Lindungi Umat Beragama, Teroris Suriah Minta Imbalan
Kelompok pemberontak Suriah yang terkait dengan Al Qaeda, ISIL mengatakan mereka akan menjamin keamanan dari umat beragama di Suriah. Namun, untuk hal tersebut tidak bisa diperoleh dengan cuma-cuma.Hal ini terkait dengan ajaran dhima. Mereka pun menginginkan agar umat beragama di luar Islam membayar retribusi emas kepada mereka serta tidak menunjukan keimanan mereka di depan umum.
Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (27/2/2014), ISIL meminta umat beragama tersebut membayar retribusi berupa emas maksimal 17 gram per pekan. Tak hanya itu, setiap emblem keagamaan juga dilarang untuk ditampilkan.
ISIL merupakan gabungan dari pejuang-pejuang asing yang berjihad di Suriah. Kelompok yang terkait dengan Al Qaeda ini berperang melawan Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Sementara, konsep dhimma yang dipaki ISIL merupakan adaptasi dari penerapan hukum Islam di abad ke tujuh. Saat itu, setiap umat beragama non-Muslim diharuskan untuk hidup di bawah syariah.
Tetapi, konsep dhimma hanya bertahan hingga pertengahan abad 19. Kerajaan Ottoman yang sekarang dikenal sebagai Turki mereformasi hukum tersebut. sumber
No comments:
Post a Comment