Allah ISLAM tak berdaya sehingga jadikan JIHAD sebagai tameng hidup

Allah ISLAM tak berdaya sehingga jadikan JIHAD sebagai tameng hidup

JIHAD untuk melindungi Allah dan Agama Islam
Jihad itu adalah perisai umat yang kokoh dan tameng yang kuat. Jihad melindungi agama Allah di zaman ini dan disetiap zaman sampai hi kiamat. Tak mungkin sebuah ideologi bisa tegak tanpa jihad. Mustahil suatu prinsip bisa menang kecuali dengan perang. Oleh sebab itu, tugas para Nabi dan Rasul di dunia sangatlah sulit. Kewajiban mereka sangat berat, karena tegaknya ideologi pasti diperjuangkan dengan peperangan untuk memenangkannya.

dalam At-Taubah ayat 32 dan 33, Firman Allah :

يُرِيدُونَ أَن يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. [QS 9 : 32]


هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. [QS 9 : 33]

Dua ayat ini datang di dua tempat dalam al-Qur’an yang menyebut tentang qital. 
Yakni mengenai menyebarnya agama Islam di muka bumi dan kemenangannya atas segala ideologi dan agama yang ada. Seperti:

dalam Surat At-Taubah ayat 29-32, disebutkan:

قَاتِلُوا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّىٰ يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَن يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. [QS 9 : 29]

وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ۖ ذَٰلِكَ قَوْلُهُم بِأَفْوَاهِهِمْ ۖ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِن قَبْلُ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۚ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling? [QS 9 : 30]

اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَّا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. [QS 9 : 31]

يُرِيدُونَ أَن يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. [QS 9 : 32]

dalam Surat As-Shaff ayat 8, 10, dan 11, disebutkan:
يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya". [QS 61 : 8]

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? [QS 61 : 10]

تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. [QS 61 : 11]

Semua perintah dari Allah Rabbul Alamin memerangi kafir musyrik, Yahudi dan Nasrani, karena mengatakan ‘Uzair ‘ itu putra Allah, dan orang-orang Nasrani, berkata, ‘Al-Masih itu putra Allah’. Kemusyrikan mereka inilah yang merusak seluruh sistem kehidupan, karena tidak mau mentauhidkan Allah Rabbul Alamin, sebaliknya membuat tandingan-tandingan dengan membuat sesembahan berupa manusia.

Jihadlah yang menjamin tersebarnya agama ini. Tanpa jihad dan tanpa pedang, agama ini tidak akan mungkin mendapatkan kedudukan di muka bumi. Kekuatan orang-orang kafir tak mungkin dibendung kecuali dengan perang. Jika tidak ada peperangan, kesyirikan akan menginjak-injak bumi. ‘Wa qitaluuhum! (dan perangilah mereka). 

Mengapa berJIHAD? 

‘Hatta la takuna fitnatun’ (sehingga tidak ada fitnah). Sehingga tidak ada kesyirikan! Fitnah adalah kesyirikan. ‘Wa yakuna ad dinu lillahi’, dan agama itu hanya bagi Allah. 
Artinya, perang itu akan tetap terus berlanjut, sampai hari kiamat, sehingga seluruh bumi di bawah naungan Islam.

“Sungguh perkara (agama0 ini akan sampai sejauh apa yang telah dilalui oleh malam dan siang. Tak tertinggal sebuah rumah di kota maupun di desa, kecuali Allah akan memasukkan agama ini ke dalamnya dengan kemuliaan orang yang mulia atau dengan kehinaan orang yang hina. Suatu kemuliaan yang dengan Allah akan menghinakan kekafiran”. (HR : Ahmad, Ad-Darami).

Sama saja apakah rumah itu di desa atau di kota, rumah dari tanah atau rumah dari batu atau kemah. Karena itu, orang-orang Badui disebut sebagai Ahlul Wabr, artinya yang hidupnya tidak menetap, dan Ahlul Jamal, artinya penggembala unta. Sedangkan orang-orang yang tinggal menetap disebut Ahlul Madar, artinya penduduk kota atau desa.

“Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, sebab tidak lah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri dan kobarkanlah semangat jihad orang-orang Mukmin”. (Hadist shahih).

dalam An-Nisa ayat 84, Firman Allah :

فَقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا تُكَلَّفُ إِلَّا نَفْسَكَ ۚ وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ ۖ عَسَى اللَّهُ أَن يَكُفَّ بَأْسَ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ وَاللَّهُ أَشَدُّ بَأْسًا وَأَشَدُّ تَنكِيلًا
Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya). [QS 4 : 84]

Jihad di Eropa

Bertolak dari sini, musuh-musuh Allah Azza Wa Jalla, mengetahui betapa bahayanya jihad. Mereka mengetahui bahwa eksistensi agama ini berhubungan erat dengan perjalanan jihad.ah dengan penuh Di benak mereka terpampang banyak gambar, pada hari ketika mayoritas bansa Eropa membayar jizyah dengan patuh, sedangkan mereka tunduk patuh kepada kaum Muslimin Turki.

Mereka tahu, sekiranya bukan karena kegagalan Abdurrahman al-Ghafiqi dalam pertempuran ‘Bilath Asy-Syuhada’ di Poitiers (kota Perancis), melawan tentara Charles Martel, pastilah Islam telah menerobos ke seluruh Eropa sejak tahun 728 H.

Kemudian datanglah orang-orang Turki, melanjutkan penyebaran agama Allah dengan jihad. Mereka berhasil menundukkan kota Leningrad (dahulu bernama Petersburg). Mereka tidak kembali kecuali sesudah permaisuri Pieters The Great (Kaisar Rusia) datang memohon dan menghiba dihadapan Panglima Turki, Balthaji Basya, supaya kembali dengan membawa hasil perjanjian yang disepakati bersama.

Sampai tahun 1452 M, Moskow masih memayar jizyah kepada orang-orang Turki selam dua ratus tahun. Rusia dan bekas Uni Soviet sekarang ini dahulu terdiri dari sebuah kota, yakni Moskow. Ia menjadi wilayah jajahan Turki, hingga harus membayar jizyah kepada Turki sampai tahun l452 M.

Mereka mengetahui bahayanya jihad. Pada hari ketika tentara Turki masuk ke wilayah Austria. Mereka berdiri di jalan dalam posisi ‘thabur’ (kata dalam bahasa arab yang artinya berbaris). Sampai sekarang ini di ibukota Austria, Wina, terdapat jalan yagn bernama Thabur. Jalan di mana dahulu tentara Turki berbaris di tengah-tengah kota Wina.

Orang-orang Eropa, kalau mengingat kembali kenangan ini, badan mereka menjadi gemetar, karena bayangan jihad. Karena itulah mereka berusaha selama tiga abad berturut-turut untuk menghapuskan jihad dari kehidupan kaum Muslimin dari benak generasi yang mereka didik di sekolah-sekolah dan universitas-universitas. Wallahu’alam. *abdullah azzam sumber

bila anda masih belum meyakini hal tersebut, silahkan baca ini juga
semoga Artikel-artikel diatas dapat menambah wawasan anda tentang Al-Quran.

2 comments:

  1. Soal asbabun nuzulny udh bbrp kali aq bahad. Tp klo tuduhanmu bhw ALLAH memerintahkan Jihad krn ALLAH tdk berdaya,maka lihay FAKTA SEJARAH DMN PASUKAN ISLAM yg biasany jumlahny JAUH LEBIH SEDIKIT NAMUN MENANG. KNP? KRN ALLAH SWT MENOLONG KAMI. Kalau ALLAH SWT ITU LEMAH ,MANA BS DIA MENOLONG KAMI(QS 8 ayat 9).
    Ingat SIAPA SAAT PERANG SALIB YG MENYEMBELIH DAN MEMBAKAR musuhny dgn kejam???
    Spt inilah FITNAH YG WAJIB KAMI PERANGI. Paham???

    ReplyDelete
  2. Kamu salah teman,Allah itu maha kuat,maha kuasa,maha menang,tidak mungkin terkalahkan,bila mau,Allah bisa musnahkan bumi beserta isinya dalam sekejap,tapi Dia masih memberi nafas kepada makhluk hidup sampai tiba pada waktu yang telah dijanjikan,
    Aku gak kebayang Manusia remeh temeh macam kamu kok berani beraninya Melawan Tuhan,gak imbang coy,tidak sebanding,
    Ah masak bodoh,itu urusan kamu sajalah,kalau aku pribadi sih Astaghfirullah...Naudzubillah min dzalik...
    .

    ReplyDelete