Pengungsi Islam Bangladesh Lecehkan Relawan Wanita di Langsa
Tokoh pemuda Aceh di Jakarta yang juga Ketua Umum Save Our Indonesia,
Teuku Azril melakukan unjuk rasa di Bundaran HI Jakarta, meminta agar
pemerintah Indonesia mendesak pemerintah Myanmar menghentikan
pelanggaran hak asasi manusia (HAM) atas etnis Rohingya.
Selain itu, Teuku Azril juga mendesak pemerintah Indonesia untuk
tidak hanya memikirkan nasib para pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang
ada di Aceh, tapi juga harus memikirkan nasib masyarakat Aceh yang
daerahnya dijadikan tempat pengungsian.
Dimana para pengungsi tersebut dalam penilaiannya sudah mulai
berulah, melakukan kriminalitas. Sehingga mengganggu ketentraman warga
Aceh di daerah pengungsian.
Dalam anggapannya, terjadinya pelecehan seksual terhadap relawan
wanita oleh pengungsi Bangladesh hanyalah awal dari
kemungkinan-kemungkinan yang lebih buruk yang dapat terjadi di Aceh.
“Pelecehan seksual yang dilakukan pengungsi Banglades terhadap wanita
Aceh Langsa yang membantunya, itu contoh awal. Belum lama saja mereka
sudah seperti itu, bagaimana kalau tinggal selamanya di Aceh,” ujar
Teuku Azril.
Menurutnya ulah para pengungsi itu bukanlah hal yang aneh, dimana
dalam anggapannya baik etnis Bangladesh, Burma (Myanmar), maupun
Rohingya, memiliki sifat yang sama, yang dapat membuat pihak lain
terluka. Apalagi keberadaan mereka di Indonesia dalam kondisi jiwa yang
belum stabil, makin memungkinkan terjadinya aksi-aksi kriminal tersebut.
“Melakukan kriminal bukan hal baru bagi mereka, selain mereka sering
merasakan dianiaya, mereka sudah terbiasa melihat orang disiksa. Di
Malaysia mereka kerap dibenci karena ulah dan perbuatannya, udah
diterima bukannya berterima kasih malah menyakiti,” terangnya.
Teuku Azril juga mengkritik warga Aceh dimana karena rasa iba menjadi
terlalu bersemangat membantu, tanpa memikirkan dampak kerusakan bagi
masyarakat mereka sendiri.
” Apa yang dilakukan teman-teman kita di Aceh janganlah di luar
batas, kita harus berupaya mendesak pemerintah kita untuk mendeportasi
mereka kenegara asalnya. Sangat tidak tepat bila orang-orang tidak
memikirkan dampak akibat iba ikut-ikutan terhadap etnis Rohingya,”
jelasnya
No comments:
Post a Comment