قال ابن جرير : حدثنا ابن حميد ، حدثنا جرير ، عن عطاء ، عن أبي الضحى ، عن ابن عباس قال : إن أول شيء خلق ربي عز وجل القلم ، ثم قال له : اكتب . فكتب ما هو كائن إلى أن تقوم الساعة . ثم خلق " النون " فوق الماء ، ثم كبس الأرض عليه .
terjemahannya kurang lebih:
Diriwayatkan oleh Ibn Jarir - Ibn Hamid - Ata’a - Abu Al-Dahee - Ibn Abbas: "Yang pertama kali Allah ciptakan, adalah pulpen dan Ia katakan padanya, "Tuliskan". Kemudian pulpen menuliskan semua yang akan terjadi hingga hari kiamat. Kemudian Allah menciptakan Nun (IKAN PAUS) di atas air dan Ia tekan/tindih bumi pada punggungnya (paus).

وقد روى الطبراني ذلك مرفوعا فقال : حدثنا أبو حبيب زيد بن المهتدي المروذي ، حدثنا سعيد بن يعقوب الطالقاني ، حدثنا مؤمل بن إسماعيل ، حدثنا حماد بن زيد ، عن عطاء بن السائب ، عن أبي الضحى مسلم بن صبيح ، عن ابن عباس قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : " إن أول ما خلق الله القلم والحوت ، قال للقلم : اكتب ، قال : ما أكتب ؟ قال : كل شيء كائن إلى يوم القيامة " . ثم قرأ : ( ن والقلم وما يسطرون ) فالنون : الحوت .
terjemahannya kurang lebih:
Al Tabarani meriwayatkan hadis yang diriwayatkan dari Abu Habib Zaid Al-Mahdi Al Marouzi - Sa’id Ibn Yaqub Al-Talqani - Mu’amal Ibn Ismail - Hamad Ibn Zaid - Ata’a Ibn Al Sa’ib - Abu Al Dahee Muslim Ibn Subaih - Ibn Abbas yang menyatakan bahwa Nabi SAW berkata, "Yang pertama Allah ciptakan adalah pulpen dan Ikan paus dan Ia katakan pada pulpen "tulis". Kemudian pulpen bertanya, "apa yang mesti saya tulis" Allah membalas, "semua yang akan terjadi hingga hari kiamat" (Kemudia Ia katakan "Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis") Jadi, ada dua: Ikan paus dan pulpen

وقال ابن أبي نجيح : إن إبراهيم بن أبي بكر أخبره عن مجاهد قال : كان يقال : النون : الحوت العظيم الذي تحت الأرض السابعة .
Terjemahannya kurang lebih:
Ibn Abu Nujaih: Ibrahim Ibn Abu Bakar berkata Mujahid berkata: "Di katakan bahwa Nun adalah Ikan Paus yang Besar yang ada dibawah tujuh bumi"

وذكر البغوي وجماعة من المفسرين : إن على ظهر هذا الحوت صخرة سمكها كغلظ السماوات والأرض ، وعلى ظهرها ثور له أرب عون ألف قرن ، وعلى متنه الأرضون السبع وما فيهن وما بينهن فالله أعلم .
Terjemahannya kurang lebih:
Al-Baghawy dan sekelompok komentator: di punggung ikan paus ini ada bebatuan yang besar yang memilliki ketebalan lebih besar dari lebarnya para langit dan bumi dan diatas bebatuan ini ada Banteng yang mempunyai 40.000 tanduk. Pada tubuh banteng ini diletakan tujuh bumi dan segala isinya, dan allah maha mengetahui


AL-QURTUBI 

وروى الوليد بن مسلم قال : حدثنا مالك بن أنس عن سمي مولى أبي بكر عن أبي صالح السمان عن أبي هريرة قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : ( أول ما خلق الله القلم ثم خلق النون وهي الدواة وذلك قول تعالى : " ن والقلم " ثم قال له اكتب قال : وما أكتب قال : ما كان وما هو كائن إلى يوم القيامة من عمل أو أجل أو رزق أو أثر فجرى القلم بما هو كائن إلى يوم القيامة - قال - ثم ختم فم القلم فلم ينطق ولا ينطق إلى يوم القيامة . ثم خلق العقل فقال الجبار ما خلقت خلقا أعجب إلي منك وعزتي وجلالي لأكملنك فيمن أحببت ولأنقصنك فيمن أبغضت ) قال : ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( أكمل الناس عقلا أطوعهم لله وأعملهم بطاعته ) .
Terjemahannya kurang lebih:
Al-Walid Ibn Muslim - Malik Ibn Ans - Sumay anak dari Abu Bakir - Abu Salih Al-Samaan - Abu Hurayrah - NABI mengatakan, "Yang pertama kali Allah ciptakan adalah pulpen, kemudian Ia ciptakan 'Nun' yang merupakan sebuah bak tinta. Ini adalah apa yang Allah sampaikan (di surat 68:1) 'Nun dan pulpen.’ Dan Ia katakan padanya, "tuliskan".

[Jadi pulpen tuliskan semua yang akan terjadi hingga hari kiamat. Kemudian alah ciptakan Nun (Ikan Paus) diatas air dan Ia tekan/tindih bumi pada punggungnya [paus]. Alah kemudian berkata pada pulpen "tulis". Pulpen bertanya "Apa yang saya mesti tulis" Allah.. (note: Kalimat-kalimat yang ada di dalam tanda kurung ini hanya ada di situs ini dan tidak ada dalam situs berbahasa arab, namun jika kita perhatikan kalimat, "..ثم قال له اكتب قال: وما أكتب قال: ما كان.." maka terdapat indikasi jelas bahwa kalimat tersebut telah terpotong/tidak lengkap/SENGAJA dipotong)]

menjawab, "Tuliskan apa yang telah dan akan terjadi hingga hari kiamat, apakah perbuatan, pahala, konsekuensi dan hukuman hingga hari kiamat". Kemudian pulpen menuliskan yang akan terjadi hingga hari kiamat. Kemudian Allah menciptakan pikiran..."

وعن مجاهد قال : " ن " الحوت الذي تحت الأرض السابعة .
Terjemahannya kurang lebih:
Mujahid menyatakan bahwa 'Nun' adalah Ikan Paus yang ada di bawah tujuh bumi. [..] 

وكذا قال مقاتل ومرة الهمداني وعطاء الخراساني والسدي والكلبي : إن النون هو الحوت الذي عليه الأرضون
Terjemahannya kurang lebih:
Seperti juga, yang diriwayatkan oleh Mukatil - Murrah Al-Hamdani - Ata’ Al-Kharasani - Al Suddi - Al-Kalbi yang mengatakan, "Nun adalah Ikan paus yang di atasnya para bumi di letakan"

وَرَوَى أَبُو ظَبْيَان عَنْ اِبْن عَبَّاس قَالَ : أَوَّل مَا خَلَقَ اللَّه الْقَلَم فَجَرَى بِمَا هُوَ كَائِن , ثُمَّ رَفَعَ بُخَار الْمَاء فَخَلَقَ مِنْهُ السَّمَاء , ثُمَّ خَلَقَ النُّون فَبَسَطَ الْأَرْض عَلَى ظَهْره , فَمَادَتْ الْأَرْض فَأُثْبِتَتْ بِالْجِبَالِ , وَإِنَّ الْجِبَال لَتَفْخَر عَلَى الْأَرْض .
Terjemahannya kurang lebih:
Di riwayatkan oleh Abu Thabyan, diriwayatkan oleh Ibn Abbas yang berkata, "yang pertama kali Allah ciptakan adalah pulpen yang menulis semua yang akan terjadi. Kemudian uap air mulai terangkat, Berasal dari situ langit tercipta. kemudian (Allah) menciptakan Nun (paus) dan menggepengkan Bumi pada punggungnya. Ketika bumi mulai bergoyang, Ia kemudian diperkuat dengan gunung-gunung, yang ada dipermukaan" Kemudian Ibn Abbas membacakan ayat (68:1) 'Nun dan Pulpen'

[Bahasa arab sisanya tidak saya tuliskan dan langsung saya tuliskan terjemahannya]

Al kalbi dan Mukatil menyatakan bahwa nama (ikan Paus) adalah ‘Al-Bahmout.’ Al-Rajis berkata, "Mengapa aku melihatmu semua terdiam dan Allah menciptakan Al-Bahmout?"

Abu Yakthan dan Al-Waqidi menyatakan bahwa nama (ikan paus) adalah ‘Leotha’; Dimana Kab menyatakan bahwa namanya adalah ‘Lo-tho-tha’ atau ‘Bil-Ha-motha.’ Kab berkata, "Setan bergerak ke atas Ikan paus, dimana tujuh bumi diletakan dan membisikan pada hatinya, "Kamu sadari apa yang ada di punggungmu, Oh Lo-tho-tha dari binatang dan tetumbuhan dan manusia dan lainnya? Jika engkau merasa terganggu dengan mereka, Engkau dapat melemparkan mereka semua dari punggungmu" Jadi Lo-tho-tha berniat untuk melakukan apa yang disarankan (oleh setan) namun Alah mengirimkan reptil pada Ikan paus yang merangkak melalui lubang tiupnya hingga mencapai otaknya. Ikan paus kemudian menangis pada Allah dan Ia memberikan ijin pada reptil untuk keluar (dari ikan paus)." Kab melanjutkan dan berkatam "Demi Allah, Ikan paus menatap pada reptil dan reptil menatap pada ikan paus dan jika ikan paus berniat melakukan (apa yang disarankan setan) reptil akan balik ke tempat sebelumnya"

TAFSIR IBN ABBAS

Dan dari riwayatnya yang berasal dari Ibn 'Abbas yang ia katakan berkenaan dengan intepretasi apa yang allah katakan (Nun): '(Nun) 
Ia katakan: Allah bersumpah demi Nun, yang adalah Ikan paus yang membawa Bumi di punggungnya ketika di air, dan di bawah itu adalah banteng, dibawah banteng adalah bebatuan dan dibahwa bebatuan...Nama Ikan Paus itu adalah Liwash, dan dikatakan bahwa namanya adalah Lutiaya'; nama dari banteng itu adalah Bahamut, dan beberapa mengatakan namanya adalah Talhut atau Liyona. Ikan paus itu ada di laut yang dinamakan 'Adwad, dan itu bagaikan banteng kecil di lautan yang sangat luas. Lautan itu ada di Bebatuan cekung dengan 4,000 celah, dan dari tiap celah itu air keluar ke bumi.

Dikatakan juga bahwa Nun adalah satu dari nama-nama Allah; yaitu kepanjangan dari huruf Nun pada nama Allah al-Rahman (Pemurah); dan juga dikatakan bahwa Nun adalah bak tinta. (demi pulpen) Allah bersumpah demi pulpen. Pulpen dibuat dari Cahaya dan tingginya setara jarak Langit dan bumi.

Adalah dengan pulpen ini perangkat Ingatan, misal. Catatan yang dijaga, dituliskan. Juga dikatakan bahwa pulpen adalah satu dari para malaikat yang mana Allah bersumpah, (dan yang mana mereka tuliskan dan Allah juga bersumpah dengan apa yang para malaikat itu tuliskan pada kegiatan-kegiatan turunan Adam, [Tanwîr al-Miqbâs min Tafsîr Ibn 'Abbâs]
Tanwir al-maqbas min tafsir ibn 'abbas untuk surat Al-Qalam ayat 1
Note:
Al-Bahmout atau Bahamut juga ada di mitologi Arab, yaitu kisah 1001 malam pada hari ke-496. Bahamut dinyatakan sebagai Ikan besar. Bahamut tidak sama dengan Behemoth [Setan/monster dalam legenda Yahudi].

Tafsir al-Tustari

Ibn 'Abbas' berkata pada laporan lain, 'Nun adalah Ikan yang di atasnya seluruh bumi (arḍūn) berada,..'
Tafsir Al-tustari untuk surat Al-Qalam ayat 1 

Tafsir al-baghawi

اختلفوا فيه فقال ابن عباس : هو الحوت الذي على ظهره الأرض . وهو قول مجاهد ومقاتل والسدي والكلبي
[..] ibn abbas katakan: Ikan paus ini membawa bumi pada punggungnya dan ini juga merupakan pandangan dari Mujahid, Muqatil, saddi dan kalbi [..] tujuh langit dan tujuh bumi di atas Banteng [..] [Sumber]

Dari Hadis Sahih Bukhari dan Muslim
Dalam kumpulan hadis sahih Bukhari dan Muslim tidak dijelaskan riwayat Bumi ada di atas punggung ikan paus [Ikan besar], namun demikian terdapat riwayat menarik seperti dibawah ini:

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ خَالِدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلَالٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَكُونُ الْأَرْضُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ خُبْزَةً وَاحِدَةً يَتَكَفَّؤُهَا الْجَبَّارُ بِيَدِهِ كَمَا يَكْفَأُ أَحَدُكُمْ خُبْزَتَهُ فِي السَّفَرِ نُزُلًا لِأَهْلِ الْجَنَّةِ فَأَتَى رَجُلٌ مِنْ الْيَهُودِ فَقَالَ بَارَكَ الرَّحْمَنُ عَلَيْكَ يَا أَبَا الْقَاسِمِ أَلَا أُخْبِرُكَ بِنُزُلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ بَلَى قَالَ تَكُونُ الْأَرْضُ خُبْزَةً وَاحِدَةً كَمَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَظَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْنَا ثُمَّ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ ثُمَّ قَالَ أَلَا أُخْبِرُكَ بِإِدَامِهِمْ قَالَ إِدَامُهُمْ بَالَامٌ وَنُونٌ قَالُوا وَمَا هَذَا قَالَ ثَوْرٌ وَنُونٌ يَأْكُلُ مِنْ زَائِدَةِ كَبِدِهِمَا سَبْعُونَ أَلْفًا
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Khalid dari Sa'id bin Abu Hilal dari Zaid bin Aslam dari 'Atho' bin yasar dari Abu Sa'id Al Khudzri, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat bumi bagaikan sekeping roti, Allah Al Jabbar memutar-mutarnya dengan tangan-Nya sebagaimana salah seorang diantara kalian bisa memutar-mutar rotinya dalam perjalanan sebagai kabar gembira penghuni surga." 
Selanjutnya ada seorang yahudi dan berujar; 'Kiranya Allah Arrahman memberkatimu wahai Abul Qasim, maukah kamu kuberitahu kabar gembira penghuni surga dihari kiamat nanti?
"baik" Jawab Nabi. 
Lanjut si yahudi; 'Bumi ketika itu bagaikan sekeping roti' sebagaimana disabdakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 
Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memandang kami dan tertawa hingga terlihat gigi serinya, kemudian Nabi berujar; "Maukah kamu kuberitahu lauk penghuni surga?
Lanjut beliau; "lauk mereka adalah sapi dan ikan paus." 
Mereka bertanya; 'Apa keistimewaan daging ini?
Nabi menjawab: "sobekan hati ikan paus dan sapi itu, bisa disantap untuk tujuh puluh ribu orang." [Bukhari no.6039/8.76.527, arab]

حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ شُعَيْبِ بْنِ اللَّيْثِ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ جَدِّي حَدَّثَنِي خَالِدُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلَالٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَكُونُ الْأَرْضُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ خُبْزَةً وَاحِدَةً يَكْفَؤُهَا الْجَبَّارُ بِيَدِهِ كَمَا يَكْفَأُ أَحَدُكُمْ خُبْزَتَهُ فِي السَّفَرِ نُزُلًا لِأَهْلِ الْجَنَّةِ قَالَ فَأَتَى رَجُلٌ مِنْ الْيَهُودِ فَقَالَ بَارَكَ الرَّحْمَنُ عَلَيْكَ أَبَا الْقَاسِمِ أَلَا أُخْبِرُكَ بِنُزُلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ بَلَى قَالَ تَكُونُ الْأَرْضُ خُبْزَةً وَاحِدَةً كَمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَنَظَرَ إِلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ قَالَ أَلَا أُخْبِرُكَ بِإِدَامِهِمْ قَالَ بَلَى قَالَ إِدَامُهُمْ بَالَامُ وَنُونٌ قَالُوا وَمَا هَذَا قَالَ ثَوْرٌ وَنُونٌ يَأْكُلُ مِنْ زَائِدَةِ كَبِدِهِمَا سَبْعُونَ أَلْفًا
Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits telah menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku telah menceritakan kepada kami Khalid bin Yazid dari Sa'id bin Abu Hilal dari Zaid bin Aslam dari 'Atha bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri, 
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Pada hari kiamat bumi itu akan seperti satu potong roti yang akan di ratakan oleh Allah dengan tangan-Nya hingga menjadi seimbang. Sebagaimana roti yang diratakan oleh salah seorang dari kalian diperjalanannya. sebagai hidangan bagi penghuni surga
Kemudian seorang laki-laki dari yahudi datang, ia berkata kepada beliau; "semoga Allah memberkahi kepadamu wahai Abu Qasim
beliau berkata kepadanya; maukah kamu kuberitahu tentang hidangan penghuni surga pada hari kiamat? 
Dia menjawab; 'Ya.' 
Beliau bersabda: bumi akan menjadi satu potong roti -sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tadi.- maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat kepada kami dan tertawa hingga terlihat gigi serinya. 
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bertanya; maukah kuberitahukan kepadamu tentang lauk pauk mereka
Dia menjawab; lauknya adalah balaam (bahasa Ibarahin) dan nun
Para sahabat bertanya; apakah itu? 
Beliau menjawab; yaitu seekor sapi, sedangkan nun adalah daging yang paling baik dari hatinya yang akan dimakan oleh tujuh puluh ribu penghuni surga yang masuk tanpa hisab. [Muslim no.5000/39.6710, 
Untuk arab: di sini atau lebih baik di sini karena terdapat penjelasan: "أَمَّا ( النُّون ) فَهُوَ الْحُوت بِاتِّفَاقِ الْعُلَمَاء", artinya "Nun adalah Ikan paus menurut konsensus para ulama"]

note:
"والحوت" di translate ke inggris "and whale"; ke Melayu "ikan paus"; ke spanyol "Y la ballena = dan ikan paus"; ke itali "E la balena= dan ikan paus"; Turki "Ve Balina = dan ikan paus"; ke belanda "walvis= ikan paus"; ke Jerman "und der wal = dan ikan paus", ke perancis "balein = ikan paus"; Ke rusia "И китов= dan Paus"; ke swahili "Na whale =dan paus"; ke Jepang "とクジラ= ikan paus", ke korea "그리고 고래 = dan ikan paus"; Hindi "और व्हेल = dan ikan paus"; Mandarin "與鯨魚= dan ikan paus"..dll

Jika, Bumi adalah Roti maka sebesar apalagi ukuran ikan dan lembu yg bagian berlebih dari hatinya saja dapat mencukupi kebutuhan 70.000 orang sebagai lauk pauk makan roti?

Walaupun Bukhari dan Muslim tidak menjelaskan detail darimana "ox" dan "fish" itu berasal, namun dapat kita ketahui ukuranya ngga tanggung-tanggung besarnya, bukan?!

Dari Aliran Syi'ah

Ulama Syi'ah Kulayni di “Kafi”nya 8/89 meriwayatkan:
55 – محمد عن أحمد عن ابن محبوب عن جميل بن صالح عن أبان بن تغلب عن أبي عبد الله (ع) قال: سألته عن الأرض على أي شيء هي؟ قال: هي على حوت قلت: فالحوت على أي شيء هو؟ قال: على الماء قلت: فالماء على أي شيء هو؟ قال: على صخرة قلت: فعلى أي شيء الصخرة؟ قال: على قرن ثور أملس قلت: فعلى أي شيء الثور؟ قال: على الثرى قلت: فعلى أي شيء الثرى؟ فقال: هيهات عند ذلك ضل علم العلما
Muhammad menyampaikan dari Ahmad - ibn Mahbub - Jamil ibn Salih - Aban ibn Taghlib - Abu ‘Abd Allah, yang berkata, 
Aku tanya dia mengenai bumi: Ia terletak di atas apa? 
Ia menjawab: Itu berada di atas seekor Ikan Paus
Aku bertanya: Ikan paus itu di atas apa? 
Ia menjawab: di atas air
Aku bertanya: Air di atas apa? 
Ia menjawab: di atas bebatuan
Aku bertanya. bebatuan di atas apa? 
ia menjawab: Di atas banteng dengan tanduk yang halus
Aku bertanya: Banteng itu diatas apa? 
Ia menjawab: Di atas tanah
Aku bertanya: Tanah di atas apa? 
Ia menjawab: Mana tahu? Ini adalah batasan pengetahuan dari yang diketahui manusia.

Syi'ah lainnya sheikh Al-Majlese dalam “Miratul uqul”menyatakan ini SAHIH.
(الحديث الخامس و الخمسون) [حديث الحوت على أي شي‏ء هو]
(2): صحيح.

itulah Peta MAP Surga dan Alam Semesta versi ISLAM

bila anda masih belum meyakini hal tersebut, silahkan baca ini juga
semoga Artikel-artikel diatas dapat menambah wawasan anda tentang Al-Quran.

6 comments:

  1. tulisan anda sama sekali ngk bermanfaat juga berguna.

    ReplyDelete
  2. ALLAH ada di langit bukan Masjidil haram
    Ayat2 yg km tulis juga SAMA SEKALI TDK MENUNJUKKAN BHW ALLAH ITU DI MASJIDIL HARAM

    ReplyDelete
  3. Matahari muncul mega merah tersingkir matahari muncul mendung teringkir

    ReplyDelete
  4. keliahatan betapa bodoh nya penulis ini.. mungkin yg terpengaruh dengan tulisan dia hanya org bodoh tidak beriman.. biar lah yg bodoh keluar dr islam.. Allah ganti dengan orang pintar .. sudah terbukti banyak ilmuan yg masuk islam karena mereka memhami islan dengan akal dan hati yg sehat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tulisan bodoh? Itu semua dari ahli tafsir islam, berarti yg bodoh itu ahli tafsir kalian bukan penulisnya

      Delete
  5. Wkwkwkwk wow bgt isi dari kitab suci ngibul ini

    ReplyDelete