Haji dan Umroh hanya Pemborosan saja
Ade Armando Minta Haji dan Umroh Di Stop Karena Cuma Pemborosan Saja
Aktivis Islam Liberal dan Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade
Armando, kembali membuat pernyataan kontroversial. Ade mengusulkan agar
negara menyetop penyelenggaraan haji dan umroh karena kegiatan sakral
umat Islam itu dinilai pemborosan.
Dalam tulisan yang dimuat Laman Madinaonline yang dikutip Rimanews,
Selasa (25/8/2015), Mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI),
menjelaskan panjang lebar tentang gagasannya, lengkap dengan ilustrasi
nominal ongkos haji serta membludaknya umat Islam yang ingin
melaksanakan ibadah haji dan umroh.
Kata dia, praktik haji dan umrah di Indonesia terkesan
menghambur-hamurkan dana yang sebenarnya bisa digunakan untuk
kepentingan membangun kesejahteraan masyarakat.
"Kita gunakan saja sebuah kalkulasi minimalis. Untuk naik haji, uang
minimal yang harus dikeluarkan seorang calon haji adalah sekitar Rp40
juta rupiah. Ini dengan perhitungan ongkos naik haji pada 2015 adalah
Rp36 juta. Jumlah jamaah haji Indonesia tahun 2015 adalah 168 ribu
orang. Dengan demikian, dana total yang dikeluarkan untuk ibadah haji
pada 2015 adalah Rp 6,720 triliun. Itu dengan tidak memperhitungkan ONH
plus," kata Ade.
Ditambah umrah, Ade melanjutkan, biaya minimal per orang adalah
sekitar Rp25 juta. Jumlah peserta umrah Indonesia pada 2015 diperkirakan
700 ribu jamaah. Walhasil, dana total yang dikeluarkan untuk umrah
adalah Rp17,5 triliun.
"Jadi, dengan perhitungan minimalis saja, uang yang terserap untuk
kegiatan haji dan umrah per-tahun adalah sekitar Rp6,7 triliun plus
Rp17,5 triliun, yakni sekitar Rp 24 triliun. Kalau sekarang kita
tambahkan lagi angka itu dengan belanja jamaah selama di tanah suci,
plus biaya ONH plus dan perjalanan wisata maka tidak berlebihan kalau
angka itu melonjak menjadi sekitar Rp30 triliun," papar dia.
Ade menjelaskan, jika dana itu digunakan untuk keperluan
kesejahteraan masyarakat Indonesia, banyak hal bisa dilakukan dengan
uang Rp30 triliun.
"Kita pakai contoh sederhana saja. Belanja pemerintah pusat untuk
perumahan dan fasilitas umum pada 2015 adalah Rp25,6 triliun atau untuk
kesehatan adalah Rp 24,2 triliun. Itu semua bisa ditutup dengan uang
haji," ujarnya.
Jika uang itu digunakan untuk pembangunan rumah sederhana senilai Rp50
juta, lanjut Ade, uang itu bisa dipakai membangun 600 ribu rumah.
"Bila biaya renovasi sekolah mencapai Rp200 juta per-sekolah, maka ada 150 ribu sekolah direnovasi. Bila pembetonan jalan selebar 7 meter adalah Rp 8 miliar per-kilometer, dengan dana haji satu tahun itu, bisa dibangun jalan beton 3.750 km," tutupnya.
No comments:
Post a Comment