makhluk bumi menurut Al-Quran

makhluk bumi menurut Al-Quran

dalam Quran An-Naml ayat 82

وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِّنَ الْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لَا يُوقِنُونَ
Dan apabila perkataan (bahasa Arab: Qawlu) telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi (bahasa Arab: dabata-minal-ardi) yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. [QS 27:82]

Ayat di atas telah menjadi sumber banyak interpretasi sepanjang sejarah dalam pemikiran Islam. Al-Quran dengan jelas menguraikan fakta bahwa makhluk ('dawwab' atau tunggal 'da'aba') yang terbuat dari air. Beberapa dari mereka bergerak di atas perutnya, yang lain dengan dua kaki, sekitar empat dll.



dalam Quran An-Noor ayat 45,

وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِّن مَّاءٍ ۖ فَمِنْهُم مَّن يَمْشِي عَلَىٰ بَطْنِهِ وَمِنْهُم مَّن يَمْشِي عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُم مَّن يَمْشِي عَلَىٰ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan (bahasa Arab: dabbatin) dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Da'aba berasal dari akar kata: Dal-Ba-Ba yang berarti pergi lembut, merangkak, merayap atau berjalan.
Kata menangkap apapun bergerak di bumi, khususnya binatang - binatang beban, hewan berkaki empat dan setiap makhluk yang bergerak apakah serangga, burung atau manusia. Kemampuan untuk memindahkan tersirat dalam makna istilah 'Da'aba'.
Daabatun (n.): makhluk Pindah; Crawling hewan.
Dawaabbun (n.plu.): Crawling hewan.

mari perhatikan Qur'an Ash-Shura ayat 29

وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِن دَابَّةٍ ۚ وَهُوَ عَلَىٰ جَمْعِهِمْ إِذَا يَشَاءُ قَدِيرٌ
Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata (Bahasa Arab: Da'aba) Yang Dia sebarkan pada keduanya(bahasa Arab: fi-hima). Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. [QS 42:29]

Da'aba juga digunakan untuk menunjukkan manusia dalam Quran (sebagai lawan Insaan) ketika umumnya digunakan dalam arti negatif.

Quran Al-Anfal ayat 22 dan 55

إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِندَ اللَّهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ
Sesungguhnya makhluk (bahasa Arab: dawabi) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang tuli dan bisu yang tidak mengerti apa-apapun tidak menggunakan akal (mereka). [QS 8:22]

إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِندَ اللَّهِ الَّذِينَ كَفَرُوا فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya makhluk (bahasa Arab: dawabi) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman. [QS 8:55]

Qur'an surat Fatir ayat 45

وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوا مَا تَرَكَ عَلَىٰ ظَهْرِهَا مِن دَابَّةٍ وَلَٰكِن يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِعِبَادِهِ بَصِيرًا
Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia (Arab: naas) disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melata (Arab: dabbatin) pun akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. [QS 35:45]

Mengingat pengertian diatas, akan sulit untuk mendukung sebuah interpretasi modern (seperti yang dikemukakan oleh Rashad Khalifa) bahwa 'dabata-minal-ardi' adalah makhluk dari bumi

Implikasi bahwa 'dabata-minal-ardi' di Bahkan QS 27:82 mengacu makhluk tidak terbentuk dari air yang lebih rumit oleh kenyataan bahwa istilah 'Da'aba' (makhluk) inheren mengandung arti air berbasis makhluk bergerak apakah itu dari bumi atau sebaliknya.

Juga untuk mendamaikan 'Da'aba' dengan utusan manusia juga akan sulit untuk mendukung sebagai istilah 'da'aba' digunakan oleh Quran negatif bila diterapkan pada manusia.

jadi, apakah Mahkluk itu..???


Yang penting untuk dicatat adalah subyek dari kalimat, Bahkan Quran surat An-Naml ayat 82. Siapa kata (bahasa Arab: Qawlu) terpenuhi melawan?

Jika hal ini dipahami dalam terang ayat sebelumnya (27:81), maka petutur adalah mereka yang hadir pada saat Nabi tetapi tetap dalam kesalahan. Jika penafsiran ramping dikelola dengan ayat berikut (27:83) yang berarti hari kiamat, maka petutur terhadap siapa kata tersebut terpenuhi mengacu pada orang-orang masa depan.

وَمَا أَنتَ بِهَادِي الْعُمْيِ عَن ضَلَالَتِهِمْ ۖ إِن تُسْمِعُ إِلَّا مَن يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا فَهُم مُّسْلِمُونَ
Dan kamu sekali-kali tidak dapat memimpin (memalingkan) orang-orang buta dari kesesatan mereka. Kamu tidak dapat menjadikan (seorangpun) mendengar, kecuali orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, lalu mereka berserah diri. [QS 27:81]

وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِّنَ الْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لَا يُوقِنُونَ
Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. [QS 27:82]

وَيَوْمَ نَحْشُرُ مِن كُلِّ أُمَّةٍ فَوْجًا مِّمَّن يُكَذِّبُ بِآيَاتِنَا فَهُمْ يُوزَعُونَ
Dan (ingatlah) hari (ketika) Kami kumpulkan dari tiap-tiap umat segolongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, lalu mereka dibagi-bagi (dalam kelompok-kelompok). [QS 27:83]

Dalam kedua kasus, 'makhluk bumi', jika mengacu pada manusia, akan memiliki konotasi negatif. Seperti disebutkan sudah dalam ayat-ayat yang dikutip di atas (8:22, 8:55, 35:45), Quran terutama mengacu pada manusia sebagai 'Da'aba' dalam arti negatif. Konotasi negatif ini lebih didukung oleh Arab 'waqa'al-qawlu alayhim' (kata terpenuhi terhadap mereka). Dalam Al-Qur'an, ketika 'kata dipenuhi terhadap satu' sedemikian rupa, kasus mereka ditinggalkan dan mereka dicap sebagai 'kafir' (orang kafir).

Quran surat Ya-seen ayat 70;

لِّيُنذِرَ مَن كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِينَ
supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir. (bahasa Arab: Qawlu)

Oleh karena itu, makhluk seperti itu dirancang hanya untuk memimpin orang-orang yang ditinggalkan jauh ke dalam jurang kegelapan spiritual. Ini akan menjadi sebagaimana berlaku bagi orang-orang di masa lalu terhadap siapa kata itu terpenuhi, karena itu adalah untuk orang-orang masa kini dan masa depan.

Makhluk itu kemudian bisa diinterpretasikan sebagai entitas hidup jahat yang akan berkomunikasi dengan seseorang setelah mereka telah kafir.

penempatan setan dan pengikut sesat
Jika alamat generik 'dabata-minal-ardi' (makhluk dari bumi) diakui dengan konotasi negatif dan yang berbicara kepada manusia setelah kasus mereka ditinggalkan (dan Firman dibuktikan terhadap mereka), maka ada ayat lain yang mendukung penafsiran semacam itu.

Quran surat Fussilat ayat 25;

وَقَيَّضْنَا لَهُمْ قُرَنَاءَ فَزَيَّنُوا لَهُم مَّا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَحَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِم مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ ۖ إِنَّهُمْ كَانُوا خَاسِرِينَ
Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman intim (Arab Quranaa) yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab (bahasa Arab: Qawlu) pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jinn dan manusia, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi. [QS 41:25]

Kata Arab 'Quranaa' atau 'Qarin' (dari akar kata QRN) inheren berarti untuk bergabung dengan salah satu objek dengan yang lain, untuk pasangan, untuk membuat sesuatu menjadi pendamping.

  Source: Edward Lanes Lexicon    [1]
  Source: Edward Lanes Lexicon    [2]

dalam Az-Zukhruf ayat 36, 37 dan 38 disebutkan:

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman (bahasa Arab: Qarin) yang selalu menyertainya. [QS 43:36]

وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنِ السَّبِيلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُم مُّهْتَدُونَ
Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. [QS 43:37]

حَتَّىٰ إِذَا جَاءَنَا قَالَ يَا لَيْتَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِينُ
Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang (untuk pendamping) kepada kami (di hari kiamat) dia berkata: "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (bahasa Arab: Qarin)yang menyertai manusia". [QS 43:38]

Penafsiran bahwa makhluk bumi 

A 'Da'aba' secara inheren makhluk bergerak yang terdiri dari air. Ketika digunakan dalam hubungannya dengan manusia, biasanya membawa konotasi negatif.

Istilah telah ditafsirkan secara umum di atas untuk mewakili makhluk yang siam dengan satu terhadap siapa kata (bahasa Arab: Qawlu) terpenuhi dan kasus mereka ditinggalkan. Makhluk ini yang dapat menjadi manusia, kemudian mengarah ditinggalkan jauh ke dalam jurang kegelapan rohani dengan berbisik dan berbicara kepada mereka.

Penting untuk dicatat bahwa berbisik-bisik jahat ada di kedua jin dan manusia (QS An-Nas ayat 5-6) dan Al-Quran sering berbicara tentang orang-orang jahat dari umat manusia sebagai 'shayateen' (setan).

الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, [QS 114:5]

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
dari (golongan) jin dan manusia. [QS 114:6]

perhatikan juga Al-Baqarah ayat 14

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman (percaya)". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka (Arab: shayatinihim), mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah bergurau". [QS 2:14]

Kita semua harus tetap waspada kebenaran saat mencapai itu  dan tidak menyangkalnya dalam kapasitas apa pun jika kita datang untuk mengenalinya. Jika tidak, kita berisiko ditinggalkan oleh Tuhan dan setelah itu penghakiman yang mengerikan telah terjadi selagi kita masih hidup, kita akan terus berjalan seperti buta rohani di bumi meskipun kita pikir kita mendapat petunjuk. jalan mati memang salah satu yang paling malang dari makhluk.
Semoga Allah membantu kita semua, jika itu adalah kehendak-Nya.
Hanya Tuhan yang tahu yang terbaik.

REFERENSI
[1] LANE. EW, Edward Lanes Lexicon, Williams dan Norgate 1863; Librairie du Liban Beirut Lebanon-1968, Volume 8, Tambahan, PT 2987
Highlights ditandai dengan warna merah pada kutipan leksikon adalah sisipan saya sendiri. Mereka tidak memiliki bantalan pada teks asli selain mereka menekankan relevansi dengan topik di tangan. Ini hanyalah ilustrasi dan telah semata-mata dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan dan jelas.
[2] Ibid., PT 2988 sumber

bila anda masih belum meyakini hal tersebut, silahkan baca ini juga
semoga Artikel-artikel diatas dapat menambah wawasan anda tentang Al-Quran.

1 comment:

  1. Kelak akan keluar dabbah yg memberikan cap pd wajah manusia
    Makhluq artiny ciptaam . Antonim dr Al Kholiq

    ReplyDelete