Tafsir Surat Al-Ikhlas tentang TAUHID Islam
seperti yang sudah diketahui para pembaca budiman, dimana salah satu dasar tauhid islam adalah Surat Al-Ikhlas [QS 112] dari ayat 1 sampai ayat 4.
seperti yang telah dimuat dalam artikel sebelumnya "Tauhid Islam Omong Kosong?"
dimana Doktrin Tauhid Islamik dianggap sebagai dasar dan hakekat Islam yang paling agung dan akbar. Begitu hebatnya sehingga dia menentukan seseorang Muslim itu naik ke surga atau jatuh ke neraka!
Agama Islam mempercayai Quran sebagai kata-kata murni dari Allah yang didiktekan kata-perkata kepada Muhammad melalui Jibril yang datang mengajikan ayat-ayat-Nya kepada Nabi.
Muhammad hanya penerima semuanya secara pasif, tidak berbicara atau bertanya balik, tidak juga memasukkan pikiran pribadi dan gaya bahasanya sendiri kedalam tutur-kata Allah.
Kata-kata itu sendiri dipercayai sebagai Firman yang telah ada sejak kekal dan bukan suatu ciptaan. Maka yang bertutur dalam keseluruhan teks Al-Quran itu adalah Allah sendiri dan bukan Muhammad. Dan bilamana Allah menginginkan agar Muhammad yang meneruskan kata-kata Allah yang spesifik kepada (kelompok) orang tertentu, maka Allah akan memerintahkan Muhammad untuk mengutip Kalimat tersebut untuk di-relay kan secara verbatim.
Dengan demikian akan terjaga kemurnian Firman dari satu Allah yang Tauhid, yang tidak bercampur dengan suara alah-alahan yang lain.
Mari kita baca-baca ayat Tauhid dalam Surat Al-Ikhlas,
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌKatakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa (QS 112:1)اللَّهُ الصَّمَدُAllah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (QS 112:2)لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْDia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, (QS 112:3)وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌdan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (QS 112:4)
terus bagaimana tafsirnya menurut para ulama islam yang terkenal dikalangan warga muslim?