Islam menunggu Yesus Al Masih Isa putera Maryam
bagi umat agama yang baru belajar akan terkejut membaca judul artikel ini, tapi begitulah adanya, dimana Muhammad mendapatkan wahyu bahwa yang akan menyelamatkan dia dan umatnya semua adalah Al Masih Isa putera Maryam yang lebih dikenal dengan sebutan Yesus.
benarkah hal itu?apa dasar hukumnya?
Al Masih Isa putera Maryam dalam Al-Quran
berikut ini akan dipaparkan sekilas tentang ayat Al-Quran tentang junjungan dan penyelamat umat islam ini.
Al-Quran Surat Maryam Ayat 19, diesbutkan bahwa:
qaala innamaa anaa rasuulu rabbiki li-ahaba laki ghulaaman zakiyyaan
Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". [QS 19:19]
yang menjadi pertanyaan, siapakah utusan Allah itu?
jawabannya ada didalam Al-Quran juga, sebaga berikut:
Al-Quran Surat Al-Imran Ayat 45, diesbutkan bahwa:
idz qaalati almalaa-ikatu yaa maryamu inna allaaha yubasysyiruki bikalimatin minhu ismuhu almasiihu 'iisaa ibnu maryama wajiihan fii alddunyaa waal-aakhirati wamina almuqarrabiina
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih 'Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), [QS 3:45]
ITULAH DUA KEPING WAHYU YANG PALING BERMASALAH.
KENAPA?
- Muslim kebanyakan akan take for granted, menganggap dua ayat ini baik-baik saja.
- Malah istimewa, karena turut memperkaya khasanah islamology khususnya kristologi islamik.
- Mereka tidak bertanya kritis kenapa Injil sejak 6 abad sebelumnya telah menyebut namanya Yesus, dan kini tiba-tiba ISA?
- Bukankah nama tersebut berasal dari Sorga?
- Dari mulut Tuhan yang sama dan diturunkan oleh malaikat yang sama?
- Apakah ada sesuatu yang keliru?
- Dari mana asal nama-baru Isa itu dimunculkan?
- Bagus, memang ada yang keliru, bahkan salah fatal!
Ternyata asal usul ISA berasal dari dua tahapan wahyu tentang kelahirannya yang terpisah.
Yang pertama dicatatkan dalam Surat Maryam pada awal wahyu di Mekah (19:19), dimana Jibril (yang menampakkan dirinya sebagai satu lelaki yang sempurna) menyampaikan kabar gembira yang pertama kalinya kepada Maryam. Dan sayang bahwa “kabar-gembira” ini ternyata kelolosan menyebutkan siapa namaseorang anak laki-laki yang suci yang akan dikandung Maryam!
Dan setelah bertahun-tahun kemudian, hal ini baru disadari (oleh oknum pewahyu?) setelah Muhammad hijrah ke Medinah. Maka Allah susulkan sekali lagi wahyuNya pada Surat Ali Imran dipenggalan waktu akhir dari Surat-surat Madaniyyah (3:45). Disitulah baru tampil nama ISA – Al Masih Isa Putera Maryam – setelah bertahun-tahun Muhammad dan para pengikutnya tidak mengenal siapa nama Putera Maryam tersebut!
Anehnya lagi, makna “Isa” dan maksud dari pemberian nama susulan tersebut tidak disertakan sama sekali oleh Allah. Akibatnya Isa kosong makna, dan tidak ada satupun saksi yang mengkonfirmasikannya:
Perhatikan bahwa wahyu pertama di Mekah disampaikan sbb.
- Diturunkan oleh satu ruh tanpa nama (belakangan dianggap Jibril).
- Ruh dimunculkan sebagai seorang lelaki sempurna (QS.19:17).
- Ruh samasekali tidak memanggil/ menyapa nama “Maryam”
- Ruh samasekali tidak menyebut siapa jatidiri “anak laki-laki suci” tapi yang harus dilahirkan “secara aib dan haram” tanpa suami. Kosong nama, kosong penjelasan dan penguatan yang sangat diperlukan Maryam pada saat ia nanti harus menghadapi sendirian resiko aniaya dan rajam dari kaumnya!
Ini adalah buah karya Allah yang tampaknya sangat teledor. Maka perlu dikoreksi -- setelah terlantar bertahun tahun-- dengan wahyu susulan di Medinah yang disampaikan sbb.
- Diturunkan oleh bala para malaikat.
- Malaikat tidak ada dalam ujud satu lelaki.
- Wahyu kini dilengkapi dengan panggilan dan salam sopan “Hai Maryam”
- Wahyu dilengkapi dengan nama sang orok : “namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)”.
Betapa kusutnya wahyu yang disampaikan oleh Sang Pewahyu, dan betapa ia “no-having sense” dan bertentangan dengan apa yang dislogankanNya sendiri: “Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu”. (QS.11:1).
Jelas, nama asing ISA yang disusulkan (baca: dikoreksikan) Allah ini bermasalah sejak ia dimunculkan begitu terlambat di Medinah dengan narasi yang berbeda-beda dengan wahyu Mekah. Nama Isa ini tidak ada makna dan arahnya, kecuali terkesan adanya suatu agenda penolakan tersembunyi terhadap nama asali dan makna hakikinya. Secara rohani, ini mengarah kepada pelecehan bahkan penghujatan tersembunyi dari sebuah roh kegelapan.
Ingat, sebelum Muhammad, nama YESUS telah diberikan dua kali oleh malaikat Gabriel berturut-turut kepada Yusuf (calon suaminya), lalu kepada Maria, di abad ke-satu. Itu adalah nama Ilahi. Tidak ada nama yang Tuhan berikan secara untung-untungan. Tidak mungkin Tuhan memberi nama tanpa makna dan tujuan, apalagi sampai kosong melompong.
Gabriel berkata:
“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.” (Lukas 1:31).
“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 1:21).
Di seluruh Kitab Perjanjian Baru, nama Yesus muncul 975 kali! Orang Arab Nasrani sejak awal-awal Masehi selalu menyebut nama ini sebagai “Yasu’u”, (Yesus, dari Yehoshua, Yesu’a) artinya “Yahweh menyelamatkan”. Bahkan Yesus telah menyebut dirinya dengan nama Yesus dengan menyertakan otoritasNya.(Yohanes 17:3, Kisah 22:8, Wahyu 22:16).
Tetapi sangat mengagetkan bahwa Muhammad justru menolak untuk memakai nama Yasu’u yang pasti telah dia dengar dari sumber-sumber Nasrani, seperti Waraqah bin Naufal dll. Rupa-rupanya ruh Muhammad tidak bisa menerima nama demikian, sehingga harus digantikannya dengan melawan fakta. Ini turut menjelaskan kenapa ruh Muhammad tidak berani menyebutkan nama “Yasu’u” sampai bertahun-tahun, dan baru kemudian di Medinah dia dapat wangsit (bukan wahyu) tentang ISA- yang hampa, kehampaan mana PASTI bukan berasal dari wahyu Ilahi!
Muslim sibuk mencari-cari pembenaran terhadap nama ini dari segala sudut. Namun tak ada satupun yang mampu menjawab:
Apa makna nama tersebut?
Pelbagai teori didunia turut mengisi kebingungan yang dihasilkan oleh wangsit Muhammad yang salah kaprah, a.l. sbb. Asal mula nama “Isa” sampai sekarang tidak jelas. Injil tidak mengenal nama tersebut. Yesus dan muridnyapun tidak. Muhammad sendiripun tidak mengerti apa maknanya. Kata inipun bukanlah sebuah terjemahan bahasa Arab dari nama “Yesus”, maka ada berbagai pandangan/pendapat beragam diseputar nama ini, a.l.:
Nama ini tidak memiliki kekhususan, melainkan ciptaan Muhammad sendiri untuk menyelaraskannya dengan ritme sajak (untuk Quran).
- Sebuah nama cenderung untuk orang Arab ketimbang Ibrani.
- Sebuah kata yang dibentuk dengan menyusupkan struktur Ibrani yang membentuk nama Yesu’a (Yoshua = Yesus)
- Nama ini kemungkinan merupakan bentuk Aramaik dari Yesu’a, yang melambangkan warna putih yang bercampur dengan warna merah.
- Kata ini kemungkinan terkait dengan kata Esau dalam bahasa Ibrani [dimana orang-orang Yahudi biasa melontarkan ketidak-senangan mereka akan seseorang (semisal Yesus) yang diibaratkannya dengan Esau (yang dilafalkan mirip dengan “isa” dalam lafal Arab].
Kebingungan Islamik ini memperlihatkan bahwa nama “Isa” tidak punya kaitan dengan figur Biblikal dan sejarah Yesus dari Nazaret, yang diakui oleh orang Kristen sebagai Juru Selamat dan Elohim. Nama Isa bahkan telah menghilangkan makna orisinil YESUS yang ilahiah, yang artinya adalah “Yahweh Menyelamatkan”.
AKHIR KATA, kita semua layak dan patut bertanya, “Atas otoritas siapa maka nama Yesus yang disampaikan dua kali oleh Gabriel, dan yang dipakai oleh Yesus untuk dirinya sendiri itu bisa digantikan sewenang-wenang oleh wangsit Muhammad dengan sebuah nama kosong?
Dan dapatkah Muslim menerima bilamana Paus atau Penginjil Billy Graham atau Mirza Ghulam Ahmad misalnya mengubah nama Muhammad menjadi Mumet”?
Yesus Kristus atau Isa Al-Masih dalam Al-Quran
dan kalau diperhatikan kembali ayat Al-Quran mengenai Yesus Al-Masih dapat digambarkan sebagai berikut:Al-Quran Surat Maryam Ayat 21 dan 31, diesbutkan bahwa Yesus Al-Masih adalah RahmatNya:
qaala kadzaaliki qaala rabbuki huwa 'alayya hayyinun walinaj'alahu aayatan lilnnaasi warahmatan minnaa wakaana amran maqdhiyyaan
Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan". [QS 19:21]
waja'alanii mubaarakan aynamaa kuntu wa-awshaanii bialshshalaati waalzzakaati maa dumtu hayyaan
dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; [QS 19:31]
Al-Quran Surat Al-Imran Ayat 46, diesbutkan bahwa:
wayukallimu alnnaasa fii almahdi wakahlan wamina alshshaalihiina
dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh." [QS 3:46]
Al-Quran Surat An-Nisaa Ayat 171, diesbutkan bahwa:
yaa ahla alkitaabi laa taghluu fii diinikum walaa taquuluu 'alaa allaahi illaa alhaqqa innamaa almasiihu 'iisaa ibnu maryama rasuulu allaahi wakalimatuhu alqaahaa ilaa maryama waruuhun minhu faaaminuu biallaahi warusulihi walaa taquuluu tsalaatsatun intahuu khayran lakum innamaa allaahu ilaahun waahidun subhaanahu an yakuuna lahu waladun lahu maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi wakafaa biallaahi wakiilaan
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara. [QS 4:171]
Al-Quran Surat Al- Maa'idah Ayat 19, 20 dan 110, diesbutkan bahwa:
yaa ahla alkitaabi qad jaa-akum rasuulunaa yubayyinu lakum 'alaa fatratin mina alrrusuli an taquuluu maa jaa-anaa min basyiirin walaa nadziirin faqad jaa-akum basyiirun wanadziirun waallaahu 'alaa kulli syay-in qadiirun
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan (syari'at Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul agar kamu tidak mengatakan: "Tidak ada datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan". Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [QS 5:19]
wa-idz qaala muusaa liqawmihi yaa qawmi udzkuruu ni'mata allaahi 'alaykum idz ja'ala fiikum anbiyaa-a waja'alakum muluukan waaataakum maa lam yu/ti ahadan mina al'aalamiina
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah ni'mat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain". [QS 5:20]
idz qaala allaahu yaa 'iisaa ibna maryama udzkur ni'matii 'alayka wa'alaa waalidatika idz ayyadtuka biruuhi alqudusi tukallimu alnnaasa fii almahdi wakahlan wa-idz 'allamtuka alkitaaba waalhikmata waalttawraata waal-injiila wa-idz takhluqu mina alththhiini kahay-ati alththhayri bi-idznii fatanfukhu fiihaa fatakuunu thayran bi-idznii watubri-u al-akmaha waal-abrasha bi-idznii wa-idz tukhriju almawtaa bi-idznii wa-idz kafaftu banii israa-iila 'anka idz ji/tahum bialbayyinaati faqaala alladziina kafaruu minhum in haadzaa illaa sihrun mubiinun
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai 'Isa putra Maryam, ingatlah ni'mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". [QS 5:110]
Al-Quran Surat Al-Anbiyaa Ayat 91, diesbutkan bahwa:
waallatii ahsanat farjahaa fanafakhnaa fiihaa min ruuhinaa waja'alnaahaa waibnahaa aayatan lil'aalamiina
Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam. [QS 21:91]
Al-Quran Surat Al-Ma'Idah Ayat 46, diesbutkan bahwa:
waqaffaynaa 'alaa aatsaarihim bi'iisaa ibni maryama mushaddiqan limaa bayna yadayhi mina alttawraati waaataynaahu al-injiila fiihi hudan wanuurun wamushaddiqan limaa bayna yadayhi mina alttawraati wahudan wamaw'izhatan lilmuttaqiina
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. [QS 5:46]
begitu banyak kesaksian dari ayat Al-Quran tentang kebesaran Nabi Yesus Kristus Al-Masih Isa Putera Maryam, tetapi masih banak juga yang mengaku umat Islam yang menghina beliau. ingatlah, yang menyelamatkanmu saat kiamat bukanlah Muhammad tetapi beliau Yesus Kristus Al-Masih Isa Putera Maryam.
bila anda masih belum meyakini hal tersebut, silahkan baca ini juga
- Tauhid ISLAM - omong Kosong
- Allah (Tuhan) penjahat No. 1
- Ayat Al-Quran untuk Penipu
- Siapakah Pemimpin dari Para Setan dan Jin?
- Nabi Muhammad berselisih dengan Allah-NYA
- Hikmah menggauli BUDAK perempuan dalam Islam
- Siapakah KAFIR itu?
- Bumi berada dipunggung Ikan Paus dan Banteng
- Allah bukan Pencipta Bumi tetapi Penemu Bumi ini
- Taqiya - Umat Islam wajib Berbohong
- Perkawinan dalam Islam
- Apa itu Musyrik?
- Membunuh dalam Islam itu Halal hukumnya
- Siapakah BUDAK dalam Al-Quran itu?
- Budak Perempuan sebagai PROPERTI SEX dalam Al-Quran
- Aurat Wanita Islam
- Gelapnya Sejarah Islam
- Bukti Muhammad Nabi Palsu
- diBUNUH karena menggunakan Produk Kafir
- Menipu dan Tipuan dihalalkan dalam Islam
- ISLAM - Monoteisme Pagan Arab Purba
- menurut Islam - KORUPSI itu HALAL
- KASTA ISLAM - Hukum Syarifah yang menikah bukan dengan golongan Sayyid
- HUKUM ISLAM - Bunuh dan Penggal Kepala Kafir
- Allah tidak berdaya sehingga JIHAD dijadikan Tameng Hidup
- Mahluk Bumi menurut Islam
- BENTUK BUMI versi Islam
- ISLAM - tentang Poligami
- Temuan Makan Keluarga Nabi ISA
- Adam Bukan Manusia Pertama di Dunia
- Hukum Foto dan Melukis dalam islam
- Nikah Mut'ah
- Tafsir Surat Al-Ikhlas tentang Tauhid Islam
- MUI haramkan Jilboobs
- Muhammad hanya tunduk pada Allah di Mekah saja
- Muhammad HANYA memperingatkan penduduk mekah saja
semoga Artikel-artikel diatas dapat menambah wawasan anda tentang Al-Quran.
kasihan ni orang, belum dikasih HIDAYAH sama Alloh, lagi STRESS ya mas atau lagi ada masalah keluarga ?, nulis artikel cuma "Tong kosong nyaring bunyinya" ? kalo agama ENTE salah ya akuilah kesalahannya.. banyak orang-orang Non Muslim berbondong bondong masuk Islam karena kebenaran ISLAM. Mudah-mudahan Alloh kasih HIDAYAH buat ENTE...aamiin...,,, ingat !!! Kiamat sebentar lagi, BELAJARLAH ILMU AGAMA ISLAM, JANGAN DENGKI KALO MEMANG AGAMA ISLAM BENAR..!!! HIDUP CUMA SEKALI BRO !!!,,,,HIDUP DI NERAKA AKAN KEKAL ABADI...!!!
ReplyDeleteKyk nya yg stress ente deh mas...stress liat ayat alquran yg bertentangan dfn ajaran2 ulama or guru agama ente sendiri
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete"...Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah.."QS 5:110.
ReplyDelete"Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi).. [QS 5:46].
Klo Isa sama sosoknya dgan Yesus di Alkitab,berarti alquran slah nulis. Sejak kapan dlm bukti sejarah yg ada Isa dikasih injil sma Allah. Injil ditulis oleh para rasul/murid Isa setelah Isa ditarik ke surga oleh Allah dimana penulisannya dibimbing oleh Rohul Qudus(bukan jibril yg hasil reka2an ulama, tpi roh Allah sendiri). Naskah2nya tersbut dikumpulkan waktu konsili di nicea oleh para pemuka agama dgan seleksi ketat agar jgn kmasukan injil palsu ( cth injil thomas yg dipake para kristen sesat di mekah) dgan dibimbing rohul qudus sehingga jadilah kitab injil. Ada beberpa kemungkinan kenapa alquran slah catat:
1. Alquran yg skrg telah dipalsukan
2. Ada keslahan transmisi informasi antara olloh islam, jibri dan mamad bin abdul.
3. Ayat tersebut dibuat waktu periode si mamad bin abdul di rasuki jin shgga disesatkan.
4. Si mamad bin abdul ngibul itu wahyu olloh, itu hasil kreativitas imaginasi dan dengar2 tpi slah info dari para kristen sesat di mekkah.
5. Ollohnya islam + jibril bukan Allah sejati yang maha tahu tpi hanya sekedar imaginasi si mamad bin abdul krna isi alqurannya bisa slah, pdahal sudah menjamin tidak mungkin slah. Hal ini diperkuat krna di islam, olloh swt islam bisa menghapus or membatalkan ayat2 sblumnya or menyisipkan ayat baru diantra ayat2 sblumnya...tipikal manusia bnget, bukan seperti Allah di Alkitab yg haram tsk pernah mebatalkan or merevisi or menyisipkan ayat).
Ane milih point 1 atau 4+5 yg paling kuat dugaannya...wkwkkwkwk