Kisah Para Nabi ISLAM tentang Penciptaan BUMI

Kisah Para Nabi ISLAM tentang Penciptaan BUMI

Penciptaan Bumi, Gunung-Gunung dan Laut-laut

Kaab al-Ahbar berkata: Ketika Allah berkehendak untuk menciptakan Tanah yang kering, Ia perintahkan angin untuk mengocok ke atas air. ketika menjadi turbulen dan berbusa, gelombang bertambah besar dan beruap. Kemudian Allah merintahkan busa itu memampat, dan menjadi kering. Dalam hari-hari Ia ciptakan langit yang kering di atas permukaan air adalah seperti dalam surat Fussilat ayat 9 disebutkan bahwa:

 قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَندَادًا ۚ ذَٰلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ
 Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam". [QS 41:9]


Kemudian Ia perintahkan gelombang-gelombang ini menjadi diam, dan mereka membentuk gunung-gunung, yang kemudian Ia gunakan sebagai pasak untuk menahan bumi, seperti yang Ia katakan dalam surat Al-Anbiya ayat 31

وَجَعَلْنَا فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَن تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ
Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. [QS 21:31]

Jika tidak karena gunung-gunung, Bumi tidak akan cukup stabil bagi para penghuninya. Pembuluh dari gunung-gunung ini berhubungan dengan pembuluh dari Gunung Qaf, yang berjajar mengelilingi Bumi.

Kemudian Allah menciptakan tujuh lautan.

Yang pertama dinamakan Baytush dan mengelillingi bumi di belakang gunung Qaf, kemudian dibelakangnya berturut-turut bernama Asamm, Qaynas, Sakin, Mughallib, Muannis, dan yang terakhir Baki. Ini adalah tujuh lautan, dan tiap dari mereka mengelilingi lautan yang sebelumnya. Di dalamnya terdapat mahluk-mahluk yang hanya Allah yang tahu jumlahnya. Allah menciptakan makanan bagi para mahluk-mahluk ini dalam hari yang ke-4, seperti dalam surat Fussilat ayat 10:

وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِّلسَّائِلِينَ
Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. [QS 41:10]

Terdapat tujuh Bumi.

Yang pertama dinamakan Ramaka, yang kedua dinamakan Khalada,..Arqa, Haraba, Maltham, Sijjin dan Ajiba. Dan bumi bergoyang-goyang dengan penghuni di dalamnya seperti sebuah kapal, jadi Allah mengirimkan se sosok Malaikat yang luar biasa besar dan kuat dan diperintahkan memanggul bumi di bahunya. Satu sisi tangannya di timur dan yang lain di barat memegang Bumi dari ujung ke ujung. Namun, tidak ada pijakan kaki baginya, jadi Allah ciptakan bebatuan persegi dari jamrut yang memiliki 7.000 lubang. Di setiap lubangnya sebuah laut, gambaran ini hanya di ketahui oleh Allah semata. dan Ia perintahkan Bebatuan itu untuk berdiam di bawah kaki malaikat.

Akan tetapi, bebatuan itu tidak ada yang menyangga, jadi Allah ciptakan banteng besar dengan 40.000 kepala, mata, telinga, cuping hidung, mulut, lidah dan kaki dan diperintahkan memanggul bebatuan di punggungnya dan juga di tanduknya. Nama dari Banteng itu adalah al-Rayyan. Karena Banteng itu ngga punya tempat buat pijakan kakinya, Allah menciptakan Ikan sangat besar..Ikan ini bernama Behemoth.. [Tales of the Prophets (Qisas Al-Anbiya) (Great Books of the Islamic World), Muhammad Ibn Abd Allah Kisai (Author), Wheeler M. Thackston (Author), Al-Kisai (Author, Abad ke 6/13 Masehi) hal 8-10 dan hal 337-338 [Notes to The Text])
kutipan ebook Tales of the Prophets oleh Al-Kisai
Catatan:
Bantahan mengenai kosmologi bumi dan Langit di atas punggung ikan paus, Anda akan temukan beberapa, di antaranya dikatakan bahwa ini berasal dari Israiliyat, misal Abu as-Shaykh al-‘Asfahani, al-‘Athamah 4/1400], mengatakan, "Tidak disebutkan di kitab ataupun sunnah otentik tentang paus yang membawa bumi, dan semua yang disebutkan tentang ini adalah berdasarkan riwayat Bani Israail"

Tuduhan Israiliyat sangatlah absurd:

Kitab-kitab kalangan Ahlul kitab (yahudi/Nasrani) walaupun sama-sama menyatakan bumi itu datar, langit berbentuk kubah dan matahari berjalan mengelilingi bumi serta menyatakan adanya kisah Yunus di telan ikan besar [Dhū al Nūn (Orang dengan Ikan besar)], namun kitab-kitab suci Yahudi dan kristen JUSTRU TIDAK memiliki pandangan bahwa bumi berada di atas ikan besar!

Sekurangnya dari 6 kitab tafsir sunni yang dengan reputasi sangat baik dan juga sekurangnya 1 hadis yang sangat dihormati di aliran Syi'ah, kita ketahui bahwa riwayat itu bersandar pada ucapan Muhammad kepada Abu huraira [Qurtubi]; kepada Wahb; kepada Ibn Abbas hingga sampai ke Al Tabari [Ibn Kathir]; Kepada Ibn Abbas [Al tabarani]; Dari Ibn Abbas [dan beberapa sahabat nabi] hingga sampai ke Ibn Jarir [Al Tabari, Tusturi, Qurtubi]; dari Abu ‘Abd Allah [Kafi]

Ibn kathir juga memuat bahwa pengetahuan Ibn Abbas mengenai Quran dan tafir sangat di hormati bahkan juga oleh Ibn' Umar


وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ﴿
(Dan Kami telah membuat dari air segala sesuatu yang hidup.) Artinya, asal segala sesuatu yang hidup dalam air. Imam Ahmad mencatat bahwa Abu Hurairah berkata, "Aku berkata:. Ya Rasulullah, ketika saya melihat kamu, aku merasa bahagia dan puas, ceritakan tentang segala sesuatu'' Dia berkata,

كل شيء خلق من ماء﴿ 
Semuanya diciptakan dari air "kataku, ceritakan tentang sesuatu yang, jika saya melakukannya, saya akan masuk surga'' Dia berkata:

أفش السلام, وأطعم الطعام, وصل الأرحام, وقم بالليل والناس نيام, ثم ادخل الجنة بسلام﴿  
(Penyebaran (salam) Salam, memberi makan orang lain, menjunjung tinggi ikatan kekerabatan, dan berdiri dalam doa di malam hari ketika orang-orang sedang tidur. Kemudian Anda akan masuk surga dalam damai.) Rantai narasi memenuhi kondisi Dua Sahihs, selain dari Abu Maymunah, yang merupakan salah satu dari orang-orang dari Sunans, nama pertamanya adalah Salim, dan At-Tirmidzi digolongkan dia sebagai Sahih.

 وجعلنا فى الارض رواسى ﴿  
(Dan Kami telah menempatkan di pegunungan perusahaan bumi,) berarti, gunung yang menstabilkan bumi dan tetap stabil dan meminjamkan berat badan, jangan sampai harus kocok dengan orang-orang, yaitu, bergerak dan gemetar sehingga mereka tidak akan mampu untuk berdiri teguh pada itu - karena itu ditutupi dengan air, terlepas dari seperempat dari permukaannya. Jadi tanah terkena udara dan matahari, sehingga orang yang mungkin melihat langit dengan tanda-tanda dan bukti yang menyilaukan. Jadi Allah berfirman,

 أن تميد بهم ﴿ 
(Jangan sampai harus goyang dengan mereka,) makna, sehingga tidak akan goyang dengan mereka.

 وجعلنا فيها فجاجا سبلا ﴿ 
(Dan Kami menempatkan di dalamnya jalan raya yang luas bagi mereka untuk melewati,) berarti, gunung melewati mana mereka dapat melakukan perjalanan dari daerah ke daerah, negara ke negara. Seperti yang kita lihat, pegunungan bentuk hambatan antara satu tanah dan lain, sehingga Allah menciptakan kesenjangan - lewat - di pegunungan sehingga orang dapat melakukan perjalanan dari sini ke sana. Jadi Dia mengatakan:

 لعلهم يهتدون ﴿ 
(Bahwa mereka dapat dibimbing.)

 وجعلنا السمآء سقفا محفوظا ﴿ 
(Dan Kami telah membuat langit atap, aman dan dijaga ketat.) Berarti, yang menutupi seluruh bumi seperti kubah di atasnya. Ini seperti Ayah,

Nūn [ن], dalam penulisan Arab, berarti Ikan besar/Ikan paus. Ibn kathir di surat Al-Anbiya 87-88,


وَذَا النُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَن لَّا إِلَٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim". [QS 21:87]

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُنجِي الْمُؤْمِنِينَ
Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. [QS 21:87]
dalam kisah YUNUS: "Here Nūn refers to the fish;".

 وذا النون ﴿ 
(Dan (ingatlah) Dhun-Nun,) Berikut Nun mengacu pada ikan, itu adalah benar untuk itu harus dikaitkan dengannya di sini.

Bagi mereka yang gemar melakukan klaim dengan dalih hadis dhaif (lemah) dengan mengutip Albani [lahir (1914 M) - wafat (1999 M), Silsalat al-‘Ahaadeeth adh-Dha’eefah wal-Mawdhuu’ah, #294], padahal

Albani sendiri mengakui bahwa sebenarnya ia tidak hafal sepuluh hadits dengan sanad muttashil (bersambung) sampai ke Rasulullah, meskipun begitu dia berani mentashih dan mentadh’iftan hadits sesuai dengan kesimpulannya sendiri dan bertentangan dengan kaidah para ulama hadits yang menegaskan bahwa sesungguhnya mentashih dan mentadh’ifkan hadits adalah tugas para hafidz (ulama ahli hadits yg menghapal sekurang-kurangnya seratus ribu hadits).

Albani sendiri gampang menjatuhkan vonis hadis dhaif dan mereka yang bertentangan dengan dirinya dikatakan ahli Bid'ah

Kemudian,
Mullah `Ali al-Qaari RaHimahullah, dalam Mirqaat:

'Jadi Aku datang untuk tahu' Itu dalam artian berkat-berkat yang terlimpahkan padaku, semua yang ada di langit (jamak) dan di bumi yaitu sebagai semua yang Allah sampaikan pada kalangan malaikat dan pepohonan dan banyak lainnya. Yang menunjukan keluasan dari pengetahuannya (Rasulullah SAW) yang Allah` Azza Wa Jall beritahukannya. Ibn Hajjar berkata bahwa pengetahuan dari seluruh semesta dan semua yang ada di langit (jamak) dan dibaliknya sebagai bukti dari peristiwa Mi`raj dan bumi, yaitu seluruh tujuh bumi dan yang ada dibawahnya apakah itu seekor sapi atau seekor ikan di atasnya.

[Fa`Alimtu Ayyi Bisababi WuSuuli dhaalikal FayDi Maa Fis Samaawaati Wal ArDi Ya`ani Maa A`alamahullahu Ta`aalaa Mimma Feehaa Minal Malaayikati Wal Ashjaari Wa Ghayrihimaa `Ibaaratun `An Sa`ati `Ilmihilladhee FataHallahu bihi `Alayhi Wa Qaalabnu Hajar Ayyi Jameeyal Kaayinaatillatee fis Samaawaati Bal Maa Fawqahaa Kamaa Yustafaadu Min QiSSatil Mi`yraaji Wal ArDu Hiya Bi Ma`anaa al-Jinsi Ayyi Wa Jamee`ya Maa Fee ArDeenas Sab`yi Bal wa Maa TaHtahaa Kamaa Afaadahuu Ikhbaaruhuu `Alayhis Salaamu Minath Thawri wal Huutil ladhee `Alayhaa]

Sebagai pelengkap, perhatikan gambar Bumi [berbentuk FLAT DISK], di panggul banteng dan dibawahnya adalah Ikan:
Bumi diatas Banteng dan Ikan
Ajaib al-Makhluqat (The wonders of creation), by the Persian author Zakariya Qazwini (d. 1283 or 1284)
buku sejarah TURKI kuno yang mempercayai BUMI diatas BANTENG

[..]Sebuah kopian risalah dari turki kisaran tahun 1553, polesan peta, menunjuk arah selatan, dengan malaikat memegang mangkok berisi ikan yang diatasnya sapi sedang memanggul globe [..]

Risalah kegeograpian dan kumpulan legenda menakjubkan sangat populer di pertengahan dan awal masyarakat islam modern. Peta yang ditunjukan di sini adalah menakjubkan padanya terdapat beberapa mahluk yang menyokong bumi di cakrawala. Yang digunakan adalah proyeksi islam tradisional tentang bumi dalam bentuk piringan datar yang dikelilingi laut-laut terpisah terkurung sekeliling pegunungan Qaf..

Karena kosmologi bumi di atas Ikan paus ini tercantum di kitab-kitab tafsir utama Sunni dan hadis utama Syi'ah, maka klaim bahwa ini Israiliyat adalah mengada-ada.

Sehingga yang sangat perlu di garis bawahi oleh mereka-mereka yang membantah kosmologi Bumi di atas punggung ikan paus ini adalah Para Penulis Tafsir tersebut adalah orang-orang KOMPETEN dalam QURAN, HADIS, SIRAT, BAHASA ARAB. 

Mereka berpengetahuan sangat luas dalam ISLAM dan BERKEMAMPUAN LEBIH DARI CUKUP untuk sekedar membedakan mana hadis yang PALSU/tidak, DHAIF/tidak ataupun Israliyiat/tidak. Bahkan para Ahli klasik Islam ini TIDAK ADA yang menyatakan bumi di atas punggung ikan gueedeee sebagai kisah palsu, dhaif dan Israiliyiat
silahkan baca ini juga
semoga Artikel Islami ini bermanfaat untuk anda semua. terima kasih 
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment