Muslim galau, Merasa Tertipu Ajakan Berperang di Suriah
Misfer (17) sempat berangkat berperang ke Suriah setelah mendengarkan anjuran seorang tokoh agama Arab Saudi. |
Seorang pemuda Arab Saudi yang baru kembali dari bertempur di Suriah mencurahkan unek-uneknya dalam sebuah acara bincang-bincang di sebuah stasiun televisi Saudi.
Dalam acara itu, Misfer (17) mengaku merasa tertipu sejumlah tokoh agama yang menyarankan para pemuda untuk berjihad di Suriah melawan rezim Bashar al-Assad.
Awal tahun ini, Misfer berangkat ke Suriah setelah mendengarkan dakwah online seorang ulama yang menggunakan dalil-dalil agama untuk meyakinkan para pemuda bahwa berperang ke Suriah merupakan sebuah kewajiban seorang Muslim.
Berbicara dalam acara bincang-bincang "Al-Thamina ma Dawood" yang dipandu pembawa acara ternama Saudi, Dawood al-Shirian, Misfer mengakui pernyataan para pemuka agama itu yang membuatnya nekat berangkat ke Suriah.
"Saya pergi ke Suriah setelah menjelajahi internet dan menemukan beberapa orang menggunakan pernyataan Sheikh Arour terkait perang di Suriah. Pernyataan itu sangat memengaruhi saya dan membuat saya memutuskan untuk pergi ke Suriah," ujar Misfer.
Tanpa persetujuan kedua orangtuanya, Misfer mengatakan, dia memesan tiket penerbangan dari Jeddah menuju Antakya, Turki. Dari sana, dia membayar sejumlah uang untuk melintasi perbatasan Turki-Suriah di Latakia.
Di Suriah, Misfer kemudian bergabung dengan sejumlah pejuang Saudi yang sudah terlebih dahulu berada di Suriah. Di Suriah, Misfer bertugas untuk membantu para pejuang yang terluka.
Namun, setelah beberapa bulan berada di Suriah, ternyata kenyataan yang dilihatnya jauh berbeda dengan yang dibayangkannya selama ini.
"Semua seruan berjihad di Suriah adalah bohong. Para pemberontak minum alkohol dan bermain perempuan. Para pejuang front Al-Nusra juga tak jauh berbeda," kata remaja itu.
Melihat kenyataan itu, Misfer memutuskan untuk pulang ke Arab Saudi, tetapi khawatir akan hukuman yang menanti di tanah kelahirannya itu.
"Banyak warga Saudi (di Suriah) ingin pulang, tetapi mereka khawatir akan disiksa aparat keamanan Saudi. Saya nyaris memercayai hal itu sehingga saya terkejut saat tim medis menyambut saya di bandara dan membawa saya ke sebuah hotel," kenang Misfer.
Pada awal Januari, Dawood al-Shirian mewawancarai ibunda Misfer. Dalam wawancara itu, sang ibu menangis dan mengatakan bahwa seseorang memaksa Misfer untuk bergabung dengan para pejuang radikal di Suriah.
Dalam acara itu, Dawood al-Shirian mengecam sejumlah tokoh agama yang menggunakan media sosial untuk merekrut para pemuda Saudi berperang di Suriah.
Namun, wawancara dengan ibunda Misfer itu membuat sejumlah tokoh agama di Saudi berang dan menuding wawancara itu penuh rekayasa. sumber
No comments:
Post a Comment