Kisah Hewan-Hewan Terbaik di Zaman Nabi
Teman-teman pasti pernah mendengar cerita hewan-hewan di zaman nabi, hewan-hewan itu sungguh di utus oleh Allah swt. Untuk berbuat kebajikan, tapi ada pula yang tak menjalankannya. Tapi, teman-teman tahu nggak hewan-hewan yang terbaik yang di ceritakan dalam Al-Quran, karena kebaikan dan mengerjakan tugasnya. Berikut ini kisah hewan-hewan dalam zaman Nabi
Seekor Sapi Merah
Saat Bani Israil kebingungan mencari sebab meninggalnya seseorang, mereka meminta bantuan kepada Nabi Musa. “Nabi Musa, bisakah kau beritahukan kami sebab meninggalnya orang ini?” tanya mereka. Nabi Musa meminta petunjuk pada Allah swt. Ia berdoa dengan bersungguh-sungguh. Allah menjawab doa Nabi Musa dengan memerintahkannya untuk menyembelih seekor sapi. Maka di suruhlah kaum Bani Israil menyembelih seekor sapi yang berwarna kuning kemerah-merahan, tidak pernah di gunakan untuk bekerja, tidak cacat dan tidak belang. Bani Israil menemukan sapi tersebut, mereka membelinya dengan emas seberat tubuh sapi tersebut. Sapi itupun di sembelih dan dagingnya dilemparkan ke tubuh jenazah tadi. Atas kekuasaan Allah, jenazah itu terbangun dan memberitahukan sebab kematiaannya. Setelah itu, Allah kembali mematikannya.
Kesetiaan Seekor Anjing pada Tuannya
Pada zaman Raja Efesus, rakyat waktu itu banyak menyembah berhala, namun tidak semua rakyat yang tunduk akan perintah Raja Efesus tersebut. Karena dianggap membangkang akan perintah raja Efesus, tujuh orang tersebut meninggalkan kota, akan tetapi mereka tidak hanya tujuh orang seekor anjing mengikutinya. Hingga sampailah mereka ke sebuah goa, anjing itu sangat setia, ia menjaga ketujuh orang yang tertidur dalam goa dengan selalu berjaga di pintu goa. Hingga suatu hari salah seorang dari ketujuh orang itu keluar untuk membeli makanan di kota, pergilah ia ke kota bersama dengan seekor anjing tersebut. Ketika ia sampai di kota, orang itupun membeli makanan, tetapi sungguh terkejutnya orang itu, karena uangnya tidak berlaku lagi. Mengapa? Ternyata mereka telah di tidurkan oleh Allag SWT selama 300 tahun lamanya, kini ia hidup di zaman semua orang telah menyembah Allah swt.
Burung Hud-Hud di Zaman Nabi Sulaiman
Maha besar Allah memberikan kemampuan pada Nabi Sulaiman untuk dapat mengerti dan memahami bahasa binatang, di antaranya bahasa burung hud-hud. Suatu ketika,Nabi Sulaiman memerintahkan burung hud-hud untuk terbang mengawasi kerajaan, khawatir akan ada musuh yang menyerang kerajaan. Maka di laksanakanlah tugas tersebut. Burung Hud-Hud terbang hingga ia sampai di sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Saba’ yang di pimpin oleh Ratu Bilqis, namun kerajaan ini tidak menyembah Allah Swt., melainkan menyembah matahari. Burung hud-hud yang melihat kejadian tersebut kembali ke nabi Sulaiman dan menyampaikan apa yang di lihatnya. Nabi Sulaiman pun menyruh kembali burung hud-hud untuk membawakan surat itu kepada Ratu Bilqis. Surat itu berisi ajakan kepada Ratu Bilqis dan rakyatnya untuk beribadah kepada Allah Swt. Setelah membaca surat itu, Ratu Bilqis menemui Nabi Sulaiman dan akhirnya, Ratu Biqis dan rakyatnya mau beribadah kepada Allah Swt.
Barisan Semut
Suatu hari di zaman Nabi Sulaiman, ada barisan semut yang berjajar rapi dan saling membantu membawa makanan, tetapi pada waktu bersamaan datanglah Nabi Sulaiman bersama pasukannya. Melihat hal itu, satu semut yang sebagai pemimpinnya, memerintahkan teman-temannya berlindung agar tak terinjak pasukan Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman yang mengerti bahasa binatang pun memerintahkan pula pasukannya agar berhati-hati saat melewati jalan tersebut karena rombongan semut yang sedang melewati jalan itu membawa makan. Akhirnya,rombongan semut itu pun selamat sampai sarangnya.
Ikan Paus memakan Nabi Yunus
Di zaman kenabian Nabi Yunus, terdapat Kaum yang menyembah patung-patung berhala yakni kaum Ninawa. Nabi Yunus telah berusaha agar kaum Ninawa mau beribadah dan hanya menyembah Allah swt. Namun, mereka tak kunjung sadar agar kembali ke jalan Allah. Nabi Yunus yang berputus asa meninggalkan kaum Ninawa, ia pun menuju pantai dan memutuskan naik kapal. Di tengah perjalanannya, tiba-tiba badai besar menerpa, kapal perahu yang di naiki nabi Yunus tenggelam, dan nasib Nabi Yunus di makan oleh Ikan Paus. Tidak bermaksud jahat, ikan paus tersebut hanya melindungi Nabi Yunus di dalam mulutnya dan membawanya sampai ke tepi pantai. Setelah sampai ke tepi pantai, Nabi Yunus di keluarkan dari mulut ikan paus tersebut dan ia pun pergi, karena telah melaksanakan tugas dari Allah untuk melindungi Nabi Yunus.
Jaring Laba-laba
Ketika Nabi Muhammad meninggalkan kota Mekkah karena menghindari musuh-musuhnya yang ingin membunuhnya. Nabi Muhammad Saw bersama dengan sahabatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq memutuskan bersembunyi di sebuah goa yakni Goa Tsur, ia berlindung di sana sampai keadaan Kota Mekkah menjadi aman. Atas perintah Allah, di depan pintu goa tumbuh beberapa pohon dan di rantingnya terdapat dua ekor burung yang sedang membangun sangkarnya. Sedangkan Laba-laba tersebut membuat jaringnya dan jaring tersebut menutupi goa tersebut. Sehingga siapapun yang melihat goa tersebut menganggap tak ada seorang pun dalam goa. Nabi Muahammad Saw dan Abu Bakar Ash-Shiddiq pun selamat dalam persembunyiannya.
Burung Ababil Pembawa tugas
Agama yang paling sempurna yang di turunkan Allah adalah Islam. Di zaman kenabian Nabi Luth,banyak kaum Nabi Luth yang melawan perintah Allah, terutama saat pasukan Abrahah dari negeri Yaman masuk ke kota Mekkah dan berusaha menghancurkan ka’bah. Datangnya Raja Abrahah ke kota Mekkah dengan maksud ingin memindahkan tempat ibadah haji umat islam ke negaranya sendiri. Karena tak ada yang mampu mengalahkan pasukan Raja Abrahah, maka di utuslah pasukan Burung Ababil untuk menyerang pasukan Raja Abrahah dengan membawa batu-batu api.pasukan Abrahah lari tak karuan karena terluka dan merekapun menyerah dan mundur dari kota Mekkah.
No comments:
Post a Comment